Tanaman Kakao atau yang dikenal dengan istilah Theobroma cacao L., merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di dunia. kakao adalah bahan baku dari produk cokelat yang mampu berbuah sepanjang tahun.
Ketahuilah bahwa Indonesia adalah penghasil kakao terbesar nomor tiga di dunia yang memiliki pasokan sebesar 13% dari kebutuhan dunia.
Dengan lokasi indonesia yang memungkinkan untuk tumbuh baik hal ini yang menyebabkan tanaman kakao sangat cocok untuk dibudidayakan dinegara kita. Tidak heran tanaman kakao banyak tumbuh baik bukan hanya diperkebunan namun juga diperkarangan rumah.
Ketika seseorang memutuskan untuk budidaya tanaman kakao maka dia mau tidak mau harus tahu penyakit yang menyerang tanamannya serta penanggulangannya.
Apalagi salah satu penyakit kakao dapat menimbulkan kerugian hingga 85 %, penyakit tersebut adalah penyakit busuk pada buah kakao.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman kakao dengan efek kerugian sangat parah dibanding penyakit jamur akar, VSD ataupun kanker batang.
Karena efeknya yang begitu mempengaruhi hasil secara drastis, maka perlu seorang petani kakao melakukan pemahaman pengendalian akibat penyakit busuk pada kakao agar kerugian akibatnya bisa ditekan. Apalagi diketahui juga bahwa penyakit busuk ini sangat mudah menular ke buah – buah kakao yang masih sehat.
Gejala Serangan Busuk Buah Kakao
Penyakit ini menyerang buah kakao ketika masih pentil hingga siap di petik yang disebabkan oleh infeksi Phytoptora palmivora.
Awalnya infeksi menyerang permukaan buah pada bagian ujung atau pangkal buah yang basah dan lembab yang ditandai dengan bercak – bercak cokelat.
Lambat laun, bercak tersebut menyebar ke seluruh bagan kulit buah kakao. Ketika musim hujan tiba, akan muncul miselium dan spora jamur berwarna putih yang akan melakukan penyebaran kepada buah – buah kakao yang masih sehat.
Penyebaran dan Penularan Penyakit Busuk Buah kKakao
Penyakit kakao ini, lebih sering menjangkiti perkebunan – perkebunan di negara kita, Indonesia. Dengan menggunakan angin, cendawan P. Palmivora sangat cepat menyebarnya, sampai – sampai menyebar ke negara penghasil kakao lainnya, seperti Malaysia, Pantai Gading dan Srilangka.
Selain karena terbawa angin, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh terbawa oleh hewan lain seperti semut dan bekicot yang hidup di sekitar tumbuhan kakao yang sedang terinfeksi. Bisa juga karena adanya kontak langsung antara buah sehat dan buah yang sedang sakit.
Penyebaran akan cepat terjadi jika pada lahan perkebunan memiliki kelembaban tinggi dan jarang di bersihkan serta dipangkas saat musim hujan tiba. Jadi bersihkan dengan rutin apalagi kebun yang mendukung pertumbuhan cendawan P. Palmivora.
Cara Pengendalian Penyakit Busuk Pada Buah Kakao
Sebuah pengendalian memang perlu dilakukan, baik ketika penanaman masih akan di lakukan ataupun ketika penanaman sudah terlaksana.
Dibawah ini saya jelaskan bagaimana Cara Pengendalian Penyakit Busuk Pada Buah Kakao terbaik. Silahkan disimak :
- Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah penggunaan klon unggul yang bisa tahan terhadap serangan penyakit busuk, klon unggul tersebut contohnya : ICS 6, DRC 16 dan DRC 16 x Sca 6.
- Kemudian tanamlah tanaman kakao dengan jarak yang tidak terlalu dempet atau renggang agar sinar matahari dapat menyinari kebun dan juga area sekitar pohon kakao tidak memiliki kelembaban yang tinggi.Karena salah satu penyebab penyakit busuk buah adalah jamur. Jamur merupakan salah satu penyebab penyakit yang berkembang dengan cepat pada konsisi yang memiliki kelembaban yang tinggi.
- Pangkaslah cabang – cabang tanaman kakao dan juga pohon yang menaunginya secara rutin untuk menjaga kelembaban pada area tanaman kakao anda.
- Lakukan sanitasi (pembersihan) pada buah kakao yang mengalami penyakit busuk agar tidak menyebar ke buah kakao yang sehat denga cara dikubur sedalam 1 meter atau bisa juga dengan cara dibakar.
- Dilakukan penyemprotan pada buah yang sehat menggunakan agen hayati seperti Trichoderma dengan dosis 200 gram perifer untuk upaya preventif.
- Ketika serangan sudah sangat tinggi terhadap buah kakao, maka yang harus dilakukan adalah penyemprotan dengan fungisida kontak dengan bahan aktif tembaga sebesar 0.3 %.
Demikian Cara Pengendalian Penyakit Busuk Pada Buah Kakao. Semoga dengan tulisan saya ini dapat membantu para petani kakao atau para calon petani kakao untuk menanggulangi penyakit busuk pada buah kakao yang ditanam. Sehingga mereka tidak akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Kakao
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.