Tahukah anda Cara Budidaya Timun Suri? Tanaman Timun suri (Curcumis sativus L) tergolong dalam mentimun krai yang memiliki ciri-ciri berikut: kulit halus, tidak berbintil-bintil, warna buah hijau kekuning-kuningan, dan memliki garis-garis putih. Ukuran buah timun suri ini terbilang besar, baunya harum, dan rasanya empuk jika dimakan.
Timun suri menawarkan banyak sekali manfaat bagi tubuh. Dengan kandungan kalium yang tinggi, dapat membantu menjaga kesegaran dan kebugaran tubuh.
Selain dapat meningkatkan kesegaran dan kebugaran tubuh, ternyata budidaya timun suri tidaklah sulit. Budidaya timun suri bahkan dapat dijadikan potensi bisnis yang menguntungkan.
Iklim dan Cuaca
Sebenarnya, timun suri dapat beradaptasi pada perbedaan iklim yang cukup tinggi. Namun demikian, pertumbuhan timun yang optimal terjadi pada iklim yang kering.
Yaitu mendapatkan sinar matahari yang cukup, temperature sekitar 21,1 – 26,7 derajat celcius, dan tidak banyak hujan. Ketinggian tempat sekitar 1000 – 1200 meter di atas permukaan laut.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara budidaya timun suri:
1. Persiapan Lahan
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam mempersiapkan lahan adalah membersihkannya dari gulma dan tanaman-tanaman liar.
Setelah tanah dan lahan bersih, gemburkan tanah dengan cara dibajak maupun dicangkul. Buatlah bedengan dengan lebar ukuran 80 – 90 cm, dengan panjang dan tinggi yang disesuaikan dengan panjang lahan.
Di setiap bedengan, buatlah dua lajur yait ukanan dan kiri, dan buatlah parit di bagian tengahnya dengan lebar sekitar 40 – 50 cm.
Apabila pH tanah dibawah 5,5, maka lakukan pengapuran menggunakan dolomit. Selanjutnya, lakukan pemupukan dasar pada bedengan dengan pupuk organik dan anorganik. Lakukan pada 10 – 15 hari sebelum tanam.
2. Persiapan Bibit Timun Suri
Bibit timun suri yang baik adalah yang sudah tua dan sehat. Bibit timun suri dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko pertanian.
Langah selanjutnya adalah merendam bibit timun suri di dalam air. Benih yang mengapung adalah benih yang kualitasnya buruk, maka buanglah benih yang mengapung.
Setelah selesai menyeleksi mana bibit yang baik dan mana bibit yang buruk, langkah selanjutnya adalah jemur bibit timun suri di bawah sinar matahari hingga kering.
Setelah itu, bibit timun suri disemai terlebih dahulu. Media semai yang baik adalah campuran tanah dengan pupuk kandang, masukkan ke dalam polybag dan tanamkan 1 benih di setiap polybag.
3. Penanaman Timun Suri
Setelah bibit timun suri sudah berumur 10 hari, maka bibit tersebut sudah siap untuk ditanam. Jarak tanam yang dianjurkan adalah sekitar 70 – 80 cm.
Tanamkan dua bibih benit pada tanah dengan kedalaman lubang sekitar 2 cm. timbun kembali dengan tanah dan jangan lupa disiram agar lembab.
4. Perawatan Timun Suri
- Penyiraman
Timun suri adalah tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan cuaca yang sangat panas. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan penyiraman pada tanaman timun suri secukupnya dan seperlunya saja.
- Penyulaman
Hal penting yang harus diperhatikan adalah melakukan pengawasan dan kontrol terhadap tanaman. Jika ada tanaman yang mati dan pertumbuhan tidak normal, maka lakukan sulaman dan ganti dengan tanaman yang baru. Penyulaman dapat dilakukan maksimal hingga tanaman berumur 10 hari.
- Penyiangan
Lakukan penyiangan pada tanaman, yaitu dengan membersihkan area tanam dari gulma dan tanaman-tanaman liar lainnya. Penyiangan dapat mencegah tanaman timun suri kehilangan nutrisi karena diserap oleh gulma dan tanaman liar.
Baca Juga : Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Timun Suri
5. Pemupukan
Secara umum, timun tanggap terhadap pemupukan. Pemupukan timun ini dikatakan efektif apabila dikombinasikan antara pupuk organik dengan pupuk anorganik.
Pupuk organik dan pupuk anorganik (kimia) umumnya diberikan secara terpadu, sehingga hasil serapan akar terhadap unsur hara akan maksimal.
Terdapat berbagai macam rekomendasi pupuk yang dapat digunakan. Di antaranya adalah 30 t/ha pupuk kandang dan 700 kg/ha pupuk anorganik, yang terdiri dari campuran pupuk N, P, dan K.
6. Pemanenan
Proses panen timun suri dapat dilakukan ketika sudah berumur 60 hingga 70 hari setelah masa tanam.
Ciri-ciri tanaman timun suri sudah dapat dipanen adalah: tangkai buah mengering dan tangkai buah telah terlepas dari tangkainya.
Dalam sekali musim tanam, biasanya dapat mencapai 10 hingga 15 kali pemanenan, tentunya dengan pengawasan dan kondisi perawatan yang baik dan optimal.
Manfaat dan Khasiat Timun Suri
- Meningkatkan kesegaran dan kebugaran tubuh
- Mengandung serat yang tinggi sehingga mencegah sembelit
- Kaya akan kandungan vitamin A, bagus untuk kesehatan mata
- Kandungan gizi yang tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh
- Mencegah kanker usus dan kolon, karena serat dapat mengikat zat-zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker
Seperti yang kita tahu, timun suri adalah buah yang banyak dijumpai pada bulan puasa. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, apakah timun suri adalah tipe tanaman musiman?
Ternyata, timun suri bisa ditanam kapan saja dan tidak mengenal musim. Menarik dan mudah sekali bukan?
Kesimpulan
Timun suri berbeda dari mentimun biasanya karena memiliki ukuran yang lebih besar, baunya harum, dan empuk jika dimakan. Timun suri mengandung Vitamin A, mempunyai serat yang tinggi dan juga dapat membantu dalam menjaga kesegaran dan kebugaran tubuh.
Budidaya Timun suri dapat dilakukan dengan lima tahap diantaranya persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, perawatan berupa penyiraman, penyulaman dan penyiangan, selanjutnya pemupukan dan terakhir pemanenan.
Demikianlah penjelasan dan ulasan mengenai proses dan cara budidaya tanaman timun suri. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi bermanfaat bagi Anda para pembaca.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.