9 Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Brokoli

Diposting pada

Pada tanaman brokoli yang kerap dibudidayakan ini, biasanya mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah serangan hama dan tanaman penyakit brokoli.

9 Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Brokoli

Apabila tanaman brokoli tersebut sudah terserang oleh hama dan penyakit sebaiknya segera dilakukan pengendalian agar tanaman brokoli ini dapat tumbuh maksimal dengan hasil produksi yang melimpah.

Untuk mengendalikan hama dan tanaman penyakit brokoli ini perlu dilakukan proses PHT (Pengendalian Hama Terpadu).

Mengenal Tanaman Brokoli

Tanaman Brokoli atau yang mempunyai nama latin  Brassica oleracea L. adalah tanaman sayur yang masuk ke dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae.

Bagian tanaman brokoli yang dapat dikonsumsi adalah kepala bunga yang berwarna hijau dan tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal.

Kemudian, pada sebagian kepala bunga brokoli ini dikelilingi oleh daun dan hampir mirip dengan kembang kol.

Akan tetapi, brokoli ini mempunyai warna hijau pekat sedangkan kembang kol sendiri umumnya berwarna putih sama seperti suku kubis-kubisan lainnya.

Selain itu, tanaman brokoli juga termasuk tanaman yang hidup dalam cuaca dingin. Tanaman brokoli biasanya dapat diolah menjadi bahan dasar makanan seperti dibuat sayuran atau salad.

Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Brokoli

Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Brokoli

Ada beberapa jenis hama yang menyerang tanaman brokoli seperti di bawah ini:

1. Hama Ulat Tritip atau Ulat Daun (Plutellaxylostella)

Jenis Hama ulat Tritip ini dapat merusak daun tanaman brokoli, dengan cara membuat lubang dan memakan bagian bawah daun sehingga yang tersisa hanya bagian epidermis atas saja.

Hama ulat ini mempunyai ukuran kecil sekitar 5mm berwarna hijau dan apabila disentuh akan menjatuhkan diri dengan cara mengeluarkan benang.

Ulat jenis ini biasanya cepat kebal terhadap satu jenis insektisida. Sehingga cara mengendalikannya adalah dengan melakukan sanitasi lingkungan di sekitar area tanaman.

Selain itu bisa juga dengan dilakukan metode mengambil ulat yang tersisa di tanaman dan sebaiknya langsung dimusnahkan.

Akan tetapi, apabila populasi ulat sudah di ambang ekonomis bisa dilakukan proses penyemprotan dengan menggunakan Emameksin Benszoat dosisnya adalah 0,5 g/ltr, atau dengan menggunakan beta sifutrin dosisnya adalah 1 – 1,5 ml/ltr.

2. Hama Ulat Tanah (AgrotisIpsilon)

Hama ulat tanah yang menyerang tanaman brokoli ini biasanya ditandai dengan ciri-ciri daun dan pangkal tanaman berlubang atau tidak beraturan.

Oleh karena itu, tanaman tidak dapat membentuk masa bunga karena mempunyai masa pertumbuhan yang terhenti akibat pangkal batangnya putus.

Cara mengendalikan hama ulat tanah ini adalah dengan metode  mekanis sedikit sulit dilakukan karena hama ini biasanya suka bersembunyi pada siang hari di dalam tanah.

Maka dari itu, cara paling dianjurkan dalam mengatasi hama ulat tanah ini adalah dengan membongkar tanah secara hati-hati di sekitar tanaman yang terserang hama.

Kemudian, apabila hama ulat tanah tersebut jumlahnya terlalu banyak, maka bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida jenis Profenos 1,5 – 2 ml/lt, atau Klorfenapir 1 – 1,5 ml/lt.

3. Hama Kutu daun (Aphis brassicae)

Hama yang menyerang tanaman brokoli adalah kutu daun yang biasanya hidup berkelompok di bawah daun atau massa bunga.

Warna kutu daun ini adalah hijau yang diselimuti dengan tepung berlilin dan mereka menyerang tanaman brokoli dengan cara menghisap cairan disel daun.

Hal ini lantas mengakibatkan daun tanaman brokoli ini menguning dan
massa bunga menjadi berbintik atau tampak kotor.

Serangan hama kutu daun ini paling banyak terjadi pada musim kemarau dan cara mengendalikannya adalah dengan dilakukan penyemprotan ORTHENE 75 SPatau Hostathion 40 EC 1-2 cc/liter air.

4. Ulat Jengkal (Trichoplusiana sp.)

Hama ulat jengkal ini dapat berjalan dengan cara melipat dua saat merangkak.

Kemudian ulat jengkal ini mempunyai ukuran sekitar 4 cm dan berwarna hijau pucat serta di tiap sisi badannya terdapat pita yang berwarna muda.

Ulat jengkal bisa berubah menjadi kupu-kupu berwarna coklat keabu-abuan dan berbintik-bintik berwarna perak pada setiap sayap depannya.

Telur ulat jengkal ini mempunyai warna putih kehijau-hijauan dan biasanya diletakkan di bawah daun, serta waktu penetasannya adalah sekitar 3 hingga 20 hari.

Gejala yang ditimbulkan dari ulat jengkal saat menyerang tanaman brokoli ini adalah membuat daun berlubang hingga menyisakan  tulangnya saja.

5. Hama Siput (Achatina fulica)

Selain beberapa jenis hama ulat di atas yang menyerang tanaman brokoli juga ada hama lainnya yakni hama siput seperti berikut ini:

  • Achtina fulica Fer adalah siput yang mempunyai cangkang atau rumah yang umumnya dikenal dengan nama bekicot.
  • Vaginula bleekeri Keferst adalah siput yang tidak mempunyai  cangkang dan berwarna keabu-abuan.
  • Parmarion pupilaris Humb adalah  siput yang tidak bercangkang dan berwarna coklat kekuningan.

Hama siput ini biasanya akan menyerang daun tanaman brokoli yang baru saja ditanam.

Oleh karena itu, cara mengendalikan hama siput ini adalah dengan  melakukan penyemprotan racun Helisida atau dengan dikumpulkan kemudian dihancurkan dengan menggunakan garam atau sebagai makanan ternak.

Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Brokoli

1. Busuk hitam atauXanthomonas campestris Dows

Penyebab penyakit busuk hitam pada tanaman brokoli adalah bakteri dan patogen tular benih atau yang disebut dengan seed borne. Bakteri ini dapat mudah menular ke tanah atau pada tanaman sehat lainnya.

Gejala yang disebabkan pada penyakit busuk daun ini adalah membuat tanaman semai rebah atau dumping off.

Pasalnya, infeksi awal yang ditimbulkan terjadi pada kotiledon yang lalu menjalar ke seluruh bagian tanaman secara sistematik.

Selain itu, gejala yang ditimbulkan lainnya adalah muncul bercak coklat kehitam-hitaman pada daun, batang, tangkai, bunga atau massa bunga.

Gejala paling khas dari penyakit busuk hitam yang menyerang tanaman brokoli ini adalah menyebabkan daun menguning dan berwarna kecoklatan atau berbentuk V lalu mengering.

Pada bagian batang atau massa bunga yang terserang oleh penyakit busuk hitam ini akan berubah menjadi busuk berwarna hitam atau kecoklatan dan tidak layak untuk dipanen.

2. Akar Bengkak atau Akar Pekuk

Penyebab penyakit akar bengkak atau akar pekuk pada tanaman brokoli ini adalah cendawan Plasmodiophora brassicae.

Kemudian gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini adalah dapat  menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan tidak dapat membentuk bunga bahkan mati.

Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan akar menjadi bengkak dan terdapat bercak hitam.

3. Bercak hitam 

Penyebab penyakit bercak hitam pada tanaman brokoli adalah cendawan Alternaria brassica dan Alternaria brassicicola.

Kemudian, penyakit bercak hitam ini dapat menyebabkan daun berubah warna menjadi coklat muda atau tua dan muncul garis konsentris pada daun.

Selain pada daun, penyakit bercak hit ini juga bisa menyerang akar, pangkal batang dan bagian tanaman brokoli yang lainnya.

4. Busuk lunak berair

Penyebab penyakit busuk lunak berair adalah cendawan Sclerotinia scelerotiorumI.

Pada umumnya penyakit ini menyerang batang dan daun, terutama pada luka-luka tanaman yang diakibatkan oleh kerusakan mekanis dan menyebar melalui biji spora.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini biasanya dapat  menyebabkan pertumbuhan tanaman brokoli menjadi terhambat, membusuk dan kemudian mati.

Akan tetapi apabila menyerang batang, maka batang tanaman bisa membusuk dan berlendir. Sementara itu, jika menyerang daun tanaman maka akan membuat daun tersebut layu dan rontok.

Demikianlah ulasan beberapa jenis hama dan penyakit yang umumnya menyerang tanaman brokoli termasuk cara mengendalikannya.