Alpukat (Persea americana) adalah buah dari tanaman penghasil buah meja dengan nama yang sama. Tanaman alpukat berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, kemudian tanaman ini dibudidayakan di Amerika Latin sebagai tanaman perkebunan monokultur dan tanaman hias di pekarangan rumah.
Pembudidayaan tanaman ini semakin meluas hingga ke Indonesia. Ketinggian tanaman ini dapat mencapai 20 m dengan panjang daun tanaman berkisar antara 12-25 cm.
Bunga tanaman ini berwarna hijau kekuningan dengan diameter berkisar antara 5-10 mm. Buah alpukat tergolong buah buni dengan tekstur kulit lembut namun tidak rata. Warna kulit buahnya adalah hijau tua atau ungu kecoklatan tergantung dari varietasnya. Daging buahnya berwarna hijau muda.
Alpukat adalah buah yang sering dikonsumsi oleh orang, terutama orang yang mengidap penyakit kolestrol. Ini disebabkan oleh rasa buahnya yang memang enak dan kemudahan dalam mengolah buahnya menjadi berbagai hidangan yang lezat, misalnya jus alpukat.
Kandngan lemak nabati yang sangat banyak mampu membuat seseorang menjadi cukup kenyang setelah mengonsumsi buah alpukat, sehingga seseorang dapat terhindar dari kemungkinan untuk makan makanan berlemak lain.
Tanaman alpukat juga menyimpan segudang manfaat bagi orang yang menanamnya, yaitu batang pohonnya sebagai bahan bakar alami, kulit pohonnya sebagai pewarna cokelat, dan daun pohonnya sebagai bahan pengobatan alternatif.
Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat
Anda telah memahami bahwa tanaman alpukat dapat dibudidayakan di Indonesia meskipun tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Latin. Indonesia dan ketiga negara tersebut adalah negara yang sangat berbeda dari segi kawasan, biarpun demikian mereka mempunyai kesamaan dari segi geografisnya.
Kondisi itu menyebabkan tanaman ini dapat beradaptasi dengan sangat mudah di Indonesia. Cara budidaya tanaman alpukat perlu memerhatikan syarat tumbuh tanaman alpukat. Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Tanah
Tanah adalah syarat utama yang harus Anda pahami sebelum Anda memutuskan untuk membudidayakan tanaman alpukat.
Tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika tanah sebagai media tanam utamanya sesuai dengan tanaman tersebut.
Tanah yang cocok untuk menunjang kehidupan tanaman alpukat adalah tanah lempung berpasir, lempung liat, dan lempung endapan.
Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk menunjang kehidupan tanaman alpukat berkisar antara 5,6-6,4. Tanah yang cocok untuk ditanami tanaman alpukat adalah tanah yang datar, bukan tanah yang melengkung dan bergelombang.
2. Iklim
Tanaman alpukat dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis. Tanaman alpukat dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan tinggi, yaitu berkisar antara 750-1.000 mm/tahun. Intensitas penyinaran matahari yang ideal bagi tanaman alpukat berkisar antara 40-80 persen.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat menentukan intensitas penyinaran matahari yang akan diterima oleh tanaman alpukat selama masa pertumbuhannya.
Intensitas penyinaran matahari yang ideal dalam menunjang pertumbuhan tanaman ini adalah 40-80 persen yang berarti tanaman ini mampu bertahan di bawah terik matahari dalam waktu yang lama.
Tanaman alpukat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-650 mdpl dan dataran tinggi dengan ketinggian 651-1500 mdpl.
4. Suhu
Suatu tanaman akan berdiri dengan tegak apabila suhu di sekitar tanaman tersebut tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Suhu yang sesuai dengan karakteristik tanaman alpukat berkisar antara 15-300C.
5. Media Tanam
Pembahasan ini sebenarnya sudah disinggung dalam tanah (syarat tumbuh tanaman alpukat nomor satu), meskipun demikian media tanam yang dimaksud di sini adalah media tanam penunjang.
Pupuk adalah media tanam penunjang yang bagus untuk semua jenis tanaman, termasuk tanaman alpukat. Pemupukan terhadap tanaman ini hendaknya dilakukan sedekat mungkin dengan akarnya sebab rambut pada akarnya sangat sedikit dengan sistem pertumbuhhannya yang cenderung kurang ekstensif.
Pemupukan dilakukan dengan kadar yang sedikit, namun waktu pemberian pupuknya intensif (empat kali dalam setahun).
Anda dapat menggunakan pupuk kandang (proporsi pemupukan sebanyak 20 kg untuk setiap tanaman), pupuk urea (proporsi pemupukan sebanyak 0,27 kg-1,1 kg untuk setiap tanaman), pupuk TSP (proporsi pemupukan sebanyak 0,5 kg-1 kg untuk setiap tanaman), dan pupuk KCI (proporsi pemupukan sebanyak 0,2 kg-0,83 kg untuk setiap tanaman).
Anda perlu melakukan perawatan selama proses pertumbuhan tanaman alpukat. Penyiraman terhadap tanaman perlu dilakukan secara intensif ketika tanaman baru saja ditanam, yaitu waktu pagi atau sore hari. Penyiraman sebaiknya dihentikan saat musim penghujan tiba.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai artikel kali ini mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Alpukat
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.