Pengangguran termasuk dalam kondisi yang kerap terjadi di masyarakat akibat kurangnya lapangan pekerjaan maupun karena penyebab lainnya.

Kondisi pengangguran yang tak bisa terkontrol dengan baik pastinya akan menyebabkan permasalahan ekonomi baik itu dalam skala kecil maupun skala besar.
Apabila dikaji lebih mendalam, pengangguran sebenarnya memiliki beberapa jenis dan contoh yang berbeda pula.
Sebagai bentuk untuk memahami lebih mendalam mengenai kondisi atau permasalahan pengangguran di masyarakat, berikut sudah ada rangkaian penjelasan terkait jenis, penyebab, dampak, dan contohnya.
Pengertian Pengangguran
Apa itu Pengangguran? pengertian pengangguran adalah penduduk yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan usaha baru, maupun penduduk yang sudah mendapatkan pekerjaan, namun belum memulai pekerjaannya tersebut.
Dalam pendapat lain, pengertian pengangguran adalah kondisi dimana seseorang yang sudah mulai memasuki waktu angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan, namun belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Tetapi, bagi seseorang yang tidak bekerja dan tidak secara aktif mencari pekerjaan, maka tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran.
Pengangguran digolongkan sebagai permasalahan makroekonomi yang mana bisa memberikan imbas secara langsung pada kelangsungan hidup manusia.
Terlebih lagi bagi masyarakat yang hanya memiliki satu jenis mata pencaharian dan menggantungkan kelangsungan hidupnya dari pekerjaan tersebut.
Masyarakat kerap menganggap jika kehilangan pekerjaan menjadikan standar kehidupan yang semakin menurun.
Oleh karenanya, pengangguran kerap menjadi permasalahan yang disoroti oleh banyak orang, termasuk menjadi perbincangan dalam dunia politik.
Jenis-Jenis Pengangguran
Pengangguran pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 jenis besar yaitu berdasarkan penyebab dan berdasarkan ciri-cirinya. Setiap jenis tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam penjabaran berikut.
Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan dengan penyebab terjadinya pengangguran, ada 4 macam pengangguran yaitu pengangguran friksional, pengangguran siklikal, pengangguran struktural, dan pengangguran teknologi.
- Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional disebut juga dengan pengangguran normal. Sesuai dengan namanya, pengangguran jenis masih tergolong sebagai kondisi yang bisa dipahami dimana pengangguran hanya terjadi pada 2-3% jumlah tenaga kerja.
Apabila dalam suatu masyarakat jumlah pengangguran hanya mencapai 2-3% saja, maka bisa dikatakan jika masyarakat dalam kondisi kesempatan kerja penuh.
Dalam jenis ini, pengangguran terjadi bukan karena tidak mau bekerja atau tidak ada pekerjaan, tetapi justru masih dalam tahap pencarian dan pekerjaan pun masih tergolong mudah dicari.
- Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal atau cyclical employment adalah bentuk atau jenis pengangguran yang berkaitan dengan siklus bisnis.
Siklus bisnis ini merupakan fase naik turunnya pertumbuhan ekonomi dengan indikator pertumbuhan PDB riil.
Dalam pengangguran siklikal, perekonomian yang mundur bisa menyebbakan daya beli masyarakat yang turun dan akhirnya akan membuat perusahaan-perusahaan mengurangi produksi barang hingga memberhentikan karyawan.
- Pengangguran Struktural
Jenis selanjutnya adalah pengangguran struktural yang mana terjadi karena adanya perubahan di sektor ekonomi sehingga membuat tidak sinambungnya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja dan keterampilan yang dimiliki oleh pengusaha.
Disamping adanya perubahan sektor ekonomi, pengangguran struktural juga bisa terjadi karena adanya resesi panjang.
- Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah jenis pengangguran akibat terjadinya perkembangan teknologi. Tidak dapat dipungkiri jika perkembangan teknologi juga bisa menyingkirkan tenaga kerja manusia, sehingga menyebabkan banyak masyarakat yag harus kehilangan pekerjaannya.
Istilah pengangguran teknologi pertama kali muncul di tahun 1930-an olehh John Maynard Keynes akibat adanya fase ketidakmampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi.
Berdasarkan Ciri-Cirinya
Selain berdasarkan penyebabnya, jenis-jenis pengangguran juga didasarkan pada ciri-cirinya yaitu pengangguran terbuka, pengangguran tersembunyi, pengangguran musiman, dan pengangguran yang setengah menganggur.
- Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah kondisi saat seseorang sedang mnecari pekerjaan, namun tak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai.
Biasanya, kondisi pengangguran ini terjadi karena seorang pencari pekerja yang terpelajar, tetapi jumlah lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasinya hanya sedikit.
Sehingga, akan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Jumlah pengangguran ini kerap ditemukan di pedesaan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga banyak ditemukan di wilayah perkotaan.
- Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi atau hidden employment adalah orang-orang yang menganggur namun tidak masuk dalam daftar pengangguran secara resmi.
Ada 2 kategori pengangguran tersembunyi yaitu (1) pekerja yang kurang dimanfaatkan atau hanya melakukan pekerjaan namun tidak secara penuh, dan (2) pengangguran yang putus asa atau patah semangat dalam mencari pekerjaan baru.
- Pengangguran yang Setengah Menganggur
Pengangguran setengah menganggur adalah kondisi pekerja yang tenaganya tak dimanfaatkan sesuai dengan kemampuannya sehingga dalam mengerjakan tugasnya tidak maksimal dan lebih banyak menganggur.
Jadi, bisa dikatakan kalau pengangguran setengah menganggur tak sepenuhnya bekerja secara produktif dan penghasilannya terkadang disesuaikan dengan pekerjaan yang diselesaikan.
- Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran musiman adalah pengangguran yang berhubungan dengan musim. Seperti halnya petani yang hanya bekerja di musim tanam dan setelah musim panen biasanya mereka akan menunggu beberapa waktu hingga musim tanam tiba.
Penyebab Pengangguran
Kondisi seseorang yang sedang menganggur bukan terjadi tanpa adanya penyebab. Beberapa hal dibawah ini dianggap sebagai penyebab seseorang mengalami pengangguran, diantaranya:
1. Kesempatan Kerja yang Tak Sebesar Jumlah Pencari Kerja
Setiap tahunnya, jumlah lulusan sekolah maupun universitas terus bertambah. Banyaknya jumlah lulusan sekolah atau universitas yang berminat untuk mencari kerja ternyata tidak sebanding dengan banyaknya kesempatan kerja yang ada di masyarakat.
Hal ini menjadi penyebab yang sering kali dibicarakan oleh berbagai pihak, apalagi jika masalah ini tidak diatasi, tentu saja bisa menyebabkan permasalahan ekonomi dan kesenjangan sosial yang lebih besar.
2. Terjadinya PHK
Salah satu penyebab lainnya yang kerap membuat seorang menjadi pengangguran tidak lain adalah terjadinya PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja.
Terjadinya PHK pun biasanya dipicu oleh hal lain, contohnya karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil. Contohnya, di tengah kondisi pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang mengalami penurunan pemasukan.
Sehingga, hal ini membuat keuangan perusahaan tidak dalam kondisi stabil dan terjadila PHK di beberapa perusahaan-perusahaan yang terkena dampak COVID-19.
Perusahaan yang melakukan PHK akan melakukan proses pemecatan dan pemberian pesangon. Hanya saja, tidak semua perusahaan akan memberikan pesangon kepada karyawan atau pekerja yang diPHK.
Baca Juga : Pengertian PHK
3. Tergantikan Oleh Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi di satu sisi memang memberikan dampak yang positif karena membuat segalanya menjadi lebih mudah dan cepat.
Hanya saja, di satu sisi juga bisa merugikan para pekerja yang mana harus rela kehilangan pekerjaan karena tergantikan oleh mesin dan teknologi canggih.
Sekarang ini pun, banyak perusahaan yang mulai mencoba untuk mengadaptasi adanya kemajuan teknologi sehingga hal tersebut membuat banyak perusahaan yang memotong jumlah karyawan di perusahaan mereka.
Apabila hal ini tidak diatasi dengan baik, maka angka peningkatan pengangguran bisa bertambah semakin banyak.
4. Akses ke Tempat Kerja yang Tidak Terjangkau
Hal ini bisa saja terjadi ketika seseorang yang tinggal di wilayah pedesaan dan akses menuju ke tempat kerja sangat susah dijangkau.
Mau tidak mau akibat akses yang tak mudah tersebut, mereka hanya bisa mengandalkan nasib dengan melakukan pekerjaan seadanya saja.
Berbeda dengan masyarakat kota yang aksesnya lebih mudah ke perkantoran dan perusahaan-perusahaan besar, peluang mendapatkan pekerjaan yang mapan pun lebih besar.
5. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan juga ikut memengaruhi terjadinya pengangguran. Saat ini, banyak perusahaan yang membutuhkan kualifikasi seseorang lulusan sekolah tinggi dan perguruan tinggi.
Apabila dalam suatu masyarakat ternyata tingkat pendidikan cukup rendah, maka hal itu bisa berdampak pada terjadinya pengangguran dalam jumlah besar.
Pada masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi, inovasi untuk bekerja dan mengembangkan usaha pun biasanya jauh lebih besar.
