Amanat Adalah : Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk dan Contoh

Diposting pada

Suatu cerita atau karangan yang baik biasanya akan memiliki unsur instrinsik yang lengkap. Unsur intrinsik tersebut terdiri dari tema, penokohan, latar atau setting, alur, sudut pandang (point of view), gaya bahasa, dan amanat.

Amanat Adalah  Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk dan Contoh
Amanat Adalah Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk dan Contoh

Dari banyaknya jenis unsur intrinsik yang ada, amanat merupakan salah satu unsur yang tergolong penting dan mengandung pesan-pesan yang bisa diambil sebagai bentuk pencerahan bagi pembacanya.

Amanat dalam sebuah cerita biasanya juga dibedakan dalam beberapa jenis dan memiliki bentuk yang berbeda-beda.

Untuk mengenal dan memahami lebih detail lagi mengenai amanat, berikut Anda bisa menyimak penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian, jenis, ciri, bentuk, berserta dengan contohnya. Mari simak!

Pengertian Amanat

Seorang pengarang umumnya menyelipkan beberapa pesan-pesan tertentu dalam cerita atau kisah yang dibuatnya.

Pesan tersebut secara umum ditujukan kepada pembaca, namun isi pesan bisa saja berbeda bergantung dengan penafsiran dari setiap pembaca. Nah, pesan-pesan yang ada dalam sebuah cerita inilah yang disebut dengan amanat.

Penyampaian amanat dalam sebuah cerita juga didasarkan pada tema ataupun tujuan dari pembuatan cerita tersebut.

Terkadang amanat  tidak secara langsung dijelaskan oleh pengarang, melainkan pembaca dapat menafsirkannya melalui percakapan antar tokoh maupun dari unsur instrinsik lainnya yang saling berkaitan.

Tak jarang, suatu amanat biasanya juga berisi pesan moral mengenai kondisi atau hal-hal yang terjadi dalam suatu masyarakat.

Pengertian Amanat Menurut Para Ahli

Selain pengertian yang sudah disebutkan, beberapa ahli juga memiliki pendapatnya sendiri mengenai pengertian amanat yang bisa Anda simak berikut ini.

1. Menurut Rusiana (1982)

Dalam pendapat Rusiana (1982), pengertian amanat adalah bentuk pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada para pembacanya.

Terkadang, sebuah amanat bukan hanya berisi pesan-pesan saja, melainkan juga bisa menjadi bentuk jalan keluar terhadap permasalahan yang ada di alam sebuah cerita.

Amanat juga bisa berupa renungan atau momen pencerahan tersendiri yang ditangkap oleh setiap pembaca.

2. Menurut Siswanti (2008)

Amanat dalam sebuah cerita adalah salah satu dasar dalam karya sastra yang berisikan pesan-pesan tertentu yang ingin diutarakan dan disampaikan penulis kepada penikmat tulisannya.

Suatu karya sastra modern, umumnya memiliki bentuk amanat yang tersirat, sedangkan karya sastra lama, bentuk amanatnya berupa amanat tersurat.

Kedua perbedaan tersebut bisa saja disebabkan karena gaya penulisan yang berbeda maupun karena tujuan penulisan yang berbeda pula.

3. Menurut Kosasih (2006)

Menurut Kosasih (2006), pengertian amanat dalam cerita adalah pesan yang ingin disampaikan oleh setiap pengarang kepada semua pembacanya, dengan begitu setiap pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri mengenai seluruh cerita yang dibacanya tadi.

4. Menurut Sadikin (2010)

Menurut pendapat Sadikin (2010), amanat juga bisa disebut dengan makna yang mana diartikan sebagai bentuk pemecahan konflik yang diberikan oleh penulis.

Setiap persoalan tersebut akan memiliki makna berbeda bergantung dari sudut pandang pembacanya.

Dalam hal ini, Sadikin menjelaskan jika makna dibagi menjadi dua yang makna niatan dan makna muatan.

Makna niatan adalah makna yang diniatkan oleh penulis, sementara itu makna muatan adalah makna yang termuat dalam suatu cerita.

Jenis Amanat

Dalam karya sastra, amanat dapat dibedakan menjadi 2 jenis utama yaitu amanat tersurat dan amanat tersirat.

Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada peletakan makna atau pesan yang disampaikan. Untuk memahami kedua jenis amanat tersebut, berikut Anda bisa menyimaknya.

1. Amanat Tersirat

Jenis pertama dari amanat adalah amanat tersirat. Amanat ini menjadi salah satu jenis yang sering digunakan oleh para pengarang dalam menyampaikan pesan moral di suatu cerita.

Pada jenis ini, pengarang menggunakan cara penyampaian yang sengaja tidak menjabarkan secara jelas pesan dari sebuah cerita.

Pembaca hanya bisa menafsirkan amanat ini dari alur yang diceritakan. Dalam kata lain, amanat tersirat memiliki sifat yang implisit atau tersembunyi, sehingga pembaca sendiri yang harus mencari amanat tersebut dan menafsirkannya sesuai dengan pemahamannya.

Dikarenakan jenis amanat ini tidak secara lugas dan jelas dijabarkan oleh penulisnya, sehingga amanat yang ditangkap oleh setiap pembaca akan berbeda-beda.

Namun, itu tidak membuat penafsiran terhadap amanat itu salah, karena pada dasarnya penulis ingin pembacanya tidak hanya berpijak pada satu penafsiran saja.

2. Amanat Tersurat

Jenis amanat yang kedua adalah amanat tersurat yang mana merupakan kebalikan dari amanat tersirat.

Jika pada amanat tersirat tidak secara gamblang dijelaskan di sebuah tulisan, maka amanat tersurat adalah jenis amanat yang dijelaskan secara lugas dalam kata maupun kalimat di tulisan tersebut.

Penulis menggunakan cara yang eksplisit dalam menuliskan amanat ini. Tujuannya tidak lain untuk membuat pembaca secara langsung menangkap pesan yang ingin disampaikan kepada pembacanya tanpa adanya penafsiran yang berbeda.

Ciri-Ciri Amanat

Selain memiliki jenis-jenis yang berbeda, amanat dalam sebuah cerita juga memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan oleh pembaca untuk mengidentifikasi sebuah amanat dalam cerita.

Keseluruhan ciri-ciri dari amanat bisa akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Berisikan Pesan-Pesan Moral

Mudah sekali bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri dari amanat. Amanat sering kali disuguhkan dalam bentuk pesan-pesan moral untuk pembacanya.

Secara tidak langsung, dengan menyajikan sebuah amanat yang berisi pesan moral, penulis ingin pembacanya bisa mengaplikasikan hal yang dijabarkan dalam amanat.

Umumnya, pesan-pesan moral tersebut berisi saran untuk melakukan kebaikan.

2. Disampaikan Di Bagian Akhir Cerita

Salah satu ciri yang menonjol dari sebuah amanat adalah peletakannya yang cenderung sering ditemukan di bagian akhir cerita.

Jarang sekali sebuah amanat bisa ditemukan di bagian tengah maupun awal cerita.

Hal ini dikarenakan amanat biasanya menyimpan sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada pembacanya dari kisah hidup maupun perjalanan hidup tokoh-tokoh di cerita tersebut.

Sehingga pembaca harus menyimak dan membaca cerita secara keseluruhan dari awal hingga akhir untuk bisa memahami amanat apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

3. Digambarkan Lewat Kata-Kata dan Kalimat dalam Cerita

Ciri-ciri selanjutnya dari sebuah amanat adalah digambarkan lewat kata-kata maupun kalimat di dalam sebuah cerita.

Penulis akan menjelaskan amanat tersebut dari perkataan tokoh atau dari narasi cerita, sehingga pembaca bisa menangkap secara langsung amanat tersebut.

Ciri satu ini biasanya berhubungan dengan amanat tersurat atau amanat yang dijelaskan secara eksplisit.

4. Digambarkan Lewat Alur Cerita

Ciri terakhir dari sebuah amanat adalah digambarkan melalui alur ceritanya.

Pembaca harus memahami sebuah cerita dari setiap kejadian yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam sebuah cerita.

Setiap kejadian dan alur yang terjadi itu akan membawa pada pesan-pesan khusus yang ingin disampaikan oleh penulis.

Ciri satu ini juga secara tidak langsung berhubungan dengan jenis amanat tersirat yang mana penulis akan menyelipkan setiap amanat pada alur cerita yang terjadi tanpa memberikan gambaran secara jelas tentang amanat tersebut.

Bentuk Amanat

Sebuah amanat pada umumnya berbentuk dalam pesan-pesan moral yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Peristiwa-peristiwa dalam suatu karya sastra, mulai dari pemunculan konflik hingga penyelesaian dapat menjadi amanat tersendiri bagi setiap pembaca.

Panjang atau pendek suatu karya tidak mempengaruhi adanya amanat, artinya dalam sebuah karya sastra yang sangat pendek sekalipun, tidak membuat suatu karya tidak memiliki amanat apapun.

Sehingga, secara keseluruhan setiap cerita yang dibuat oleh pengarang pastinya akan memiliki amanat tertentu yang ingin ditunjukkan kepada pembacanya.

Selain berbentuk pesan moral, sebuah amanat juga memiliki bentuk nasihat, anjuran, saran, seruan, peringatan, atau pun larangan terkait hal-hal tertentu yang digambarkan lewat kehidupan dari tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita.

Dengan banyaknya bentuk amanat tersebut, bisa dikatakan kalau amanat kebanyakan berupa pesan untuk melakukan kebaikan.

Bahkan, dalam sebuah karya sastra yang memiliki amanat dalam bentuk larangan, secara tidak langsung juga menyarankan pembacanya untuk tidak melakukan hal yang tidak baik dan lebih baik untuk melakukan kebaikan.

Contoh Amanat

Nah, setelah mengetahui berbagai penjelasan mengenai amanat, mungkin Anda juga penasaran dengan contoh dari amanat dalam sebuah cerita.

Untuk itu, pada penjelasan kali ini akan ada berbagai contoh amanat dari beberapa karya sastra. Secara keseluruhan Anda bisa menyimaknya sebagai berikut.

1. Contoh Amanat dalam Cerita Timun Mas

Timun Mas adalah salah satu cerita rakyat yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Tokoh dari cerita ini tidak lain adalah Timun Mas, gadis cantik yang cerdas dan sangat pemberani dalam melawan raksasa yang mengganggu dirinya dan ibunya.

Amanat yang terkandung dalam cerita ini menggambarkan jika kita harus berani dalam melawan segala bentuk kejahatan yang menimpa diri kita seperti halnya Timun Mas yang pantang menyerah dalam melawan raksasa kejam.

2. Contoh Amanat dalam Cerita Danau Toba

Danau Toba merupakan cerita rakyat yang tak kalah populer dari Timun Mas. Kisahnya berkaitan dengan Toba yang ternyata menikahi putri yang asal usulnya dari ikan dan di kemudian hari ternyata mengingkari janji yang dibuatnya.

Dari cerita Danau Toba ini, amanat yang digambarkan adalah mengenai penepatan janji. Akan lebih baik jika seseorang tidak membuat janji bila memang tak sanggup untuk menepatinya.

Namun, bila sudah terlanjur berjanji, maka harus diusahakan sepenuhnya supaya tidak melanggar janji yang telah dibuat.

3. Contoh Amanat dalam Kisah Malin Kundang

Satu lagi cerita rakyat yang sangat terkenal dan sering diadaptasi menjadi sebuah drama dan film yaitu Malin Kundang.

Secara sekilas, Malin Kundang ini mengisahkan tentang seorang laki-laki bernama Malin yang merantau ke wilayah lain dan menjadi sukses.

Hanya saja, saat Malin kembali bertemu dengan ibunya, dia pura-pura tidak mengenal ibunya tersebut, sehingga membuat ibu Malin murka dan mengutuk Malin menjadi batu.

Dari kisah tersebut, amanat yang terkandung adalah anak yang durhaka pasti akan mendapatkan balasan akibat perbuatannya tersebut.

Disamping itu, cerita ini juga mempunyai pesan atau amanat jika sebagai anak kita tak boleh melupakan jasa orang tua dalam membesarkan dan merawat kita dari kecil hingga dewasa.

Oleh karenanya, ketika sudah mencapai kesuksesan, seorang anak justru tak boleh menyia-nyiakan orang tuanya. Kesuksesan seorang anak tidak ada artinya bila tak diimbangi dengan kasih sayang kepada orang tua.

Jadi, demikian penjelasan mengenai amanat, sebuah unsur instrinsik yang menjadi bagian dari sebuah karya sastra. Bisa disimpulkan jika amanat adalah bagian penting yang membuat sebuah cerita memiliki makna.

Hampir setiap kisah yang ditulis oleh penulis juga memiliki amanatnya tersendiri dan itu bisa ditemukan secara langsung maupun lewat penafsiran dari pembacanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *