Tahukah Anda Bagaimana Cara Penanganan Pasca Panen yang Baik? Tindakan pasca panen bertujuan untuk mempertahankan suatu produk hasil tanaman tertentu hingga sampai tahap konsumen.
Penanganan pasca panen membutuhkan keseriusan agar penanaman pada periode berikutny bisa menghasilkan produk yang sesuai standar mutu.
Teknik penanganan pasca panen yang baik akan menurunkan tingkat kehilangan hasil produk penanaman.
Selain itu, teknik ini akan meminimalisir kerusakan dan penyusutan hasil pertanian.
Maksud lain dari teknik penanganan pasca panen adalah untuk memperlama daya simpan sehingga nilai ekonomis suatu produk akan tetap stabil hingga sampai tahap akhir.
Penanganan pasca panen diharapkan dapat salah unsur dalam mencapai produk yang bermutu.
Teknik pasca panen merupakan suatu langkah yang harus dilakukan agar mutu suatu produk yang dihasilkan tetp sesuai standar nasional yang berlaku.
Penanganan pasca panen yang baik akan memberikan dampak positif terhadap nilai jual produk di pasaran.
Penanganan ini akan memberikan jaminan kualitas yang sesuai standar komoditas tersebut.
Kualitas yang baik akan terlihat dari kondisi produk tersebut, misalnya dalam hal kesegaran produk tersebut juga jaminan keamanan dalam hal konsumsi.
Ada beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam membeli produk tertentu, misalnya penampakan suatu produk, tekstur dan bau.
Keuntungan menggunakan teknik pasca panen
Seperti yang tertulis di atas bahwa penggunaan teknik pasca panen yang tept kan menghasilkan beberapa keuntungan.
Salah satu keuntungan yang paling mendasar adalah meningkatnya hasil produksi suatu komoditas tertentu.
Peningkatan ini dihasilkan dari beberapa faktor seperti minimnya resiko kegagalan dan kualitas tanaman yang baik. Penggunaan teknik pasca panen yang baik akan menghasilkan ketepatan dalam waktu pemanenan karena pengolahan yang dilakukan pasca panen.
Faktor yang mempengaruhi hasil pasca panen
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hasil produk tanaman terutama dari produk holtikultura.
Oleh karena, teknik perlakuan pasca panen juga wajib mempertimbangkan perawatan produk tersebut.
- Suhu
Kebanyakan penurunan hasil mutu produk sangat dipengaruhi oleh faktor ini. Perubahan suhu yang tidak sesuai dapat mengakibatkan produk menjadi kehilangan mutu.
Pengendalian suhu terutama pasca panen memegang peranan penting dalam menjaga kualitas produk.
- Kelembaban
Teknik penyimpanan produk juga harus mempertimbangkan kelembaban. Kondisi kelembaban yang tidak sesuai akan mengakibatkan munculnya cendawan yang mengikis mutu produk.
Pada jenis hasil tanaman tertentu, kelembaban akan memengaruhi durasi daya tahan.
- Cuaca
Pengaruh cuaca sangat dominan dalam mempengaruhi kualitas suatu produk. Pada cuaca yang panas, untuk jenis produk tertentu akan mengalami cepat layu sehingga akan mempercepat kebusukan.
Sedangkan pada cuaca basah akan menimbulkan resiko timbulnya cendawan pada hasil produk.
- Transpirasi
Transpirasi biasanya akan memengaruhi penampakan produk. Proses Transpirasi biasanya berhubungan dengan kandungan air yang terdapat pada suatu komoditi.
Kehilangan air akan mengakibatkan penyusutan, keriput dan hilangnya kesegaran pada produk.
- Respirasi
Merupakan proses penguapan yang terjadi pada buah. Respirasi merupakan laju pernafasan dan penguapan yang terjadi pada jenis hasil tanaman tertentu sperti tomat.
Respirasi terjadi karena pemecahan karbohidrat menjadi protein agar buah bisa melakukan metabilolisme.
