Akar wangi dikenal sebagai tumbuhan liar yang sengaja ditanam diberbagai negara beriklim tropis dan sub tropis.
Akar wangi termasuk keluarga graminae, berumpun lebat, akar tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat dan abu-abu sampai merah tua.
Hasil utama dari akar wangi adalah minyak yang dihasilkan dari bagian akarnya. Minyak akar wangi merupakan salah satu bahan pewangi untuk pembuatan parfum atau sebagai bahan pewangi sabun.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan terhadap produk wewangian, kebutuhan terhadap minyak akar wangi makin meningkat.
Karena kebutuhan yang semakin meningkat ini maka minat budidaya akar wangi di berbagai daerah juga meningkat.
Cara Budidaya Akar Wangi
Bagi anda yang ingin melakukan budidaya akar wangi, silahkan perhatikan hal-hal berikut.
1. Syarat Tumbuh Akar Wangi
Budidaya akar wangi sebaiknya dilakukan di daerah dengan ketinggian 300-2.000 meter diatas permukaan laut.
Hasil maksimal akan diperoleh jika budidaya dilakukan di ketinggian 500-1.500 meter diatas permukaan laut. Mengapa demikian?
Karena akar wangi membutuhkan curah hujan selama 140 hari dalam satu tahun.
Suhu yang cocok untuk melakukan budidaya akar wangi adalah 17-27 derajat celcius.
Budidaya akar wangi harus dilakukan di tempat terbuka dan terpapar sinar matahari karena jika dilakukan di tempat yang teduh akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman dan mutu minyak yang dihasilkan.
Keasaman tanah atau pH harus berkisar antara 6-7. Jika pH tanah terlalu asam maka tanaman akan tumbuh kerdil dan jika pH tanah terlalu basa maka akar tamanan menjadi kurus dan kecil karena tidak dapat menyerap garam.
2. Persiapan Lahan Tanam
Pastikan tanah pada lahan yang anda gunakan untuk melakukan budidaya akar wangi memiliki tanah yang gembur dan bebas dari gulma.
Lakukan penggemburan tanah dalam kurun waktu 1,5-2,5 bulan sebelum mulai menanam.
Setelah tanahnya gembur, maka buatlah lubang dengan ukuran 20 x 20 cm dengan kedalaman 15 cm atau 30 x 30 cm dengan kedalaman 10 cm. lakukan penanaman akar wangi pada awal musim hujan.
Masukkan pupuk kandang atau kompos kedalam lubang tanam dengan dosis 1 kg -2kg per lubang tanam.
Lubang yang telah diberi pupuk kandang tersebut harus dibiarkan terbuka selama dua minggu agar mendapat cahaya matahari. Setelah dua minggu, tutup kembali lubang yang telah diberi pupuk tadi seperti sediakala.
Jarak tanam menjadi salah satu hal yang harus anda perhatikan saat melakukan budidaya akar wangi.
Pada tanah yang subur buatlah jarak tanam dengan ukuran 100 x 100 cm sedang pada tanah yang kurang subur jarak tanamnya 60 x 90 cm.
Budidaya akar wangi dapat dilakukan di lahan yang datar atau di lahan yang miring. Jika anda melakukan di lahan yang miring maka lahan tersebut harus dibuat terasering.
3. Pembibitan Akar wangi
Sambil menunggu tanah siap untuk ditanami, maka anda dapat melakukan penyiapan bibit tanaman.
Bibit akar wangi umumnya disiapkan dengan cara vegetatif dengan menggunakan bonggol akar.
Bonggol akar yang dipilih untuk melakukan pembibitan akar wangi berasal dari tanaman dalam rumpun yang tidak berbunga.
Cara menyiapkan bonggol untuk bibit yatu dengan memecah-mecah bonggol tersebut sehingga tiap pecahan bonggol akar wangi tersebut memiliki mata tunas.
Bonggol diambil dari tanaman yang berumur 12 bulan. Bonggol akar wangi yang memiliki mata tunas dapat langsung ditanaman di lahan yang sudah dipersiapkan.
