Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bunga Lavender – Tanaman lavender sering dijuluki oleh kebanyakan orang sebagai tanaman untuk mengusir nyamuk.
Kegunaan ini tidak lain dikarenakan aromanya yang begitu khas sehingga mampu membuat nyamuk untuk tidak mendekat jika ada tanaman ini.
Selain untuk mengusir nyamuk, aroma tanaman bunga lavender juga digunakan sebagai pewangi dan parfum. Aroma tersebut didapat dari ekstrak bunga yang diubah menjadi minyak dengan keharuman yang khas.
Kesegaran aroma dari lavender membuat orang Romawi menjuluki lavender sebagai bunga dengan aroma penyucian atau penyegaran.
Awal mula tanaman lavender ditemukan berada di daerah Mediterania Selatan, Afrika dengan iklim tropis, dan India Timur. Hingga saat ini, tanaman bunga lavender telah tersebar ke Eropa terutama bagian selatan, seluruh bagian Afrika, dan Asia.
Tanaman yang memiliki nama latin Lavandula afficinalis syn. L. angustifolia ini tergolong tanaman tropis, berspesies rumput, dan semak-semak.
Berbicara masalah kandungan dari tanaman lavender, telah diketahui jika kandungan dari lavender memang bisa digunakan untuk mengusir nyamuk.
Kandungan tersebut berupa alokasi ocimene, camphene, geraniol, lavandulol, linlool asetat, monoterpene hidrokarbon, dan nerol.
Selain itu, ada kandungan minyak atsiri dalam tanaman bunga lavender yang sering digunakan untuk pengobatan dalam bidang kesehatan.
Misalnya, untuk mengatasi sakit perut, mengatasi rontoknya rambut, bau mulut, pegontrol rasa nyeri, jerawat, infeksi jamur, dan lain sebagainya.
Dengan segala kandungan serta khasiatnya yang begitu banyak, tanaman bunga lavender bisa dijadikan untuk tanaman di halaman rumah atau di dalam rumah dengan ditaruh di pot. Beberapa cara bisa dilakukan untuk menanam bunga lavender di rumah.
Cara tersebut dimulai dengan memilih bibit bunga, menyiapkan media tanam, menyemai bibit, dan memindahkan bibit bunga ke media yang lebih luas. Perawatan tanaman bunga lavender pun tidak terlalu rumit, hanya perlu sedikit air agar bunga bisa tumbuh dengan baik.
Bunga lavender tidak suka pada tanah yang terlalu lembab, jadi menyiramnya terlalu sering hanya akan membuat tanaman mati.
Sebagai bunga yang sangat cantik dan memiliki aroma khas, ternyata lavender juga memiliki banyak jenisnya. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja klasifikasi dan morfologi tanaman bunga lavender, simak beberapa penjelasan berikut.
Klasifikasi Tanaman Bunga Lavender
Setiap tanaman tentunya memiliki klasifikasi tertentu yang didasarkan pada pengelompokan secara ilmiah. Tidak terkecuali tanaman bunga lavender. Untuk klasifikasi dari tanaman bunga lavender akan dijabarkan berikut.
- Kingdom: Plantae
- Sub Kingdom: Viridiplantae
- Infra Kingdom: Streptophyta
- Super Divisi: Embryophyta
- Divisi: Tracheophyta
- Sub Divisi: Spermatophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Super Ordo: Asteranae
- Ordo: Lamiales
- Famili: Lamiaceae
- Genus: Lavandula L.
- Spesies: Lavandula angustifolia Mill.
Morfologi Tanaman Bunga Lavender
Untuk mengetahui secara jelas bentuk fisik dari tanaman bunga lavender, berikut akan diulas morfologi bunga lavender mulai dari akar, batang, daun, dan bunga.
1. Morfologi Akar Tanaman Bungan Lavender
Tanaman bunga lavender memiliki akar serabut dan tunggang. Panjang dari akar bisa mencapai 2 meter dengan warna kecoklatan.
Akar pada lavender berfungsi untuk menyokong tubuh tanaman dan juga menyerap nutrisi zat hara dari dalam tanah.
2. Morfologi Batang Tanaman Bunga Lavender
Batang dari tanaman bunga lavender berbentuk bulat yang memanjang serta berkayu. Diameternya mencapai 3-4 mm atau lebih.
Panjang dari batang bisa mencapai 80 cm. Sulur dari tanaman bunga ini mampu berdiri denan tegak dan tumbuh menyerupai kumparan. Batang lavender memiliki banyak cabang dan termasuk tanaman belukar.
Pada cabang-cabang tersebut berfungsi sebagai tumbuhnya daun. Untuk tanaman lavender yang batangnya sudah mencapai 10 cm, dianjurkan untuk sering mendapatkan sinar matahari demi pertumbuhan tanaman yang lebih baik.
3. Morfologi Daun Tanaman Bunga Lavender
Bentuk dari daun yang dimiliki oleh tanaman lavender adalah oval dan memanjang. Tulang dari daun ini sejajar, namun pangkal daunnya meruncing. Untuk bagian tepinya bergerigi dengan permukaan daun yang halus.
Pada bagian bawah daun terdapat pertulangan daun yang cukup menonjol dengan warna putih. Warna keseluruhan dari daun tanaman lavender adalah hijau muda dan beberapa berwarna hijau tua. Jumlah daun yang tumbuh di setiap cabang tanaman lavender tergolong banyak.
4. Morfologi Bunga Tanaman Lavender
Tanaman bunga lavender selama ini lebih terkenal dengan bunganya yang berwarna ungu. Padahal, bunga ini ternyata memiliki banyak jenis hingga 25 jenis dengan warna-warna yang berbeda.
Bunga tersebut berukuran relatif kecil dengan kuntum yang berjumlah mulai dari 5-10 kuntum. Kuntum tersebut berbentu spiral dan tumbuh di ujung dari setiap cabang pohon.
Pada permukaan bunga juga ditemui bulu-bulu halus yang sangat lembut. Bagian bunga dari tanaman lavender seringkali dimanfaatkan untuk diambil minyak atsirinya. Minyak ini digunakan untuk keperluan kesehatan dan aroma terapi untuk ruangan.
Setelah klasifikasi dan morfologi tanaman bunga lavender dijelaskan, terlihat jelas jika tanaman bunga ini bukan hanya cantik dilihat dari fisiknya.
Namun, bunga ini juga memiliki keunggulan aroma yang banyak dimanfaatkan untuk banyak hal. Tidak heran jika banyak yang mulai membudidayakan bunga lavender untuk ditanam di rumah.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.