Tahukah Anda tentang Pengertian Fotosintesis Adalah : Sejarah, Fungsi, Proses dan Faktor Yang Mempengaruhinya? Salah satu teori biologi yang diajarkan di sekolah-sekolah adalah tentang metamorfosis.
Di dalamnya diulas terkait dengan proses pembentukan semua unsur tanaman dari akar hingga buah. Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan metamorfosis?
Nah, sesuai dengan ilustrasi di atas, maka pada artikel saat ini akan dijelaskan tentang metamorfosis secara lengkap. Tujuannya supaya Anda lebih memahami masalah ini serta bisa menunjukkan contoh-contoh prosesnya. Ini dia ulasan selengkapnya:
Pengertian Fotosintesis
Pengertian fotosintesis adalah proses kimiawi dalam rangka pembentukan karbohidrat di dalam tumbuhan atau tanaman. Umumnya proses ini dilakukan oleh tanaman tipe klorofil atau tanaman yang memiliki zat hijau daun.
Selain tanaman, ternyata ada mahluk lain yang melalui proses fotosintesis. Salah satunya adalah alga dan bakteri berbahan dasar karbon dioksida dan air.
Proses fotosintesis juga menghasilkan energi. Maka dari itu, keberadaannya sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman. Selain itu, fotosintesis juga bertugas untuk menyerap sebagian dari energi atmosfer dan matahari.
Fotosintesis terbentuk dari terjadinya proses asimilasi karbon yang terbebas dari Co2. Karena proses ini maka muncullah proses difiksasi yang akan menghasilkan gula. Sedangkan fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan energi.
Selain fotosintesis proses asimilasi ini juga melibatkan proses kemosintesis. Namun teknik ini tidak populer dan hanya dilakukan oleh beberapa mahluk hidup saja. Salah satunya adalah bakteri yang ada di dalam belerang.
Sejarah Fotosintesis
Sejarah fotosintesis layak diulas biar Anda mengetahui pijakan dasar dari teorinya. Termasuk untuk lebih mengenal eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan oleh para ahli. Dari sini juga bakal terlihat dengan jelas apa sesungguhnya proses dari fotosintesis tumbuhan.
Fotosintesis ditemukan pertama kali pada tahun 1800. sedangkan permulaan risetnya dimulai pada tahun 1600 yang dilakukan oleh dokter dan ahli kimia bernama Jan Van Helmont. Pakar kimiawi dari Belgia ini berhasil melakukan uji coba perubahan massa tumbuhan.
Dari riset ini, ditemukan fakta kalau ternyata massa tumbuhan bisa berkembang jika kadar air di dalam tubuhnya ideal.
Namun hasil penelitian ini mendapatkan sanggahan dari Stephen Hales yang menyatakan kalau massa tumbuhan tidak hanya bergantung pada air semata. Menurutnya, massa tumbuhan juga dipengaruhi oleh unsur lain diantaranya atmosfer dan energi cahaya.
Di tahun 1778, dokter Austria yang bernama Jan Ingenhouze berhasil melakukan riset penting seputar fotosintesis.
Dalam risetnya tersebut, ditemukan fakta kalau ternyata cahaya matahari mampu meningkatkan massa tumbuhan.
Hasil penelitiannya yang juga penting adalah ditemukannya kenyataan kalau ternyata tumbuhan akan mengeluarkan semacam zat kotor saat malam hari.
Dari beberapa hasil penelitian di atas, Theodore de Saussure akhirnya menyimpulkan kalau ternyata untuk meningkatkan pertumbuhan massa tanaman dibutuhkan banyak unsur.
Riset ini yang akhirnya menjadi rujukan teori tentang fotosintesis pada tanaman. Akhirnya para ahli pun sepakat, kalau proses fotosintesis dibentuk oleh asmilasi cahaya, air, dan udara untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan.
Itu adalah sejarah ditemukannya proses fotosintesis pertama kali. Setelah itu, Banyak peneliti yang lain melanjutkan hipotesis untuk terus memperbaharui informasi. Namun esensinya tetap tidak terlepas dari eksperimen yang muncul di periode riset yang awal.
Fungsi Fotosintesis
Fungsi fotosintesis ternyata sangat banyak. Sebagian besar berfungsi untuk membantu meningkatkan massa atau pertumbuhan tanaman.
