Keuntungan dan Kerugian Budidaya Ayam Petelur

Diposting pada

Sebebelum memulai tahukan anda keuntungan dan kerugian budidaya ayam petelur? Budidaya ayam petelur merupakan kegiatan yang menjanjikan dari dulu sampai sekarang dan patut untuk dicoba.

Keuntungan dan Kerugian Budidaya Ayam Petelur
Keuntungan dan Kerugian Budidaya Ayam Petelur

Permintaan atas telur ayam dari waktu ke waktu terus meningkat terutama ketika menjelang hari besar keagamaan.

Hal ini salah satunya disebabkan sebagian besar makanan-makanan yang disajikan pada hari besar di Indonesia mulai dari kudapan yang berat sampai ringan menggunakan telur sebagai bahan dasar.

Melihat fenomena tersebut, budidaya ayam petelur bisa jadi merupakan prospek yang menguntungkan dan dapat mendatangkan peluang masuknya pundi-pundi uang ke dalam rekening bank.

Dalam budidaya ayam petelur pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Sebelum memulai budidaya ayam petelur, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kerugiannya agar dapat meminimalisir kerugian-kerugian dari budidaya ayam petelur dan mendapatkan keuntungan yang berlimpah.

Baca Juga : Komponen Penyusun Telur

Keuntungan Budidaya Ayam Petelur

Sebelum memulai kenali dulu apa saja keuntungan budidaya ayam petelur, simak penjelasan lengkapnya :

1. Permintaan Tinggi

Angka permintaan masyarakat Indonesia terhadap telur pun juga sangat tinggi.

Telur telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia yang tidak dapat ditinggalkan dan termasuk di dalam sembilan kebutuhan bahan pokok.

Jumlah penduduk Indonesia baik yang tinggal di kota dan di desa yang tinggi menyebabkan permintaan akan telur juga ikut menjadi tinggi.

Ada banyak olahan makanan di Indonesia yang menggunakan telur sebagai bahan dasar. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, telur juga merupakan teman makan nasi mereka.

Hal tersebut berdampak pada penjualan telur laris manis setiap hari. Peluang budidaya ayam petelur pun menjanjikan untung besar dengan cara mengandalkan penjualan telur perhari.

Apalagi produktifitas dari ayam petelur menghasilkan telur setiap hari itu sangat tinggi.

2. Pangsa Pasar Luas

Pangsa pasar telur ayam sangat luas, tidak hanya terbatas dari permintaan dari rumah tangga.

Industri makanan skala besar, skala menengah atau skala kecil juga membutuhkan telur ayam sebagai salah satu bahan baku industri yang mereka jalankan.

Permintaan telur ayam pada industri makanan pastinya lebih tinggi dibandingkan rumah tangga.

3. Kotoran Bernilai Ekonomis

Kotoran yang dihasilkan ayam petelur yang dibudidayakan mengandung nilai ekonomis. Banyak pihak yang memanfaatkan kotoran ayam untuk dijadikan pupuk bagi tanaman mereka.

Namun tidak sedikit pula yang mengumpulkan kotoran ayam tersebut dan kemudian dijual kepada petani-petani yang membutuhkan pupuk organik.

4. Periode Bertelur Panjang

Perlu diketahui bahwa periode bertelur ayam petelur ini sangat panjang kurang lebih 13-14 bulan (atau dengan kata lain hingga usia ayam mencapai kurang lebih 20 bulan.

Ayam tipe ini akan mengalami masa 1 periode bertelur namun dalam waktu yang sangat panjang dan juga produktif, hal ini disebabkan tidak ada proses mengeram pada ayam petelur sehingga akan jauh lebih menguntungkan.

5. Produksi Tinggi

Bukan hanya periode bertelur yang panjang namun jumlah telur yang dihasilkan juga tinggi. Ayam bisa menghasilkan sekitar 250-280 butir/tahun, dengan memiliki bobot telur adalah 50-60 g/tahun.

