Tahukah Anda tentang Pengertian dan Ciri Tanah Ekspansif? Sebagian dari kita mungkin masih ada yang belum tau apa itu tanah ekspansif.

Pengertian Tanah Ekspansif
Pengertian Tanah Ekspansif adalah sebuah tanah atau batuan yang mana kandungan lempungnya dapat mengalami kembang susut yang diakibatkan oleh perubahan kadar air sehingga berdampak pada perubahan volume tanah.
Bisa dibilang tanah yang mengalami perubahan volume akibat kadar air yang berubah ubah merupakan tanah exspansif.
Maka dari itu tanah ekspansif bisa dibilang salah satu tanah yang bermasalah khususnya dalam bidang konstruksi, karena perubahan pada volume tanah akan mempengaruhi bangunan itu sendiri.
Selain itu juga pada dinding kontruksi vertikal akan mengurangi kekuatan daya dukung ini bisa terjadi bila tanah memiliki kadar air yang tinggi, resiko paling besar dapat mengakibatkan sebuah bangunan runtuh.
Agar kita terhindar dari masalah tersebut ada bagusnya bila kita mengenal lebih jauh jenis tanah yang satu ini, kita bisa mengamatinya karena tanah exspansif memiliki beberapa ciri.
Ciri Ciri Tanah Ekspansif
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, silahkan simak ciri tanah ekspansif berikut ini :
1. Mengandung Mineral Mineral yang Dapat Berkembang
Dari pengertian di atas saja kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa tanah yang satu ini akan sangat mudah mengalami pengembangan, itu bisa terjadi karena didalamnya terdapat berbagai macam mineral yang menunjang hal tersebut.
Diantara beberapa mineral tersebut adalah Smektit, beidelite, nontrinite, illite, klorit, dan beberapa jenis asam sulfat.
2. Mempunyai Struktur Fissured
Pada tanah ekspansif selain mengandung beberapa macam mineral yang dapat mengembang, pada tanah yang satu ini juga memiliki struktur Fissured yang membentuk granular, prismatik, dan blocky.
Karena tanahnya sering berubah ubah volume tidak heran bila membangun diatas tanah ini sangat dihindari karena akan bermasalah pada bangunan itu sendiri.
3. Akan Mengembang Ketika Basah
Ciri selanjutnya biasanya tanah tersebut akan mengembang, untuk melihatnya tentu akan sangat mudah bila saat musim hujan karena kita dapat membedakan jenis tanah yang satu dengan yang lain.
Namun jika tidak kamu dapat memberi air pada tiap tiap tanah untuk memastikan apakah itu tanah ekspansif atau bukan.
4. Mengerut Saat Kering
Tidak hanya berkembang saja, tanah yang satu ini juga bisa mengkerut saat kering, tentu itu bisa terjadi karena disebabkan oleh kadar air yang ada didalam tanah, semakin banyak kandungan airnya maka akan sangat berpengaruh pada volume tanah itu sendiri.
Makanya para arsitek selain memperhatikan bangunan mereka, mereka juga akan memperhatikan lokasi dimana ia akan membangun, untuk memastikan kualitas tanah disana.
5. Mempunyai Tingkat Kesuburan Sedang hingga Tinggi
Tiap tiap jenis tanah tentunya akan memiliki tingkat kesuburannya masing masing, ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, adapun pada tanah ekspansif memiliki tingkat kesuburan sedang hingga tinggi.
Hal tersebut tentu membuat beberapa tanaman bisa tumbuh pada jenis tanah yang satu ini.
6. Dapat Menyebabkan Kerusakan pada Struktur Bangunan
Walaupun sangat bangus untuk tanaman tapi tanah ekspansif juga ternyata kutang bagus untuk banguan.
Jika kamu tetap memaksakan untuk membangun diatas tanah ini, dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan tersebut.
Bahkan dapat mengakibatkan kerobohan, tentu selain bentuk bangunan yang bagus, sangat penting juga untuk kita mengetahui tanah tersebut apakah layak atau tidak bila dibangun bangunan diatasnya.
7. Terdapat Nodul Calcareus
Ciri lain pada tanah ekspansif, yaitu terdapat Nodul Calcareus pada jenis tanah yang satu ini, bila anda sedang mencari hak tersebut maka kamu dapat menemukannya pada jenis tanah yang satu ini.
Seperti yang dibilang sebelumnya bahwa pada tanah ini dapat mengalami perubahan volume ini akan sangat tidak bagus bagi sebuah bangunan diatasnya.
Meskipun begitu beberapa ahli memiliki beberapa cara untuk mengatasi permasalahan ini, setidaknya ada 3 yang biasa digunakan, pertama ada penggantian material, kedua ada manajemen air, ketiga ada stabilisasi.
Ketiga cara diatas biasa digunakan oleh para ahli, satu sama lain memiliki keunggulannya masing masing, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan, adapun untuk Penggantian material, biasanya akan dilakukan penggalian hingga kedalaman tertentu untuk menekan kadar air dan mengganti sebagian dengan tanah yang bukan ekspansif.
Berikutnya ada manajemen air, dimana ini dilakukan dengan drainase diluar dan didalam, ini sangat bagus karena akan mengatur laju air agar tidak terlalu membuat perubahan pada tanah tersebut, seperti yang tekah disebutkan adanya perubahan volume ini disebabkan oleh kadar air yang ada pada tanah.
Dan yang terakhir stabilisasi, ini bertujuan untuk mengurangi indeks plastisitas, dan potensi tanah yang mengembang.
Itu saja untuk ulasan kali ini terkait tanah ekspansif, dimana jenis tanah yang satu ini sangat bagus untuk tanaman karena memiliki tingkat kesuburan sedang hingga tinggi, namun kurang cocok bila digunakan untuk membangun sebuah bangunan, sehingga diperlukan beberapa tindakan terlebih dahulu pada tanah tersebut.
Demikianlah pembahasan yang bisa kami sampaikan mengenai Pengertian dan Ciri Tanah Ekspansif. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Pengertian Tanah Tercemar

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.