Tahukah Anda Cara Budidaya Tanaman Vanili yang baik? Kebanyakan orang pasti tahu jika bubuk vanili atau vanila mempunyai aroma harum serta rasa manis yang cukup khas.
Tahukah Anda jika sebenarnya bubuk vanili tersebut juga berasal dari tanaman vanili?
Tanaman satu ini mempunyai nama latin Vanilia planifola dengan bentuk mirip kacang-kacangan. Manfaat dari tanaman ini juga terbilang tidak sedikit.
Dengan aromanya yang harum, tanaman vanili kerap dijadikan sebagai aromatherapy.
Disamping itu, kandungan antioksidannya juga diketahui mampu mencegah penyakit kanker, serta vitamin E-nya juga mampu untuk mencegah penuaan lebih cepat.
Bahkan, dari sisi psikologi, tanaman vanili ternyata juga mampu membuat orang yang mengonsumsinya terhindar dari depresi.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Vanili
Cara Budidaya Tanaman Vanili
Melihat dari banyaknya manfaat serta khasiat tanaman vanili, hal ini tentu menjadi daya tarik bagi banyak masyarakat untuk budidaya tanaman vanili.
Cara Budidaya Tanaman Vanili juga terbilang tak susah, dan cara budidaya selengkapnya dapat kamuu simak lewat penjelasan berikut ini.
1. Persiapan Lahan Tanam
Sebagai negera dengan iklim tropis, menanam vanili tidak akan terlalu susah mengingat tanaman vanili juga tergolong dalam jenis tanaman tropis.
Dalam mempersiapkan lahan tanam, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Pertama, tanaman vanili butuh suhu lingkungan dengan suhu yang tak terlalu panas dan tak terlalu dingin dalam menjaga proses pertumbuhan. Oleh karenanya, usahakan untuk memilih lokasi penanaman yang bersuhu antara 18-23 derajat celcius.
Kedua, pencahayaan juga menjadi hal yang penting bagi penanaman tanaman vanili. Tetapi, jangan sampai tanaman mendapat paparan sinar matahari terlalu berlebih karena itu juga akan membahayakan tanaman tersebut.
Berikutnya, kelembaban tanah juga harus Anda perhatikan. Tanaman vanili suka dengan tekstur tanah yang gembur dan agak lembab.
Apabila Anda punya kendala dengan tanah lahan tanam yang tidak gembur, Anda dapat menerapkan pemupukan supaya kelembaban tanah bisa didapatkan.
Dalam hal pemupukan ini, gunakan jenis pupuk kompos atau pupuk kandang. Jangan lupa juga untuk melakukan penyiraman secara rutin pada tanah sebelum ditanami, supaya tanah juga bisa menjadi lebih gembur.
2. Persiapan Bibit Vanili
Untuk persiapan bibit vanili, sebenarnya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menanam stek atau menanam biji secara langsung.
Akan tetapi, jika menanam dari biji, bisa dikatakan memakan waktu yang lebih lama dan juga tidak mudah. Oleh karenanya, lebih disarankan untuk menanam dari stek.
Namun, tidak semua stek pohon vanili mempunyai kualitas yang bagus. Sehingga, Anda perlu untuk mengetahui stek yang layak tanam.
Umumnya, stek dengan kualitas yang bagus mempunyai panjang 30 sampai 40 cm.
Jika Anda mengambil stek secara langsung dari pohonnya, maka ambillah dari batang yang tua dan ukuran induk pohon sudah lebih dari 2-3 meter.
Selanjutnya, setelah stek yang berkualitas sudah Anda dapatkan, Anda dapat memulai untuk mempersiapkan bibit tersebut supaya bisa siap untuk ditanam.
Langkah pertama, bersihkan terlebih dulu stek tersebut dengan bantuan tisu. Lalu, siapkan baskom atau wadah lain yang sesuai dan isi dengan air.
Masukkan stek tersebut ke dalam baskom yang sudah diisi air dan rendam selama 10-15 menit.
Jika sudah mencapai waktu tersebut, kurangi air yang ada di baskom, keringkan pula stek vanili dengan lap atau tisu.
Berikutnya, rendam lagi stek sekitar 5-7 hari. Hanya saja, dalam perendaman kali ini, hanya ujung stek yang direndam dan tidak keseluruhan bagian.
Dalam proses ini, penambahan pupuk cair juga bisa dilakukan supaya bisa mempercepat proses. Apabila terdapat tunas-tunas daun yang bermunculan, maka tandanya proses ini berhasil dan stek siap untuk dipindahkan ke media tanam yang sesungguhnya.
3. Penanaman Tanaman Vanili
Proses penanaman tanaman vanili dapat dilakukan dengan dua media yaitu di pekarangan secara langsung atau dalam media pot. Untuk penanaman di pekarangan, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut:
- Perhatikan kelembaban tanah dan kegemburan tanah terlebih dulu. Jika tanah masih agak kering, lakukan penyiraman dan lakukan pemupukan sebelum proses penanaman benar-benar dilakukan. Langkah ini bertujuan supaya tanah dapat menjadi gembur.
- Buatlah saluran pembuangan air beserta dengan guludan (gunungan tanah yang dibuat memanjang sebagai tempat untuk menanam tanaman). Pembuatan saluran air ini berfungsi supaya tanaman vanili tidak tergenang oleh air hujan.
- Langkah selanjutnya, buatlah lubang tanam pada guludan tersebut. Jangan terlalu besar atau terlalu kecil dalam membuat lubang tanam.
- Masukkan bibit tanaman vanili ke dalam lubang tersebut dan padatkan tanah di sekitar lubang supaya bibit stek dapat berdiri secara kokoh.
- Terakhir, tancapkan kayu atau penyangga sebagai tempat tanaman vanili merambat.
Itulah beberapa langkah penanaman tanaman vanili di lahan pekarangan. Jika Anda tidak mempunyai lahan yang cukup luas, Anda juga bisa melakukan penanaman di pot dengan langkah-langkah berikut.
- Siapkan pot dengan ukuran yang cukup besar mengingat tanaman vanili nantinya akan tumbuh hingga 5 meter.
- Kemudian, isi pot dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang dan sekam dan gunakan perbandingan 2:1:1.
- Buat lubang tanam berukuran sedang, setidaknya cukup untuk ditanami tanaman stek vanili. Setelahnya tutup kembali dengan tanah campuran tadi dan beri kayu sebagai tempat penyangga tanaman vanili.
4. Penyiraman Tanaman Vanili
Supaya tanaman vanili bisa tumbuh dengan baik, butuh proses penyiraman secara teratur.
Saat akan melakukan penyiraman, usahakan untuk mengenali dulu kondisi tanah menyesuaikan dengan tingkat keringnya tanah.
Apabila tanah masih cukup lembab dan sering turun hujan, maka penyiraman dapat dilakukan sekali saja dalam sehari.
Namun, jika tidak sering turun hujan, penyiraman tanaman vanili setidaknya harus dilakukan dua kali dalam sehari.
Usahakan untuk tidak berlebihan dalam melakukan penyiraman karena bisa menimbulkan genangan sehingga bisa membuat pertumbuhan vanili tidak sempurna.
5. Pemeliharaan Tanaman Vanili
Pemeliharaan tanaman vanili ditujukan supaya tanaman tetap tumbuh dengan baik.
Dalam tahapan ini, ada beberapa proses yang dilakukan yaitu penyiangan, perbaikan saluran pembuangan air dan guludan, pemangkasan, serta pemupukan. Untuk selengkapnya bisa kamu simak lewat ulasan berikut.
-
Penyiangan
Sering kali dalam budidaya tanaman, muncul tanaman-tanaman penganggu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman vanili itu sendiri.
Oleh karenanya, proses penyiangan ini dilakukan untuk menghilangkan tanaman-tanaman pengganggu tersebut.
Dalam proses penyiangan, tanaman gulma atau pengganggu dicabut secara manual atau dengan bantuan alat pemangkas.
Selain untuk menghindari persaingan pertumbuhan antara tanaman gulma dan tanaman vanili, proses penyiangan juga bertujuan untuk membuat tanah menjadi lebih subur dan gembur.
Untuk penyiangan pada tanaman vanili, umumnya dilakukan sekali dalam satu bulan. Sementara itu, ketika musim panas terjadi, penyiangan biasanya tidak dilakukan.
Anda diharapkan berhati-hati dalam melakukan penyiangan dan usahakan untuk mencabuti gulma dengan tangan supaya tidak mengganggu perakaran tanaman vanili.
