Tahukah Anda tentang Pengertian Sumber Daya Alam Hayati? Alam yang kita tinggali saat ini mempunyai banyak sekali sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Sayangnya, berbagai sumber daya alam hayati yang ada terkadang tidak dimanfaatkan secara baik oleh manusia, sehingga menimbulkan masalah yang bisa merugikan manusia itu sendiri dan makhluk hidup lainnya.
Nah, untuk menghindari hal tersebut, masyarakat nampaknya perlu untuk mengetahui lebih dalam tentang aneka ragam sumber daya alam hayati hingga manfaat dan masalah yang selama ini terjadi pada sumber daya alam tersebut.
Untuk itu, mari simak penjelasan berikut yang akan mengupas secara detail mengenai sumber daya alam hayati.
Pengertian Sumber Daya Alam Hayati
Selama ini, pastinya Anda sudah sering mendengar tentang pengertian sumber daya alam bukan? Istilah ini merujuk pada segala sesuatu yang berasal dari alam dan mempunyai manfaat yang luar biasa banyak.
Manfaat dari adanya sumber daya alam tersebut dapat digunakan dalam memenuhi kehidupan makhluk hidup.
Menurut jenisnya, sumber daya alam ini dibedakan ke dalam sumber daya alam hayati (biotik) dan sumber daya alam non hayati (abiotik).
Pengertian Sumber daya alam hayati adalah segala jenis sumber daya yang asalnya dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.
Jenis sumber daya alam hayati tergolong sebagai jenis sumber daya alam yang akan selalu ada apabila mampu dimanfaatkan dengan tepat. Sebaliknya, jika pemanfaatan atau penggunaan sumber daya alam ini tidak sesuai, maka kepunahan makhluk hidup bisa saja terjadi. Oleh karena itu, penting bagi seluruh manusia untuk lebih menghargai dan memanfaatkan sumber daya alam hayati dengan tepat.
Fungsi Sumber Daya Alam Hayati
Keberadaan sumber daya alam hayati memberikan manfaat yang berlimpah bagi manusia.
Beberapa manfaat tersebut kebanyakan diterapkan untuk menopang seluruh kebutuhan manusia. Lalu, kira-kira apa saja manafaat tersebut? Mari simak ulasannya di bawah ini.
1. Sebagai Bahan Pangan
Makanan adalah salah satu kebutuhan utama manusia yang dibutuhkan untuk menambah energi supaya bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Disamping itu, makanan juga bisa menjadi sumber gixi dan nutrisi untuk tubuh kita.
Nah, adanya tumbuh-tumbuhan yang ada di alam, mampu digunakan sebagai bahan makanan utuk kelangsungan hidup manusia.
Banyak sekali jenis bahan pangan yang dapat ditemukan di alam. Jika berbicara mengenai bahan pangan yang ada di Indonesia, terdapat bahan pangan seperti padi, jagung, dan sagu yang dijadikan oleh masyarakat sebagai sumber karbohidrat.
Kemudian, kacang tanah, kelapa, dan kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk sumber lemak. Ada pula jenis kacang-kacangan yang difungsikan sebagai sumber protein.
Lalu, sayur-sayuran seperti sawi, kangkung, bayam, dan lainnya dijadikan sebagai bahan pangan untuk sumber protein.
Tidak hanya terbatas pada pemanfaatan tumbuh-tumbuhan saja, sumber daya alam hewani seperti ikan, sapi, ayam, dan lainnya juga dapat dijadikan sebagai sumber pangan bagi masyarakat.
2. Sebagai Bahan Sandang
Tidak hanya bermanfaat sebagai sumber pangan, sumber daya alam hayati juga dapat digunakan sebagai sumber bahan sandang.
Misalnya saja, tanaman kapas diproses sedemikian rupa menjadi benang. Dari benang tersebut, kemudian diolah lagi untuk menjadi sebuah kain dan nantinya kain tersebut bisa digunakan untuk pembuatan baju.
Selain dari serat tanaman maupun kapas, bulu-bulu hewan juga kerap dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan benang.
Umumnya, bulu dari hewan domba yang kebanyakan digunakan untuk pembuatan benang. Dikarenakan berasal dari sumber yang berbeda, tidak jarang kualitas benang yang dihasilkan juga berbeda.
Benang yang berasal dari tumbuhan biasanya mempunyai harga jual yang lebih tinggi ketimbang benang yang diproses dari hewan.
Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang cukup rumit dan butuh cara-cara khusus. Kerumitan tersebut terlihat pada pengambilan serat yang akan dijadikan benang. Umumnya, serat akan didapatkan dari batang, biji, daun, hingga buah dari tanaman.
3. Sebagai Bahan Obat-Obatan
Apakah Anda pernah mendengar tentang istilah apotek hidup? Nah, istilah apotek hidup tersebut ternyata digunakan untuk menyebut tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai obat-obatan. Inilah salah satu fungsi lain dari sumber daya alam hayati yaitu sebagai bahan obat-obatan.
Salah satu jenis tanaman yang cukup terkenal sebagai bahan obat adalah bunga rosella. Bunga rosella sering dimanfaatkan untuk pembuatan teh yang bisa berguna sebagai nutrisi yang tinggi bagi tubuh manusia.
Selain bunga rosella, masih banyak jenis tumbuhan lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan diantaranya kencur, kunyit, jahe, kumis kucing, dan temulawak.
Bahan-bahan tersebut juga sering digunakan oleh industri farmasi untuk dijadikan bahan campuran dalam pembuatan obat.
4. Sebagai Bahan Bangunan
Manfaat berikutnya dari sumber daya alam hayati yaitu dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Dalam pembuatan rumah maupun bangunan-bangunan lain, manusia juga memanfaatkan sumber daya yang tersedia dari alam.
Pertama, penggunaan kayu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kedua, tanah yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan genteng dan bata. Disamping itu, ada juga yang memanfaatkan penggunaan kapur sebagai bahan bata.
Pemanfaatan kayu sendiri pun tidak hanya terbatas untuk bangunan saja. Bahkan, olahan kayu dapat digunakan untuk membuat segala perkakas rumah tangga.
Misalnya, tanaman rotan dapat digunakan untuk membuat kursi. Lalu, ada pula kayu jati yang kerap dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan lemari, meja, dan lainnya.
Masalah Sumber Daya Alam Hayati
Dibalik melimpahnya sumber daya alam hayati, banyak masalah yang tersimpan dari pemanfaatan sumber daya alam hayati tersebut. Masalah-masalah tersebut bisa mengancam keberadaan makhluk hidup terutama manusia itu sendiri.
Sayangnya, sebagaian masalah yang ada juga diakibatkan oleh perbuatan dari manusia. Seperti apa masalah sumber daya alam hayati yang ada saat ini? Simak penjelasannya berikut.
1. Semakin Menurunnya Luas Hutan
Pemanfaatan hutan yang tidak dilakukan dengan tepat juga bisa membawa pada semakin menurunnya jumlah hutan yang ada di dunia.
Persoalan menurunnya luas hutan bisa terjadi karena adanya penebangan liar, penggundulan hutan, hingga kebakaran hutan.
Pemanfaatan hutan yang berlebihan menjadikan eksploitasi terhadap sumber daya hutan itu sendiri.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai hutan dengan luas paling banyak diantara negara ASEAN lainnya, justru terancam akan laju deforestasi yang cukup tinggi.
Masalah ini bukan hanya mengancam keberadaan hutan saja, tetapi juga bisa mengancam makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Banyak hal yang diduga menjadi masalah terhadap kelangsungan hutan, beberapa diantaranya adalah tidak adanya sistem pengelolaan hutan yang berkelanjutan, pembagian tanggung jawab dan wewenang yang belum jelas, hingga hukum yang tidak tegas pada penebangan liar, penggundulan hutan, dan penyelundupan kayu.
2. Ancaman Punahnya Flora dan Fauna
Salah satu masalah yang timbul akibat kondisi hutan yang tak lagi baik atau bahkan semakin berkurang, tentu akan berimbas pada kelangsungan hidup flora dan fauna yang ada di ekosistem hutan tersebut.
Saat ini, jumlah satwa yang ada di ekosistem hutan pun semakin langka, begitu juga dengan jenis flora-flora tertentu yang sebelumnya sudah langka. Salah satu contohnya adalah 90 jenis flora dan 170 an fauna yang ada di pulau Sumatra yang jumlahnya semakin menurun.
Bahkan, sebuah data juga menunjukkan jika orang utan yang sebelumnya berjumlah 315.000, sekarang justru menurun drastis hingga tersisa 20.000 ekor saja.
Jumlah ini bisa dikatakan sangat miris dan ancaman kepunahan itu pun tak dapat dihindarkan.
Untuk menghindari kepunahan ini, memang butuh bantuan dari segala pihak supaya flora dan fauna tetap lestari dan dengan demikian sumber daya alam hayati juga tetap terjaga.
3. Kerusakan Pada Daerah Aliran Sungai
Penebangan liar dan adanya konservasi lahan ternyata juga mampu memberikan masalah baru bagi daerah aliran sungai atau DAS.
Akibat hal tersebut, jumlah DAS yang mengalami kondisi kritis bahkan mencapai hingga 200 sekian. Kerusakan ini diperparah oleh tidak adanya pengelolaan DAS yang terkontrol di bagian hulu dan hilir dan persoalan kelembagaan yang masih lemah.
Hal ini pun akan berakibat berkurangnya pasokan air yang begitu dibutuhkan untuk kegiatan pertanian dan untuk kebutuhan sehari-hari.
4. Semakin Rusaknya Ekosistem Pesisir dan Laut
Rusaknya ekosistem pesisir dan laut tentu akan berdampak pada makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut. Jika jumlah ikan atau makhluk hidup lainnya semakin berkurang, maka akan sangat mungkin bila kebutuhan terhadap pasokan ikan pun akan sangat menurun.
Masalah yang melatarbelakangi rusaknya ekosistem pesisir dan laut sebenarnya tidak hanya berasal dari satu kesalahan saja.
Melainkan, justru terjadi karena banyak faktor, seperi sampah-sampah yang dibuang di pesisir laut hingga pembuangan limbah industri yang diarahkan ke laut pula.
Untuk menghindari masalah ini semakin bertambah para, maka memang dibutuhkan langkah pencegahan mulai dari tidak membuang sampah di pesisir laut.
5. Ekosistem Rusak di Sekitar Pertambangan
Tidak sedikit ekosistem hayati yang mengalami kerusakan akibat adanya aktivitas pertambangan yang terjadi di sekitar ekosistem tersebut.
Ini dikarenakan proses penambangan yang umumnya berupa penambanga terbuka, mencoba untuk mengubah bentang alam.
Tidak heran ini akan berimbas pada ekosistem di lingkungan tersebut. Ditambah lagi, jika pertambangan yang ada ternyata tidak mempunyai izin atau illegal, maka sudah dipastikan itu akan semakin memperburuk kondisi lingkungan.
6. Kualitas Udara yang Bagus Semakin Menurun
Akibat semakin menurunnya jumlah hutan yang ada, maka jumlah pohon yang membantu untuk menghasilkan udara yang bagus juga akan berkurang.
Masalah ini akan jadi masalah yang cukup pelik mengingat kualitas udara yang bagus akan mempengaruuhi kelangsungan hidup manusia.
Contoh Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati secara garis besar dibagi menjadi dua macam yaitu sumber daya alam nabati dan sumber daya alam hewani.
Kedua jenis tersebut juga mempunyai contohnya masing-masing. Selengkapnya bisa disimak lewat penjelasan berikut.
1. Sumber Daya Alam Nabati
Sumber daya alam nabati merupakan sumber daya alam hayati yang berasal dari tumbuhan. Contoh dari sumber daya alam nabati diantaranya adalah tumbuhan hasil pertanian (jagung, padi, sagu), dan tumbuhan hasil hutan (pohon jati, pohon damar, pohon pinus, dan rotan).
2. Sumber Daya Alam Hewani
Seperti halnya namanya, sumber daya alam hayati satu ini berasal dari hewan. Secara umum, sumber daya satu ini dijadikan sebagai bahan pangan.
Contoh dari sumber daya ini adalah hewan peternakan (ayam, sapi, bebek), perikanan (udang, cumi-cumi, lele, dan lain sebagainya).
Demikianlah penjelasan tentang pengertian sumber daya alam hayati, sumber daya yang mampu menopang kehidupan manusia.
Dilihat dari fungsinya yang begitu banyak, butuh upaya pelestarian yang dilakukan oleh semua pihak supaya tidak ada masalah sumber daya alam yang semakin parah lagi.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.