Cara Membuat Media Persemaian Untuk Tanaman Hortikultura

Diposting pada

Zaman semakin modern maka banyak sekali yang sudah berkembang di masyarakat, apalagi di pertanian, semakin hari semakin banyak cara untuk menghasilkan hasil yang maksimal tanpa harus mengurangi kualitas produktivitasnya.

Cara Membuat Media Persemaian Untuk Tanaman Hortikultura
Cara Membuat Media Persemaian Untuk Tanaman Hortikultura

Salah satu metode yang digunakan oleh para petani untuk mengurangi kematian bibit akibat belum siapnya dengan kondisi lapangan sesungguhnya serta menjaga bibit dari cuaca dan gangguan yang tidak diinginkan adalah dengan menggunakan media persemaian holtikultura.

Biasanya metode ini digunakan pada tumbuhan tomat, selada, sawi dan sebagainya. proses ini memerlukan tempat yang terpisah dengan kondisi lapangan penanaman yang sesungguhnya dan juga memerlukan perlakuan khusus. Media persemian yang biasa digunakan adalah tray, polybag, cetak atau bendengan jika bibit dalam jumlah masal.

Cara Membuat Media Persemaian untuk Tanaman Hortikultura

Cara Membuat Media Persemaian tidaklah terlalu sulit namun diperlukan kehati-hatikan agar benih yang ditanam bisa berkembang dengan baik, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya :

1. Siapkan Media Tanam

Media tanam menjadi salah satu pokok yang wajib di persiapkan, karena dengan menggunakan media ini benih bisa tumbuh.

Disarankan menggunakan tanah bagian atas (top Oil), tanah hutan atau tanah yang berasal dari sekitar tumbuhan bambu, selain itu bisa dicampuri dengan tanah  Lampung yang di gunakan sebagai perekat antara tanah biasa dan pasir. Sedangkan pasir sendiri digunakan sebagi media porositas akar – akar kecambah baru yang masih lembut.

Bisa juga diberikan tambahan pupuk organik atau pupuk kompos yang sudah matang, tetapi lebih baik pipih pupuk yang benar – benar halus, oleh karena itu di lakukan pengayakan terlebih dahulu untuk memperolehnya.

Campurkan tanah dan pupuk organik dengan komposisi 1 : 1, atau tergantung kondisi yang sedang terjadi. Setelah dilakukan pencampuran bisa dilakukan pengecekan apakah sudah solid atau belum dengan mencampurkan dengan air yaitu dengan pengepalan maka nah tersebut tidak ambrol tetapi kondisinya becek.

2. Siapkan Media Persemaian

Apabila melakukan persemaian dalam jumlah yang kecil penjelasannya dibawah ini :

  • Campurkan tanah bagian atas dengan pupuk kandang atau kompos yang sudah matang dengan perbandingan 1 :1 .
  • Menggunakan persemaian try : masukkan media tanah pada try dan padatkan agar tanah bisa mencengkeram tanaman. Try siap digunakan.
  • Menggunakan persemaian polybag : masukkan media tanah dengan menambah arang sekam dengan komposisi 1 : 1 pada polybag. Pol bak siap digunakan.
  • Menggunakan persemaian cetak : media tanah yang sudah disiapkan tadi siram menggunakan air agar tanah bisa solid dan mudah dibentuk serta tidak mudah ambrol. Untuk membuat tanah berbentuk kotakan – kotakan kecil maka gunakanlah cetakan. Kemudian lubangi sedalam 1 – 2 cm untuk memasukkan benih dan siap digunakan.

