10 Cara Budidaya Tanaman Kunyit Untuk Pemula

Diposting pada

Siapa yang tidak kenal dengan tanaman yang satu ini. Yap! Kunyit. Kunyit dengan nama ilmiah Curcuma dosmetica Val atau kunir merupakan tanaman potensial baik untuk obat, bumbu dapur, dan pewarna alami. Kata curcuma ini berasal dari bahasa Arab dan Yunani.

10 Cara Budidaya Tanaman Kunyit Untuk Pemula
10 Cara Budidaya Tanaman Kunyit Untuk Pemula

Melihat sejarah dari kunyit, kunyit awalnya berasal dari wilayah Asia Tenggara dan kemudian menyebar ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan Indonesia. Menurut riset, tanaman kunyit diperkirakan ada sejak 77 – 78 SM. Ada yang menyebut kunyit ini menyerupai jahe, memiliki rasa pahit dan sedikit pedas.

Perlu anda ketahui, bahwa menurut hasil survei tahun 2003, kebutuhan rimpang kunyit memasuki peringkat pertama di Jawa Timur dalam industri obat tradisional dan peringkat 5 besar dalam Jawa Tengah.

Rimpang kunyit ini sangat bermanfaat sekali untuk segala macam penyakit. Kemudian pada  zat warna kuning pada kunyit (kurkumin) bisa dimanfaatkan sebagai pewarna makanan untuk hewan dan manusia.

Itulah kunyit. Pada artikel ini kami akan membahas bagaimana cara budidaya tanaman kunyit untuk anda. Bagi anda yang ingin tau, simak artikel ini sampai habis.

Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit

Kunyit memiliki banyak sekali manfaat, tak heran langka pertama untuk anda harus mengetahui syarat tumbuh tanaman kunyit.

Kunyit sangat tumbuh di daerah tropika maupun sub tropika. Di daerah Indonesia dapat tumbuh pada daerah dataran tinggi maupun rendah.

Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman ini adalah 240 – 1200 meter permukaan dasar laut. Meskipun adaptasi tanaman ini cukup baik dan luas tentu mempunyai kondisi iklim dengan suhu antara 19° – 30° Celcius dengan curah hujan 2000 – 4000 ml/tahun.

Uniknya tanaman ini bisa tumbuh pada tempat yang bernaung seperti dibawah tegakan tanaman keras yaitu tanaman sengon dan jati.

Sekedar informasi bahwa berdasarkan Rostiana dkk.(1990) bahwa ketinggiaan tempat berpengaruh terhadap jumlah anakan per rumpun, bobot rimpang basa maupun kering kadar kurkumin, pati dan minyak astri sebutnya.

Kunyit termasuk jenis tanaman yang gampang masalah semua jenis tanah. Cuman, alangkah lebih baik tanah yang dipilih adalah jenis tanah liat berpasir (lempung pasir) yang gembur, subur, dan dialiri perairan yang bagus.

Cara Budidaya Tanaman Kunyit

1. Bahan Tanaman Kunyit

Untuk anda pasti penasaran bahan tanaman kunyit ini apa. Bahan tanam pada kunyit harus jelas dan tepat baik jenis, varietas, serta asal – usulnya. Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk tumbuhan berbatang semu, basah yang dibentuk dari pelepah daun.

Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 m, berbunga majemuk berwarna putih sampai kuning muda. Selain bentuk tanaman yang mungil ternyata ada yang unik.

Tanaman kunyit ini menghasilkan rimpang berwarna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecoklatan. Perlu anda ketahui bahwa Rimpang terdiri dari induk dan anak rimpang.

Rimpang induk mempunyai bentuk bulat seperti telur dan biasa disebut dengan empu atau kunir lelaki. Panjangnya dari 2 sampai 10 cm, serta  berdiameter 1 sampai  2 cm.

Selain jenis dan varietas yang jelas, bahan tanaman berasal dari rimpang yang sehat yaitu berumur 11 – 12 bulan, pada benih yang akan diambil daunnya harus sudah mengering.

2. Pembenihan Tanaman Kunyit

Hal – hal yang perlu anda perhatikan saat pembenihan. Benih yang dipilih menggunakan rimpang induk dan anak rimpang.

Pembenihan Tanaman Kunyit
Pembenihan Tanaman Kunyit

Kemudian anda bisa gunakan  seperempat bagian (satu rimpang induk dibelah menjadi empat bagian membujur), sedangkan anak rimpang, dengan ukuran 15 – 20 g/potong.

