Tahukah Anda tentang Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Karet? Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat terus bertumbuh hingga 30 tahun.

Tanaman karet bukan asli Indonesia walaupun begitu perkembangan tanaman karet di Indonesia sangat pesat.
Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Karet
1. Siput
Siput merupakan hama pada tanaman karet yang memakan daun-daun tanaman karet. Gejala dari tanaman karet terkena hama siput adalah daun pada tanaman karet patah-patah.
Pada daun yang patah tersebut terdapat alur jalan yang berwarna keperakan mengkilap yang mana ini adalah jejak siput.
Pengendalian terhadap hama siput pada tanaman karet ini ada dua yakni pengendalian secara mekanis dan pengendalian secara kimiawi.
Jenis Pengendalian secara mekanis yaitu dengan mencari serta mengumpulkan siput-siput pada tanaman karet kemudian membakar atau mengubur jauh-jauh siput tersebut dari tanaman karet.
Pengendalian dengan cara kimiawi adalah membuat umpan untuk menangkap siput yaitu dari campuran dedak, semen, kapur dan meradex dengan perbandingan 16:3:5:2 yang harus dilembabkan terlebih dahulu dengan cara diberi air sedikit lalu diletakkan di sekitar tanaman karet. Siput yang memakan camluran ini akan mati.
2. Belalang
Belalang merupakan hama yang menyerang tanaman karet pada fase penyemaian. Hewan Belalang akan memakan daun tanaman karet yang masih muda, jika daun muda tanaman karet sudah habis maka belalang akan memakan daun tanaman karet yang sudah tua.
Cara mengendalikan hama belalang pada tanaman karet adalah menyemprotkan insektisida Thiodan sesuai dengan dosisnya selama 1 hingga 2 minggu sekali.
3. Tikus
Pada fase perkecambahan dan pesemaian tanaman karet biasanya diserang hama tikus. Tikus akan memakan biji-biji tanaman karet dan memakan daun-daun bibit tanaman karet yang masih muda.
Hama tikus pada tanaman karet tidak bisa dibiarkan karena akan merusak tanaman karet oleh karena itu cara pencegahannya adalah melindungi tempat perkecambahan supaya tikus tidak masuk ke dalamnya.
Untuk melindungi tempat perkecambahan tanaman karet bisa dengan ditutup kawat kasa.
4. Rayap
Rayap dari spesies Microtermes Inspiratus dan Captotermes Curvignathus merupakan hama bagi tanaman karet yang dapat menggerogoti bibit tanaman karet yang baru ditanam.
Hama rayap ini menggerogoti bagian ujung stum sampai perakaran sehingga tanaman karet menjadi sangat rusak.
Untuk mengendalikan hama rayap pada tanaman karet dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu pengendalian teknis, kimiawi dan mekanis.
Pengendalian teknis yaitu membungkus ujung stum sampai sedikit di atas mata dengan plastik supaya rayap tidak memakannya.
Sedangkan pengendalian dengan mekanis yakni dengan menancapkan umpan misalnya berupa singkong sebanyak 2 hingga 3 batang dan diberi jarak 20 hingga 30 cm dari bibit sehingga rayap akan memakan umpan tersebut.
Pengendalian secara kimiawi yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida pembasmi rayap seperti Furadan 3G, dosisnya 10 gram yang ditaburkan pada area sekitar batang tanaman karet.
5. Uret Tanah
Pernahkan anda mendengar hama uret tanah? Uret tanah adalah fase larva dari beberapa jenis kumbang yaitu Anomala Varians, Helotrichia Serrata, Exopholis Sp. Dan lain sebagainya. Uret tanah dapat menyerang tanaman karet yang masih berupa bibit.
Untuk mencegah serangan hama uret tanah adalah dengan cara menaburkan Furadan 3 G sesuai dengan dosisnya pada saat menyiapkan lahan pembibitan tanaman karet.
Apabila tanaman karet sudah terlanjur kena hama uret tanah maka bisa cara pengendaliannya ada 2 yakni secara kimiawi dan secara teknis.
Pengendalian secara kimiawi yakni dengan menaburkan Furadan 3 G dan Diazinon 10 G di sekitar tanaman karet.
6. Kutu
Kutu merupakan salah satu hama yang dapat menyerang tanaman karet dimana jenis kutu yang menyerang tanaman karet adalah Saissetia Nigra, Planococcus Citri serta Laccifer Greeni.
