Tanaman Katuk (Sauropus androgynus) merupakan salah satu jenis spesies tanaman yang banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara yang tergolong pada genus sauropus dalam suku phyllanthaceae.
Saat ini katuk banyak dimanfaat untuk obat dan juga sayuran oleh masyarakat indonesia. Oleh karena itu kini banyak sekali yang membudidayakan tanaman ini.
Salah satu kendala yang bisa membuat para petani gagal panen tanaman katuk adalah serangan hama dan penyakit, sehingga perlu dilakukan pengendalian.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Katuk
Pengendalian hama dan penyakit pada sebuah tanaman salah satunya katuk perlu di lakukan, karena jika tidak ada maka akan berdampak pada penurunan kualitas dna penurunan produksi bahkan bisa juga tidak dapat di panen sehingga rugi.
Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Katuk
Dibawah ini adalah beberapa Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Katuk yang harus dilakukan untuk menghindari penurunan kualitas :
1. Ulat
Salah satu hama yang menyerang tanaman katuk adalah ulat. Ulat – ulat ini menyerang bagian pucuk daun mudanya tanaman katuk yang menyebabkan daun muda tersebut rusak dan pertumbuhan tanaman katuk terganggu.
Untuk mengendalikan ulat – ulat ini adalah dengan cara mengambili masing – masing ulat secara manual atau dengan cara menyemprotkan racun ulat dalam dosis rendah jika menggunakan bahan kimia dengan periode penyemprotan 2 kali seminggu.
Biasanya insektisida yang digunakan adalah Buldok 25 C dengan dosis 0,5-2 ml / l atau menggunakan Decis 25 EC 0,5 – 1 ml / l dan Atabron 1ml / l.
2. Cabuk
Hama selanjutnya yang menyerang tanaman katuk adalah cabuk dengan cara menghisap cairan melalui bawah daun sehingga daun – daun tersebut menjadi keriting. Untuk mengatasinya, maka semprotkan insektisida sesuai dosis aturan yang ada pada kemasan.
3. Kutu penghisap daun / kutu kabul
Hama lainnya yang menyerang adalah kutu penghisab daun, karenanya tanaman akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan kondisi daunnya kecil. Cara mengatasinya dengan menyemprotkan insektisida sesuai dengan dosis yang benar.
4. Kumbang
Kumbang adalah salah satu serangga yang menyerang tanaman katuk pada dan muda hingga tua. Biasanya, serangga ini akan menyerang permukaan daun pada bagian bawah dan akan meloncat ketika di ganggu.
Karena serangan ini mengakibatkan permukaan daun bagian atas berwarna kekuning – kuningan. Untuk mengatasinya gunakan insektisida sesuai dosis yang sesuai.
5. Ulat kantung
Ulat ini menyerang tanaman katuk dengan membentuk kantung pada daun dan ranting, mereka kan hidup di sana hingga menjadi imago, sedangkan kantong tersebit terbuat dari benang sutera.
6. Ulat jengkal
Hama selanjutnya yang menyerang tanaman katuk adalah ulat jengkal, tandanya adalah daun yang terserang hanya akan menyisakan tulang daun saja.
Biasanya mereka menyerang pada hari Minggu akhir. Untuk mengatasinya adalah dengan cara mengambili secara manual si ulat – ulat tersebut, jika kondisi banyak atau parah, maka gunakan insektisida sesuai dengan dosis.
7. Thrip
Hama selanjutnya yang menyerang tanaman katuk adalah thrip atau Thysanoptera : Thripidae dengan ciri – ciri sayap sempit dan runcing pada ujung dengan antena berjumlah sekitar 6 -9 segmen.
Biasanya hama ini menyerang pada musim kemarau yang di tandai dengan munculnya bercak cokelat dan akhirnya tanaman katuk tersebut mati. Untuk mengatasinya dengan cara membasmi menggunakan insektesida tapi sesuai dengan takaran.
8. Wareng hitam
Wareng ini juga menyerang tanaman katuk, untuk mengatasinya dengan cara mengambili secara manual atau dengan menggunakan insektisida yang di semprotkan berdasarkan dosis.
Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Katuk
Bukan hanya hama, penyakit juga bisa menyebabkan kegagalan dalam proses budidaya tanaman katuk. Berikut adalah Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Katuk :
1. Penyakit jamur
Penyakit ini muncul dengan tanda batang dan daun katuk berubah menjadi putih karena di penuhi oleh jamur. Untuk mengatasi menggunakan pestisida yang di semprotkan sesuai dengan dosis pada kemasan.
untuk mencegah tanaman terserang dari hama maupun penyakit, maka tetap perhatikan lingkungan sekitar lahan penanaman, seperti membersihkan gulma – gulma yang tumbuh walaupun masih tumbuh kecil, segera tindak lanjuti jika ada tanaman yang terserang hama atau penyakit yang menyerang untuk menghindari menyerang tanaman lain.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.