Sebelum ditanam.  benih ditumbuhkan dahulu sampai mata tunasnya tumbuh dengan tinggi tunas 0,5 – 1 cm, tujuannya agar nanti tanaman yang tumbuh bisa seragam.

3. Persiapan Lahan

Yang harus pertama dilakukan adalah persiapan tanah. Kemudian tanah yang dipilih diolah menjadi gambur dan diupayakan agar drainase sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi penggenangan air pada lahan,  oleh karena itu perlu dibuat parit-parit pemisah petak.

Ukuran petak yang harus anda buat adalah lebar 2 – 3 m dengan panjang petak disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

4. Jarak Tanaman

Yang kedua adalah mengetahui dan mengerti akan Jarak tanaman pada kunyit. Penting bagi anda untuk memulai budidaya tanaman kunyit.

Jarak tanaman kunyit sangatlah bervariasi antara 50 cm x 40 cm, 50 cm x 50 cm, 40 cm x 40 cm atau 50 cm x 60 cm, pada sistem budidaya monokultur. Kemudian pada kunyit anda bisa melakukan tumpang sari dengan jarak 70 x 50 cm.

Apa itu monokultur? Sebuah Cara Budidaya Tanaman Kunyit yang dilakukan para petani khususnya dalam menanam satu tanaman pada area yang sudah disediakan.

5. Pola Tanam

Yang ketiga ini adalah memperhatikan pola tanaman. Pola tanam pada tumbuhan kunyit yang anda tanam bisa menggunakan sistem pola tumpang sari. Seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Pada tumpang sari anda bisa sisipkan tanaman kacang atau cabe rawit. Tanaman kacang  dan  cabe rawit ditanam bersamaan dengan menanam kunyit, pada umur 3 BST kacang tanah sudah dapat dipanen dan umur 2 bulan cabe rawit sudah mulai menghasilkan.

Ada hal yang menarik dari tumpang sari ini. Bahwa, tumpang sari dengan kacang akan membuat tanaman menjadi subur.

6. Penggunaan Pupuk

Pada tanaman kunyit, pemupukan bisa dilakukan dengan Pupuk kandang 10 – 20 ton/ha sebagai pupuk dasar diberikan pada saat tanam.

Kemudian anda juga bisa berikan Pupuk Urea, SP-36 dan KCl, dengan dosis masing-masing yaitu 100 kg, 200 kg dan 200 kg/ha untuk pola monokultur, serta 200 kg/ha, untuk pola tumpangsari.

Untuk Pupuk SP-36 dan KCI diberikan saat tanam dan UREA bisa anda berikan saat tanaman berumur 1 – 3 bulan.

7. Pemeliharaan Tanaman Kunyit

Pemeliharaan tanaman kunyit bisa  dilakukan dengan cara :  penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya untuk menghindari adanya kompetisi perolehan zat hara dengan gulma dan menjaga kelembaban, suhu dan kegemburan tanah.

Pembumbunan juga dilakukan untuk memperbaharui saluran drainase pemisah petak dengan cara tanah dinaikkan ke petak-petak tanam. Ini bisa anda lakukan  setelah selesai penyiangan.

8. Waspada Hama dan Penyakit

Dalam bertani kita harus memperhatikan hama dan penyakit dengan cara melakukan pengendalian. Pengendalian hama dan penyakit tanaman akan meminimalisirkan  serangan hama dan penyakit.

Maka dari itu untuk menghindari munculnya penyakit dan hama anda perlu mengantisipasi  dengan cara pencegahan.

Cara ini bisa  mencegah masuknya benih penyakit busuk pada rimpang yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Berikut ini adalah cara baik agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit :

  • Menggunakan benih yang sehat,
  • Perawatan benih sehat (antibiotik) untuk  menghindari pelukaan (rimpang diberi abu sekam).
  • Pembersihan sisa tanaman dan gulma,
  • Pembuatan  saluran irigasi dengan tujuan agar tidak ada air  yang menggenang.

9. Panen Tanaman Kunyit

Pada sesi ini. Setelah penantian yang anda lakukan akhirnya anda mampu untuk memanen kunyit. Ada dua hal yang anda harus perhatikan dalam panen tanaman kunyit. Yaitu umur kunyit dan cara panen. Berikut ini ulasan untuk anda.

