Tanaman apel adalah tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Bahkan apel hijau Malang terkenal hingga ke mancanegara.
Sekalipun demikian ternyata untuk budidaya tanaman apel tidak mudah karena ada hama yang menjadi pengganggunya.
Nah untuk artikel tanaman berikut ini akan dijelaskan tentang jenis hama tanaman apel. Sedangkan di akhir nanti akan diurai tentang cara pengendaliannya. Ini dia uraian lengkapnya:
Jenis Dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Apel
Hama tanaman apel adalah penyakit yang membuat apel tidak bisa tumbuh dengan baik. Sehingga para petani bisa gagal panen karenanya. Ini dia Jenis Dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Apel yang perlu diketahui:
1. Lalat Buah
Jenis hama tanaman apel yang pertama adalah lalat buah. Ini merupakan hama yang berbentuk ulat kecil dan kesukaannya adalah memakan buah apel yang masih hijau.
Jika buah apel sudah dimakan oleh lalat buah, maka akan muncul benjolan di sekitar permukaan buah. Teksturnya lembut dan jika dibelah akan terlihat ulat yang bersemayam di dalamnya.
Perkembangan lalat buah sangat cepat. Bahkan 10 hari pasca menetas dari larva, hewan ini sudah mulai memakan buah apel. Maka dari itu, harus dilakukan tindakan pengendalian dengan cepat.
Beberapa langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi hal ini :
- Semprotkan insektisida tipe Lebacyd. Pakai yang dosisnya 550 EC saja. Karena ini yang kinerjanya lebih maksimal.
- Pengendalian juga bisa menggunakan perantara lalat jantan. Caranya dengan memancing hewan ini menggunakan methyl eugenol dengan kadar 0.1 cc. Setelah itu silakan letakkan di tempat yang tinggi supaya lalat-lalat ini berpindah ke sana.
2. Kutu Hijau
Hama penyebab buah apel rusak yang selanjutnya adalah kutu hijau. Hewan ini tidak menyerang buah apel tetapi merusak daun yang masih hijau. Caranya dengan menghisap cairan daun terutama yang masih berupa tunas.
Jika daun sudah diserang oleh kutu hijau, maka akan muncul jelaga di permukaannya.
Ini yang akhirnya membuat daun berubah bentuk menjadi keriting dan kering. Biasanya gejala hama ini adalah membuat daun tanaman apel gugur ke tanah.
Berikut beberapa pengendalian yang harus dilakukan diantaranya :
- Silakan lakukan sanitasi tanaman dengan baik.
- Menjaga jarak tanam antar tanaman.
- Jika hama masih juga menyerang silakan semprotkan pestisida tipe coccinellidae lcyosa. Pakai yang dosis 2cc/liter saja. Karena ini yang bisa membunuh benih-benih kutu hijau yang membandel.
3. Trips
Hama tanaman apel yang selanjutnya dan yang paling berbahaya adalah trips. Ini merupakan hewan sangat kecil yang biasanya menyerang daun terutama yang masih berupa tunas muda.
Gejala jika daun diserang trips adalah terdapat bintik-bintik putih yang menyebar hampir di seluruh permukaan daun. Akibatnya, daun meranggas dan pertumbuhannya tidak normal.
Jika tidak segera dilakukan pengendalian, biasanya daun akan kering. Lama kelamaan akan gugur sehinga yang tersisa hanya tangkai dan ranting saja. Ini yang menjadi alasan mengapa trips juga membuat tanaman apel mati.
Pengendalian hama jenis ini bisa dilakukan dengan cara :
- Membuang telur-telur hama yang menempel di daun secara manual.
- Menyemprotkan insektisida metomyl 2 cc agar telur mati sempurna. Sekadar saran lakukan penyemprotan ini ketika tanaman apel sudah besar. Minimal ketika sudah memasuki masa bertunas, dan pembentukan buah. Karena jika terlalu muda, dikhawatirkan membuat tanaman kepanasan.
4. Ulat Daun
Berhati-hatilah dengan tanaman apel Anda jika sudah terlihat ulat daun. Sesuai dengan namanya, sesungguhnya hewan ini adalah hama yang akan merusak daun tanaman sampai habis.
Jika daun sudah dimakan oleh ulat daun yang muncul adalah lubang-lubang kecil di sekitar permukaan daun. Lama kelamaan lubang semakin lebar dan bersambung. Jika dibiarkan daun juga bisa habis dan tanaman menjadi kering.
Hama ini tergolong populer sebagai penyebab penyakit tanaman. Tidak hanya tanaman apel, tanaman buah yang lainnya juga sering kali bermasalah dengan hewan yang satu ini.
5. Serangga Penghisap Daun
Hama tanaman apel yang juga perlu diwaspadai adalah serangga penghisap daun. Sejatinya hewan ini tidak memakan daun tetapi hanya menghisap mineral-nya saja. Sekalipun demikian efeknya tidak kalah berbahaya.
Bahkan jika hewan ini sudah menyerang, daun akan terlihat layu dan kering. Padahal tidak ada gejala gangguan hewan di sana. Karena sejatinya serangga penghisap daun ini hanya meninggalkan ciri benjolan di sekitar daun saja.
Jika tidak dilakukan penanganan yang tepat, tentu tanaman apel juga bisa mati karena hewan ini. Selain itu, perkembangan hewannya sangat cepat, yang artinya pertumbuhan tanaman juga akan semakin lambat.
Cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk jenis hama ulat daun dan serangga penghisap tindakan pengendaliannya sama. Yaitu :
- Bisa menggunakan semprotan inseksitida mataminfodis, jika tidak menemukannya bisa menggunakan monocorotofos.
Jenis Dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Apel
Selain hama yang bisa menurunkan produktivitas dan juga perkembangan tanam apel ada juga penyakit yang bisa menimbulkan kegagalan panen pada tanaman apel.
Berikut beberapa jenis dan cara pengendalian penyakit tanaman apel yang harus diketahui oleh petani diantaranya adalah :
1. Embun Tepung atau Powdery Mildew (Podosphaera leucoticha)
Gejala penyakit ini pada tanaman apel menyerang pada buah yang masih muda yang membuatnya berubah warna menjadi kecoklatan.
Sedangkan pada buah yang tua berubah menjadi coklat muda seperti warna pada buah sawo.
Beberapa cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit embun tepung ini adalah :
- Membersihkan rumput yang berada disekitar tanaman.
- Buah muda atau bunga terinfeksi oleh penyakit ini kemudian dikumpulkan dan dibakar atau bisa dipendam atau dikubur
- Menggunakan bahan kimia yaitu fungisida misalkan dinokap dengan dosis 4 gram per liter sedangkan bahan kimia lain seperti morestan dengan dosis 1 gram per liter.
2. Bercak Daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Gejala serangan terdapat pada daun yang berusia sekitar 4 sampai 6 minggu setelah pemotongan ranting dan juga daun yang tidak produktif.
Serangan bercak daun terjadi tidak teratur kemudian berubah warna menjadi warna coklat pada permukaan atas yang terdapat titik hitam dimana dimulai dari daun yang tua hingga ke daun yang muda.
Pengendalian yang bisa dilakukan di antara lain :
- Mengatur jarak tanam antara satu tanaman ke tanaman yang lainnya agar tidak terlalu rapat
- Pada bagian yang terserang dibuang dan juga dibakar atau dikubur agar tidak menyebar ke bagian tanaman lainnya
- Penyemprotan fungisida seperti Agrisan 60 WP dengan dosis 2 gram per liter air
3. Jamur Upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br)
Gejala yang ditimbulkan oleh jamur upas ini meliputi Empat tahapan yaitu :
- Pertama : jamur membentuk miselium tipis yang menyerupai sarang laba-laba tentunya hal ini bisa menembus jaringan pada tanaman
- Kedua : Proses bongkol dimana miselium jamur membentuk hifa yang mulai menginfeksi bagian kulit tanaman
- Ketiga : Corticium dimana jamur mulai membentuk kerak yang memiliki warna merah jambu yang perlahan berubah warna menjadi lebih muda ataupun lebih putih. Dalam tahap ini infeksi sudah terjadi sangat parah dan pada kulit kayu terdapat kerak yang membusuk
- Keempat : tahap necator dimana jamur membentuk bulatan-bulatan warna merah tua di mana bagian pinggiran membusuk.
Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah :
- Membersihkan kerimbunan tajuk dan rumput di area penanaman
- Mengurangi kelembaban kebun dengan menghilangkan bagian tanaman yang sakit dan juga luka atau memberikan obat pada bagian tanaman yang terluka
- Menyemprotkan kapur tohor yang telah tambahkan fungisida
4. Kanker (Botryosphaeria Sp.)
Penyakit selanjutnya adalah kanker dimana terjadi pada gudang panen. Gejala dapat dilihat dari buah yang memiliki bercak coklat kecil yang membusuk dan terus-menerus meluas hingga buah melembung, busuk dan berair.
Hal ini mengakibatkan warna kulit buah berubah menjadi pucat.
Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah :
- Memetik buah tidak terlalu masak untuk mengurangi Penyakit ini menyerang buah.
- menyemprotkan tanaman sehat dengan menggunakan fungisida seperti Difoliatan 4F.
5. Busuk Buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala yang disebabkan oleh penyakit busuk buah berada di kebun ataupun juga di gudang panen dimulai dengan tanda tanda adanya bercak-bercak kecil dengan berwarna kehijau-hijauan.
Kemudian membusuk membentuk bulat, bila penyakit ini dibiarkan maka berubah menjadi warna coklat yang memiliki bintik-bintik hitam.
Pengendalian yang bisa dilakukan antara lain :
- Memetik buah yang tidak terlalu matang.
- Menanam varietas tahan terhadap penyakit
- Menyemprotkan fungisida pada tanaman ataupun pada buah yang telah dipetik.
6. Busuk Akar (Armilliaria Melea)
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini adalah layu daun bila berlanjut maka daun akan gugur kemudian kulit akar secara perlahan akan membusuk.
Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah :
- Tanaman apel yang terserang dicabut sampai akar-akarnya dan bekas lubangnya tidak ditanam untuk mengurangi penularan ke tanaman baru
- Menyemprotkan fungisida pada tanaman apel dan apabila pada buah yang sudah dipanen maka dicelupkan terdahulu terhadap fungisida seperti benomyl 0,5 gram per liter airnya
Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai 11 Jenis Dan Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Apel. Semoga membantu.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.