-
Perbaikan Saluran Pembuangan Air dan Guludan
Proses pemeliharaan yang berikutnya adalah melakukan perbaikan saluran pembuangan air beserta guludan. Saat musim penghujan akan tiba, saluran pembuangan air harus diperbaiki untuk menghindari genangan.
Perbaikan saluran pembuangan air dapat dilakukan dengan pembuatan parit-parit kecil. Jika pembuangan air berjalan lancar dan tidak ada genangan, maka tanaman vanili bisa cepat tumbuh buahnya.
Untuk perbaikan guludan juga disarankan, namun harus dilakukan secara hati-hati dengan mengikis tanah dan menimbunkannya di guludan tersebut.
-
Pemangkasan
Proses pemangkasan dalam pemeliharaan tanaman vanili dibedakan menjadi tiga yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi, serta pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan memotong ujung tanaman vanili sepanjang 15 cm dan hanya menyisahkan 3 cabang untuk dipelihara.
Lalu, untuk pemangkasan produksi ditujukan untuk merangsang pertumbuhan bunga.
Caranya dengan melakukan pemotongan 2 atau 3 ruas pucuk tanaman 2 sampai 3 bulan sebelum masa berbunga. Umumnya, masa berbunga tanaman vanili terjadi pada usia 24-36 bulan.
Setelah tanaman berbunga, lakukan pemotongan kembali pada pucuk tanaman sebagai langkah untuk penyempurnaan pembuahan tanaman.
Selanjutnya, ada pula pemangkasan peremajaan yang dilakukan pasca panen. Proses ini dilakukan dengan memotong cabang-cabang tanaman yang sudah selesai berbuah.
Ini bertujuan untuk merangsang tumbuhnya tunas baru, sehingga tanaman akan kembali berpotensi untuk menghasilkan buah baru.
-
Pemupukan
Pemupukan tanaman vanili dapat menggunakan dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan anorganik.
Akan tetapi, memang lebih disarankan untuk menggunakan pupuk organik karena lebih bagus bagi pertumbuhan tanaman.
Jika Anda memilih pemupukan organik, maka gunakan pupuk kandang sebanyak 5 hingga 10 kg per pohonnya di awal serta akhir musim penghujan.
Sementara itu, jika Anda memilih untuk membudidayakan dengan pupuk anorganik, maka Anda dapat menambahkan dengan pupuk daun.
Pupuk ini diberikan tiap 1 atau 2 minggu sekali pada pagi dan sore hari. Untuk dosis pupuknya sendiri adalah sebanyak 8-10 gram/liter air bergantung pada kondisi dari tanaman.
Cara pemberian pupuk dilakukan dengan menyebarkan dengan merata di sekitar area perakaran.
Selain pupuk-pupuk di atas, Anda juga bisa memberikan pupuk urea, TSP dan KCl dengan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan usia tanaman.
Untuk tanaman yang berumur <2 tahun, dosis pupuk yang disarankan adalah 20 gram urea, 35 gram TSP, serta 40 gram KCl per tahunnya.
Jika tanaman sudah berusia >2 tahun, maka dosis yang diberikan adalah 40 gram urea, 70 gram TSP, dan 80 KCl per tahunnya.
6. Masa Panen Tanaman Vanili
Setelah cukup lama berkutat dengan pemeliharaan tanaman, masa panen menjadi masa yang paling ditunggu oleh para petani tanaman vanili.
Untuk tanaman vanili yang baru ditanam, masa panen dapat dilakukan ketika tanaman berusia lebih dari 2-3 tahun dari masa tanam.
Setelahnya, panen pun dapat dilakukan selama 1 tahun sekali dan biasanya memakan waktu hingga 3 bulan. Ciri-ciri buah vanili yang sudah siap panen biasanya berwarna hijau dan pucuknya berwarna kuning.
Demikian penjelasan mengenai cara budidaya tanaman vanili dari masa persiapan lahan tanam hingga masa panen tiba.
Dari awal masa persiapan lahan tanam hingga pemeliharaan, bisa dikatakan jika budidaya tanaman vanili tergolong tidaklah sulit.
Apalagi tanaman satu ini juga tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis, sehingga akan sangat pas untuk ditanam di wilayah Indonesia.
Ditambah lagi dengan banyaknya khasiat yang dimiliki oleh vanili, membuatnya jadi tanaman yang layak untuk dibudidayakan lebih banyak lagi.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.