Lada (Piper nigrum) merupakan spesies tanaman konsumsi yang kaya akan zat kimia seperti minyak lada, minyak lemak, dan sari pati.
Anda yang pernah mengonsumsi tanaman yang satu ini pasti tidak akan jauh dari empat hal ini untuk mengekspresikan rasanya (pahit, pedas, hangat, dan antipiretik atau lega saat digunakan untuk menurunkan demam).
Tanaman ini sudah ditemukan dan dibudidayakan sejak puluhan abad yang lalu. Anda umumnya menjumpai tanaman ini dalam dua jenis, yaitu tanaman lada hitam dan tanaman lada putih, Anda pasti paham bahwa tanaman lada adalah salah satu tanaman rempah-rempah yang sangat populer di dalam dunia kuliner dan dunia medis, sedangkan tanaman rempah-rempah hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negara tropis seperti Indonesia.
Itu sebabnya mengapa Indonesia dikenal sebagai negara penemu dan pengembang tanaman lada yang sudah barang tentu menempatkan Indonesia sebagai negara pemasok produk lada nomor satu dalam pasar internasional.
Wahid dan Sitepu (1987) menuturkan bahwa Indonesia pernah menguasai pangsa pasar produk lada hingga mencapai 80 persen sebelum Perang Dunia II meletus.
Sekitar 90 persen area perkebunan rakyat yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia sudah mempunyai tanaman lada dengan estimasi luas lahan sudah mencapai 130.178 Ha dari total luas area 130.557 Ha pada tahun 2000.
Potensi produksi produk lada di Indonesia secara keseluruhan mencapai 65.227 km2. Provinsi di Indonesia yang terkenal akan produksi produk lada yang sangat banyak antara lain Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Tanaman lada berakar tunggang yang akarnya tumbuh di sepanjang ruas batang tanaman. Akar tanaman lada dapat menembus ke tanah sejauh 2 m untuk memudahkan tanaman lada dalam mengambil unsur hara yang ada di tanah. Pohon tanaman lada dapat tumbuh mencapai 10 m.
Buah tanaman lada berwarna hijau saat masih muda dan merah saat sudah masak. Biji buah lada adalah biji berkeping dua (dikotil). Tanaman lada mempunyai daun berbentuk bulat oval yang ujungnya cenderung meruncing.
Syarat Tumbuh Tanaman Lada
Tanaman lada (baik putih maupun hitam) selalu diolah menjadi bumbu penyedap makanan yang pasti Anda temukan di dalam dapur rumah Anda.
Tanaman lada tidak jarang ditambahkan ke produk minuman untuk menambah cita rasa pedas lagi hanga seperti susu sapi.
Konsumsi lada dalam takaran yang tepat sangat berguna bagi kesehatan manusia antara lain mengobati rematik dan asam urat, menghilangkan bekas jerawat pada wajah, mencegah risiko kanker prostat, meredakan sakit kepala, menghilangkan bau tidak enak pada ketiak, mengobati influenza, mencegah risiko penyakit lambung, menurunkan berat badan, mengobati batuk, dan menurunkan demam.
Tanaman lada juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk dan tikus dari rumah Anda. Caranya adalah buat campuran minyak nimba dengan lada dan air hangat untuk mengusir nyamuk dan taburkan lada pada area yang sering dilalui tikus untuk mengusir tikus.
Anda tidak perlu heran kalau berbagai manfaat tersebut menjadikan lada sebagai ‘King of Spice’ (raja dari segala rempah-rempah).
Tanaman lada adalah tanaman dengan nilai ekonomis yang tinggi seperti tanaman damar karena produk lada menjadi salah satu komoditas dagang strategis di pasar internasional, bayangkan saja kebutuhan konsumsi lada di dunia (termasuk Indonesia) mencapai lebih dari 600 ton dalam sehari.
Tanaman lada hampir pasti dibudidayakan dalam suatu bidang tanah yang luas mengingat permintaan akan produk lada cenderung meningkat dari wakty ke waktu. Ini berarti pembudidayaan tanaman lada akan menelan biaya yang sangat banyak sampai masa panen tiba serta perawatann tanaman lada dilakukan dengan perhatian khusus.
Anda yang hendak membudidayakan tanaman lada tentu saja tidak boleh sembarangan atau asal-asalan dalam menanam tanaman yang satu ini.
Anda wajib tahu syarat tumbuh tanaman lada agar produk lada yang dihasilkan tetap terjamin kualitasnya. Syarat tumbuh tanaman lada dapat dilihat sebagai berikut.
1. Tanah
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman lada adalah tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara. Derajat keasaman (pH) tanah yang diperkenankan untuk tanaaman lada berkisar antara 5,5-7.
Jenis tanah yang cocok untuk ditanami tanaman lada antara lain Podsolik, Lateritte, Latosol, dan Utisol. Kandungan unsur hara yang sesuai dengan daya serap tanaman lada berada pada kedalaman antara 1-2,5 m di bawah permukaan tanah.
2. Iklim
Iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman lada adalah klim tropis. Tingkat curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman lada adalah curah hujan tinggi (2.000-3.000 mm per tahun). Durasi penyinaran matahari yang dibutuhkan oleh tanaman lada adalah 10 jam dalam sehari.
3. Ketinggian Tempat
Tanaman lada adalah tanaman perkebunan yang cocok ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-650 mdpl.
Daerah tersebut memang cocok untuk ditanami tanaman lada sebab daerah tersebut cukup aman dari kecepatan rata-rata angin yang tinggi.
4. Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu udara yang sesuai dengan karakteristik tanaman lada berkisar antara 200C-340C. Kelembaban udara yang sesuai dengan karakteristik tanaman lada berkisar antara 50-100 persen. Kelembaban nisbi dan optimal untuk tanaman lada berkisar antara 60-80 persen RH.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan dalam pembahasan kali ini mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Lada. Semoga bermanfaat.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.