Klasifikasi dan Morfologi Rumput Raja

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Rumput Raja? Rumput raja seringkali dianggap memiliki kesamaan oleh banyak orang bahkan sering disangka jika tanaman rumput gajah adalah rumput raja.

Klasifikasi dan Morfologi Rumput Raja
Klasifikasi dan Morfologi Rumput Raja

Tidak lain ini dikarenakan bentuk dari kedua tanaman tersebut yang sekilas memang mirip. Namun, rumput raja dan rumput gajah bukanlah tanaman yang sama. Justru rumput raja merupakan hasil persilangan dari tanaman rumput gajah dan Pennisetum Typhoides, sehingga bisa dikatakan jika rumput raja adalah hasil peranakan dari rumput gajah.

Rumput ini berasal dari Afrika Selatan dan terkenal dengan nama rumput kalanjana atau kolonjono di Indonesia. Dibandingkan dengan rumput-rumput lainnya, rumput gajah memiliki banyak keunggulan.

Pertama, rumput ini sangat mudah ditanam dan tumbuh. Kedua, manfaat dari rumput ini juga lebih sering dimanfaatkan oleh para peternak sebagai makanan hewan ternak seperti sapi dan kambing.

Dalam hal budidaya, rumput raja yang mampu tumbuh dengan mudah, dapat beradaptasi sangat baik pada dataran tinggi maupun rendah.

Untuk kondisi tanah, tanah yang tidak terlalu lembab dengan curah hujan yang cukup bisa menjadi faktor lain yang memudahkan tumbuhnya rumput raja. Apabila tanaman ini tumbuh dengan baik, maka tinggi dari tanaman ini bisa mengalahkan rumput gajah.

Ada dua cara yang paling sering dilakukan untuk budidaya rumput raja yaitu cara stek dan sobekan.

Jika memilih menggunakan teknik stek, maka batang yang harus digunakan adalah batang yang cukup tua dengan usia di atas lima bulan. Sedangkan, apabila memilih menggunakan teknik sobekan, maka harus memilih rumput yang berusia muda.

Kemudian, saat pemotongan rumput lebih baik dilakukan pada bulan ketiga atau sekitar sembilan puluh hari. Dalam hal pemotongan, rumput tidak boleh dipotong terlalu pendek karena bisa menyebabkan pertumbuhan rumput selanjutnya terganggu. Ukuran pemotongan yang disarankan adalah dengan menyisakan 15 atau 20 cm dari tanah.

Rumput raja dengan segala kelebihannya memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para peternak. Terbukti hasil produksi tanaman rumput raja lebih mengungguli rumput gajah. Ini didukung karena kandungan rumput raja seperti protein dan seratnya yang lebih bagus dari rumput gajah.

Untuk pembahasan selanjutnya, rasanya akan kurang lengkap bila tidak mengupas tentang klasifikasi dan morofologi rumput raja. Nah, untuk itu, mari simak penjelasan berikut yang akan membahas lebih dalam klasifikasi dan morfologi rumput raja.

Klasifikasi Rumput Raja

Pengelompokan secara sistematis dari tanaman rumput raja adalah sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub Divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledonae
  • Ordo : Poales
  • Famili : Graminaceae
  • Genus : Pennisetum
  • Spesies : Pennisetum purpuroides

Morfologi Rumput Raja

Mengenal morfologi tanaman rumput raja, dapat memberikan pengetahuan baru tentang ciri fisik dari rumput raja tersebut.

Oleh karena itu, selanjutnya akan dijelaskan mengenai morfologi rumput raja dimulai dari morfologi akar, batang hingga daun.

1. Morfologi Akar Rumput Raja

Sebagai tanaman yang berukuran cukup tinggi yaitu sekitar 4 meter, rumput raja memiliki sistem perakaran yang sangat dalam.

Kedalaman dari akar ini mampu menopang tanaman rumput raja untuk tumbuh dengan tegak serta nampak berumpun. Selain itu, akar tanaman rumput raja ini juga berupa akar serabut, selayaknya akar rumput-rumput lain.

2. Morfologi Batang Rumput Raja

Berbicara mengenai batang rumput raja, bentuk dari batang ini berupa silindris juga persegi. Teksturnya bisa dikatakan tebal dan keras.

Bagian dari batang rumput raja merupakan bagian yang banyak dimanfaatkan selain daunnya. Hal ini dikarenakan batang sering digunakan untuk stek, terutama pada batang yang berusia tua.

Usia tanaman rumput raja yang direkomendasikan untuk proses stek adalah sekitar 5-8 bulan dan diambil sekitar 20 hingga 25 cm dan telah mempunyai 2 tunas.

3. Morfologi Daun Rumput Raja

Selanjutnya, pada bagian daun rumput raja, strukturnya kasar, berbentuk lebar dengan sedikit tegak. Pada permukaan daun, ada bulu-bulu yang cukup panjang terletak di dekat liguna.

Disamping itu, permukaan daunnya juga luas. Bagian daun dari rumput raja menjadi primadona yang diunggulkan dikarenakan pada daun ini terdapat banyak kandungan gizi.

Kandungan tersebut meliputi protein serta serat yang cocok untuk dikonsumsi oleh hewan peliharaan seperti sapi dan kambing. Kandungan gizinya yang lebih unggul dari rumput lainnya, menjadikan rumput raja ini lebih sering diburu oleh peternak. Namun, perlu diketahui kalau tanaman rumput raja ini tidak berbunga kecuali jika tumbuh di daerah beriklim dingin.

Nah, itu tadi sekilas mengenai klasifikasi dan morfologi rumput raja. Tanaman rumput memang acap kali dianggap sebagai tanaman yang mengganggu. Terlebih lagi, tanaman rumput juga sering diasumsikan sebagai tanaman liar yang tidak banyak manfaatnya dan tidak estetis.

Akan tetapi, tanaman rumput terutama rumput raja justru memiliki nilai keunggulan yang tidak boleh disepelekan. Apalagi nilai gizinya yang sangat penting untuk kesehatan hewan ternak.

Sehingga, ini membuat budidaya rumput raja yang memiliki peluang hasil produksi besar, lebih banyak digandrungi oleh pembudidaya.

Kesimpulan

Rumput raja merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Graminaceae dengan nama latin Pennisetum purpuroides. Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan, rumput raja memilik protein dan serat yang tinggi sehingga sering dijadikan pakan ternak seperti sapi ataupun kambing.

Tanaman rumput raja memiliki akar jenis serabut, batang tanaman ini berbentuk silindris juga persegi bertekstur tebal dan keras, daun tanaman ini berbentuk lebar dengan sedikit tegak dan terdapat bulu pada permukaan daun di dekat liguna.