Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Alpukat

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Alpukat? Kita semua pasti sudah tidak asing dengan tanaman alpukat, bukan? Tanaman yang memiliki nama spesies Persea americana.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Alpukat
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Alpukat

Mill ini awalnya banyak tumbuh di Meksiko dan Amerika tengah. Seiring berjalannya waktu, tanaman alpukat dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia.

Tanaman ini umumnya banyak ditanam sebagai tanaman perkebunan monokultur, namun di daerah tropis tanaman ini ditanam sebagai tanaman pekarangan.

Tanaman alpukat sering dimanfaatkan buahnya karena bisa dimakan atau diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat.

Tidak hanya itu, tanaman alpukat ini memiliki beragam manfaat untuk manusia. Mulai dari batang pohon yang bisa dijadikan bahan bakar, kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna coklat sampai daunnya yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Alpukat

Lalu, apakah Anda sudah memahami klasifikasi dan morfologi tanaman alpukat? Yuk simak dulu ulasannya di bawah ini!

Klasifikasi Tanaman Alpukat

Klasifikasi tanaman alpukat bisa dijabarkan sebagai berikut :

  • Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
  • Sub Kingdom : Trachebionta (Tumbuhan Berpembuluh)
  • Super Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
  • Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
  • Kelas : Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)
  • Sub Kelas : Magnoliidae
  • Ordo : Laurales
  • Famili : Lauraceae
  • Genus : Persea
  • Spesies : Persea americana

Morfologi Tanaman Alpukat

Nah, setelah mempelajari klasifikasi tidak lengkap jika kita belum memahami morfologi tanaman alpukat yang bisa dijabarkan sebagai berikut :

1. Akar

Alpukat dikenal sebagai tanaman dengan biji berkeping dua atau dikotil dan system perakarannya adalah akar tunggang.

Pada akar alpukat memiliki panjang bisa mencapai 5 sampai 10 meter atau lebih. Keanekaragaman panjang akar tersebut juga bergantung dari varietas tanaman alpukat.

Akar alpukat memiliki fungsi utama yakni menyerap air dan zat – zat hara yang berasal dari dalam tanah. Selain itu, akar ini juga berfungsi untuk menopang tegaknya batang alpukat agar tetap berdiri kokoh.

2. Batang

Batang alpukat memiliki tekstur berkayu, berkambium dan berbentuk bulat. Hal yang mencolok dari batang ini adalah warna coklatnya sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pewarna coklat.

Batang alpukat memiliki percabangan yang banyak. Percabangan tersebut berfungsi sebagai tempat melekatnya daun alpukat.

Jika diperhatikan lebih teliti, ranting tanaman alpukat memiliki rambut – rambut halus pada permukaannya.

3. Daun

Daun tanaman ini bertipe tunggal, memiliki tangkai yang panjangnya sekitar 1,5 – 5 cm, bentuk daun bulat telur memanjang.

Sementara itu, tekstur daun alpukat tebal menyerupai kulit dengan ujung dan bagian pangkalnya meruncing.

Pada bagian tepi daun kadang menggulung ke atas, juga memiliki tulang daun menyirip.  Panjang daun alpukat bisa mencapat 20 cm dengan lebar 10 cm.

Ada sedikit perbedaan antara daun muda dan daun tua yakni pada daun muda warnanya kemerahan dengan rambut – rambut halus, sementara itu pada daun tua warnanya hijau dan permukaannya mengkilat.

4. Bunga

Bunga tanaman ini termasuk bunga majemuk dengan kelamin ganda yakni dalam satu bunga terdapat dua kelamin jantan dan betina. Pada bunga Nampak pada ketiak daun dalam bentuk malai.

Bunga alpukat berbentuk menyerupai bintang, sementara penyerbukannya biasa dibantu oleh serangga, angin, hujan serta hewan lain di sekitarnya.

5. Buah

Buah alpukat tergolong sebagai buah buni, bentuknya bulat telur dengan panjang 5 – 20 cm. Buah ini berwarna hijau atau kekuningan tergantung kematangannya dan ada yang berbintik – bintik ungu pada kulitnya.

Ketika daging alpukat sudah masak, tekstur buahnya lunak dan warnanya hijau kekuningan.  Sementara itu, ketebalan dagingnya juga tergantung dari varietas buah alpukat itu sendiri.

Pada bagian tengah buah terdapat biji tunggal yang berukuran besar. Berat alpukat berkisar antara 200 – 400 gram, namun pada beberapa jenis alpukat ada yang beratnya mencapai 600 – 700 gram.

6. Biji

Biji alpukat terdapat di tengah buah dengan kulit biji berwarna putih berfungsi sebagai pembatas antara daging dan biji. Biji alpukat berbentuk bulat telur dan berdiameter 2,5 – 5 cm.

Keping biji berwarna putih kemerahan. Berdasarkan perkembangannya biji alpukat ini termasuk kedalam tipe hypogeal yakni perkembangan kotiledon yang tetap berada dalam tanah.

Bagi manusia, biji alpukat banyak diambil minyaknya untuk kosmetik atau untuk pengobatan. Sementara itu, bagi tumbuhan alpukat, biji berfungsi sebagai alat untuk memperbanyak diri.

Biji bisa tumbuh dan berkecambah jika jatuh atau ditanam pada tanah yang subur, banyak zat hara dan tersedia air yang cukup.

Sekedar informasi, pohon alpukat bisa tumbuh baik di dataran rendah dan akan berbuah lebih lebat jika ditanam pada ketinggian 200 – 1000 mdpl.

Tumbuhan ini bisa ditanam di daerah tropis maupun subtropics dengan curah hujan yang tinggi. Sementara suhu optimal buah alpukat bisa tumbuh yakni pada 12,8 – 18,3 derajat Celcius.

Kesimpulan

Tanaman Alpukan merupakan tanaman yang ditanam secara monokultur dan pada awalnya banyak tumbuh di Meksiko dan Amerika tengah. Bagian tanaman alpukat hampir bisa digunakan semua mulai dari buah, batang dan kulitnya.

Tanaman alpukat memilik akar jenis tunggang, tekstur batang alpukat berkayu, bentuk daun alpukat bulat telur memanjang dengan tekstur tebal, bunga alpukat merupakan bunga majemuk, buah alpukat berbentuk bulat telur berwarna hijau atau kekuningan, biji alpukat terdapat di tengah dengan bentuk bulat telur.

Nah, itulah penjelasan mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman alpukat. Semoga dari artikel ini bisa menambah pemahaman kita mengenai ciri – ciri dan penamaan buah alpukat. Sekian.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat