Tahukah Anda tentang Cara Mengatasi Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman? Jenis penyakit lain yang sering mewabah di tanaman budidaya yaitu penyakit layu fusarium.
Tapi tak seperti penyakit lain yang kadarnya masih dalam tahap normal, penyakit layu fusarium digolongkan sebagai penyakit berbahaya sehingga kehadirannya harus dicegah.
Dampak yang ditimbulkan penyakit layu fusarium sangat merugikan petani, karena bisa bisa memicu gagal panen. Jenis jamur fusarium oxysporum merupakan penyebab utama munculnya penyakit layu fusarium yang sering menyerang tanaman.
Jamur ini bisa menyebar lewat tanah dan bisa bertahan dengan jangka waktu lama di dalam tanah. Tak seperti penyakit tanaman budidaya lain, penyakit layu fusarium sebenarnya biasa ditemukan pada benih yang sebelumnya sudah terpapar tanah yang terkena jamur.
Itu sebabnya, dibutuhkan metode pengolahan tanah yang khusus agar terhindari dari jamur ini. Guna menghindari penyakit layu fusarium, tanah yang diolah harus dicampur dengan bakteri patogen yang bisa melenyapkan jamur Fusarium Oxysporum yang mengendap di dalam tanah.
Baca Juga : Jenis Patogen Tular Tanah
Meski demikian, di beberapa kasus jamur tersebut tetap tertinggal di tanah walaupun tanah sudah diolah dengan benar.
Ini karena jamur fusarium bisa bertahan dalam tanah sampai hitungan bulanan. Dari tanah, bakteri kemudian menyerang ke biji tanaman.
Gejala Penyakit Layu Fusarium
Jamur fusarium bisa bertahan dalam lingkungan tanah yang lembab. Ada beberapa gejala yang muncul jika penyakit layu fusarium sudah menyerang.
Untuk memudahkan pengertian, gejala penyakit layu fusarium digolongkan menjadi dua, yaitu pada biji dan tanaman dewasa.
- Biji, benih, atau bibit akan terlihat layu saat terserang penyakit layu fusarium meski sudah disiran atau diberi perawatan lain yang memadai.
- Pada tanaman dewasa, penyakit layu fusarium akan membuat tanaman menjadi layu yang dimulai dengan merunduknya rachis daun dan petiole sehingga warnanya berubah menjadi kuning.
- Akar pada tanaman dewasa yang sudah terkena penyakit layu fusarium akan terjadi diskolorasi yang terjadi di area pembuluh xylem saat dibelah secara vertikal.
Cara Mencegah Penyakit Layu Fusarium
Ada dua jenis metode pencegahan yang digunakan supaya penyakit layu fusarium tidak berkembang lebih parah pada tanaman budidaya.
Karena penyakit layu fusarium bisa ditularkan lewat benis dan tanah, pencegahan yang dilakukan mengikuti jenis penularan tersebut.
- Untuk mencegah penyakit layu fusarium dari benih, pastikan untuk mencari benih atau biji tanaman yang baik saat pertama kali memilih. Cari benih yang berasal dari indukan sehat dan tanpa cacat. Jika perlu, rendam benih pada cairan bakterisida lalu keringkan.
- Untuk mencegah penyakit layu fusarium dari tanah, sebaiknya tanah diolah lebih dulu dengan cangkul atau traktor. Dengan kondisi tanah yang masih lembab, berikan pupuk dengan cara disemprot. Biarkan tanah selama seminggu agar obat yang disemprot tadi benar-benar bekerja.
Cara Mengatasi Penyakit Layu Fusarium
Cara terbaik mengatasi penyakit layu fusarium yaitu dengan melakukan tindakan pencegahan. Tapi jika tindakan ini masih juga tak berhasil, masih ada cara lain yang bisa ditempuh. Cara yang dimaksud yaitu dengan menggunakan bantuan bahan kimia.
Cara pertama :
- Cari varietas tahan untuk tanaman budidaya. Contohnya, jika ingin menanam tomat, pilih varietas walter dan ohio MR 9 yang terbukti tahan penyakit layu. Jika tak menemukan varietas tahan, usahakan memilih bibit dari buah sehat.
- Gunakan cairan fungisida untuk merendam benih atau bibit yang akan ditanam. Fungisida yang dipilih paling tidak harus mengandung bahan aktif binomial.
- Kendalikan nematode yang bermukim di tanah karena bisa menyebabkan luka pada akar sehingga menjadi jalan masuk jamur fusarium ke akar tanaman. Idealnya, jika jumlah nematode bisa ditekan, potensi akar terinfeksi menjadi berkurang.
- Gunakan Trichoderma untuk mematikan jamur lain di sekitar tanaman. Bahan ini bisa ditaburkan lebih dulu ke tanah sebelum tanaman budidaya ditanamkan.
- Untuk mencegah infeksi lahan, peralatan yang sering dipakai harus direndam dengan cairan formalin 5% sebelum dipakai lagi.
Cara kedua :
- Gunakan bantuan gen hayati seperti bacillus subtilis atau pseudomonas fluerescens yang dikenal ampuh mematikan bakteri yang memicu berbegai penyakit di tanaman budidaya.
- Berikan pupuk kandang yang sudah difermentasi dengan cara dimasak. Pemberian pupuk yang belum dimasak justru bisa memicu bakteri pseudomonas solanacearum naik jumlahnya dan suhu tanah juga naik karena fermentasi masih mentah.
- Berikan pupuk urea dengan takaran yang sesuai. Pemberian urea berlebihan justru meningkatkan risiko tanaman terkena bakteri.
- Jangan lupa merendam benih atau biji dengan bakterisida yang mengandung agrimycin demi mencegah tanaman budidaya tertular penyakit.
- Irigasi juga perlu diatur sehingga air tidak menggenang. Jika sampai terjadi genangan air, tanah akan menjadi lembab dan bakteri lebih cepat berkembang biak.
Yang jadi masalah, penyakit layu fusarium hanya bisa diketahui jika tanaman sudah terserang. Jika demikian, sangat disarankan mencabut tanaman sampai ke bagian akar lalu bakar atau buang jauh dari media tanam. Itu sebabnya, jarak tanam harus diatur jangan terlalu dekat supaya penyakit tak menular.
KESIMPULAN
Salah satu yang bisa menyebabkan kegagalan dalam budidaya tanaman adalah serangan layu fusarium oleh karena itu harus cepat ditangai dengan serius bisa sudah terlihat serangan, bila terlambat maka bisa jadi emnyebabkan tanaman mati.
Penanganan yang baik akan penyakit ini akan mempercepat pemulihan tanaman akibat serangan namun sebaliknya bila salah dalam penanganan bisa jadi tanaman akan mati.
Nah bagaimana? Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai Cara Mengatasi Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman. Semoga bermanfaat.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.