Tahukah Anda tentang Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung? Tanaman yang termasuk ke dalam famili atau suku poaceae ini adalah jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat mengandung sumber karbohidrat.
Diantara manfaat dari tanaman ini yaitu dalam bidang kesehatan misalnya dapat melawan kanker, mengandung sumber protein, mencegah anemia, menjaga kekebalan tubuh dan sebagai sumber kalium.
Selain itu jagung dapat dikonsumsi dengan cara direbus, dibakar dan lain sebagainya. Dalam ilmu penggolongan tumbuhan, jagung memiliki nama ilmiah Zea mays L. untuk lebih jelas mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman jagung berikut penjelasannya.
Klasifikasi Tanaman Jagung
Dalam taksonomi atau sistematika tumbuh-tumbuhan, Klasifikasi Jagung antara lain :
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Divisi atau fillum : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledoneae (Tumbuhan dengan biji berkeping satu)
- Ordo / bangsa : Poales
- Famili atau suku : Poaceae
- Genus atau marga : Zea
- Spesies / jenis : Zea mays L.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang klasifikasi tanaman jagung :
1. Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Plantae (Tumbuhan) adalah salah satu dari lima kingdom dalam sistem klasifikasi biologi yang disebut dengan sistem Whittaker atau sistem lima kingdom.
Kingdom ini mencakup berbagai jenis organisme yang kita kenal sebagai tumbuhan. Tumbuhan adalah makhluk hidup multiseluler yang umumnya tidak bisa bergerak (bersifat sessil) dan menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis.
Kingdom Plantae adalah kelompok organisme yang sangat beragam, dan dalam penjelasan ini, kita akan membahas beberapa karakteristik penting dari tumbuhan serta pentingnya mereka dalam ekosistem kita.
2. Divisi atau fillum : Angiospermae
Divisi Angiospermae adalah salah satu divisi atau filum dalam Kingdom Plantae yang juga dikenal sebagai tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji tertutup.
Salah satu ciri khas utama Angiospermae adalah kehadiran bunga. Bunga adalah struktur reproduksi yang umumnya terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
Bunga adalah tempat terjadinya fertilisasi, di mana serbuk sari dari benang sari jatuh ke putik dan membentuk biji setelah pembuahan.
3. Kelas : Monocotyledoneae
Kelas Monocotyledoneae adalah salah satu dari dua kelas utama dalam divisi Angiospermae (tumbuhan berbunga) yang mencakup tumbuhan yang memiliki satu kejut pertama atau kotiledon dalam biji mereka.
Kelas Monocotyledoneae juga dikenal sebagai Monokotil atau Monokotilat, dan mereka memiliki sejumlah ciri khas dan penting yang membedakan mereka dari kelas lainnya, yaitu Dicotyledoneae (Dicot).
4. Ordo : Poales
Ordo Poales adalah salah satu ordo dalam klasifikasi tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang termasuk dalam kelas Monocotyledoneae (Monokotil).
Ordo Poales mencakup berbagai jenis tumbuhan, termasuk beberapa yang sangat penting secara ekologis dan ekonomis.
5. Famili : Poaceae
Familia Poaceae, yang juga dikenal sebagai famili rumput, adalah salah satu keluarga tumbuhan paling besar, penting, dan beragam dalam dunia tumbuhan.
Keluarga ini mencakup lebih dari 10.000 spesies tumbuhan berbunga yang tersebar di seluruh dunia.
Rumput adalah anggota Poaceae yang paling terkenal, tetapi keluarga ini juga mencakup tanaman pangan penting seperti jagung.
6. Genus : Zea
Genus Zea adalah genus tumbuhan berbunga dalam keluarga Poaceae (rumput).
Genus ini terkenal karena mengandung beberapa spesies penting yang termasuk dalam kelompok tanaman pangan utama di seluruh dunia.
Spesies paling terkenal dalam genus Zea adalah Zea mays, yang lebih dikenal sebagai jagung atau mais.
7. Spesies : Zea mays L.
Zea mays L., yang lebih dikenal sebagai jagung atau mais, adalah salah satu spesies tumbuhan pangan yang paling penting dan tersebar luas di dunia.
Jagung adalah anggota genus Zea dalam keluarga Poaceae (rumput).