- Perubahan komposisi kimia
Perubahan kimia terjadi ketika buah memasuki masa kematangan. Buah yang masih muda akan mengalami perubahan komposisi kimia sehingga menjadi matang.
Laju perubahan komposisi kimia pada buah yang akan menghasilkan kebusukan jika tidak dicegah.
- Produksi etilen
Etilen merupakan hormon pada buah yang memengaruhi tingkat kemasakan. Tanaman secara alami akan menghasilkan hormon ini untuk mematangkan buah.
Beberapa jenis tanaman bisa memproduksi jumlah etilen dengan sangat tinggi sehingga diperlukan teknik penanganan yang sesuai.
Cara Penanganan Pasca Panen yang Baik
1. Pencucian
Tujuan dilakukan proses pencucian adalah untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel baik secara fisik maupun biologi.
Untuk beberapa hasil pertanian tidak perlu dilakukan pncucian seperti pada sayuran yang memiliki tekstur yang lunak dan mudah rusak.
Proses pencucian dilakukan dengan menggunakan air bersih biasa ataupun bisa menggunakan air yang telah dicampur dengan bahan klorin tujuannya untuk menghilangkan mikroba yang menempel.
Setelah proses ini dilakukan selanjutnya adalah pengeringan dengan cara meniriskannya atau menjemurnya (untuk komoditas tertentu)
2. Curing
Pengertian curing adalah perbaikan pada bentuk kulit komoditas. Secara umum yang biasanya dilakukan proses ini adalah komoditas sayuran atau buah yang mengalami kerusakan pada kulit agar kulitnya kembali terlihat bagus dan baik.
Beberapa contoh komoditas yang biasanya dilakukan proses ini adalah bawang merah, bawang putih, kentang, ubi jalar dan lain-lain.
Curing dapat dilakukan sebelum produk atau komoditas di kemas ataupun dipasarkan. Proses curing biasanya dilakukan dengan membiarkan komoditas tersebut didalam ruangan dalam beberapa hari.
Sedangkan pada komoditas tertentu seperti bawang merah atau bawang putih dilakukan dengan cara menjemurnya di sinar matahari secara langsung.
Curing juga bisa dilakukan pada suhu yang rendah atau ditempat-tempat yang mempunyai kelembaban yang cukup tinggi. Fungsinya selain memperbaiki kulit tentunya juga bisa menurunkan suhu yang bisa mencegah komoditas terserang bakteri ataupun jamur.
3. Sortasi
sortasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memisahkan komoditas berdasarkan mutu atau kualitasnya.
Mutu atau kualitas biasanya didasarkan atas kematangan, kerusakan, ukuran dan lainnya. Sortasi juga bertujuan untuk kemudahan dalam pemasaranya karena berkaitan dengan harga jual.
4. Pelilinan
Proses pelilinan dilakukan dengan tujuan agar komoditas (buah dan sayur) tetap segar karena proses ini menghambat respirasi dan transpirasi.
Selain berguna untuk menjaga kesegaran pada buah dan sayur, proses ini juga dapat memperbaiki warna komoditas hostikultura.
Yang perlu diperhatikan dalam proses ini adalah ketebalan lilin harus disesuaikan dengan komoditasnya. Perhatikan jangan terlalu tebal karena hal tersebut akan membuat komoditas akan cepat busuk.
5. Penghilangan warna hijau (degreening)
Proses Degreening dilakukan dengan tujuan menyeragamkan warna dan menjadikan warna buah dan sayur lebih khas.
Degreening dilakukan dengan cara menambahkan gas etilen atau asetilen.
6. Pengemasan dan Pengepakan
Proses pengemasan dan pengepakan dilakukan kepada buah atau sayur yang akan dikirim ataupun disimpan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan mutu buah dan sayur serta menghindari terjadinya kerusakan buah dan sayur akibat gesekan saat pengiriman dilakukan.
Baca Juga : Peranan Jaringan Pada Akar, Batang dan Daun Tumbuhan
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.