Ringkasnya, fotosintesis berguna untuk membuat makanan yang akan dimakan oleh tumbuhan-tumbuhan tertentu. Ini dia fungsi selengkapnya:
1. Memproduksi Glukosa
Fungsi fotosintesis yang pertama ialah untuk memproduksi glukosa. Sebuah zat makanan berbahan gula yang akan dijadikan sebagai bahan dasar pembentukan massa tanaman. Namun dalam prosesnya ternyata senyawa ini juga diekstrak untuk menjadi pembentuk unsur tumbuhan yang lain.
Proses ekstraksi glukosa akan menghasilkan protein dan lemak. Dua senyawa ini, yang akan menjadi penentu apakah tanaman bertumbuh dengan baik atau tidak.
Selain itu, keberadaan protein dan lemak menjadi prasyarat tanaman tersebut bisa dikonsumsi manusia atau beracun.
2. Menghasilkan O2 Sekaligus Menurunkan Kadar CO2
Proses fotosintesis membutuhkan karbon dioksida untuk melancarkan proses asimilasi. Senyawa ini akan diambil dari lingkungan sekitar yang bisa diserap secara langsung maupun tidak langsung oleh tanaman.
Itu artinya kadar O2 di dalam tanaman akan meningkat sebaliknya kadar CO2 lingkungan akan berkurang.
Jika proses ini berjalan maksimal, maka tumbuhan akan menghasilkan oksigen yang sangat bersih. Sehingga manusia bisa memanfaatkannya untuk bernapas setiap hari.
Karena alasan ini, maka silakan menanam tumbuhan di pekarangan rumah supaya udara tetap bersih dan segar.
3. Menghasilkan Batubara
Fungsi fotosintesis yang ketiga adalah untuk menghasilkan batubara. Namun manfaat ini tidak akan didapatkan saat tanaman masih hidup melainkan ketika sudah mati.
Yang mana ketika tanaman sudah layu maka di dalam tanah akan terbentuk batubara akibat asimilasi unsur protein, mineral dan air yang masuk ke dalam akar.
Oleh sebab itu, jangan biarkan lingkungan kosong dari tanaman. Silakan ditanami tumbuhan apapun karena ternyata manfaatnya sangat besar bagi kehidupan.
Tidak hanya saat tanaman itu masih hidup, sudah mati pun manfaat dan faedahnya masih sangat besar.
Proses Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembentukan zat makanan untuk tumbuhan yang berjalan di atas tahapan-tahapan tertentu.
Tahapan yang pertama, fotosintesis akan merubah karbon dioksida dan air menjadi energi. Sedangkan unsur di dalamnya adalah oksigen dan karbohidrat yang dibuat dari hasil asimilasi matahari dan klorofil.
Proses di atas terjadi di dalam sel mesofil atau sel hijau daun. Syaratnya sel daun hijau harus memiliki kloroplas yang berisi grana. Namun di beberapa kesempatan proses fotosintesis juga terjadi di batang dan bunga.
Proses fotosintesis ditentukan oleh dua rangkaian reaksi yang setara. Reaksi yang disebut dengan istilah respon gelap dan terang cahaya. Untuk reaksi gelap disebut dengan istilah siklus Calvin Benson sedangkan reaksi terang bahasa ilmiahnya dalah reaksi Hill.
Reaksi terang ialah tahapoan yang didalamnya berisi serap cahaya, transport elektron, pemecahan air, dan pembentukan energi ATP.
Jika tahapan ini sudah selesai maka hasilnya akan ditransfer ke dalam proses fotosintesis untuk membantu proses biosintetik (reaksi gelap).
Bisa dikiatakan, reaksi gelap adalah sintesis atau finishing dari proses fotosintesis karena di sinilah akan dihasilkan energi untuk memproduksi bahan makanan.
Faktor yang Memengaruhi Foto Sintesis
Faktor yang memengaruhi fotosintesis juga sangat banyak. Di bawah ini akan dijelaskan tentang faktor-faktor tersebut supaya Anda bisa lebih memahaminya. Ini dia faktor pemengaruh yang dimaksud:
1. Konsentrasi Karbondioksida
Faktor yang memengaruhi fotosintesis yang pertama adalah konsentrasi karbondioksida. Ini merupakan faktor eksternal atau faktor yang berada di dalam tanaman.
Sayangnya kadar karbon dioksida di udara sangat minim sehingga tanaman harus berebut untuk mendapatkannya.
Konsepnya, semakin banyak karbon dioksida yang diserap tumbuhan proses fotosintesis juga semakin bagus dan cepat.
