Cara Ternak dan Memelihara Burung Murai Batu

Diposting pada

Tahukah Anda mengenai Cara Ternak dan Memelihara Burung Murai Batu? Beternak murai batu sebetulnya tak terlalu sulit jika dibandingkan dengan ternak burung jenis lain.

Cara Ternak dan Memelihara Burung Murai Batu
Cara Ternak dan Memelihara Burung Murai Batu

Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sukses beternak burung murai batu. Salah satu yang harus diperhatikan adalah mengenai totalitas.

Dengan totalitas yang maksimal, akan memudahkan jalan untuk meraih keberhasilan dalam beternak murai batu.

Banyak orang memelihara murai batu sebagai hobi. Namun tak sedikit pula peternak murai batu yang menjadikannya sebagai lahan bisnis.

Keuntungan ternak murai batu tidaklah sedikit, bahkan sebagian orang ada yang banting stir dari pekerjaan utamanya, demi menekuni ternak murai batu. Ya, murai batu merupakan salah satu jenis burung yang sangat digandrungi para peminat burung kicauan.

Oleh karenanya, cukup penting untuk mengetahui seluk beluk beternak murai batu. Beberapa hal dasar yang perlu diketahui dalam beternak mulai batu diantaranya pakan, kandang, pembiakan hingga perawatan.

Dalam beternak murai batu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar hasil ternak optimal. Isu yang paling sering menjadi perbincangan hangat adalah, bagaimana mendapatkan hasil ternakan murai batu dengan indukan yang tidak banyak.

Baca Juga : Cara Mengatasi Burung Murai Batu Stres

Cara ternak dan memelihara murai batu

Tanpa perlu berlama-lama, berikut ini beberapa langkah yang bisa anda lakukan dalam beternak dan memelihara burung murai batu.

1. Menyiapkan lokasi kandang

Langkah awal yang bisa dilakukan dalam beternak murai batu adalah menyiapkan lokasi kandangnya. Ketepatan dalam memilih lokasi kandang dapat memengaruhi keberhasilan dalam beternak murai batu.

Agar dalam beternak murai batu mudah berhasil, tempatkan kandang di luar rumah. Sebaiknya lahan yang dipakai untuk kandang juga memiliki ukuran yang luas.

Kandang juga harus jauh dari kebisingan, baik dari hewan liar maupun kendaraan. Dengan memilih lokasi berdasarkan kaidah di atas, maka murai batu akan lebih nyaman dan terhindar dari stres. Dengan begitu reproduksi murai batu akan berjalan dengan baik.

2. Pembuatan kandang

Setelah mendapatkan lokasi yang baik untuk penempatan kandang, langkah selanjutnya adalah membuat kandang.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang adalah ukuran serta berbagai sarana pendukungnya.

Kandang yang ideal bukanlah kandang yang besar. JIka kandang murai batu terlalu besar, yang ada malah menghambat proses reproduksi.

Sebab energi murai batu akan terkuras untuk terbang menyusuri setiap bagian kandang. Sebaliknya, kandang yang terlalu kecil dapat membuat murai batu menjadi stres. Ketika stres tentu reproduksi murai batu akan terganggu.

Maka dari itu, buatlah kandang yang ideal dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 200 cm dan tingginya 200 cm.

Adapun sarana penunjang yang harus ada di dalam kandang antara lain : tempat pakan dan minum, tempat bersarang, dan tempat bertengger.

Agar murai batu nyaman dengan tempat bersarangnya, sebaiknya buat tempat bersarang dari anyaman bambu. Anyaman bambu membuat murai batu merasa sejuk. Untuk tempat bertengger, posisinya harus tepat di dalam kandang, tak boleh sembarangan.

Anda dapat memakai ranting pohon yang tak terlalu besar sebagai tempat bertengger. Untuk tempat makan dan minum, pastikan berada di tempat yang mudah dijangkau murai batu. Pastikan kandang selalu bersih, sebab hal ini berpengaruh langsung pada murai batu.

3. Pemberian pakan

Pakan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi dan nutrisi murai batu. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, sebab berpengaruh langsung terhadap produktivitas murai batu.

Murai batu merupakan salah satu jenis burung pemakan daging. Makanannya antara lain ulat, serangga, kroto, hingga semut rangrang. Kroto merupakan salah satu makanan murai batu yang mengandung nutrisi tinggi.

Hal ini sangat baik untuk tumbuh kembang murai batu. Murai batu juga membutuhkan pakan tambahan untuk meningkatkan kekebalan dan kebugaran murai batu.

Adapun pakan tambahan untuk murai batu antara lain : cacing, jangkrik, ulat hongkong, orong-orong dan belalang.

Tak hanya pakan alami dan pakan tambahan, murai batu juga membutuhkan voer berkualitas baik. Burung kicauan seperti murai batu biasanya mengonsumsi voer khusus burung. Murai batu juga perlu vitamin untuk menjaga kondisi fisik dan kebugarannya.

Jangan lupa untuk memberi air minum secara teratur. Murai batu memerlukan air minum antara 4-5 kali dari jumlah pakannya.

Murai batu membutuhkan air minum untuk meningkatkan metabolisme tubuh, mengatur suhu tubuh, serta membuat sistem pencernaan menjadi lancar.

4. Memandikan murai batu

Hal ini termasuk dalam perawatan murai batu. Dengan mandi yang teratur, murai batu akan terjaga kebersihannya, terutama pada bulu-bulunya.

Ada dua cara dalam memandikan murai batu. Yang pertama bisa dengan menaruh tempat mandi di dalam sangkar murai batu.

Cara yang kedua bisa dengan menyemprot murai batu menggunakan sprayer. Waktu yang tepat dalam menyemprot murai batu adalah di pagi hari. Setelah disemprot, jemur murai batu antara 30-60 menit.

5. Pengembangbiakan murai batu

Salah satu cara untuk mengembangbiakkan murai batu adalah dengan poligami. Dengan cara ini, peran indukan jantan akan lebih maksimal.

Dalam sekali pengembangbiakan, anda dapat memakai 1 jantan murai batu untuk 7 betina murai batu pada satu kandang.

Cara ini terbukti dapat menghasilkan anakan secara maksimal, terlebih untuk ternak dalam jumlah yang banyak dalam sekali waktu.

Baca Juga : Cara Membedakan Burung Murai Batu Jantan dan Betina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *