Bicara tentang tanaman, biasanya membuat orang awam akan langsung mengernyitkan dahi. Tanaman termasuk makhluk hidup yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

Sebagai salah satu pendukung fungsi alam, tanaman harus terus ditumbuhkan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mempelajari lebih dalam tentang apa Pengertian Dormansi Biji (Benih) Tanaman.
Pengertian Dormansi Biji (Benih) Tanaman
Pengertian Dormansi adalah pertumbuhan yang terpendam. Biasanya, disebabkan karena faktor lingkungan yang tidak normal. Akibatnya, jaringan tanaman gagal untuk berkembang.
Penyebab dormansi secara umum karena tidak ada proses imbibisi (atau masuknya air ke dalam biji), respirasi terhambat, pergerakan cadangan makanan terhambat, dan rendahnya lau metabolisme. Sehingga mengalami kegagaln dalam pertumbuhan.
Baca Juga : Cara Menghitung Kebutuhan Benih
Jenis Dormansi Biji (Benih) Tanaman
1. Pengertian Impoised Dormancy
Pertumbuhan tanaman menjadi gagal karena terhambat oleh faktor lingkungan. Misalnya, benih jatuh di tanah tandus. Sehingga benih menunggu tumbuh sampai musim hujan tiba.
2. Pengertian Imnate Dormancy
Pertumbuhan tanaman gagal karena faktor internal atau organ tanaman rusak. Misalnya, ada kecacatan pada benih.
Contohnya, kulit terlalu tebal sehingga biji tidak bisa menembus untuk perkecambahan. Bisa jadi ini sebenarnya efek untuk mempertahankan diri dari suhu ekstrim.
Contoh Dormansi Biji (Benih) Tanaman
- Kulit kacang yang keras. Kulit kacang keras karena mempertahankan biji agar tidak mudah rusak atau terpengaruh suhu. Akan tetapi, jenis kacang buncis atau kacang kapri tidak mengalami kondisi ini.
- Air dan oksigen terhalang sumpalan pada buah semanggi manis. Untuk mengatasi hal ini, biji harus diguncang-guncangkan agar sumpalan bisa terlepas. Jika sumpalan hilang, maka bisa terjadi perkecambahan.
Senyawa Penyebab Dormansi
Dormansi tanaman bisa dilihat pada tanaman tomat. Coba tengok biji tanaman tomat. Biji tanaman tomat yang sudah masak tidak akan pernah bisa berkecambah selama ada di dalam buah tomat.
Akan tetapi, lain halnya jika biji dikeluarkan dari tanaman tomat, dikeringkan, lalu disemai di lahan. Pasti akan segera muncul kecambah atau tunas tanaman tomat.
Hal ini membuktikan bahwa lingkungan di dalam tanaman dan di luar tanaman sangat berbeda. Di dalam tanaman atau buah tomat, kondisi kurang potensial untuk muncul kecambah. Sementara, jika biji tomat dikeluarkan bisa berpotensi muncul kecambah.
Senyawa-senyawa khusus yang menghambat dan menyebabkan dormansi turut berpengaruh. Di dalam tanaman tomat contohnya.
Senyawa kimia yang menyebabkan dormansi ada pada biji. Sementara itu, di alam, jika mendapat penyiraman yang bagus, biji akan tercuci bersih dan bebas dari penyebab dormansi. Hasilnya, akan bisa muncul kecambah.
Pendapat lain yang diutarakan oleh Vest (1972). Ia menyebutkan bahwa biji Atriplex bisa mengandung cukup banyak senyawa kimia berupa natrium khlorida untuk menghambat perkecambahan biji atau dormansi karena potensi osmotif.
Natrium khlorida yang bisa dijumpai pada garam dapur ternyata juga bisa dijumpai di alam bebas. Sedangkan, penghambat atau dormansi bisa terbentuk dari bermacam kelompok senyawa kimia. Di antaranya, biji rosaceae mengandung pelepas sianida, minyak sawi terdapat pada brassiaceae, dan sebagainya.
Jenis-jenis senyawa kimia yang bisa menghambat kecambah atau dormansi tanaman:
- Asam organik
- Lakton tidak jenuh (seperti kumarin, protoanemonin, dan asam parasorbat)
- Aldehid
- Minyak esensial
- Alkaloid
- Senyawa fenol
Senyawa kimia organik atau senyawa kimia alami ini kadang bisa hilang dengan sendirinya. Bahkan, jauh sebelum dormansi berakhir (Walton, 1997).
Itulah sedikit ulasan mengenai Pengertian Dormansi Biji (Benih) Tanaman : Jenis, Contoh dan Senyawa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada beberapa spesies tanaman, akan muncul dormansi tanaman atau penghambat munculnya perkecambahan. Semoga menambah wawasan Anda.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.