Tanaman waru atau pohon waru sebenarnya mudah ditemui di lingkungan sekitar baik di halaman rumah maupun di pinggiran jalan. Hanya saja, beberapa orang mungkin masih belum mengetahui jikalau pohon atau tanaman tersebut bernama waru.

Sebagai tanaman yang tumbuh di pinggiran jalan, tanaman ini sering difungsikan sebagai tanaman peneduh. Tidak sedikit orang yang menyukai adanya tanaman waru, dikarenakan memberikan nuansa teduh dan sejuk bagi lingkungan sekitar.
Selain itu, akar dari tanaman waru juga bukan tipe akar yang merusak jalanan, sehingga membuat orang-orang tidak terganggu dengan kehadiran tanaman ini.
Asal mula tanaman waru sebenarnya tidak diketahui jelas, hanya saja banyak pendapat yang mengatakan jika tanaman ini berasal dari daerah tropis.
Saat ini, penyebaran tanaman ini juga sudah ada di beberapa daerah pasifik dengan penyebutan nama yang berbeda-beda.
Apabila nama tanaman ini dalam bahasa Inggris bernama coastal cottonwood, maka Di hawai, tanaman waru disebut dengan hau, kemudian, di Tahiti terkenal dengan nama purau.
Di Indonesia, tanaman waru juga telah menyebar hampir di seluruh daerah. Penamaannya juga beragam dan bergantung pada bahasa tiap daerah tersebut.
Saat ini, tanaman waru bisa ditemukan di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua. Tanaman waru di pulau Jawa ternyata memiliki banyak sebutan diantaranya, waru laut, waru lot, waru lengis, waru lenga, waru lisah, waru rangkang, baru, dan wande.
Sementara itu, di pulau Sumatera, waru juga memiliki banyak nama, sebut saja kioko, siron, baru, bou, buluh, tobe, beruk, dan melanding. Begitu juga di Nusa Tenggara, tanaman waru memiliki nama yaitu waru, bau, kabaru, dan fau.
Disamping penyebarannya yang sudah meluas di seluruh daerah di Indonesia, tanaman waru ternyata juga menyimpan banyak kandungan nutrisi yang bisa digunakan dalam pengobatan demam, batuk, dan melancarkan buang air kecil.
Bagian lain dari tanaman waru seperti kayu dan kulit pohonnya bisa digunakan untuk bahan perkakas, kerajinan, serta untuk kayu bakar.
Setelah mengetahui beberapa fakta tentang tanaman waru, selanjutnya akan lebih baik jika mengetahui pengelompokan secara ilmiah serta bentuk fisik dari tanaman waru. Oleh karena itu, mari simak penjelasan tentang klasifikasi dan morfologi di bawah ini.
Klasifikasi Tanaman Waru
Klasifikasi tanaman ditujukan untuk mengelompokkan tanaman supaya lebih terstruktur. Selain itu, klasifikasi juga dimaksudkan untuk membagi suatu tanaman secara ilmiah. Berikut adalah klasifikasi dari tanaman waru.
- Kingdom : Plantae
- Sub Kingdom : Viridiplantae
- Infra Kingdom : Streptophyta
- Super Divisi : Embryophyta
- Divisi : Tracheophyta
- Sub Divisi : Speramatophytina
- Kelas : Magnoliopsida
- Super Ordo : Rosanae
- Ordo : Malvales
- Famili : Malvaceae
- Genus : Talipariti
- Spesies : Talipariti tiliaceum (L.)
Morfologi Tanaman Waru
Morfologi dari tanaman diberikan dengan tujuan untuk mengetahui secara fisik suatu bentuk tanaman. Dengan mengetahui morfologi tanaman waru berikut, maka akan semakin memudahkan mengenali tampilan fisik dari tanaman ini. Penjelasan dari morfologi ini akan dimulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buah.
1. Morfologi Akar Tanaman Waru
Tanaman waru memiliki akar tunggang yang mampu tumbuh tidak begitu dalam. Akar pada tanaman waru mempunyai fungsi untuk menopang tubuh tanaman serta menyerap nutrisi dari dalam tanah.
Warna akar tanaman waru adalah putih berpadu dengan warna kekuning-kuningan. Pertumbuhan dari akar waru termasuk tidak menyulitkan banyak orang.
Meskipun tanaman sudah cukup besar, namun akarnya tidak mengganggu jalanan atau bangunan yang ada di sekitar tanaman.
2. Morfologi Batang Tanaman Waru
Batang dari tanaman waru umumnya merupakan batang yang berkayu, berwarna cokelat dengan bentuk bulat. Apabila tanaman waru tumbuh dengan baik, maka bisa dilihat pada batangnya yang tumbuh tegak dan lurus.
Sementara itu, pada tanaman yang tumbuh tidak begitu baik, batang tanaman akan cenderung bengkok. Tanaman waru tergolong tanaman yang tumbuh tinggi dan besar dan umumnya memiliki tinggi sekitar 5 hingga 15 meter.
3. Morfologi Daun Tanaman Waru
Daun yang dimiliki oleh tanaman waru berbentuk bulat dan berjenis tunggal. Panjang dari daun sekitar 20 cm dengan tepi daun yang rata serta tulangnya menjari. Pada tanaman waru juga terdapat daun penumpu yang memiliki bentuk bulat telur berukuran 2,5 cm.
4. Morfologi Bunga Tanaman Waru
Tanaman waru tergolong tanaman yang memiliki bunga dengan ciri berwarna kuning dan berpadu warna merah kecokelatan pada bagian tengahnya.
Jumlah kuntum pada setiap bunga mencapai 5 kuntum. Ukuran kelopak dari bunga biasanya berukuran 2,5 cm dan memiliki daun mahkota yang berukuran hingga 7 cm.
Warna dari daun mahkota ini adalah kuning dengan aksen keunguan. Lama kelamaan, warna ini akan berubah menjadi jingga hingga merah.
5. Morfologi Buah Tanaman Waru
Disamping tergolong sebagai tanaman yang berbunga, tanaman waru juga termasuk tanaman yang berbuah dengan ukuran buah sekitar 3 cm.
Buah dari tanaman waru ini berjenis kotak namun berbentuk bulat dan memiliki 5 ruang yang terbagi lagi menjadi 2 bagian. Terdapat pula biji di dalam buah waru dengan jumlah yang tergolong banyak.
Setelah klasifikasi dan morfologi tanaman waru disebutkan, terlihat bahwa tanaman waru memang menjadi tanaman peneduh yang memiliki bentuk fisik yang mudah dikenali.
Selain itu, dari morfologi tanaman waru yang telah dijelaskan, bisa dikatakan jika tanaman waru ini tergolong tanaman lengkap yang memiliki akar hingga buah.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.