Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Jamur Shiitake – Jamur shiitake merupakan salah satu jenis tumbuhan yang berasal dari Asia Timur dan sudah dikenal oleh banyak orang yang ada diseluruh dunia.
Tanaman jamur shiitake ini masih dilestarikan hingga sampai saat ini. Dalam hal ini tanaman jamur shiitake ini bisa dibudiyakan oleh anda dengan mudah.
Pada saat ini kami kembali lagi untuk menjelaskan tentang klasifikasi dan morfologi yang dimiliki oleh tanaman jamur shiitake.
Dibawah ini sudah tersusun klasifikasi dan morfologi tanaman jamur shiitake. Mari kita simak bersama ulasan yang ada dibawah ini.
Klasifikasi Tanaman Jamur Shiitake
Jika kita beralih pada ahli botani dari Inggris yang disertai dengan namanya adalah Miles Joseph Berkeley, dimana beliau menamakan spesies dari tanaman jamur shiitake ini, yakni Agaricus edodes.
Namun, kebanyakan orang-orang yang ada diseluruh dunia mengetahui spesiesnya, yaitu Lentinula edodes. Akan tetapi, pada jaman dulu tanaman ini dikenal dengan spesies Lentinus edodes.
Dan, klasifikasi yang dimiliki oleh tanaman yang satu ini memiliki klasifikasi yang cukup menarik. Bahkan, tak heran kalau tanaman ini memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan jenis tanaman lainnya.
Nah, apabila ada dari anda yang ingin mencari tahu tentang klasifikasi yang dimilikinya. Maka untuk pembahasan mengenai klasifikasi tanaman jamur shiitake ini akan diklasifikasikan sebagai berikut.
- Kingdom – Mycota
- Divisi – Amastigomycota
- Sub Divisi – Basidiomycota
- Kelas – Homobasidiomycetes
- Ordo – Agaricales
- Famili – Marasmiaceae
- Genus – Lentinula
- Spesies – Lentinula Edodes
Morfologi Tanaman Jamur Shiitake
Jamur shiitake termasuk pada jamur yang memiliki banyak manfaat, khususnya untuk kesehatan tubuh manusia. Selain itu, jamur shiitake ini lebih dikenal karena adanya tudung yang unik dengan bentuk yang menarik serta berbeda dengan beberapa jamur yang lainnya.
Tanaman jamur shiitake ini memiliki ciri-ciri yang khas tersendiri. Untuk tudung yang dimilikinya akan terlihat warna yang mulai dari cokelat muda hingga cokelat tua.
Morfologi tanaman jamur shiitake ini cukup dikenal oleh banyak orang, karena bentuk dari tudung yang dimiliki oleh tanaman jamur shiitake ini berbentuk seperti payung dengan permukaan yang halus. Kenapa bentuknya seperti payung?
Hal ini dikarenakan, pada tudunnya terlihat cembung yang menonjol dibagian tengahnya. Oleh karena itu, banyak orang yang mengatakan kalau tanaman jamur shiitake memiliki bentuk yang sama dengan payung.
Biasanya, tanaman jamur shiitake akan memperlihatkan berbagai bintik-bintik, dan ini dinamakan sebagai ‘renda’. Namun, adapun beberapa jenis tanaman jamur shiitake ini memiliki tudung yang terlihat seperti retak, tapi bukan pecah.
Mungkin inilah yang akan membuat tanaman jamur shiitake ini memiliki bentuk yang berbeda dengan yang lainnya. Maka dari itu, tanaman jamur shiitake dapat dikatakan sebagai tanaman yang unik dan menarik.
Pada umumnya, lebar dari tudung tanaman jamur shiitake ini cukup bervariasi, mulai dari ukuran 2,5 cm hingga sampai dengan 9 cm.
Perlu diperhatikan kalau tanaman jamur shiitake ini terdapat di selaput kutikula. Nah, dibagian bawah dari tudung yang dimilikinya akan ada lamella insang, dimana ini berisikan spora. Dimana sporanya akan berdiameter sekitaran 5,5-6,5 x 3,0-3,4 mikropin, nonamiloid, subslindik dan pada bagian dindingnya terlihat tipis.
Jamur shiitake ini memiliki tangkai tudung yang disertai dengan warna seperti tudungnya (cokelat). Tangkai tudung yang dimilikinya cukup keras dan memiliki panjang yang bisa mencapai 3 cm sampai dengan 9 cm. Diameternya bisa berkisaran 0,5 cm hingga 1,5 cm.
Yang menjadi menarik dari tanaman jamur shiitake ini adalah pertumbuhan dari badan buah yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan akan dibagi hingga menjadi 4 stadium atau tingkatan.
Melalui proses pertumbuhan badan buahnya, banyak yang bilang kalau tanaman jamur shiitake ini termasuk tanaman yang cukup unik dan menarik.
Ditingkatan yang pertama biasanya disebut sebagai Stadium pinhead, dimana tanaman jamur shiitake ini masih terlihat seperti lonjong dan ini merupakan bentuk awalnya sebagai calon jamur shiitake.
Lalu, jamur shiitake akan berubah hingga menjadi bentuk kancing, dalam hal ini akan disebut sebagai tingkatan dari Kancing Button Stage. Tingkatan yang berikutnya jamur shiitake akan menjadi jamur utuh, namun belum bisa untuk dipanen.
Terakhir adalah stadium masak yang merupakan jamur utuh yang disertai dengan tudung lebar atau sudah mengembang secara makasimal, tapi lamella yang dimilikinya masih tertutup atau belum terbuka. Nah, jamur yang seperti inilah yang bisa dipanen oleh anda.
Mulai dari proses awal hingga sampai pada puncak untuk dipanen, jamur shiitake akan membutuhkan 2 hingga 3 hari. Yang pastinya tanaman ini termasuk tanaman yang sangat cepat dalam masa pertumbuhannya.
Jamur shiitake ini berinti spora, akan tetapi tidak memiliki klorofil dan menyerupai sel-sel menandung chitin atau selulosa.
Biasanya jamur ini akan memiliki benang yang merupakan buluh atau tabung yang bersekat ataupun tidak bersekat.
Dalam satu helai benangnya akan disebut sebagai hifa yang berkumpulan hifa bercabang dan ini disebut sebagai miselium hifa. Pada umumnya, miselium yang ada didalam tanaman jamur biasanya disebut sebagai jaringan tanaman.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.