Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nyamplung

Diposting pada

Tahukah Anda tentang Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nyamplung? Familiarkah kalian dengan tanaman nyamplung?

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nyamplung
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nyamplung

Mungkin sebagian besar orang kurang mengetahui jenis tanaman ini atau bahkan mungkin baru pertama kali mendengar namanya.

Tidak perlu khawatir, di artikel kali ini akan coba membahas mengenai apa itu tanaman nyamplung.

Tanaman nyamplung merupakan salah satu spesies tanaman yang banyak tersebar di Indonesia mulai dari daerah pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera bahkan hingga Papua.

Di masing-masing daerah, tanaman nyamplung ini memiliki sebutan nama yang berbeda-beda seperti di Jawa dikenal dengan nyamplung, di Madura dikenal dengan camplong, di Minangkabau disebut punaga, dan masih banyak nama lainnya.

Tanaman ini merupakan jenis tanaman yang biasa hidup didaerah berpasir yang berudara panas. Biasanya banyak ditemui di daerah pesisir pantai atau tepi sungai yang beriklim tropik.

Secara ekologis, tanaman ini memiliki fungsi sebagai penahan abrasi air laut, pemeliharaan kualitas air dan pengendali intrusi air laut.

Selain manfaat ekologis ada pula manfaat ekonomis yang bisa dihasilkan dari tanaman nyamplung ini.

Tanaman nyamplung diketahui memiliki minyak biji yang mana menurut beberapa penelitian memiliki fungsi sebagai bahan bakar nabati yang bernilai ekonomis tinggi  bila dibandingkan dengan minyak tanah.

Klasifikasi Tanaman Nyamplung

Tanaman nyamplung sendiri memiliki nama ilmiah atau nama latin yaitu Calophyllum inophyllum Linn. Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi tanaman nyamplung itu sendiri:

  • Kingdom (Kerajaan) : Plantae
  • Sub Kingdom : Viridiplantae
  • Infra Kingdom : Streptophyta
  • Super Divisi : Embryophyta
  • Division (Divisi) : Tracheophyta
  • Sub Divisi : Spermatophytina
  • Class (Kelas) : Magnoliopsida
  • Super Ordo : Rosanae
  • Ordo : Malpighiales
  • Famili : Calophyllaceae
  • Genus : Calophyllum L.
  • Spesies : Calophyllum inophyllum L.

Ciri Morfologi Tanaman Nyamplung

Setelah anda mengetahui klasifkasi dari tanaman nyamplung sebagaimana telah dijabarkan diatas, selanjutnya akan dibahas ciri-ciri morfologi  tanaman nyamplung itu sendiri, diantaranya:

1. Akar

Tanaman nyamplung memiliki jenis akar tunggang dengan perakaran yang kompak dan berwarna cokelat serta berbentuk bulat.

Tanaman nyamplung termasuk kedalam jenis tanaman dikotil atau berbiji 2. Tinggi pohon dari tanaman nyamplung ini bisa mencapai sekitar 20 hingga 25 meter.

2. Batang

Tanaman nyamplung memiliki batang yang tidak tinggi, bahkan cenderung sangat pendek. Batangnya tidak lurus dan memiliki cabang yang rendah yang hampir dekat dengan permukaan tanah serta tumbuhnya secara berkelompok.

Batang tanaman nyamplung ini memiliki warna cokelat atau putih kotor. Kayu dari tanaman nyamplung ini sifatnya ringan dan lembut namun agak padat, halus dan berurat kusut sehingga tidak mudah untuk dibelah.

Kayu nyamplung ini biasanya banyak digunakan untuk perabot rumah tangga, meja, papan, peti dan lain sebagainya.

3. Daun

Pada bagian daun tanaman nyamplung, letaknya bersilang dan saling berhadapan. Jenis daun tanaman nyamplung merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat memanjang atau oval dan memiliki ujung daun yang tumpul.

Pangkal daunnya membulat dan memiliki tepi daun yang rata dan tulang daun yang menyirip. Daun tanaman nyamplung memiliki panjang berkisar 10 hingga 21 cm dengan lebar kisaran 6 hingga 11 cm.

Sedangkan untuk bagian tangkai daunnya, lebarnya kurang lebih sekitar 1,5 hingga 2,5 cm. Daunnya memiliki warna hijau.

4. Bunga

Tanaman nyamplung memiliki bunga majemuk dengan bentuk tandan (racemes). Bunga nyamplung ini memiliki diameter bunga sekitar 2 hingga 3 cm yang terletak di ketiak daun paling atas.

Bunga nyamplung merupakan bunga dengan jenis kelamin dua dan memiliki daun kelopak berjumlah empat serta tidak beraturan.

Kemudian Bunga nyamplung memiliki bentuk yang lonjok dan memiliki warna cenderung putih dengan struktur bunga dimana benang sarinya memiliki jumlah yang banyak, sedangkan untuk putiknya menyerupai perisai dan memiliki tangkai putik yang membengkok. Daun mahkota bunga nyamplung tersebut berjumlah empat.

5. Buah dan Biji

Tanaman nyamplung baru akan mulai berbuah pada usia mulai dari 5 hingga 20 tahun. Memiliki buah yang berbentuk bulat seperti peluru dan pada bagian ujungnya meruncing.

Ukuran buahnya memiliki diameter sekitar 2,5 hingga 3,5 cm. Warna buahnya hijau dan akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan ketika mulai tua dan kering.

Dalam buah juga terdapat biji berupa daging buah berbentuk bulat dengan ujung yang runcing dan mengandung minyak yang berwarna kuning terutama apabila dijemur.

Biji yang dijemur kering ini mengandung 71.4% minyak dan sisanya adalah air. Minyak inilah yang banyak bermanfaat dan bisa digunakan sebagai sumber energy bahan biodiesel dengan rendemen 50%.

Demikian itulah beberapa Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nyamplung. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan semakin menambah pengetahuan kita terkait tanaman nyamplung.