Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lamtoro? Tanaman lamtoro atau pete cina merupakan tumbuhan liar yang hidup di dataran rendah dengan ketinggian mencapai 1.500 meter.
Pengembangan pete cina dengan melakuan penyebaran biji yang cukup tua atau bisa cara stek batang. Tumubuhan lamtoro berasal dari Amerika beriklim tropis dan banyak dijumpai diberbagai daerah wilayah Indonesia.
Lamtoro mempunyai 3 jenis adalah: leucaena leucocephala ssp, penyebaran jenis pete cina oleh bangsa spanyol dengan memiliki ketinggian 5 meter dan pucak ranting lamtoro berambut lebat. Spp. Glabrata (rose) S. Zarate, penyebaran jenis ini sekitar 10 tahun terakhir diberbagai bangsa dikenal dengan sebutan lamtoro gung, memiliki ukuran yang besar termasuk pohon, daun, bunga, buah. Spp. Ixtahuacana C, E. Hughes, penyebarannya terbatas hanya di Meksiko dan Guatemala.
Tanaman lamtoro rentan terhadap hama seperti hama wereng, dapat membuat lamtoro ini mati, maka dibutuhkan perawatan cukup agar terhindar dari hama.
Selain itu juga lamtoro banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan sebagai pagar hidup, penahan angin, rambatan hidup bagi tanaman – tanaman merambat contohnya, lada, markisa.
Klasifikasi Tanaman Lamtoro
Klasifikasi dari tanaman lamtoro menurut Cronquist (1981) dalam Steenis (2004) sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Classis : Magnoliopsida
- Sub classis : Rosidae
- Ordo : Fabales
- Familia : Mimosaceae
- Genus : Leucaena
- Spesies : Leucaena leucocephala (Lam.) de W
Morfologi Tanaman Lamtoro
1. Pohon (akar, batang)
Perakaran pada tanaman lamtoro adalah akar tunggang, akarnya yang kokoh dapat menembus kuat ke dalam tanah, sehingga pohon peta cina tidak mudah tumbang oleh tiupan angin.
Tekstur permukaan batang kasar, keras, ada guratan garis – garis secara vertikal atau berbintil – bintil dan berlentisel, warnanya kecoklatan.
Pohon lamtoro memiliki ketinggian mencapai 20 meter, meskipun pada umumnya hanya 2-10 meter. Pencabangan pohon ini rendah serta banyak. Ranting – ranting lamtoro berbentuk bulat torak dengan ujung ranting berbulu rapat.
Batang utama serta ranting sudah tua dapat digunakan sebagai kayu yang dikeringkan untuk berbagai kegiataan di dapur.
Atau bisa juga sebagai bahan baku dalam pembuatan mebel dengan menambahkan sentuhan vistrur atau cat untuk mempercantik kusen, pintu-pintu yang terbuat dari kayu lamtoro.
Sedangkan untuk ranting-ranting yang masih segar dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti, kambing, domba, sapi. Kandungan pada ranting lamtoro sangat tinggi yaitu mimosin,
2. Daun
Daun lamtoro termasuk jenis daun majemuk dan berbentuk menyirip rangkap dengan ujung runcing serta pangkal daun miring, permukaan daun lamtoro mempunyai rambut halus dan tepinya berjumbai.
Daun lamtoro dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka baru serta bengkak, dengan cara: daun pete cina ditumbuk secara halus, kemudian tempelkan kepada bagian yang bengkak.
Sebagai obat kulit, oleskan daun pete cina yang sudah ditumbuk lalu balurkan pada kulit atau bisa juga dengan langsung memakan daun muda pete cina untuk menghilangkan rasa gatal, kemerahan, kasar, kering akibat bakteri kulit. Cara ini juga dapat menyembuhkan rasa nyeri.
Sebagai obat herpes, dengan cara menghaluskan bahan berikut ini daun lamtoro sekitar 30 gram dan bawang putih satu siung lalu tempelkan pada bagian yang sakit.
3. Bunga
Bentuk bunga lamtoro berupa bongkol, bertangkai panjang yang berkumpul dalam 2-6 bongkol. Setiap bongkolan tersusun secara rapi dari 100-180 kuntum bunga, menyusun bulatan seperti bola warnanya putih kekuningan dengan ukuran berdiameter 12-21 mm, tangkai sepanjang 2-5 cm.
Bunga pete cina memiliki ukuran kecil-kecil, kelopak tanaman ini berbentuk seperti lonceng, bergigi pendek dan ukuran sekitar 3 mm. Mahkota bunga pete cina berukuran 5 mm lepas-lepas dan benang sari dengan jumlah 10 helai lepas-lepas.
4. Buah dan Biji
Buah tanaman lamtoro mempunyai bentuk yang menyerupai pita lurus, pipih serta tipis. Berukuran 14-26 cm dengan lebar 2 cm, buah yang mentah berwarna kehijauan mudah sedangkan buah yang sudah masak akan berubah warna menjadi kecoklatan, memiliki sekat – sekat diantara bijinya.
Untuk setiap buah dapat menghasilkan 15-30 biji, bentuk bijinya bulat, pipih berukuran kecil yaitu 6-10 mm dan lebar 3-4,5 mm dengan warna coklat tua yang mengkilap.
Buah pete cina yang masih muda dapat dijadikan sebagai bahan tambahan urab yang biasa untuk dimakan oleh orang Jawa, rasanya yang sepet namun tidak pahit sehingga banyak dijadikan sebagai olahan masakan rumahan.
Sebagai obat disentri, dengan cara merebus 15 gram biji pete cina, 30 gram kokot dengan tambahan air 400 cc hingga tersisa setengahnya lalu disaring dan diminum 2x sehari.
Sebagai obat diabetes atau kencing manis terjadi luka pada pangkreas sehingga tidak dapat memproduksi insulin dengan normal, bisa menggunakan ramuan herbal yang terbuat dari biji lamtoro yang sudah tua kemudian disangrai sampai matang, lalu haluskan biji lamtoro menjadi bubuk sebanyak 5 gr diseduh dengan 100 cc air panas. Dapat diminum dalam keadaan hangat kuku sebelum makan, dapat dilakukan 2x sehari yaitu pagi dan siang.
Kesimpulan
Lamtoro merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Mimosaceae dengan nama latin Leucaena leucocephala (Lam.) de W. Tanaman yang hidup di dataran rendah ini banyak dimanfaatkan sebagai pagar hidup untuk tanaman, buah lamtoro bisa dikonsumsi ataupun dijadikan obat-obatan.
Tanaman lamtoro atau pete cina memiliki sistem perakaran tunggang, daun tanaman ini merupakan daun majemuk dengan bentuk menyirip, bentuk bunga tanaman ini berupa bongkol sedangkan buahnya berbentuk seperti pita lurus, pipih serta tipis.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Lamtoro
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.