Ciri-ciri bibit yang telah siap ditaman yaitu berdiameter 10 cm dan memiliki 5 mata tunas.
4. Penanaman Akar wangi
Setelah anda menyiapkan lahan dan bibit maka langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman. Akar wangi, sangat membutuhkan volume air yang cukup pada fase awal penanaman.
Oleh sebab itu maka waktu yang ideal untuk mulai menanam akar wangi adalah awal musim hujan yaitu sekitar bulan Oktober hingga November.
Bisa saja anda mulai menanam akar wangi diluar musim penghujan namun anda harus melakukan penyiraman saat pagi dan sore supaya hasilnya optimal.
Penanaman dilakukan dengan cara menancapkan bibit kedalam lubang tanah yang telah anda siapkan sebelumnya.
Jangan lupa untuk memadatkan tanah pada setiap lubang yang yang telah ditancapkan bibit akar wangi tadi.
Penanaman dapat di lakukan secara monokultur atau campuran.
5. Pemeliharaan Akar wangi
Hingga saat ini, aroma yang dihasilkan dari minyak akar wangi masih belum dapat dibuat sintetisnya sehingga minyak yang dihasilkan memiliki nilai yang tinggi.
Untuk menghasilkan minyak dengan kualitas baik, maka akar wangi harus dipelihara dengan baik.
Pemeliharaan akar wangi dilakukan dengan cara penyulaman, penyiangan, pemupukan, pemangkasan, pembubunan, dan pengendalian hama.
6. Penyulaman
Setelah 2 hingga 3 minggu setelah menaman akar wangi, maka anda harus melakukan pemeriksaan.
Jika menemukan tanaman yang mati, layu, atau tidak tumbuh maka anda harus segera melakukan penyulaman.
Penyulaman adalah penggantian tanaman yang mati, layu, atau tidak tumbuh dengan bibit tanaman yang baru.
Penyulaman harus dilakukan dengan bibit yang baik supaya pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan bibit yang telah ditaman sebelumnya.
7. Penyiangan
Kemampuan daya serap akar akar wangi sangat ditentukan oleh lingkungan sekitar tanaman.
Gulma dapat tumbuh di sekitar akar wangi yang telah ditanam dan menjadi pengganggu karena gulma memakan unsur hara yang seharusnya merupakan nutrisi bagi akar wangi.
Selain gulma, yang harus diwaspadai dalam budidaya akar wangi adalah hama. Biasanya hama bersembunyi diantara gulma.
Untuk menjaga akar wangi dari serangan hama dan gulma maka lakukanlah penyiangan. Penyiangan mulai dilakukan saat akar wangi berumur 3 bulan.
Tujuannya supaya sejak awal penanaman, sudah terpelihara dari hama dan gulma sehingga petumbuhannya subur.
Lakukan penyiangan berikutnya pada awal atau akhir musim hujan karena pada waktu tersebut gulma tumbuh subur.
8. Pemupukan
Akar wangi sangat membutuhkan unsur hara dalam pertumbuhannya. Oleh sebab itu, pemupukan sangat diperlukan.
Dosis dan waktu pemupukan akar wangi pada lahan seluas satu hektar adalah sebagai berikut:
- Pada tahun pertama pemupukan dilakukan dua kali yaitu:
- Pada umur 3 bulan diberikan pupuk kandang sebanyak 5 ton, pupuk urea 100 kg, pupuk TSP 50 kg dan KCl sebanyak 50 kg; dan
- Pada umur 9 bulan diberikan pupuk kandang sebanyak 5 ton, pupuk urea 50 kg, pupuk TSP 25 kg dan KCl sebanyak 25 kg.
- Pada tahun kedua, lakukan pemupukan sebanyak satu kali yaitu pada umur 15 bulan sebanyak 5 ton pupuk kandang, 50 kg urea, 25 kg TSP dan 25 kg KCl.
Cara melakukan pemupukan yaitu membuat lubang sedalam 10 cm di sekeliling akar wangi kemudian masukkan pupuk ke dalam lubang kemudian tutup kembali.
9. Pemangkasan
Pemangkasan daun bertujuan untuk menghasilkan akar yang panjang.
Lakukan pemangkasan daun setelah akar wangi berumur 6 bulan. Pemangkasan dilakukan agar memberi pengaruh pada pertumbuhan tanaman,
Bagi anda yang melakukan budidaya akar wangi pada dataran tinggi maka sebaiknya lakukan pemangkasan 3 bulan atau 6 bulan sekali. Pemangkasan ini dapat meningkatkan produksi sekitar 10%.
Bagi yang melakukan budidaya akar wangi pada dataran rendah maka tidak perlu dilakukan pemangkasan karena justru akan menurunkan produksi.
10. Pembubunan
Dalam melakukan budidaya akar wangi, hal lain yang harus diwaspadai adalah genangan air karena akan merusak tanaman.
Karena ini aerasi dan drainase yang baik harus selalu dijaga dengan cara melakukan pembubunan.
Pembubunan dilakukan dengan cara mencangkul sedikit tanah disekeliling akar wangi dengan jarak kurang lebih 15 cm dari tanaman. Biasanya pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
11. Pegendalian Hama
Hama yang menyerang akar wangi adalah sejenis ulat dimana ulat terebut menyerang bagian akar dan menyebabkan akar tanaman menjadi terputus, rapuh serta membusuk.
Upaya pengendalian hama pada akar wangi yaitu dengan menyemprotkan pestisida yang proposional atau sesuai dosis anjuran ahli.
13. Saat Panen Akar wangi
- Waktu panen yang tepat untuk akar wangi adalah pada saat berumur 1,5-2 tahun, karena pada umur tersebut kandungan minyak pada akar dalam keadaan optimal. Panen terlalu dini akan merusak kondisi akar wangi dan kandungan minyaknya belum maksimal. Jika panennya terlambat dapat menyebabkan turunnya kadar minyak akar wangi karena turunnya senyawa potensial yang dikandungnya.
- Cara memanen akar wangi yaitu dengan mencangkul sekitar akar wangi sehingga tanaman mudah dicabut. Pencabutan harus dilakukan secara hati-hati supaya akar tidak putus dan tertinggal didalam tanah. Selanjutnya akar yang baru dipanen harus dibersihkan dari tanah kemudian potong dibawah bonggol akar.
- Untuk lahan seluas satu hektar, akar wangi dapat menghasilkan sekitar 30-50 ton akar basah. Kemudian setelah dibersihkan kotorannya dan dikeringkan maka beratnya akan susut sekitar 60% sehingga tinggal 12-14 ton akar kering kotor. Akar tersebut masih harus dibersihkan lagi dan susut 10% sehingga tinggal 10,8-21,6 ton akar kering yang siap disuling.
14. Pasca Panen Akar wangi
Akar tanaman yang sudah bersih tersebut lalu dikeringkan sekitar 7-10 hari untuk menghilangkan kandungan air yang ada dalam akar.
Untuk menjaga agar kandungan minyaknya tidak menguap selama pengeringan, maka pengeringan harus dilakukan dengan menggunakan sinar atahari.
Setelah kering, akar wangi disimpan digudang. Cara penyimpanan dilakukan dengan meletakkan akar wangi diatas para-para atau lantai yang beralaskan papan berkaki.
Gudang penyimpanan tidak boleh lembab dan harus memiliki sirkulasi udara yang baik.
Waktu penyimpanan jangan terlalu lama karena akan menurunkan jumlah akar yang kering dan menurunkan kadar minyak dalam akar wangi.
Ref:
Admin Web Info Agribisnis “Budidaya Tanaman Akar Wangi Mudah dan Mengunntungkan” Info Agribisnis.com. Diakses pada 15 Agustus 2022. https://www.infoagribisnis.com/2018/04/tanaman-akar-wangi/
Rahayu, MM, Ir.Sri Puji “PENANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides)” Vetiver Indonesia. Dikses pada 15 Agustus 2022. https://vetiverindonesia.wordpress.com/budidaya/sri-puji-rahayu/
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.