Untuk membuat persemaian dalam jumlah besar bisa juga menggunakan bentuk bendengan , berikut caranya :

  • Baut media tanah dengan mencampurkan tanah bagian atas dengan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1 .
  • Buatlah bedengan dan campurkanlah media tanah tadi pada bagian atas dengan ketebalan campuran sekitar 5 – 7 cm terutama tanaman yang baru proses pertumbuhan.
  • Siram bendengan dengan menggunakan air secukupnya dan lakukan penyebaran bibit di atas bendengan tersebut.
  • Buat tutup bendengan menggunakan bambu penyangga yang di lengkungkan dan di tutup menggunakan paranet jika bendengan di buat untuk permanen, namun jika hanya di buat sementara menggunakan plastik bening. Cara ini dilakukan untuk melindungi bibit dari guyuran air hujan. Biasanya cara ini diugunakan untuk tumbuhan yang memiliki siklus pertumbuhan yang pendek, seperti sawi dan caisin.

3. Menyemai Benih Belum Bertunas

Pengertian benih belum bertunas ialah benih yang ditanam tidak mengalami proses perkecambahan terlebih dahulu, Jadi memang benar benar berbentuk biji tanaman.

Baca Juga : Pengertian Tunas Tanaman

Untuk memulai prosesnya, sehari sebelum anda menanam benih masukan terlebih dahulu media tanam ke wadah semai dan basahi dengan menggunakan air. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyemai benih yang belum bertunas, yaitu :

  • Apabila benih yang digunakan halus seperti butiran pasir maka proses penyemaiannya cukup dengan cara ditaburkan saja secara merata diatas media tanam. Namun yang perlu diperhatikan adalah benih jangan sampai menumpuk satu dengan yang lainnya.
  • Sedangkan untuk benih berukuran sedang hingga besar, yang harus dilakukan adalah memasukkan benih dengan kedalaman sekitar 0,2 – 4,5 cm (tergantung ukuran benihnya). Memasukannya dengan cara membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 0,2 – 4,5 cm kemudian masukan benih tersebut kedalam lubang yang telah dibuat, kemudian ditutup kembali dengan media tanamnya.
  • Apabila proses penyemaian ini menggunakan tray khusus penyemaian, isilah dengan menggunakan 1 benih saja bila benih ukurannya besar namun bila ukuran kecil atau sedang bisa 2-3 benih.
  • Setelah penanaman benih siramlah media tanaman menggunakan alat sprayer.
  • Setelah proses selesai tutup wadah menggunakan plastik bening dengan memberikan lubang kecil, hal ini bertujuan agar kelembaban media tanaman tetap terjaga.

4. Menyemai Benih Yang Bertunas

Pengertian benih bertunas ialah benih yang sudah mengeluarkan berkecambah sebelum proses penyemaian. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses penyemaian benih yang bertunas, diantaranya adalah :

  • Langkah pertama adalah memasukan media tanam ke wadah semai sehari sebelum dilakukan penyemaian benih.
  • Kemudian siram atau basahi media tanam. Pastikan bahwa media tanam yang digunakan dalam proses ini dalam kondisi gembur.
  • Langkah selanjutnya yaitu masukkan benih bertunas ke media tanam yang telah dibuat lubang dengan kedalaman sekitar 0,4 – 11 cm (hal ini tergantung benih yang digunakan, kecil, sedang atau besar).
  • Benih bertunas posisinya dalam lubang akar berada di bagian bawah dan tunasnya di bagian atas.
  • Selanjutnya tutupi benihnya dengan media tanam namun yang harus diperhatikan adalah bagian tunas yang tumbuh harus berada diatas permukaan, agar tunas dapat berkembang dengan baik dan tidak mati.
  • Jika dalam proses penyemaian ini menggunakan tray khusus untuk penyemaian, pastikan setiap kotak berisi satu benih saja.
  • Langkah terakhir adalah siram dengan menggunakan air dengan alat sprayer, agar air yang tinggul berupa butiran air yang halus sehingga tidak merusah media tanaman dan benih itu sendiori.

Anda bisa memilih salah satu di antara cara di atas yang menurut anda mudah dan sesuai dengan lingkungan sekitar anda.

Bagaimana? cukup mudah bukan! Dekianlah penjelasan dalam pertemuan kali ini yang membahas mengenai Cara Membuat Media Persemaian Untuk Tanaman Hortikultura. Semoga bisa diaplikasikan. Selamat mencoba.

Baca Juga : Pengertian Tanaman Hortikultura