Demografi adalah satu istilah yang erat kaitannya dengan kependudukan. Keterkaitan tersebut sesuai dengan definisi sederhana demografi yang mana adalah sebuah studi yang mengkaji pertumbuhan penduduk.
Selain pengertian sederhana tersebut, pembahasan dan definisi lebih lanjut mengenai pengertian demografi juga telah dijabarkan oleh para ahli di bidangnya.
Kemudian, untuk mengetahui seperti apa penjelasan lebih mendalam mengenai demografi, mari simak penjelasan berikut yang akan mengupas mulai dari pengertian, komponen, tujuan, beserta manfaat demografi.
Pengertian Demografi
Menurut awal kemunculannya, kata demografi pertama kali digunakan di tahun 1885 oleh Achiller Guilard di salah satu buku karangannya.
1. Achiller Guillard
Menurut pendapat dari Achiller Guillard, demografi adalah jenis ilmu yang mempelajari keadaan serta sikap manusia seperti dalam hal perubahan fisik, kondisi moral, dan lain sebagainya.
Kemudian, bila dilihat dari asalnya, kata demografi berasal dari kata ‘demos’ dan ‘grafein’. ‘Demos’ diartikan sebagai penduduk, sedangkan ‘grafein’ diartikan sebagai gambaran.
Oleh karenanya, secara keseluruhan, pengertian demografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai kependudukan terutama hal yang berhubungan dengan kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Lebih lanjut lagi, demografi sebagai sebuah ilmu akan melibatkan studi ilmiah dalam hal ukuran, komposisi penduduk, penyebaran penduduk, dan perubahan di setiap waktu ke waktu.
2. David V. Glass
Selain pendapat dari Guillard, David V. Glass juga ikut memberikan pendapatnya jika demografi merupakan studi pada penduduk berhubungan dengan proses moratalitas, fertilitas, dan migrasi.
Tidak jauh berbeda dnegan penjelasan tersebut, Pressat dalam tulisannya (1985) mengatakan jika demografi adalah ilmu yang membahas mengenai populasi manusia berkaitan kelahiran, kematian, serta migrasi.
Untuk bisa mengetahui adanya perubahan keadaan dalam populasi manusia tersebut, dilakukan yang namanya pengamatan.
3. PBB
Selanjutnya, dalam pandangan PBB (1958), demografi merupakan studi ilmiah yang mengkaji populasi manusia terkait dengan jumlah manusia, struktur, serta perkembangannya.
4. Philip M. Hauser & Dudley Duncan (1959)
Menjelaskan jika demografi merupakan ilmu yang mempelajari persebaran, jumlah, komposisi penduduk, perubahan-perubahan, dan penyebab terjadinya perubahan tersebut.
5. Donald J. Bogue (1973)
Memberikan pendapat yang hampir sama jika demografi adalah ilmu yang mengkaji secara matematis dan statistik mengenai ukuran, komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk berkaitan dengan komponen-komponen demografi tersebut.
Dari beberapa penjelasan di atas, pengertian mengenai demografi oleh beberapa ahli menunjukkan garis besar yang sama.
Sehingga, bisa ditarik kesimpulan secara umum jika demografi adalah sebuah ilmu atau studi mengenai kependudukan yang berfokus mengenai ukuran atau jumlah penduduk, komposisi, persebaran, struktur pesebaran, hingga penyebab persebaran tersebut.
Dalam pengertian tersebut, kependudukan mempunyai dua aspek utama yaitu aspek statis dan dinamis. Aspek statis dan dinamis keduanya sama-sama saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Misalnya, jumlah kelahiran dan kematian di suatu wilayah akan mempengaruhi jumlah penduduk dalam wilayah tersebut.
Komponen Demografi
Dalam studi demografi, terdapat beberapa komponen yang ikut mempengaruhi dan menjadi faktor perhitungan demografi tersebut.
Komponen-komponen demografi diantaranya terdiri dari fertilitas, mortalitas, perkawinan, dan mobilitas sosial. Kelima komponen tersebut dapat disimak lebih lanjut lewat penjelasan berikut.
1. Fertilitas
Fertilitas dapat diartikan sebagai keliharan hidup atau keluarnya bayi dari rahim seorang ibu disertai dengan tanda-tanda kehidupan.
Apabila dalam proses kelahiran tersebut tidak ada tanda kehidupan, maka peristiwa tersebut tak dapat disebut sebagai kelahiran atau hanya sebatas lahir mati. Alhasil, demografi tidak bisa mencatat peristiwa kelahiran tersebut.
