Tahukah Anda mengenai Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh Fermentasi? Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan olahan makanan dari hasil fermentasi.
Tempe adalah salah satu contoh produk fermentasi yang mana tempe diolah menjadi beragam masakan khas Indonesia.
Fermentasi adalah salah satu teknik paling kuno dalam proses pengawetan makanan. Tahukah anda makanan fermentasi mengandung gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang tidak difermentasi?
Tidak sedikit orang menganggap makanan yang difermentasi adalah makanan basi padahal faktanya tidak seperti itu.
Makanan yang difermentasi sangat layak untuk dikonsumsi bahkan mengandung nilai gizi yang penting untuk tubuh manusia.
Lalu apa saja jenis fermentasi, manfaat fermentasi, contoh fermentasi serta resiko mengonsumsi makanan fermentasi? Berikut ini adalah informasinya.
Pengertian Fermentasi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis, manfaat serta contoh fermentasi maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai definisi fermentasi.
Sebenarnya, apa itu fermentasi?. pengertian fermentasi berasal dari bahasa latin yaitu fervere yang artinya mendidih.
Fermentasi adalah suatu proses perubahan enzimatik secara anaerob yang berasal dari senyawa organik kompleks kemudian menjadi suatu produk organik yang lebih sederhana.
Manusia aman mengonsumsi makanan yang difermentasi karena dalam proses fermentasi menggunakan mikroorganisme yang sifatnya patogen oleh sebab itu mengonsumsi makanan yang difermentasi aman bagi kesehatan tubuh. Proses fermentasi dapat menghasilkan gas, asam serta alkohol.
Pengertian Fermentasi Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa itu fermentasi maka simaklah pengertian-pengertian fermentasi menurut para ahli berikut ini:
1. Menurut Jay
Menurut Jay, yang dimaksud dengan fermentasi adalah proses perubahan kimia yaitu dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan mikroba.
2. Menurut Hery
Berdasarkan pendapat Hery, fermentasi adalah suatu proses dasar dalam mengubah suatu bahan menjadi bahan lainnya dengan cara yang relatif sederhana dan proses tersebut dibantu oleh mikroba.
3. Menurut Farnworth
Pengertian fermentasi menurut Farnworth adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang dengan objek bahan makanan yang kemudian bahan makanan tersebut diolah dengan teknik tertentu untuk mendapatkan produk baru supaya daya simpan makanan tersebut lebih lama.
4. Menurut Bourgaize
Menurut pendapat Bourgaize, fermentasi adalah suatu upaya yang dilakukan terhadap suatu proses penguraian senyawa guna menghasilkan produk olahan yang baru.
5. Menurut Taufik
Menurut taufik, fermentasi merupakan suatu proses produksi energi dalam sel pada keadaan tanpa oksigen atau istilah biologinya adalah anaerobik melalui kegiatan penelitian atau praktikum.
Mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi ada beberapa jenis yaitu yang paling kita kenal adalah Lactobacillus sp., selain itu ada Yeast atau lebih dikenal dengan ragi, Aspergillus, Clostridium sp., Leuconostoc, Streptococcus Thermophilus serta Neurospora Sitophila.
Jenis Fermentasi dan Contohnya
Ada beberapa jenis fermentasi yang terbagi menjadi beberapa kategori yakni jenis fermentasi berdasarkan produk yang dihasilkan, berdasarkan penggunaan oksigen serta berdasarkan proses yang dihasilkan oleh mikroba.
1. Jenis Fermentasi Berdasarkan Produk yang Dihasilkan
Menurut Belitz, jenis fermentasi berdasarkan produk yang dihasilkan dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut ini:
- Heterofermentatif
Heterofermentatif adalah jenis fermentasi yang menghasilkan produk berupa asam laktat serta etanol yang kadarnya sama banyak. Contoh heterofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam proses pembuatan tape.
- Homofermentatif
Homofermentatif adalah jenis fermentasi yang menghasilkan produk hanya berupa asam laktat contohnya adalah proses fermentasi dalam pembuataan yoghurt.
2. Jenis Fermentasi Berdasarkan Penggunaan Oksigen
Menurut Fardiaz, ada dua jenis fermentasi berdasarkan penggunaan oksigen yaitu fermentasi aerobik serta anaerobik.
