Tanaman katuk memang salah satu tanaman yang memiliki manfaat baik untuk tubuh dan sering di gunakan sebagai bahan dasar sayuran, sehingga menjadikan katuk cukup di gandrungi oleh masyarkat luas.

Apalagi ketika musim panen tiba, dengan mudah katuk di temui di pasar-pasar, namun, terkadang permintaan tak sesuai dengan persediaan, jadi kemungkinan permintaan sedikit dan persediaan banyak.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Katuk Secara Vegetatif
Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Katuk
Untuk menghindari kerugian yang parah karena stok menumpuk, perlu adanya penanganan pasca panen. Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Katuk kami jelaskan dibawah ini :
1. Panen Katuk
Panen dapat dilakukan ketika usia tumbuhan katuk 8 – 15 bulan dari pertama kali tanam, tai tetap tergantung dari beberapa faktor, seperti air, cahaya, suhu dan sebagainya.
Biasanya mereka, para petani memanen tanaman katuk pada pucuknya, dan nantinya akan di manfaatkan sebagai sayuran.
Pucuk katuk di panen dengan cara di petik secara manual atau menggunakan pisau atau alat pemetik seperti ani – ani.
2. Pengumpulan Katuk
Setelah selesai pemanenan, maka waktunya pengumpulan hasil panen dan di bawa ke tepat penampungan.
Kumpulkan hasil panen dengan menggunakan plastik atau kresek, bisa juga menggunakan keranjang, dan perhatikan juga ketika pengumpulan dan pengangkutan, jangan sampai hasil panen katuk rusak.
3. Sortasi Katuk
Setelah hasil panen terkumpul semua, maka lakukan penyortiran terhadap hasil panen katuk. Pisahkan antara hasil panen yang bagus dan rusak serta pisahkan antara kotoran yang menempel, buang rumput – rumput yang mungkin terbawa.
4. Pencucian Katuk
Bersihkan katuk – katuk tersebut menggunakan air yang bersih, jangan menggunakan air sungai karena di khawatirkan ai tersebut sudah terkontaminasi oleh bahan kimia lain atau bahan lain yang dapat mempengaruhi si katuk tersebut.
Cucilah hingga bersih, tetapi jangan sampai terlalu lama, karena di khawatirkan akan merusak si katuk juga. Jika sudah selesai langsung saja tiriskan di wadah seperti ember hingga tidak ada air.
5. Grading Katuk
Kelompokkan hasil panen sesuai dengan ukuran, atau standart, dan bisa juga sesuai dengan permintaan pasar.
Ketika prosesi grading bisa juga di lakukan sortir ulang untuk memisahkan antara kotoran yang menempel seperti rumput. Dengan begitu kemunginan hasil panen tercampur dengan benda asing minim.
6. Pengemasan Katuk
Ketika menjual hasil panen katuk ada petani yang menggunakan plastik, dengan cara memasukkan hasil panen di dalam plastik yang telah di bolong kecil-kecil sebagai sirkulasi udara dengan berat sekitar ¼ – 1 kg.
Ada juga yang hasil panen tersebut di ikat menggunakan tali rafia atau bambu dan di isi dengan beberapa tangkai katuk.
Untuk isi, bisa tergantung sesuai dengan permintaan pasar atau di sesuaikan dengan standartnya. Setelah di kemas, bisa juga di beri label berat, jenis, tanggal panen untuk memudahkan pengenalan hasil panen.
7. Penyimpanan Katuk
Jika hasil katuk belum bisa di kirim setelah panen, maka pilihlah tempat penyimpanan yang memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari sinar matahari, jauh dari benda – benda yang dapat mempengaruhi hasil panen. Jangan sampai si katuk layu, rusak ataupun cacat, jadi pastikan juga suhu ruangan juga sesuai.
8. Pengiriman Katuk
Ketika pengiriman di lakukan, maka pastikan tidak ketika matahari sedang terik, karena bisa jadi menajdikan katuk rusak, seperti layu dan kering jadinya, sehingga harga jualnya menurun.
Perhatikan juga cuacanya saat kirim, panas atau sedang hujan, karena ketika hujan, bisa jadi menjadikan hasil panen busuk.
Demikianlah yang bisa kami utarakan dalam kesempatan ini mengenai Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Katuk. Semoga Bermanfaat.
Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Daun Katuk

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.