Dalam ilmu demografi, perhitungan fertilitas lebih rumit jika dibandingkan dengan pengukuran mortalitas. Hal ini dikarenakan mortalitas hanya terjadi sekali, sementara peristiwa kelahiran bisa terjadi berkali-kali.
Dalam pengukuran demografi mengenai kelahiran atau fertilitas, terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi fertilitas.
Faktor tersebut diantaranya faktor demografi dan non-demografi. Faktor demografi terdiri dari struktur umur, usia pernikahan, paritas, distrupsi pernikahan, serta proporsi orang-orang yang menikah. Kemudian, faktor non-demografi diantaranya faktor psikologi, sosial, dan ekonomi.
2. Mortalitas
Komponen selanjutnya dari demografi adalah mortalitas atau kematian. Komponen ini termasuk dalam komponen yang ikut memengaruhi jumlah penduduk, persebaran, serta komposisi umur dari penduduk.
Tinggi rendahnya angka atau jumlah kematian di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jenis kelamin, pekerjaan, usia, status sosial, hingga keadaan lingkungan.
Informasi mengenai tingkat mortalitas di suatu daerah atau wilayah sangat dibutuhkan dalam ilmu demografi. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan di suatu wilayah, mengingat tingginya tingkat kematian juga bisa berhubungan dengan tingkat kesehatan masyarakat.
Selain itu, tingkat mortalitas juga berfungsi untuk proyeksi pembangunan, perencanaan fasilitas pendidikan, dan jasa lainnya yang berguna bagi masyarakat.
Terdapat dua jenis faktor yang berhubungan dengan mortalitas yakni faktor pendorong kematian dan faktor penghambat kematian.
Faktor pendorong kematian (promortalitas) diantaranya terdiri dari:
- wabah penyakit;
- adanya bencana alam seperti gununng meletus, banjir, tsunami, dan lainnya;
- rendahnya tingkat gizi dan kesehatan masyarakat;
- terjadi peperangan dan kecelakaan;
- adanya pencemaran yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat.
Selanjutnya, untuk faktor penghambat kematian atau antimortalitas terdiri dari:
- tingkat pemenuhan gizi dan kesehatan yang baik;
- kemajuan di bidang teknologi kesehatan; dan
- negara berada dalam kondisi aman dan tak ada peperangan.
Dalam demografi, indikator kematian juga dapat berfungsi untuk mengukur dan memantau bagaimana kinerja dari pemerintah baik pusat maupun daerah dalam hal pemenuhan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, indikator kematian dapat diukur melalui beberapa hal diantaranya angka kematian kasar, angka kematian menurut umur, angka kematian waktu melahirkan, angka kematian baru lahir, angka kematian lepas baru lahir, angka kematian bayi, dan angka kematian berdasarkan dengan penyebabnya.
3. Perkawinan
Kompenen demografi berikutnya tidak lain adalah perkawinan yang mana juga ikut menentukan pertumbuhan kependudukan.
Dalam komponen ini, terdapat beberapa indikator yang digunakan yaitu indikator angka perkawinan kasar, angka perkawinan pertama, dan angka perceraian.
- Angka Perkawinan Kasar
Angka perkawinan kasar disebut juga dengan crude marriage rate adalah angka yang menunjukkan banyaknya tingkat perkawinan di setiap 1000 penduduk di tahun tertentu.
Perhitungan angka ini tidak menyangkut banyaknya jumlah penduduk yang berstatus kawin dalam wilayah atau tahun tertentu, akan tetapi berhubungan dengan banyaknya perkawinan yang terjadi di waktu dan tahun tersebut.
- Angka Perkawinan Pertama
Angka perkawinan pertama saling berkaitan dengan tingkat fertilias suatu penduduk. Oleh karenanya, perhitungan ini sangat penting untuk membedakan usia perkawinan pertama antara perempuan dan laki-laki.
Namun, secara umum, biasanya usia laki-laki akan lebih tua dibandingkan dengan usia perempuan. Tinggi rendahnya angka perkawinan pertama juga tidak terlepas dari tingkat pendidikan dan agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat.
- Angka Perceraian
Indikator ini mencoba menghitung tingkat perceraian dengan menggunakan data banyaknya warga atau penduduka yang berstatuskan cerai dalam satu tahun.
Dalam kata lain, angka perceraian juga digunakan untuk menunjukkan jumlah perceraian di setiap 1000 penduduk dalam kurun satu tahun.
4. Mobilitas Sosial atau Migrasi
Mobilitas penduduk atau dalam hal ini berkaitan dengan migrasi menjadi komponen lainnya yang mempengaruhi demografi.
Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan baik permanen maupun tidak dari satu daerah ke daerah yang lain. Para penduduk yang melakukan migrasi ini akan disebut sebagai migran.
Indikator yang digunakan untuk mengukur mobilitas penduduk atau migrasi diantaranya angka migrasi masuk, angka migrasi keluar, angka migrasi netto, angka imigrasi, angka emigrasi, dan angka transmigrasi.
- Angka Migrasi Masuk
Ketahuilah Angka migrasi masuk adalah perhitungan mengenai jumlah masuknya penduduk ke suatu daerah atau wilayah dalam kurun waktu tertentu.
- Angka Migrasi Keluar
Jenis Angka migrasi keluar berhubungan dengan jumlah penduduk dari suatu wilayah yang berpindah ke wilayah lain atau negara lain.
- Angka Migrasi Netto
Jenis Angka migrasi netto adalah jenis perhitungan yang melibatkan angka migrasi masuk dan migrasi keluar. Jika angka migrasi masuk jauh lebih besar dibandingkan dengan migrasi keluar, maka angka migrasi netto menunjukkan nilai positif.
Sementara itu, migrasi keluar yang lebih besar dibandingkan migrasi masuk akan menunjukkan nilai negatif.
- Angka Imigrasi
Jenis Angka imigrasi melibatkan perhitungan banyaknya jumlah migran yang masuk dan banyaknya migran yang keluar per 1000 penduduk di suatu wilayah.
- Angka Emigrasi
Jenis Angka emigrasi dalam demograsi menunjukkan jumlah imigran yang masuk ke suatu negara atau wilayah per 1000 penduduk dalam kurun waktu tertentu.
- Angka Transmigrasi
Transmigrasi adalah jenis perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain sesuai dengan ketetapan tertentu untuk pembangunan negara dan aturan lain yang didasarkan pada Undang-Undang.
Tujuan Demografi
Demografi sebagai suatu studi perhitungan statistik dan matematis tidak dilakukan tanpa tujuan yang jelas. Beberapa tujuan yang umumnya diketahui diantaranya:
- Untuk mempelajari distribusi penduduk dalam suatu daerah dan dalam kurun waktu tertentu.
- Mengetahui sejauh mana pertumbuhan penduduk di masa lalu dengan masa sekarang, serta kaitannya dengan penurunan dan persebarannya menggunakan data yang ada.
- Untuk mengkaji keterkaitan antara perkembangan penduduk dan aspek-aspek yang melingkupinya.
- Dan menganalisa dan mengkaji lebih lanjut pertumbuhan penduduk di masa depan serta konsekuensi ataupun kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Manfaat Demografi
Tujuan-tujuan pelaksanaan demografi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nantinya akan memberikan manfaat dan dampak yang baik. Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari adanya demografi adalah:
- Segala bentuk perencanaan terkait dengan pembangunan pendidikan, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, kemiliteran, dan lainnya akan lebih mudah dan lebih tepat sasaran karena lebih memperhatikan komposisi dan persebaran penduduk.
- Pemerintah akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi kinerja pembangunan dikarenakan adanya data mengenai perubahan komposisi penduduk di masa sekarang dan masa silam.
- Perkembangan ekonomi dapat diawasi dengan tepat, mengingat data mengenai presentase penduduk yang bekerja di setiap bidang juga tercatat dengan baik, begitu juga dengan data mengenai penduduk yang belum atau tidak bekerja.
- Dapat melihat tingkat standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup penduduk. Hal ini berhubungan dengan perhitungan tingkat mortalitas masyarakat di wilayah tertentu dan di waktu tertentu.
Dengan melihat adanya manfaat-manfaat yang didapatkan dari demografi, maka bisa dikatakan jika demografi menjadi salah satu studi penting yang harus dilakukan.
Terlebih lagi, kebanyakan manfaat dari demografi begitu berguna bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan.
Nah, demikian rangkaian penjelasan yang telah dijabarkan berkaitan dengan pengertian hingga manfaat yang bisa didapatkan dari adanya demografi.
Dari penjelasan di atas, semoga bisa menambah wawasan mengenai apa itu demografi, komponen-komponennya, tujuan, dan manfaatnya secara menyeluruh.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat