Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai

Diposting pada

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai? Serai merupakan salah satu tanaman yang sudah tidak asing kembali bagi para ibu-ibu rumah tangga. Pasalnya, serai menjadi salah satu bumbu dapur yang sangat berguna untuk mempersedap berbagai jenis makanan – terutama makanan Indonesia yang terkenal dengan kekayaan rempah-rempah dan bumbu.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai

Serai yang biasanya juga disebut dengan nama sereh merupakan anggota dari suku rerumputan; tidak hanya daunnya, pada umumnya serai juga diproduksi kembali untuk menghasilkan minyak.

Tahu-kah sobat sekalian bahwa minyak serai merupakan bahan yang sangat ampuh untuk mengusir berbagai repelen atau yang umumnya kita sebut sebagai nyamuk.

Minyak serai juga dikenal dengan nama minyak atsiri yang mengandung komponen sitronela (kurang lebih antara enam-puluh enam hingga delapan-puluh lima persen) yang sudah pastinya tidak disukai oleh nyamuk dan berbagai serangga lainnya.

Tidak hanya sitronela, minyak serai juga mengandung kurang lebih tujuh-puluh lima hingga delapan-puluh lima persen Aldehide.

Minyak tersebut terproduksi seletah melalui penyulingan pada bagian atas tumbuhan serai. Di Indonesia sendiri, tanaman serai memiliki berbagai julukan berbeda di masing-masing daerah.

Contohnya: masyarakat Jawa umumnya menyebut serai sebagai sereh, dan di daerah Halmahera, serai lebih dikenal dengan sebutan bubu. Ya, cukup unik, bukan?

Lalu, bagaimana jika Anda tak sengaja membutuhkan tanaman unik ini di luar negeri? Anda tak perlu khawatir, karena serai juga tumbuh di berbagai belahan dunia – terutama di daerah-daerah tropis; nama yang dipakai di sekitar masyarakat pada umumnya (internasional) adalah lemongrass.

Pada artikel kali ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai kepada pembaca sekalian. Mari kita simak bersama-sama!

Klasifikasi Tanaman Serai

Berikut ini adalah klasifikasi lengkap dari tanaman serai:

  • Kingdom : Plantea
  • Sub Kingdom : Viridiplantea
  • Infra Kingdom : Striptophyta
  • Super Devisi : Embryophyta
  • Devisi : Tracheophyta
  • Sub Devisi : Spermatophytina
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Super Ordo : Lilianae
  • Ordo : Poales
  • Famili : Poaceae
  • Genus : Cimbopogon Spreng
  • Species : Cimbopogon Nardus L. Rendle

Setelah ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai morfologi dari tanaman serai ini.

Morfologi Tanaman Serai

1. Akar

Tanaman yang memiliki nama Latin Cimbopogon Nardus L. Rendle tercipta dengan jenis akar serabut dengan impang yang pendek; akarnya sendiri-pun tergolong cukup besar.

Pada umumnya akar dari tanaman serai memiliki warna cokelat muda; akarnya mampu menjejak masuk ke dalam tanah dengan jarak kurang lebih hingga satu setengah meter.

Ya, meskipun tanaman ini terlihat seperti rumput-rumput yang rentan, namun kekuatan akarnya tidak bisa diremehkan.

2. Batang

Batang serei memiliki struktur yang berongga dan lunak; batangnya berumbi dan bergerombol. Seperti yang Anda tahu, batang dari serai inilah yang kerap dijadikan sebagai bahan dasar bumbu dapur. Karena, isi batang tanaman serai merupakan umbi itu sendiri (di posisi pucuk) yang seringkali memiliki warna putih kekuningan.

Namun, hasil warna yang dipamerkan oleh batang serei tidak hanya berhenti sampai disana, terkadang Anda juga bisa mendapati warna-warna yang berbeda seperti putih keunguan hingga putih kemerahan.

Selanjutnya, Anda harus memperlakukan batang serai ini dengan hati-hati, pasalnya, meskipun batangnya bersifat kaku, namun ia juga sangatlah rawan untuk patah.

Jadi, perlakuan khusus haruslah diberikan kepada batang dari tumbuhan serai. Jika Anda memperhatikan tanaman ini ketika masih dalam tahap pertumbuhan, maka Anda akan mendapati bahwa batang serai tumbuh lurus tegak dari dalam tanah.

3. Daun

Sekarang kita beranjak pada daun daripada tanaman serai. Pada umumnya, daun dari tanaman serai tidak memiliki batang dan berwarna hijau. Hal yang membuat daun tanaman ini agak sedikit berbeda dengan tanaman lainnya adalah keluarnya sebuah aroma khas menyerupai buah citrus.

Daunnya berbentuk runcing, panjang, serta bertekstur kesat; bentuknya hampir menyerupai sebuah pita yang terlihat semakin runcing ke ujungnya.

Tepian daripada daun serai bertekstur tajam dan cukup kasar. Daun-daun serai akan menyebar rata pada seluruh batang dan tulang daunnya tersusun rapi sejajar.

Daun serai memiliki lebar berkisar dua senti dengan panjang berkisar antara lima-puluh hingga seratus sentimeter. Permukaan daun serai cenderung berbulu harus (permukaan dan bagian bawah), ketebalan daun terbilang cukup tipis.

4. Biji, Bunga, dan Buah Serai

Tanaman serai jarang sekali memiliki bunga, andai kata tanaman ini memiliki bunga, bunga yang muncul tidak menyerupai bunga pada umumnya – yaitu bunga indah yang bermahkota. Namun, bunga dari tanaman serai lebih cenderung menyerupai bulir-bulir.

Jika Anda menanam tanaman serai, jangan pernah berharap untuk dapat melihat buah maupun biji dari tanaman ini; sangat amatlah jarang atau bahkan hampir tidak pernah tanaman serai ini berbuah maupun terlihat memiliki biji.

Kesimpulan

Serai merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Poaceae dengan nama latin Cimbopogon Nardus L. Rendle. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, selain itu tanaman ini juga bisa dimanfaatkan ekstrak minyak serainya.

Tanaman serai memiliki akar jenis serabut, batang tanaman ini tekstunya berongga dan lunak, batangnya juga berumbi dan bergerombol, daun serai berbentuk hampir seperti pita, runcing, panjang, serta bertekstur kesat, bunga serai cenderung menyerupai bulir-bulir.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Serai