Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pucung – Bagi yang masih asing mendengar nama tanaman Pucung, sebenarnya banyak sebutan untuk memanggil jenis tumbuhan ini.
Pucung adalah istilah yang sering digunakan orang jawa untuk menyebut tanaman tersebut, selain pucung, orang Jawa juga memanggil tanaman ini dengan Kluwak atau Kluwek.
Untuk nama familiar pucung adalah Kepayang atau Keluak. Di beberapa daerah banyak juga yang menyebut Kepayang dengan nama yang berbeda, contohnya di Sunda tanaman ini dipanggil dengan nama Picung, orang Betawi bilangnya juga Pucung, di Banjar disebut dengan pohon Lunglai atau Klawak, dan di daerah Toraja disebut dengan Panarassan.
Tapi pohon ini juga memiliki nama keren atau latinnya loh, yakni Pangium edule. Banyak orang yang menyebut tanaman ini sebagai durian palsu, itu karena bagian buahnya dapat mengeluarkan aroma yang tajam hasil dari kandungan hydrocyanic acid.
Tanaman pucung sebenarnya termasuk kedalam tanaman liar yang dapat tumbuh dimana saja, dan fakta unik dari buah pohon ini adalah orang yang mengkonsumsi buahnya bisa dibikin mabuk.
Itulah kenapa kalian sering mendengar istilah atau celotehan dalam bahasa Indonesia “Mabuk Kepayang”, karena orang bakal dibikin mabuk jika makan buahnya.
Tapi yang aneh adalah, meskipun sebutannya buah mabuk kepayang tapi tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu bahan pembuatan makanan rawon, pindang atau gandul loh.
Buahnya bisa bikin mabuk itu dikarenakan bagian bijinya mengandung semacam asam sianida yang cukup tinggi, selain itu peneliti menemukan ada beberapa kandungan lainnya yang terdapat didalam buah ini seperti vitamin C, asam khaulmograt, asam hidnokarpat, ion besi dan asam glorat.
Karena sangat banyak kandungan yang terdapat didalamnya sehingga tanaman pucung atau kluwak ini sering digunakan sebagai bahan pembuatan korek api, antiseptic, penghilang kuju, dan bijinya dapat dijadikan sebagai minyak.
Kayu juga sering dipakai untuk bahan bangunan, karena pohon kluwak dapat tumbuh mencapai 60 meter, dengan diameter batang 120 cm hingga 2,5 meter.
Pohon atau tanaman dapat tumbuh subuh diwilayah tropis, itulah sebabnya pucung banyak tersebar di wilayah Asia Tenggara hingga Pasifik Barat, serta tanaman ini sangat cocok berkembang biak di dataran yang memiliki ketinggian 100 – 1500 meter diatas permukaan air laut, alias pucung termasuk kedalam tanaman Flacourtiaceae yang dapat tumbuh di dataran rendah ataupun tinggi.
Klasifikasi Tanaman Pucung
Berikut adalah klasifikasi tanaman yang memiliki nama latin Pangium edule ini :
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheobionta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub kelas : Dilleniidae
- Ordo : Violales
- Famili : Flacourtiaceae
- Genus : Pangium
- Spesies : Pangium edule
Morfologi Tanaman Pucung
Tanaman atau bisa dibilang pohon ini tumbuh tegak bahkan bisa mencapai ketinggian 60 m dengan diameter batang 120 cm, memiliki ranting muda berwarna coklat dan dibagian luarnya ditumbuhi seperti rambut halus.
Daun memiliki ranting, dan daunnya tumbuh secara bergerombol diujung ranting. Daun tanaman pucung membentuk seperti jantung, umumnya memiliki lebar mencapai 15 cm dengan panjang 20 cm.
Bagian pangkal daun tumpul, begitu juga dengan ujung daun tumpul, warnnya hijau sampai hijau gelap. Permukaan bagian atas memiliki tekstur mengkilap, dan bagian bawahnya berwarna keputihan.
Ternyata pohon ini juga memiliki bunga, letaknya dibagian pucuk ranting warnanya putih sampai kehijauan, sekilas bentuk mirip seperti bunga papaya. Untuk lebih lengkapnya bisa simak penjelasan dibawah ini :
1. Morfologi Akar Tanaman Pucung
Jenis akar tanaman ini adalah tunggang, memiliki struktur yang sangat kuat karena pohon pucung dapat tumbuh tinggi dan memiliki ukuran batang cukup besar.
Ukuran akar yang besar ini sampai dapat menembus tanah hingga kedalam beberapa meter, akar ini juga dapat menguatkan tanah dan mempunyai kemampuan menyerap air dengan jumlah yang besar.
Jadi gak heran pohon pucung sering ditemui di dekat aliran sungai, sebab pohon ini sering digunakan juga sebagai pelindung aliran sungai.
2. Morfologi Batang Tanaman Pucung
Ada sumber mengatakan jika pohon pucung dapat tumbuh mencapai ketinggian 60 meter, namun rata-rata pucung dapat tumbuh dengan ketinggian 18 – 40 meter, ukuran batangnya lumayan besar dari 120 cm sampai 2,5 meter.
Bentuk batangnya silindris dan memiliki banyak cabang, untuk cabang yang masih berumur muda maka akan ditumbuhi semacam bulu, tapi jika sudah tua cabangnya tidak berbulu. Bagian kulit batang berwarna coklat atau abu-abu.
3. Morfologi Daun Tanaman Pucung
Biasanya daun milik tanaman pucung ini berbentuk seperti jantung, tumpul dibagian ujung dan pangkalnya. Untuk ukuran daun bisa mencapai panjang 20 cm dan lebarnya 15 cm.
Daunnya berwarna terang sampai hijau gelap serta bagian atas daun bertekstur mengkilap, namun di bagian bawah daun warnanya lebih pucat dan sedikit berbulu.
4. Morfologi Bunga Tanaman Pucung
Bunganya tumbuh dibagian ujung ranting, memiliki warna putih sampai kehijauan. Sekilas bentuk bunga tanaman pucung mirip seperti bunga papaya.
5. Morfologi Buah Tanaman Pucung
Bentuk buah dan ukuran buahnya sangat bervariatif, bentuk tidak beraturan atau asimetris. Biasanya buah tanaman pucung lebih ke bulat dengan bagian ujung tumpul.
Umumnya buah memiliki ukuran 7 – 10 cm. bagian luar berwarna coklat, dan ketika diraba permukaannya sangat kasar. Buah bergelantung menggunakan tangkai, dan tangkainya berukuran panjang 8 – 15 cm.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.