Sebaliknya, kalau karbon dioksida terbatas, proses fotosintesis juga melambat bahkan berpotensi membuat pertumbuhan tanaman tidak akan maksimal. Hal ini, yang menjadi alasan mengapa karbon dioksida disebut faktor pemengaruh fotosintesis.
2. Ketersediaan Air
Air tidak hanya dibutuhkan oleh manusia saja, tetap tumbuhan juga membutuhkannya. Bahkan senyawa inilah yang ikut menjadi faktor penentu laju fotosintesis agar semakin cepat. Dipastikan jika pasokan air berkurang tumbuhan juga tidak akan berkembang bahkan mati.
Selain untuk fotosintesis, air juga berguna untuk melancarkan proses transpirasi. Yang mana jika tumbuhan kekurangan air stomata daun akan tertutup sehingga karbon dioksida tidak akan bisa memasukinya. Hal ini yang menjadi alasan mengapa tanaman yang tidak pernah disiram akan segera layu lalu kering.
3. Cahaya
Faktor yang memengaruhi fotosintesis berikutnya adalah faktor cahaya. Peran cahaya sendiri di dalam proses ini sangat banyak dan dibagi menjadi beberapa sub faktor. Berikut penjelasan tentang sub-sub tersebut:
- Intensitas Cahaya
Proses fotosintesis membutuhkan intensitas cahaya yang bagus. Sedangkan jika cahaya tidak mumpuni, maka proses fotosintetis juga tidak akan berjalan maksimal.
Memang tanaman tetap mendapatkan energi tetapi kadarnya tidak cukup untuk diekstrak menjadi unsur biokimia.
- Panjang Gelombang Cahaya
Sub fungsi berikutnya adalah panjang gelombang cahaya. Pemengaruh fotosintesis ini bisa dilihat dengan menggunakan perangkat khusus.
Sedangkan gejalanya, ditentukan oleh spektrum warna cahaya tertentu dengan fungsi pada fotosintesis yang juga berbeda.
Maksudnya, cahaya yang berwarna merah bisa membantu fotosintesis hingga 75%. Sedangkan warna biru hanya membantu 5% saja dan cahaya yang berwarna putih membantu fotosintetis dengan kadar 20%. Di dalam konteks ini bantuan yang diberikan hanya pendukung saja disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
- Durasi Penyinaran
Durasi penyinaran juga ikut andil melancarkan laju fotosintesis pada tanaman. Umumnya durasi pencahayaan selama 12 jam seperti yang umum di Indonesia. Namun, di belahan dunia yang lain ternyata ada yang lebih bahkan kurang dari durasi tersebut.
Ilustrasi di atas yang menjadi alasan mengapa tanaman di dunia penuh corak dan ragam. Karena ternyata morfologi tumbuhan juga terbentuk disebabkan oleh proses fotosintesis-nya. Termasuk juga kebutuhannya pada cahaya yang intens dan durasinya panjang.
Contoh Fotosintesis
Untuk contoh fotosintesis akan coba diangkat tentang proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman singkong. Yang mana tanaman jenis umbi-umbian ini membutuhkan proses fotosintesis secara lengkap. Jika salah satu proses tidak terjadi, bisa dipastikan tanaman tidak akan tumbuh maksimal.
Pohon singkong membutuhkan cahaya, karbon dioksida dan air untuk bisa menumbuhkan massanya. Paling tidak asimilasi ketiganya akan memproduksi protein dan mineral serta karbohidrat yang akan menjadi makanan tanaman. Efeknya ialah tanaman akan tumbuh besar umbi juga semakin matang.
Jika tanaman singkong tidak mendapatkan cahaya yang cukup, bisa dipastikan tanaman tidak akan tumbuh besar. Ukurannya tidak akan setinggi tanaman yang mendapatkan cahaya yang cukup. Ini juga terjadi jika tanaman tidak mengandung kadar air yang cukup karena jarang disiram.
Ilustrasi ini yang menjadi dasar argumen penanaman tanaman tidak boleh sembarangan. Jika memang membutuhkan cahaya yang besar maka tanaman harus ditanam di ruang terbuka. Durasi penyiraman juga perlu diperhatikan jika tanaman membutuhkan kadar air yang cukup.
Itulah penjelasan singkat tentang Pengertian Fotosintesis Adalah : Sejarah, Fungsi, Proses dan Faktor. Semoga apa yang sudah dijelaskan bisa menjadi informasi pengetahuan yang penting bagi masyarakat. Terutama yang memang tertarik dengan ilmu biologi terkait dengan tanaman dan unsur kimiawi pembentuknya.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.