Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Salak – Salak telah menjadi salah satu buah dengan bentuk yang khas dan banyak sekali ditemukan di Indonesia.

Nama latin dari tanaman salak yaitu Salacca zalacca, sedangkan dalam bahasa Inggris, salak dinamai sebagai snake fruit.
Pemberian nama snake fruit itu tidak lain karena pada bagian kulit buah tanaman salak, bentuknya menyerupai sisik ular.
Meskipun tanaman salak ini mempunyai nama dalam bahasa Inggris, akan tetapi tanaman salak yang hidup di luar negeri bisa dikatakan sangat langka.
Beberapa negara yang ingin menikmati salak akan memasok buah salak dari Indonesia. Sebut saja negara Arab, Jerman, dan Filipina.
Alasan inilah yang mendasari jika tanaman salak memang asal mulanya dari Indonesia. Bahkan, beberapa pendapat menyebut Pulau Jawa sebagai tempat asal tanaman salak.
Ragam tanaman salak di Indonesia sendiri juga bermacam-macam. Ada salak yang memiliki rasa yang cukup manis dan diidolakan banyak orang, seperti salak pondoh, kemudian ada juga salak madu, salak gading, salak sidempuan, dan salak gula pasir. Rasa dari setiap salak yang manis tersebut sudah banyak mencuri hati masyarakat Indonesia dan luar negeri.
Untuk membudidayakan salak memang diperlukan cara khusus dan tidak bisa ditanam di sembarang tempat. Media tanah yang cocok untuk menanam tanaman salak adalah pada tanah yang gembur dan memiliki banyak pori-pori.
Untuk pH atau tingkat keasaman yang cocok adalah sekitar 6-7. Selain itu, tanaman salak ternyata tidak terlalu suka dengan cahaya matahari.
Apabila tanaman ini terpapar sinar matahari secara berlebihan, maka kemungkinan tanamannya tidak akan tumbuh dengan baik. Cahaya matahari yang pas untuk tanaman salak adalah sekitar 50%.
Dikarenakan tanaman salak tidak begitu cocok dengan sinar matahari yang berlebihan, sehingga curah hujan bulanan yang lebih dari 100 mm akan sangat cocok untuk salak.
Kemudian, tanaman salak juga akan tumbuh subur di suhu 20 sampai 30 °C. Meskipun salak termasuk tanaman yang lebih cocok di daerah dengan kelembaban tinggi, tapi salak justru tidak cocok pada daerah dengan genangan air.
Berikutnya, setelah mengetahui secara sepintas tentang tanaman salak, klasifikasi dan morfologi dari tanaman salak juga akan dikupas lebih lanjut.
Dengan mengetahui klasifikasi juga morfologi tanaman, pastinya akan menambah pengetahuan mengenai pembagian ilmiah dan juga tampilan fisik dari tanaman salak.
Baca Juga : Cara Penanganan Pasca Panen Buah Salak
Klasifikasi Tanaman Salak
Pengelompokan dan klasifikasi dari tanaman salak secara ilmiah adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae
- Sub Kingdom : Trachebionta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Lilopsida
- Sub Kelas : Arecidae
- Ordo : Arecales
- Famili : Areceae
- Genus : Salacca
- Spesies : Salacca zalacca
Morfologi Tanaman Salak
Mengetahui ciri-ciri fisik dari suatu tanaman akan memudahkan dalam mengenal tanaman tersebut saat menemukannya di satu tempat.
Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan tentang morfologi dari tanaman salak yang terdiri dari akar, daun, bunga, dan buahnya.
1. Morfologi Akar Tanaman Salak
Pada tanaman salak, akarnya merupakan akar serabut yang menancap secara kuat untuk menopang tanaman serta untuk mencari nutrisi dari tanah.
Akar tanaman ini juga membentuk rimpang yang mempunyai ukuran 15 cm. Bila dijelaskan lebih lanjut, rimpang atau seringkali disebut rhizoma merupakan batang tanaman yang termodifikasi dengan tumbuh secara menjalar di bawah tanah. Rimpang ini mampu menghasilkan akar baru yang berasal dari ruas-ruasnya.
2. Morfologi Daun Tanaman Salak
Setelah mengetahui jika tanaman salak memiliki rimpang, pada bagian inilah tumbuh daun yang memiliki bentuk majemuk serta menyirip.
Daun tanaman salak termasuk daun yang sangat panjang dengan ukuran sekitar 7 meter. Pada bagian tangkainya, terdapat banyak duri yang berukuran berbeda-beda dan berwarna hijau ataupun kehitaman.
3. Morfologi Bunga Tanaman Salak
Bunga tanaman salak dapat ditemukan di ketiak daun. Terdapat dua rumah pada tanaman salak yaitu jantan dan betina yang terletak di bagian tongkol.
Pada bunga jantan, panjangnya sekitar 100 cm, dengan jumlah bulir mencapai 12 buah dengan panjang masing-masing bulirnya sekitar 10-15 cm.
Sedangkan, pada bunga betina, panjangnya sekitar 10-30 cm dengan jumlah bulir hanya mencapai 3 buah berukuran sekitar 10 cm.
4. Morfologi Buah Tanaman Salak
Salah satu bagian yang paling banyak digemari dan dicari-cari oleh banyak orang dari tanaman salak tentu saja ada pada buahnya.
Buah tanaman salak memiliki kulit berwarna coklar, bersisik, berbentuk seperti segitiga dengan ujung runcing dan pangkal yang membulat.
Pada kulitnya ini terdapat duri-duri halus. Saat mengupas bagian kulit ini, akan ada daging buah salak dengan jumlah berbeda-beda pada setiap buahnya, namun, rata-rata ada 2-3 buah.
Setiap ukuran dari buah-buah ini juga tidak sama, ada yang kecil dan ada yang cukup besar. Kemudian, biji dapat ditemukan di bagian dalam buah dengan warna kecoklatan.
Buah salak memang sangat terkenal sebagai buah yang digunakan sebagai camilan, akan tetapi sebenarnya buah ini juga memiliki banyak khasiat.
Khasiat dari buah salak ini terdapat pada beberapa kandungan gizinya seperti protein, gula, zat besi, vitamin A, B2, dan C. Selain itu masih banyak kandungan gizi lain yang memberikan nutrisi lebih bagi tubuh.
Itu tadi sekilas mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman salak yang begitu banyak disukai oleh masyarakat baik Indonesia maupun luar negeri.
Dari klasifikasi dan morfologinya, bisa dilihat jika tanaman salak memang mempunyai ciri fisik yang sangat unik. Bukan hanya sebagai camilan ringan, tapi juga menambah nutrisi untuk kesehatan.
Baca Juga : Manfaat Buah Salak Untuk Kesehatan

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.