Spesies ini memiliki sejarah domestikasi yang panjang, dan saat ini, jagung adalah tanaman pangan utama di banyak negara dan memiliki berbagai varietas yang digunakan untuk berbagai tujuan.
Morfologi Tanaman Jagung
Untuk mengetahui ciri tanaman ini, berikut adalah morfologi tanaman jagung yang harus Anda ketahui :
1. Akar Tanaman Jagung
Sistem perakaran pada tanaman jagung adalah akar serabut dengan kedalaman hingga 8 meter, namun sebagian besar berada pada kedalaman sekitar 2 meter.
Tanaman jagung yang sudah dewasa akan tumbuh akar adventif dari buku-buku batang tanaman jagung bagian bawah yang dapat membantu tanaman jagung menjadi tegak.
2. Batang Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki batang yang tegak, mudah terlihat dan beruas-ruas. Ruas terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku. Tanaman jagung memiliki batang yang tidak mengandung banyak lignin.
3. Daun Tanaman Jagung
Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk yang memanjang. Kemudian daun yang dimiliki oleh tanaman jagung ini berwarna hijau muda pada saat masih muda, dan berwarna hijau tua pada saat tanaman dewasa, serta berwarna kuning pada saat tanaman sudah tua.
Selain itu terdapat ligula antara pelepah daun dengan helai daun. Tanaman jagung memiliki daun yang tulang daunnya sejajar dengan ibu tulang daun tanaman jagung. Permukaan daun pada tanaman jagung ada yang berambut dan ada yang licin.
Daun tanaman jagung memiliki stomata yang berbentuk halter yang merupakan ciri khas yang dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk ke dalam famili atau suku poaceae.
Setiap stomata pada tanaman daun dikelilingi oleh sel – sel epidermis yang berbentuk seperti kipas.
Struktur tersebut memiliki peran penting dalam melakukan respon tanaman untuk menanggapi defisit air pada sel-sel daun tanaman jagung.
4. Bunga Tanaman Jagung
Bunga yang dimiliki oleh tanaman jagung terdiri atas bunga jantan dan bunga betina, yang masing-masing terpisah atau diklin dalam satu tanaman atau monoecious.
Setiap kuntum bunga tanaman jagung memiliki struktur yang khas dari bunga yang termasuk ke dalam famili / suku poaceae yang disebut sebagai floret. Pada tanaman jagung, sepasang glumae atau gulma membatasi dua floret.
Bunga jantan dapat tumbuh pada bagian puncak dari tanaman jagung, yang berupa karangan bunga atau inflorescence. Pada bunga tanaman jagung terdapat serbuk sari yang berwarna kuning dengan memiliki aroma yang khas.
5. Tongkol Tanaman Jagung
Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh dari buku dan terdapat di antara batang daun dengan pelepah daun dari tanaman jagung.
Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu buah tongkol yang produktif, meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah bunga betina.
Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2 hingga 5 hari lebih dulu daripada bunga betinanya.
6. Bulu Jagung (Silk)
“Silk” pada tanaman jagung mengacu pada rambut halus dan sutra yang tumbuh dari ujung malai jagung betina atau malai rambut-jagung. Rambut jagung ini juga sering disebut “bulu jagung.
Bulu jagung biasanya berwarna putih atau kuning muda. Mereka tumbuh dari ujung malai rambut-jagung dan panjangnya sekitar 2-3 sentimeter. Setiap rambut jagung adalah benang halus yang menyerupai sutra.
Bulu jagung atau silk adalah struktur reproduktif betina pada tanaman jagung. Mereka berperan penting dalam proses pembuahan tanaman jagung. Setiap rambut jagung terhubung ke biji jagung yang sedang berkembang di dalam tongkol.
Jenis-Jenis Jagung
Berdasarkan struktur dan bentuk biji jagung, maka dapat di kelompokan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Jagung Gigi Kuda (Dent Corn)
Pada jagung jenis ini bagian pati yang keras berada pada sisi biji, sedangkan bagian yang terbilang lunak berada pada bagian tengah hingga ke ujung biji.
Pada saat biji dikeringkan maka pati yang lunak akan dengan cepat kehilangan air yang mengakibatkan bagian tersebut lebih mengerut dibandingkan pada bagian yang keras.
Hal ini mengakibatkan terjadi lekukan pada bagian atas biji. Biji jagung jenis ini memiliki bentuk yang cukup besar, berlekuk dan pipih.