Ciri-ciri tanaman karet yang diserang hama kutu adalah bagian pucuk batang serta daun mudanya berwarna kuning dan mengering hingga menyebabkan bagian tanaman karet yang terkena hama kutu akan mati.
Pengendalian hama kutu dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu memusnahkan bagian tanaman karet yang terkena kutu, menyebarkan musuh alami hama kutu yaitu kumbang serta membasmi kutu dengan menggunakan pestisida pembasmi kutu.
Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Karet
Selain terserang hama, tanaman karet juga bisa terserang penyakit yang dapat menyerang bagian akar, batang serta daun. Beberapa penyakit tanaman karet tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Penyakit Jamur Akar Putih
Penyakit Jamur Akar Putih yang dapat menyerang tanaman karet disebabkan oleh jamur Rigidoporus Lignosus atau R. Micropus.
Apabila tanaman karet terserang penyakit jamur akar putih maka gejalanya tanaman karet mati mendadak, terbentuk buah pada tanaman karet yang masih muda padahal belum waktunya, daun berwarna hijau gelap yang kusam serta keriput dan permukaan daun tanaman karet menelungkup.
Pada permukaan akar terdapat benang berwarna putih kekuningan menempel serta pipih menyerupai akar rambut yang menempel kuat sehingga sulit dilepas.
Selanjutnya akar akan membusuk dan berwarna cokelat serta tekstur akar menjadi lunak.
Untuk mengendalikan penyakit akar putih pada tanaman karet dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu kultur teknis, biologis dan kimiawi
Pengendalian dengan kultur teknis yaitu mengumpulkan sisa akar dan tunggul pada lahan tanaman karet sebagai upaya untuk menyingkirkan jamur penyebab penyakit akar putih pada tanaman karet.
Jenis Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan memberikan Trichoderma Koningii di sekitar tanaman karet untuk memusnahkan jamur penyebab penyakit ini.
Pengendalian kimiawi yaitu dengan menggunakan fungisida berupa Anvil untuk membasmi jamur penyebab penyakit akar putih.
2. Penyakit Batang
Penyakit batang pada tanaman karet disebabkan oleh jamur Fusarium Solani yang berasosiasi dengan Botrydiplodia.
Gejala yang ditunjukkan tanaman karet yang terkena penyakit ini adalah timbul bercak cokelat kehitaman pada permukaan kulit tanaman karet.
Bercak tersebut dapat membesar hingga ke seluruh kulit batang tanaman karet yang menyebabkan batang membusuk.
Kemudian penyakit ini akan berkembang pada lapisan kulit tanaman karet bagian dalam dan merusak lapisan kambium bahkan bisa ke lapisan kayu tanaman karet.
Pengendalian penyakit batang ini bisa dengan pemberian Fungsida dan batang yang sudah membusuk harus segera dibuang.
3. Penyakit Daun
Ada 2 macam penyakit daun pada tanaman karet yaitu penyakit daun Colletotrichum dan penyakit daun Phytophthora.
Penyakit daun Colletotrichum menyerang daun yang masih muda sehingga daun tersebut berguguran. Penyakit daun Phytophthora disebabkan oleh jamur Phytophthora sp. yang membentuk zoosporangium.
Ciri-ciri tanaman karet yang terkena penyakit daun Phytophthora adalah daun-daun berguguran sedangkan anak-anak daun tanaman karet masih melekat pada tangkainya.
Ciri lainnya adalah tangkai daun tanaman karet terdapat bercak berwarna cokelat tua atau hitam dengan bintik putih pada bagian tengahnya.
Daun-daun tanaman karet yang gugur akibat penyakit ini berwarna hijau layaknya daun yang sehat.
Pencegahan untuk tanaman karet yang terkena penyakit daun Phytophthora adalah menyemprotkan fungisida Cobox sesuai dengan dosisnya.
Pencegahan untuk tanaman karet yang terkena penyakit daun Colletotrichum adalah menyemprotkan fungisida Dithane M 45 0,25 %, Cobox 0,5 %, Manzate M 200 0,2 % serta Capravit 0,5% seminggu sekali selama 5 minggu.
Demikianlah pembahasan yang bisa saya bagikan mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Karet. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Kasifikasi dan Morfologi Tanaman Karet

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.