  • Umur panen

Panen yang tepat untuk tanaman kunyit itu  berdasarkan umur tanaman dengan produktivitas yang tinggii. Kunyit yang ingin dipanen harus mempunyai  umur 10 – 12 bulan setelah tanam.

Cirinya adalah daun mulai luruh atau mengering. Atau anda bisa panen juga  pada umur 20 – 24 bulan setelah tanam.

  • Cara panen

Cara panen untuk tumbuhan kunyit ini adalah  dengan cara menggali dan mengangkat rimpang secara seluruhan. Jadi jangan sampai salah ya.

10. Pasca Panen Tanaman Kunyit

Pasca panen adalah hal yang bisa anda lakukan setelah memanen tanaman kunyit yang sudah ditanam. Tujuannya adalah agar mampu menjaga kualitas dan kuantitas tanaman tersebut. Ada 3 hal yang perlu anda simak yaitu sebagai berikut :

  • Pembersihan/pencucian

Tanaman kunyit yang sudah diambil atau rimpang hasil panen bisa anda cuci dulu untuk menghilangkan kotoran. Kemudian dikering anginkan sampai kulit tidak basah lagi.

  • Perajangan rimpang

Kemudian berikutkanya adalah perajangan rimpang. Rimpang yang sudah panen tadi diiris dengan irisan membujur dengan ketebalan setipis mungkin lebih kurang 2 mm.

  • Penjemuran

Tahap terakhir dari sesi ini adalah penjemuran. Rimpang yang tadi sudah diiris bisa anda jemur dengan energi sinar matahari yang ada.

Manfaat Tanaman Kunyit

Kunyit memang sudah tidak bisa diragukan lagi akan manfaat yang ada dalam tanaman ini. Di artikel ini kami akan bahas sedikit mengenai manfaat apa saja yang terkandung dalam kunyit secara menyeluruh.

Hal pertama yang akan dibahas adalah rimpang kunyit. Pada bagian ini mempunyai manfaat yang bisa kita gunakan untuk kehidupan sehari-hari. Rimpang kunyit memiliki kandungan yang baik untuk dijadikan obat tradisional.

Rimpang kunyit ini juga bisa anda jadikan sebagai pewarna alami untuk makanan jadi makanan yang anda buat tidak akan berbahaya.

Selain digunakan sebagai pewarna alami untuk makanan tidak heran juga ternyata rimpang kunyit bisa dijadikan sebagai pewarnaan tekstil.

Sangat menarik sekali. Anda mungkin bisa menemukan lebih tentang hasil dari pewarnaan tekstil tadi.

Rimpang kunyit juga digunakan untuk bahan masakan dan rempah-rempah sebagai pelengkap masakan anda agar rasa yang dihasilkan sangat lezat dengan cita rasa yang khas.

Selain itu, rimpang bisa anda jadikan sebagai bahan kosmetik. Jika kita melihat banyaknya manfaat dari tanaman kecil ini mampu menjadikan anda membuka peluang usaha.

Ide bisnis untuk anda pun semakin terbuka lebar. Sedikit informasi, bahwa permasalahan yang sering dihadapi dalam budidaya kunyit adalah pendayagunaan dengan cara yang terbatas.

Mengingat banyaknya produsen yang membuat rimpang kunyit sebagai media obat tradisional yaitu jamu ini dikhawatirkan akan menyebabkan ekploitasi yang lebih pada tanaman kunyit.

Pada akhirnya, sumber daya yang ada tidak terkendali. Masalah yang lainya adalah terjadinya proses kelangkaan (erosi genetik) pada tanaman kunyit.  Parahnya, sering terjadi ekploitasi hutan secara berlebihan yang dapat menganggu ekosistem yang ada.

Berbicara mengenai pelestarian kunyit. Anda bisa melakukan usaha pelestarian tanaman ini pada lingkungan alami dengan pelestarian lingkungan secara In Situ atau Ex Situ.

Oleh karena itu perkembangan budidaya tanaman kunyit harus memperhatikan usaha pelestarian tanaman yang lainya.

Mungkin ini saja pembahasan mengenai Cara Budidaya Tanaman Kunyit yang dapat artikel ini kami sampaikan. Jangan lupa share postingan ini ke media yang anda punya. Semoga bisa bermanfaat.