Fermentasi aerobik adalah fermentasi yang memerlukan oksigen sedangkan fermentasi anaerobik merupakan fermentasi yang tidak membutuhkan oksigen dalam prosesnya.
3. Jenis Fermentasi Berdasarkan Proses yang dihasilkan oleh Mikroba
Jenis fermentasi berdasarkan proses yang dihasilkan oleh mikroba terbagi menjadi 3 yaitu fermentasi yang memproduksi sel mikroba, fermentasi yang menghasilkan enzim dari mikroba dan fermentasi yang menghasilkan enzim metabolit mikroba:
- Fermentasi yang Memproduksi Sel Mikroba
Proses produksi sel mikroba dibedakan menjadi 2 yaitu proses produksi sel mikroba menjadi produksi yeast yang penting untuk industri roti dan produksi sel mikroba sebagai bahan makanan untuk manusia dan juga hewan.
- Fermentasi yang Menghasilkan Enzim dari Mikroba
Secara komersial, tanaman, hewan serta mikroba dapat memproduksi enzim.
Namun enzim yang diproduksi oleh mikroba memiliki keunggulan dibandingkan enzim yang diproduksi tanaman dan hewan yaitu mampu menghasilkan enzim dalam jumlah yang besar serta sangat mudah untuk meningkatkan produktivitas.
- Fermentasi yang Menghasilkan Metabolit Mikroba
Fermentasi yang menghasilkan metabolit mikroba dibedakan menjadi 2 yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder.
Contoh dari metabolit primer adalah etanol, butanol, vitamin, dan lain sebagainya sedangkan contoh dari metabolit sekunder adalah antibiotik, inhibitor enzim dan lain sebagainya.
Manfaat Fermentasi
Manfaat fermentasi yang utama adalah untuk mengawetkan jenis makanan tertentu.
Perubahan karbohidrat menjadi asam organik dalam proses fermentasi dapat membuat suatu makanan menjadi lebih tahan lama. Mengonsumsi makanan yang difermentasi sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Apa saja manfaat mengonsumsi makanan yang difermentasi? Berikut ini uraiannya:
1. Merangsang Pertumbuhan Bakteri Baik
Rutin mengonsumsi makanan dan minuman yang telah difermentasi terbukti baik untuk sistem pencernaan manusia asalkan tidak berlebihan atau dengan kata lain dengan porsi yang cukup.
Proses fermentasi dapat menghasilkan probiotik yang telah terbukti menjaga kesehatan usus manusia, jika kesehatan usus terjaga maka sistem pencernaan manusia menjadi baik.
Apabila bakteri di dalam usus manusia tidak seimbang. maka dapat menyebabkan intoleransi gluten atau laktosa, infeksi jamur bahkan asma serta alergi.
2. Dapat Membuang Racun dalam Tubuh
Makanan atau minuman yang telah melewati proses fermentasi adalah sumber nutrisi yang bagus untuk tubuh karena dapat membantu proses detoksifikasi pada tubuh.
Kandungan asam serta bakteri dalam makanan atau minuman yang difermentasi terbukti ampuh untuk membuang segala jenis racun dan logam berat dalam tubuh misalnya adalah merkuri serta alumunium.
Tak heran jika produk makanan dan minuman yang telah difermentasi selalu laris dibeli oleh masyarakat.
3. Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh maka anda harus beristirahat yang cukup dan menjaga asupan makanan sehari-hari salah satunya dengan rutin mengonsumsi makanan atau minuman yang telah difermentasi.
Usus adalah salah satu organ yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan di seluruh tubuh.
Penyakit peradangan yang kronis misalnya adalah penyakit jantung, diabetes dan jantung terjadi dimulai dari adanya bakteri pada usus.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah melewati proses fermentasi sangat bermanfaat untuk kesehatan usus dan penyakit yang telah disebutkan di atas dapat dihindari.
4. Dapat Meningkatkan Meningkatkan Suasana Hati
Tenyata mengonsumsi makanan atau minuman yang telah difermentasi terbukti dapat membantu kita meningkatkan suasana hati.
