10 Cara Budidaya Tanaman Kopi Untuk Pemula

Diposting pada

Tahukah anda Cara Budidaya Tanaman Kopi? Kopi merupakan salah satu jenis tanaman penyegar, selain kafein kopi mengandung 400 zat kimia lain termasuk vitamin dan mineral. Kopi memiliki berbagai macam manfaat, diantaranya adalah:

  • Menstimulasi susunan saraf pusat
  • Dapat merangsang kreatifitas
  • Kopi dapat membantu manula untuk berpikir lebih cepat dan memperbaiki memori
  • Membantu pembakaran lemak
  • Mengurangi serangan asma
  • Memacu gerak jantung
  • Melancarkan peredaran darah
  • Menekan 60% serangan terhadap penyakit alzheimer
  • Digunakan untuk kecantikan

Indonesia memilik 42 citra rasa kopi yang dipengaruhi oleh geografis dan iklim dapat menghasilkan kopi berbagai tingkat keasaman-nutrisi dan mineral nya.

Ketinggian tempat kondisi lingkungan tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kopi adalah tinggi tempat dan tipe curah hujan.

Oleh sebab itu, jenis tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat dan curah hujan di daerah setempat.

Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kopi

Cara Budidaya Tanaman Kopi

10 Cara Budidaya Tanaman Kopi Untuk Pemula
10 Cara Budidaya Tanaman Kopi Untuk Pemula

Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai cara budidaya tanaman kopi. Simak penjelasan lengkap berikut ini!

1. Curah Hujan

Syarat tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh adalah curah hujan. Curah hujan  yang sesuai untuk kopi adalah 1500 – 2500 mm per tahun, dengan rata-rata bulan kering 1-3 bulan dan suhu rata-rata 15-25 derajat celcius dengan lahan kelas S1 atau S2. Ketinggian tempat juga dapat merubah citarasa kopi.

2. Pemilihan bahan Tanaman

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi robusta di Indonesia penyebabnya adalah belum digunakannya bahan tanam unggul yang sesuai dengan tempat tumbuh kopi robusta.

Umumnya petani masih menggunakan bahan tanam dari biji berasal dari pohon yang memiliki buah lebat atau bahkan dari benih sapuan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kopi robusta adalah dengan perbaikan bahan tanam.

3. Penyemaian Benih Kopi

  • Biji harus ditanam sedalam 0,5 cm kedalam tanah dengan jarak 2 x 5 cm.
  • Setelah Benih ditanam, lalu disiram dengan gembor
  • Setelah disiram biji disungkup, atau ditutup dengan ilalang. (3b) kemudian biji disiram setiap hari, dan setelah mencapai stadium kepelan,, bibit dipindah ke polybag

4. Pembibitan Tanaman Kopi

  • Menyiapkan Larutan pengatur zart tumbuh akar (rootone)
  • Pangkal Stek diberi zat Peengatur tumbuh selama 10 – 15 detik.
  • Hasil stek tersebut ditanam dengan jarak 5 x 10 cm

5. Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk tanaman yang mati setelah 2-3 minggu tanam di lapang. Kemudian didangir di sekitar tanaman dengan jarak 30cm sekeliling batang untuk pembersihan gulma (sekali setahun pada awal musim hujan).

6. Pemupukan

Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan pupuk NPK (berupa campuran Urea, TSP, dan KCl) masingmasing ½ dari dosis 100 gr Urea, 50 gr TSP, dan 50 gr KCl, pada saat tanaman berumur 2 tahun.

Jika  tanaman sudah berumur 3 sampai 4 tahun, tinggi pohon kira kira akan mencapai 150 cm dan direkomendasi dilakukan pemangkasan 30 cm dari pucuk, bila tanah kurang subur diperpanjang pemangkasannya menjadi 40- 50 cm dari pucuk.

7. Penaungan

  • Tanaman naungan ada beberapa macam, yaitu:
  • tanaman naungan sementara
  • tanaman naungan tetap.

Tanaman naungan sebaiknya tanaman leguminosa, yang dapat mengikat nitrogen (N) pada akar-akarnya (memperkaya kandungan N tanah melalui daun-daun yang gugur).

8. Pemangkasan

Terdapat dua macam sistem pemangkasan, yaitu pemangkasan berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda.

Perusahaan Perkebunan besar di Indonesia kebanyakan menggunakan sistem pemangkasan berbatang tunggal.

Umumnya perkebunan-perkebunan rakyat kebanyakan menggunakan sistem berbatang ganda. Sistem berbatang ganda kurang bersifat individu atau tergantung keadaan antar pohon tanaman kopi.

9. Cara Pemanenan

Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun.

Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah yang berwarna hijau tua adalah buah yang masih muda, berwarna yang kuning adalah setengah masak dan jika buah berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe) Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, oleh karena itu ada beberapa cara pemetikan yang tepat :

  • Pemetikan daun secara pilih/selektif (petik merah) dilakukan terhadap buah masak.
  • Pemetikan daun setengah selektif dilakukan terhadap dompolan buah yang masak.
  • Pemetikan lelesan dilakukan terhadap buah kopi yang gugur karena terlambat pemetikan.
  • Pemetikan racutan/rampasan merupakan pemetikan terhadap semua buah kopi yang masih hijau, biasanya pada pemanenan akhir.

Baca Juga : Cara Pemanenan Biji Kopi Yang Tepat

10. Pengolahan Pasca Panen

Pengolahan biji merah dilakukan dengan metoda pengolahan basah atau semi-basah, agar diperoleh biji kopi kering dengan tampilan yang bagus, sedangkan buah campuran hijau, kuning, merah diolah dengan cara pengolahan kering.

Hal yang harus dihindari adalah untuk menyimpan buah kopi di dalam karung plastik atau karung selama lebih dari 12 jam, karena akan menyebabkan prafermentasi sehingga aroma dan citarasa biji kopi menjadi kurang baik dan berbau busuk (fermented).

Biji kopi dapat diolah dengan beberapa cara yaitu: pengolahan cara kering, pengolahan basah, dan pengolahan semi basah.

Kesimpulan

Kopi merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh karena mengandung kafein, vitamin dan mineral di dalamnya. Ketinggian tempat dan curah hujan merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap produksi tanaman kopi.

Budidaya tanaman kopi dapat dilakukan dengan memilih lokasi yang sesuai dengan curah hujan yang dibutuhkan tanaman kopi, dilanjutkan dengan pemilihan bahan tanaman, penyemaian benih kopi, pembibitan tanaman kopi, penyulaman, pemupukan, penaungan, pemangkasan, pemanenan dan pengolahan pasca panen.