Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kakao? Silverqueen, Cadbury dan Kit Kat pasti tak asing di telinga anda. Ya, mereka adalah merek-merek coklat yang terkenal dan banyak beredar di Indonesia.
Anda pasti juga pernah mencobanya kan?. Siapa sih yang nggak familiar dengan bahan makanan satu ini. Rasanya manis dan memiliki aroma yang khas.
Apalagi kalau di padu padankan dengan rasa lain seperti rasa buah-buahan atau susu dan lain sebagainya.
Kini, banyak makanan maupun minuman kekinian yang mengandung coklat didalamnya. Tak heran, banyak sekali orang yang sangat menggemarinya.
Lalu, apakah pernah terlintas di benak anda, dari mana asal usul coklat ini? Coklat berasal dari tanaman kakao, bijinya diambil untuk kemudian diproses lebih lanjut hingga menjadi produk jadi maupun setengah jadi.
Tanaman kakao ini memiliki buah yang rasanya manis agak asam, jika sudah matang bijinya-lah yang merupakan hasil utama yang dimanfaatkan.
Proses pembuatannya pun tidak mudah dan cukup panjang, biji coklat harus di cuci lalu fermentasi kemudian di jemur atau di keringkan untuk mendapatkan kadar air yang sempurna, lalu di proses lebih lanjut di pabrik.
Tanaman kakao ini merupakan tanaman hutan tropis yang dipercaya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Wah, jauh sekali ya… Tanaman kakao ini sudah sejak dulu dimanfaatkan oleh suku Indian Maya dan suku Aztec. Mereka mengolahnya dengan dijemur lalu disangrai didalam pot tanah untuk dijadikan makanan maupun minuman.
Yang lebih menarik lagi adalah, pada waktu itu biji kakao atau coklat ini tidak hanya dijadikan bahan makanan maupun minuman, mereka juga menggunakan sebagai alat tukar atau barter, upacara keagamaan bahkan untuk membayar upeti atau pajak.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Kakao
Ayo kenal lebih dekat tanaman kakao ini, berikut ini merupakan klasifikasi dan morfologi tanaman kakao.
Klasifikasi Tanaman Kakao
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Sub Kelas : Dialypetalae
- Ordo : Malvales
- Family : Sterculiaceae
- Genus : Theobroma
- Spesies : Theobroma cacao L.
Morfologi Tanaman Kakao
1. Morfologi Akar
Karena termasuk kedalam kelompok tanaman dikotil, tanaman kakao memiliki akar tunggang. Namun, akar samping (akar lateral) memiliki peran yang tidak kalah penting, akar lateralnya banyak berkembang didekat permukaan tanah.
Di kedalaman 1 – 30 cm. Jangkauan pertumbuhannya juga dinyatakan lebih luas dari pada tajuk atau kanopi daunnya.
2. Morfologi Batang
Tanaman kakao memiliki dua jenis tunas vegetatif, karenanya tanaman kakao disebut memiliki sifat dimorfisme. Tunas ortotrop atau tunas air (choupon) merupakan tunas yang arah tumbuhnya ke atas, sedangkan tunas ortotrop atau tunas kipas merupakan tunas yang tumbuhnya ke samping.
Tanaman kakao berumur 3 tahun yang dibudidayakan tingginya mencapai 3 meter, dan akan terus tumbuh hingga 7 meter pada umur sekitar 12 tahun. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti intensitas cahaya dan naungan.
Hal unik yang hanya ditemukan pada batang tanaman kakao dan tidak pada tanaman lain adalah tanaman ini akan membentuk jorket (jorquette) setelah tinggginya mencapai 1,5 m.
Apa sebenarnya jorket ini?, jadi jorket merupakan tempat peralihan percabangan dari dari cabang ortotrop ke percabangan plagiotrop dan jorket hanya ditemukan pada tanaman kakao yang berasal dari biji. Jorket-jorket ini akan membentuk sudut 60 0.
3. Morfologi Daun
Daun tanaman kakao bentuknya bulat memanjang, dan meruncing pda kedua ujungnya. Tepi daun tanaman kakao rata dan jika daun sudah tua warnanya menjadi hijau tua dan mengkilap pada bagian atas.
Yang unik dari daun tanaman kakao adalah, helai daunnya memiliki dua buah persendian yaitu yang terletak di pangkal tangkai daun dan di ujung tangkai daun.
Dengan demikian, daun tanaman kakao dapat menyesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari. Helai daun dewasa panjangnya mencapai 30 cm sedangkan lebarnya 10 cm.
Panjang tangkai daunnya pun berbeda-beda, daun yang tumbuh pada cabang atau tunas ortotrop, memiliki tangkai daun dengan panjang 7,5-10 cm. Sedangkan untuk daun yang tumbuh pada tunas plagiotrop hanya memiliki panjang 2,5 cm saja.
4. Morfologi Bunga
Bunga tanaman kakao tumbuh di bekas ketiak daun (kauliflori). Bunga tanaman kakao sendiri memiliki 5 kelopak, 5 mahkota, 10 tangkai sari, dan 5 daun buah.
Warna bunga kakao sebenarnya sangat cantik yaitu putih, ungu, atau kemerahan berbeda-beda disetiap kultivarnya. Panjang mahkota bunganya tak lebih dari 8 mm, tangkai bunganya pun kecil hanya sekitar 1-1,5 cm.
5. Morfologi Buah
Buah kakao yang saat muda berwarna hijau muda atau agak putih ketika sudah tua atau matang maka akan berubah menjadi kuning, sedangkan buah yang ketika masih muda berwarna merah maka warnanya berubah menjadi oranye ketika sudah matang.
Pada umumnya buah akan matang pada umur 6 bulan. Ukurannya pun bermacam-macam tergantung pada kultivar serta faktor lain yang mendukung perkembangan buah.
Biji kakao berwarna agak kecoklatan, dan diselubungi oleh daging buah (pulpa) tipis yang warnanya putih dan rasanya agak asam, daging buah ini sendiri dipercaya mengandung zat penghambat perkecambahan, namun demikian jika buah terlambat dipanen dan daging buahnya mongering, biji kakao akan berkecambah didalam buah.
Kesimpulan
Kakao merupakan tanaman yang temasuk ke dalam famili Sterculiaceae dengan nama latin Theobroma cacao L. Tanaman kakao menghasilkan biji kakao yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Tanaman kakao memiliki sistem perakaran tunggang, daun tanaman kakao berbentuk bulat memanjang, dan meruncing pada kedua ujungnya, bunga tanaman kakao tumbuh di bekas ketiak daun dengan warna yang berbeda setiap kultivarnya, buah kakao yang matang berwarna kuning ataupun oranye, sedangkan biji kakao berwarna agak kecoklatan dan diselubungi daging buah berwarna putih.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Kakao
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.