Otak serta saluran pencernaan pada manusia saling berhubungan karena adanya HPA axis.
Segala sesuatu yang terjadi pada saluran pencernaan dapat mengirimkan sinyal dimana sinyal tersebut disampaikan oleh sel saraf sehingga dapat mempengaruhi emosi dan juga perasaan seseorang.
Hormon yang berperan terhadap hal ini adalah serotonin.
Dengan adanya proses fermentasi maka memungkinkan bakteri hidup membuat probiotik dalam usus serta mendukung pertumbuhan dari bakteri sehat di usus.
Tidak hanya itu, kadar serotonin dalam tubuh pun dapat meningkat. Serotonin ini sangat berhubungan dengan berbagai macam perilaku manusia misalnya adalah suasana hati, respons stress, nafsu makan bahkan dorongan seksual.
Contoh makanan atau minuman yang telah melewati proses fermentasi yang dapat meningkatkan suasana hati manusia adalah yoghurt, kefir, kimchi dan lain sebagainya.
5. Dapat Menurunkan Tekanan Darah
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, mengonsumsi makanan atau minuman yang telah difermentasi dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion on Lipidology tahun 2006 bahwa mengonsumsi susu yang telah difermentasi terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi bagi penderita hipertensi.
Oleh sebab itu apabila anda mengalami hipertensi sangat disarankan untuk mengonsumsi produk makanan atau minuman yang telah difermentasi misalnya adalah yoghurt.
6. Melawan Kanker Prostat
Berdasarkan hasil penelitian, mengonsumsi makanan atau minuman yang telah melewati proses fermentasi terbukti dapat melawan penyakit kanker prostat.
Hal ini disebabkan karena makanan atau minuman yang difermentasi mengandung banyak vitamin K2 dimana jika rutin mengonsumsi vitamin K2 dapat mengurangi risiko terkena penyakit kanker prostat.
7. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Ada yang mengatakan bahwa mengonsumsi susu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner namun tidak demikian dengan mengonsumsi produk susu yang telah difermentasi.
Beberapa produk susu fermentasi mengandung sifat-sifat yang dapat menyehatkan jantung.
8. Makanan menjadi Mudah Dicerna
Mengonsumsi makanan yang telah difermentasi dapat membantu memecah nutrisi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi sehingga jadi lebih mudah untuk dicerna oleh usus.
Sebagai contoh adalah laktosa dalam sudu dipecah selama proses fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana yakni galaktosa serta glukosa.
Orang-orang dengan intoleransi laktosa pada umumnya dapat mengonsumsi susu fermentasi yang bagus untuk tubuh yaitu yoghurt dan kefir.
Resiko Mengonsumsi Makanan Fermentasi
Walaupun mengonsumsi makanan atau minuman yang telah melalui proses fermentasi sangat bermanfaat untuk tubuh namun ternyata ada beberapa resiko apabila mengonsumsi makanan fermentasi.
Beberapa orang yang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah difermentasi dapat mengalami efek samping produk fermentasi akibat dari probiotik, contohnya adalah sebagai berikut:
- Menimbulkan reaksi alergi misalnya gatal, terdapat ruam pada kulit bahkan yang parah bisa sampai mengalami kesulitan bernafas
- Terjadi infeksi pada penderita penyakit autoimun
- Dapat menyebabkan terjadinya kompIikasi karena penggunaan obat-obatan tertentu.
Gejala-gejala yang telah disebutkan di atas dapat menjadi semakin buruk usai memakan makanan fermentasi yang banyak mengandung serta misalnya adalah kimchi.
Tidak hanya itu, beberapa produk yang mengandung gula tambahan seperti garam, lemak yang tinggi dapat memperparah reaksi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang telah difermentasi.
Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsi produk makanan atau minuman yang difermentasi sebaiknya baca informasi pada label gizi di dalam kemasan untuk memastikan apakah anda dapat mengonsumsi produk makanan atau minuman yang difermentasi tersebut.
Demikianlah informasi terkait dengan fermentasi, semoga informasi yang telah dipaparkan di atas dapat dengan mudah dimengerti serta bermanfaat untuk pembaca.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat