Tanaman caisin adalah jenis sayuran daun yang di indonesia merupakan jenis yang paling banyak disukai. Tanaman ini memiliki kandungan pro vitamin A dan juga asam askorbat yang tinggi.

Caisim sangat mudah untuk dibudidayakan, ia bisa tumbuh di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Namun yang menjadi masalah dalam budidaya tanaman ini adalah serangan hama dan penyakit.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Caisim
Penyakit dan hama adalah dua penyebab terjadinya gagal panen tanaman caisim. Oleh karam itu perlu diketahui hama dan penakit yang menyerang serta cara penanggulannya.
Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Caisim
Dibawah ini adalah penjelasan mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Caisim yang mungkin bisa memberikan bantuan untuk petani caisim, silahkan disimak :
1. Ulat Tanah (Agrotis sp)
Ulat tanah yang berwarna cokelat hingga kehitaman ini menyerang pangkal batang tanaman yang masih berusia muda hingga putus.
Akibatnya tanaman mati karena sudah tidak memiliki titik tumbuh. Mereka beraktivitas pada malam hari karena mereka takut terhadap sinar matahari.
Cara pengendalian hama ulat tanah ini ada beberapa, diantaranya adalah :
- Jika tanaman belum terserang, maka lakukan pengendalian dengan cara sanitasi dengan benar termasuk pada parit-parit sekitar lahan.
- Jika sudah terserang maka gunakan insektisida granul (berbentuk butiran) ditaburkan pada sekitar atau di samping pokok tanaman. Dosisnya sekitar 0,3 – 0,4 gram per tanaman atau sekitar 6 kg untuk 1 hektarnya. Biasanya insektisida granul yang digunakan adalah Curater 3 G dan Furadan 3 G.
2. Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua)
Ulat yang berukuran sekitar 15 – 25 mm ini berwarna hijau tua kecokelatan dengan totol hitam di setiap ruas buku badannya untuk Spodoptera litura dan spodoptera exigua berwarna hijau hingga hijau tua dengan tutul hitam pada ruas bukunya. Kedua ulat ini menyerang daun yang menyebabkan daun berlubang apalagi pada daun muda.
Untuk mengendalikan jenis hama ini bisa menggunakan beberapa cara diantaranya adalah :
- Penanggulannya sebelum terserang adalah dengan cara melakukan sanitasi dengan baik dan memasang perangkap kupu-kupu di beberapa titik menggunakan botol bekas yang telah diolesi dengan sebuah lem mengandung hormon sex.
- Jika sudah terserang, maka segeralah semprot menggunakan insektisida, misalnya curacron 500 EC, Matador 25 EC Sn dan Buldok 25 EC sesuai dengan dosis.
3. Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)
Plutella xylostella L. adalah ulat yang mampu merusak daun tanaman caisim yang menjadi salah satu hama utama pada caisim. Dari namanya sudah pasti kita tau hama ini menyerang daun sawi. ulat perusak daun sawi ini dapat mengakibatkan daun sawi berlubang-lubang, permukaan daun rusak dan bahkan kering
Apabila tanaman terserang ulat ini dan tidak ada pengendalian sama sekali maka peningkatan populasi ulat akan semakin besar dengan demikian hasil panen akan menuruh begitu juga dengan kualitasnya.
Pencegahan dan pengendalian yang bisa dilakukan adalah :
- Pencegahan agar tanaman tidak di serang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
- Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terserang hama Ulat perusak daun atau Plutella xylostella ini adalah dengan penyemprotan insektisida seperti Proclaim 5 SG, Decis, Buldok 25 EC dan March 50 EC.
Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Caisim
Bukan hanya hama yang mampu mengganggu namun penyakit ternyata mampu menurunkan produksi dan bahkan mematikan tanaman berikut Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Caisim yang wajib anda tahu :
1. Penyakit busuk daun (Phytoptora sp )
Busuk daun ditandai dengan munculnya bercak tidak beraturan berwarna cokelat kehitaman pada daun berukuran kecil dan lama-kelamaan melebar yang akhirnya mengakibatkan tanaman menjadi busuk.
Serangan ini biasanya akan parah ketika kelembaban udara terlalu tinggi dan biasanya terjadi pada musim hujan. Apalagi ketika hujan turun terus – terusan dalam sehari kemudian diikuti oleh panas yang terik.
Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk menangani dan mengendalikan penyakit busuk daun ini diantaranya :
- Untuk menghindari penyakit ini sebaiknya penanaman tidak di lakukan pada musim hujan, atau dapat juga di atur jarak tanamnya menjadi 30 x 25 cm dan selokan pas kebun di perlebar juga.
- Lakukan sanitasi dengan baik dan benar.
- Tetapi jika sudah muncul gejala segera semprot menggunakan fungisida, Bion M 1/48 Wp, Kocide 60 WDG dan Topsin M 70 Wb misalnya sesuai dengan dosis pada label.
2. Penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae)
Penyakit yang menyerang akar ditandai dengan tanaman layu ketika menjelang siang saat cuaca panas dan cerah, akan mengalami kondisi segar di pagi hari.
Jika tanaman terserang penyakit ini akan mengalami pertumbuhan yang lambat atau terhambat. Kondisi akar akan terlihat benjolan – benjolan besar seperti kanker ketika tanaman di cabut.
Pencegahan dan pengendalian yang harus di lakukan adalah :
- Hindari lahan bekas ditanami caisim, brokoli, bunga kol, sawi putih, kailan dan kol yang terinfeksi oleh penyakit akar gada.
- Lakukan pergiliran tanaman untuk membunuh atau memutus mata rantai fungi penyebab penyakit akar gada. Misalnya dengan menggilirnya dengan jagung dan kacang.
- Kombinasikan teknologi EMP dan pengapuran tanah demi menaikkan pH tanah.
Sayangnya masih belum di temukan fungisida yang tepat untuk menangani penyakit akar gada ini, sehingga perlu di adakan pengawasan dan pencegahan secara ketat demi tanaman bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan.
3. Penyakit Bercak Daun
Tanaman caisim juga sering dijumpai pada daunnya bercak kuning hingga coklat kehitaman, ini tandanya tanaman tersebut terkena penyakit bercak daun yang lambat laun bisa menyebabkan daun layu hingga mengalami kematian.
Beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya adalah :
- Pencegahan agar tanaman tidak terjangkit penyakit Bercak Daun ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
- Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terjangkit penyakit Bercak Daun ini adalah dengan penyemprotan tanaman sawi menggunakan fungisida berbahan aktif berupa Bion M 1/ 48 WP.
4. Penyakit Busuk Alternaria
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit busuk alternaria ini adalah akar tanaman caisim menjadi kering, perlahan membusuk dan berakhir pada kematian.
Beberapa hal yang harus diketahui dalam pengendaliannya adalah sebagai berikut :
- Pencegahan agar tanaman tidak terjangkit penyakit Busuk alternaria ini adalah dengan menjaga kebersihan lahan sekitar tanaman dan sanitasi.
- Cara mengatasi jika tanaman sawi sudah terjangkit penyakit Busuk alternaria ini adalah dengan penyemprotan tanaman sawi menggunakan fungisida seperti Dithane dengan dosis tertentu.
Setiap budidaya tanaman tentunya tidak lepas dari namanya gangguan hama dan penyakit seperti halnya pada tanaman caisim, namun selaku petani harus bisa mengendalikannya. Nah itulah artikel kita hari ini mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Caisim. Semoga bermanfaat.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.