Dengan begitu, mereka bisa mengurangi angka pengangguran. Oleh karena itu, tingkat pendidikan memang dinilai sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat itu sendiri.
Dampak Pengangguran
Terjadinya pengangguran tentu saja memiliki dampak yang bervariasi baik itu bagi masyarakat maupun bagi perekonomian negara. Berikut ini adalah beberapa dampak yang dirasakan dari adanya kondisi pengangguran.
1. Meningkatkan Angka Kriminalitas di Masyarakat
Jumlah pengangguran yang meningkat di masyarakat bisa juga menyebabkan angka kriminalitas yang tinggi.
Hal ini bisa saja terjadi karena kondisi ekonomi yang sedang memburuk dan tak adanya pemasukan yang membuat banyak orang gelap mata dan justru berakhir melakukan tindak kriminalitas.
Contohnya, melakukan pencurian, penipuan, penjambretan, perampokan, dan lainnya.
2. Kesenjangan Sosial dan Kesempatan Bekerja
Kondisi masyarakat yang menganggur bisa juga memberikan dampak terjadinya kesenjangan sosial dan kesempatan kerja.
Masyarakat yang sudah lama menganggur akan memiliki peluang yang lebih kecil dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki banyak pengalaman kerja.
3. Meningkatnya Angka Kemiskinan
Dampak satu ini tentu menjadi dampak terbesar akibat dari pengangguran. Secara tidak langsung, ketika jumlah pengangguran meningkat, maka angka kemiskinan juga akan meningkat.
Hal ini pun nantinya bisa berdampak pada kondisi perekonomian negara yang semakin memburuk karena turut mengurangi pemasukan negara.
4. Memunculkan Konflik dalam Rumah Tangga
Dalam rumah tangga, konflik bisa saja muncul dengan berbagai penyebab. Namun, kondisi salah seorang anggota keluarga yang sedang dalam fase menganggur biasanya kerap memicu konflik.
Terlebih lagi jika yang menganggur itu adalah kepala keluarga yang mana memiliki tanggung jawab besar untuk menafkahi keluarganya.
Contoh Pengangguran
Selepas menyimak berbagai penjelasan terkait pengangguran, berikut ini masih ada penjelasan lainnya yaitu terkait dengan contoh pengangguran. Mari simak seluruh contohny di bawah ini.
1. Pengangguran Friksional
Seorang pekerja yang bekerja di pabrik kayu, namun mencari pekerjaan lain di bidang tekstil untuk mendapatkan kesempatan kerja dan gaji yang lebih banyak pula.
2. Pengangguran Siklikal
Sebuah perusahaan yang sedang kebanjiran order pastinya akan mencari pekerja yang lebih banyak.
Sebaliknya saat kondisi keuangan perusahaan sedang menurun, maka akan dilakukan PHK kepada sebagian karyawannya.
3. Pengangguran Struktural
Contoh dari pengangguran struktural adalah saat terjadinya peralihan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri.
Dalam masa ini, masyarakat diharuskan untuk beradaptasi apabila ingin mendapatkan kesempatan yang lebih baik di bidang industri.
4. Pengangguran Teknologi
Contoh pengangguran teknologi yaitu karyawan yang mengalami PHK karena perusahaan berinovasi dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk menunjang kegiatan produksi yang lebih cepat.
5. Pengangguran Terbuka
Saat seorang lulusan teknik mesin yang belum mendapatkan pekerjaan karena belum adanya kesempatan kerja di bidang tersebut di wilayah tempat tinggalnya.
6. Pengangguran Tersembunyi
Pekerja yang tidak bekerja maksimal karena tidak adanya pengawas, pekerja yang tidak bekerja dengan maksimal karena tupoksi yang dikerjakan tidak sesuai dengan kualifikasinya, dan lain sebagainya.
7. Pengangguran Musiman
Petani jagung yang hanya bekerja di musim tanam hingga musim panen dan tidak bekerja setelah musim panen selesai.
8. Pengangguran Setengah Menganggur
Contoh dari pengangguran setengah menganggur adalah pekerja yang jam kerjanya tidak sampai 35 jam per minggunya, pekerja yang sedang menunggu proyek selanjutnya, dan lain-lain.
Demikian seluruh penjelasan lengkap mengenai pengangguran beserta dengan contoh-contohnya.
Dari penjelasan di atas bisa dilihat jika pengangguran dipicu oleh beberapa penyebab dan memberikan dampak tersendiri bagi masyarakat maupun perekonomian negara.
Diharapkan masalah pengangguran ini bisa diatasi dengan mudah terutama oleh pemerintah untuk menghilangkan kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.

Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat