Tanaman Eceng Gondok menjadi salah satu tempat bagi berlindungnya ikan. Bertahan hidup dalam air dengan cara mengambang, tanaman ini sering dijumpai di taman dan juga kolam-kolam rumahan.
Tanaman dengan nama latin Eichhornia crassipes ini sering dianggap sebagai gulma tanaman sekitar, namun dilain sisi nyatanya eceng gondok sangat bermanfaat sebagai bahan pakan unggas maupun non unggas.
Dengan banyaknya manfaat yang dimiliki eceng gondok, kita bisa menjadikan eceng gondok sebagai salah satu usaha bisnis yang bisa jadi sangat menguntungkan.
Tanaman eceng gondok merupakan tanaman yang hidup di kolam-kolam dangkal, rawa-rawa, lahan basah, dan juga danau. Tanaman ini cukup pandai dalam beradaptasi.
Apabila di musim hujan, jumlahnya bisa meningkat drastis dan akan menurun seiring datangnya musim kemarau. Tanaman ini dapat bertumbuh tinggi mencapai 80 cm bahkan tanpa perlu memiliki batang. Eceng gondok memiliki akar serabut, hal ini juga menjadi salah satu alasan cepatnya pertumbuhan eceng gondok.
Syarat Tumbuh Tanaman Eceng Gondok
Nah, sebelum menanam eceng gondok, kita harus tahu lebih dulu apa saja syarat tumbuh tanaman eceng gondok. Berikut pembahasannya:
1. Pembibitan
Pada dasarnya semua biji eceng gondok bisa digunakan dalam pembibitan, namun baiknya hasil anakan juga tergantung sebaik apa induknya.
Pastikan untuk memilih biji yang baik, sehat, dan tidak pucat. Indukan tanaman sebaiknya memiliki daun yang segar dan bunga yang berwarna cantik. Pembibitannya sendiri bisa dilakukan dengan 2 cara yakni menggunakan biji atau stek tanaman.
Pembibitan dengan biji ini di taburkan sehingga ketika telah memiliki tinggi 6 – 8 cm, bibit akan dipindahkan pada kolam.
Stek ini menggunakan tanaman eceng gondok dewasa dengan kira-kira panjang 15 – 20 cm.
2. Media Tanam
Air yang bersih dari limbah memiliki peran penting untuk kesehatan dan optimasi pertumbuhan eceng gondok. Taruhlah eceng gondok di kolam tersebut.
Setidaknya kolam memiliki kedalaman 80 cm karena akar eceng gondok bisa saja tumbuh sampai dengan panjang 45 cm.
Buatlah dasar kolam menggunakan semen agar air tidak merembes pada tanah. Setelah itu berikan pasir halus pada dasar kolam dengan ketebalan 35 cm lalu dilapisi lagi tanah liat 10 cm dan paling atas adalah pasir tanpa kerikil sekitar 24 cm.
3. Perawatan
Cukup tambahkan pupuk NPK daun sebulan sekali apabila ingin pertumbuhan lebih cepat. Apabila ada tanaman yang sudah rusak, pisahkan dari kolam.
Tanaman eceng gondok dengan akar berwarna hitam adalah tua dan yang berwarna putih adalah muda. Tanaman ini terbilang cepat dalam bertumbuh, agar keberadaannya tidak berlebihan berikanlah batasan dengan tali yang membentang setinggi 5 cm diatas permukaan air untuk menghalangi eceng gondok menyebar.
4. Sinar Matahari
Sekalipun eceng gondok hidup di air, namun eceng gondok cukup menyukai sinar matahari. Penyinaran yang cukup akan membuat eceng gondok menjadi lebih segar.
5. Suhu
Suhu udara untuk bertahan hidup eceng gondok berkisar 25 – 30 derajat celcius. Suhu ini bisa sangat mudah didapatkan di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia.
6. PH
Selain suhu, nyatanya pH juga sangat berpengaruh untuk eceng gondok. PH umumnya adalah 7 – 7,5. Jika pH terlalu asam atau kurang dari pH ideal, maka pertumbuhan bisa saja mengalami perlambatan.
Itulah tadi 6 hal yang perlu diingat dalam melakukan penanaman eceng gondok. Semoga berhasil ya!.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.