2. Jagung Mutiara (Flint Corn)
Ciri yang paling utama pada jagung mutiara adalah bentuknya yakni bulat, licin, keras dan mengkilat. Pada bagian atas biji terdapat pati yang keras.
Pada saat biji jagung masak maka semua bagian mengkerut sehingga pada permukaan biji bagian atas berbentuk bulan dan licin.
Kebanyakan di Indonesia varietas lokalnya tergolong jenis biji mutiara. Mengapa hal ini banyak di Indonesia? karena jenis ini tahan terhadap serangan hama gudang.
3. Jagung Pod
Jagung ini merupakan jagung yang paling primitif dibandingkan jenis jagung lainnya. Mengapa dikatakan primitif karena ia terbungkus oleh glume atau kelobot yang mempunyai ukuran yang kecil.
Jenis ini tidak dibudidayakan secara komersial sehingga tidak banyak dikenal oleh masyarakat secara umum.
Ia dimanfaatkan oleh suku Indian dalam berbagai jenis upacara adat hal ini dikarenakan dipercaya oleh suku tersebut memiliki kekuatan magis yang tinggi.
4. Jagung QPM (Quality Protein Maize)
Jenis jagung QPM diketahui memiliki kandungan protein lisin dan triptopan yang sangat tinggi. Kandungan tersebut berada pada endospermnya.
Jagung ini juga mengandung gen opaque-2 (o2) yang mempunyai sifat yang cukup resesif dalam mengendalikan produksi lisin dan triptofan.
Kandungan Prolamin mengatur dan menyusun protein endosperm dengan kandungan lisin dan triptofan yang memiliki jumlah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis atau fraksi protein lainnya.
Ciri biji pada jagung ini adalah berwarna gelap hal ini dikarenakan kandungan protein yang sangat tinggi yang berada didalam endosperm.
5. Jangung Brondong (Pop Corn)
Jagung ini memiliki ukuran yang kecil, dimana endorsperm biji mengandung pati yang keras dengan persentase jauh lebih banyak dibanding dengan pati lunak. Pati lunak berada di tengah endorsperm.
Apabila biji jagung ini dipanaskan dan uap masuk kedalam biji maka yang terjadi adalah jagung membesar dan berakhir dengan pecahnya biji jagung tersebut.
6. Jangung Minyak Tinggi
Jenis jagung ini mempunyai kandungan minyak lebih dari 6 %. Secara umum jagung memiliki kandungan minyak sebesar 3 hingga 5 %.
Jagung ini sebanyak sekitar 85% dari total biji mengandung minyak biji terdapat di dalam scutelum.
Perlu diketahui bahwa jagung minyak tinggi berperan sangat penting didalam industri makanan, sebagai contoh penggunaannya untuk minyak goreng dan margarin serta industri pakan ternak.
Apabila hewan ternak mengkosumsi jagung minyak tinggi maka akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis jagung ini memiliki tipe biji yang sangat beragam bisa berupa flint ataupun dent.
7. Jangung Manis (Sweet Corn)
Ciri biji jagung manis saat dimasak adalah keriput dan terlihat transparan. Biji jagung ini sebelum dilakukan pemanasan terkandung kadar gula water-soluble polysccharride, WSP yang jauh lebih tinggi dibandingkan pati.
Secara umum kandungan gula jagung manis akan jauh lebih tinggi sekitar 4-8 kali lipat bila dibandingkan jagung normal yang berada pada usia sekitar 18-22 hari setelah proses penyerbukan terjadi, perlu dikatahui bahwa sifat ini sangat ditentukan oleh gen sugary (su) yang resesif.
8. Jagung Pulut
Jangung pulut mempunyai kandungan pati yang hampir sempurna yakni mendekati 100% amilopektin.
Hal ini disebabkan karena adanya gen tunggal waxy (wx) bersifat resesif epistasis berada didalam kromosom sembilan tentunya secara nyata mampu mempengaruhi komposisi kimiawi pati, sehingga akumulasi bahan amilosa terbilang cukup sedikit.
Perkembangan Tanaman Jagung
Perkembangan tanaman jagung adalah suatu proses yang melibatkan serangkaian perubahan fisik, fisiologis, dan morfologis dari fase benih hingga fase panen.
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman penting dalam produksi pangan dan pakan di seluruh dunia.
Untuk memberikan penjelasan lengkap dan panjang tentang perkembangan tanaman jagung, kita dapat membaginya menjadi beberapa tahapan utama:
1. Pemilihan Benih
Proses perkembangan tanaman jagung dimulai dengan pemilihan benih yang berkualitas tinggi. Benih yang baik harus memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang seragam.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketahanan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan tertentu.
2. Perkecambahan dan Pembibitan
Setelah benih dipilih, mereka ditanam dalam kebun bibit atau langsung di lapangan.
Benih jagung membutuhkan suhu tanah yang hangat (sekitar 10-12°C) untuk berkecambah dengan baik. Bibit yang tumbuh dari benih harus sehat dan kuat.
3. Penanaman
Setelah fase perkecambahan, bibit jagung dipindahkan ke lapangan sesuai dengan skema penanaman yang telah direncanakan.
Jarak tanam dan kedalaman tanam harus disesuaikan dengan jenis jagung yang ditanam.
4. Fase Vegetatif
Fase vegetatif adalah fase awal pertumbuhan tanaman jagung. Pada tahap ini, tanaman jagung mengalami pertumbuhan vegetatif yang cepat.
Akar dan tunas tanaman akan tumbuh dengan cepat, dan daun akan mulai berkembang. Faktor-faktor seperti air, nutrisi, dan sinar matahari sangat penting dalam memastikan pertumbuhan yang optimal.
5. Fase Pembentukan Tongkol (Reproduksi)
Pada fase ini, tanaman jagung mulai membentuk tongkol. Tongkol adalah struktur reproduktif utama tanaman jagung. Setiap tongkol dapat memiliki beberapa malai yang disebut rambung.
Pada rambung, terdapat bunga jantan (sari-pollen) dan bunga betina (malai rambut-jagung) yang harus berinteraksi untuk pembuahan.
6. Pembuahan dan Pembentukan Butir Jagung
Proses pembuahan terjadi ketika serbuk sari (polen) dari bunga jantan menempel pada malai rambut-jagung yang ada di bunga betina.
Setiap benang sari-pollen harus mencapai benang rambut-jagung untuk memastikan pembuahan. Jika proses ini berhasil, butir jagung mulai terbentuk.
7. Fase Pengisian Butir
Setelah pembuahan, butir jagung mulai mengalami pengisian. Proses ini memerlukan banyak nutrisi dan air.
Faktor lingkungan seperti suhu yang hangat dan kelembaban yang cukup sangat penting untuk menghasilkan butir jagung yang berkualitas.
8. Fase Kematangan
Setelah butir jagung mencapai ukuran dan berat yang diinginkan, tanaman jagung akan mencapai kematangan.
Pada titik ini, tongkol menjadi keras dan butir jagung mengering. Tanaman jagung sudah siap untuk dipanen.
9. Panen
Panen adalah tahap akhir dalam perkembangan tanaman jagung. Butir jagung dipanen dari tongkol dengan menggunakan mesin panen atau secara manual.
Proses panen harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada butir jagung.
10. Pascapanen
Setelah panen, butir jagung harus disimpan dengan baik untuk mencegah kelembaban dan serangan hama.
Butir jagung yang telah dipanen dapat digunakan untuk makanan manusia, pakan ternak, atau diolah menjadi produk lain seperti tepung jagung atau minyak jagung.
Selama seluruh proses perkembangan, pemantauan dan manajemen yang cermat diperlukan untuk memastikan hasil yang optimal.
Hal ini melibatkan pengelolaan hama, penyakit, pengairan, dan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemahaman yang baik tentang perkembangan tanaman jagung sangat penting bagi para petani untuk mencapai hasil yang maksimal dalam produksi jagung mereka.
Kesimpulan
Tanaman jagung (Zea mays) tergolong dalam kingdom Plantae, phylum Angiospermae, kelas Monocotyledonae, order Poales, famili Poaceae, genus Zea, dan spesies Zea mays.
Tanaman jagung adalah salah satu tanaman pangan dan komoditas penting di seluruh dunia, dan pemahaman terhadap klasifikasi dan morfologi tanaman ini sangat penting untuk keberhasilan dalam budidaya dan pemeliharaannya.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung. Semoga bisa membantu.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.