Kerugian Budidaya Ayam Petelur

Budidaya ayam petelur selain memiliki kelebihan juga memiliki beberapa kerugian.

Para peternak ayam petelur harus memperhatikan hal-hal yang menjadi kerugian dari budidaya ayam petelur agar tidak memberikan dampak yang buruk pada para peternak yang akan atau sedang menjalankan kegiatan budidaya ayam petelur.

Berikut ini adalah kekurangan budidaya ayam petelur yang harus di waspadai :

1. Ayam Petelur Rentan Terhadap Penyakit

Ayam petelur merupakan jenis unggas yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah.

Jika tidak benar-benar diperhatikan atau dipantau secara rutin, ayam petelur akan rentan terhadap stress dan penyakit sehingga pada akhirnya berdampak pada ayam petelur tiba-tiba berhenti menghasilkan telur atau bahkan mengakibatkan kematian pada ayam petelur.

Peternak ayam petelur tentu saja sebisa mungkin menghindari kematian ayam petelur yang dipelihara karena menimbulkan kerugian.

2. Pakan dan Obat-Obatan Ayam Petelur Mahal

Agar dapat terus-menerus produktif menghasilkan telur, ayam petelur harus benar-benar diperhatikan kesehatannya dengan cara diberikan makanan yang berkualitas baik supaya tidak rentan terserang penyakit.

Harga pakan yang tidak murah memaksa para peternak memutar otak bagaimana caranya mendapatkan pakan dengan harga murah tapi tetap berkualitas agar biaya produksi atau biaya pemeliharaan dapat ditekan menjadi serendah mungkin.

Demikian pula jika ayam petelur sudah terserang penyakit. Harga obat-obatan untuk proses penyembuhan ayam petelur juga tidak bisa dibilang murah.

Mahalnya harga obat-obatan ini akan membebani biaya operasional budidaya ayam petelur.

3. Limbah yang Berbau Tidak Sedap

Budidaya ayam petelur ini menghasilkan limbah. Limbah dari budidaya ayam petelur berupa kotoran yang berbau kurang sedap.

Seringkali limbah ini menimbulkan masalah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kandang ayam karena aromanya yang sangat menyengat.

Tidak jarang hanya gara-gara limbah timbul perselisihan dengan masyarakat sekitar yang tidak menerima keadaan lingkungan yang ditinggalinya menjadi bau.

4. Harga Telur dan Pakan Ayam Petelur Cenderung Fluktuatif

Budidaya ayam petelur memang mendatangkan pendapatan karena permintaan akan telur tidak akan berhenti karena telur sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Akan tetapi sayangnya harga telur tidak selalu stabil dari waktu ke waktu. Ada kalanya ketika permintaan akan telur sedang rendah, harga telur pun ikut turun drastis.

Hal ini tentu saja mendatangkan kerugian bagi para peternak ayam petelur terutama peternak skala kecil dan menengah.

Selain harga telur yang cenderung fluktuatif, harga pakan ayam petelur juga seringkali fluktuatif khususnya saat waktu-waktu tertentu misalnya pada saat musim kemarau.

Pada musim kemarau biasanya terjadi krisis pakan yang mengakibatkan harga pakan menjadi melambung tinggi.

Melonjaknya harga pakan ayam jika tidak diwaspadai dapat menyebabkan kerugian dalam budidaya ayam petelur.

Ayam membutuhkan pakan yang berkualitas agar kesehatannya baik dan telur yang dihasilkan juga berkualitas. Tanpa pakan yang berkualitas, ayam rentan gampang terserang penyakit dan akhirnya mati.

Demikianlah yang bisa kami sampaikan tentang Keuntungan dan Kerugian Budidaya Ayam Petelur. Semoga bisa bermanfaat ya. Salam sukses.

Baca Juga : Cara Meningkatkan Produksi Ayam Petelur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *