WHO: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tujuan dan Program

Diposting pada

World Health Organization (WHO), atau Organisasi Kesehatan Dunia dalam bahasa Indonesia.

WHO adalah sebuah lembaga yang memiliki peran sentral dalam upaya global untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

WHO Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tujuan dan Program

WHO didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948 dan berkantor pusat di Jenewa, Swiss.

DAFTAR ISI

Pengertian WHO

WHO adalah sebuah lembaga internasional yang bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya global dalam mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh dunia.

Hal ini adalah salah satu lembaga PBB yang berfokus pada isu kesehatan dan memiliki mandat yang luas dalam memimpin dan mengoordinasikan upaya global untuk mencapai standar kesehatan yang tinggi.

Sejarah WHO

Sebelum pendirian WHO, dunia telah menyaksikan perang dunia, pandemi penyakit menular, dan ketidaksetaraan akses ke perawatan kesehatan yang memprihatinkan.

Ketika Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945, muncul pemahaman bahwa kesehatan adalah isu yang tidak bisa diabaikan dan bahwa kerja sama internasional diperlukan untuk mengatasi tantangan kesehatan global.

Pendirian WHO secara resmi diumumkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 22 Juli 1946, dan organisasi ini resmi didirikan pada 7 April 1948.

WHO dibuat dengan tujuan mempromosikan kesehatan masyarakat, mengkoordinasikan kerja sama internasional dalam masalah kesehatan, mengembangkan standar kesehatan global.

Serta memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota dalam pengembangan sistem perawatan kesehatan yang kuat.

Fungsi dan Peran WHO

World Health Organization (WHO) adalah organisasi internasional yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948.

WHO berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat global, mempromosikan pengembangan sistem perawatan kesehatan yang kuat, dan memberikan respons terhadap tantangan kesehatan global.

Berikut adalah fungsi dan peran utama WHO:

1. Pencegahan Penyakit dan Penyakit Menular

Salah satu peran utama WHO adalah mencegah penyebaran penyakit menular dan pencegahan penyakit kronis.

Organisasi ini mengembangkan pedoman, protokol, dan program-program untuk memerangi penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria, tuberkulosis, dan penyakit menular lainnya.

WHO juga berupaya meningkatkan vaksinasi dan pemantauan epidemiologi guna mengendalikan penyebaran penyakit.

2. Pemberian Rekomendasi dan Pedoman

WHO memberikan pedoman teknis dan rekomendasi ilmiah kepada negara-negara anggotanya tentang berbagai aspek kesehatan.

Hal ini mencakup pedoman untuk diagnosis dan pengobatan penyakit, standar gizi, pengembangan sistem perawatan kesehatan, dan manajemen krisis kesehatan.

3. Manajemen Krisis Kesehatan Global

WHO memiliki peran penting dalam manajemen krisis kesehatan global, seperti pandemi.

Organisasi ini memberikan bantuan teknis, mendukung pengembangan kapasitas sistem perawatan kesehatan di negara yang terkena dampak, dan mengkoordinasikan respons internasional untuk mengatasi krisis tersebut.

Sebagai contoh, WHO memainkan peran kunci dalam merespons pandemi COVID-19.

4. Pemantauan Kesehatan Global

WHO mengumpulkan, menganalisis, dan membagikan data kesehatan global.

Hal ini membantu dalam pemantauan tren kesehatan global, mendeteksi wabah penyakit, dan memberikan informasi kepada negara-negara anggota untuk pengambilan keputusan yang tepat.

5. Pendekatan Hak Asasi Manusia

WHO mengadopsi pandangan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia.

Organisasi ini berkomitmen untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang setara ke layanan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi.

WHO juga bekerja untuk mempromosikan kesehatan reproduksi, hak-hak anak, dan akses universal ke perawatan kesehatan dasar.

6. Penelitian dan Inovasi

WHO mendukung penelitian dalam bidang kesehatan global dan mengembangkan inovasi di sektor kesehatan.

Organisasi ini membantu dalam pengembangan vaksin, obat-obatan, dan teknologi medis baru untuk mengatasi penyakit menular dan non-menular.

Selain fungsi dan peran utama ini, WHO juga bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk negara-negara anggota, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan kesehatan global.

WHO juga memiliki inisiatif global seperti Gerakan Universal Health Coverage (UHC) yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke perawatan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.

Secara keseluruhan, WHO memainkan peran sentral dalam mempromosikan kesehatan masyarakat global dan merespons tantangan kesehatan yang berdampak pada masyarakat di seluruh dunia.

Organisasi ini berkomitmen untuk mencapai “kesehatan bagi semua” dan terus bekerja keras untuk mencapai tujuan ini.

Tujuan WHO

World Health Organization (WHO) memiliki berbagai tujuan yang dirumuskan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

Hal ini mencakup berbagai aspek perawatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan secara keseluruhan. Berikut tujuan utama WHO:

1. Memajukan Kesehatan Masyarakat Global

Salah satu tujuan utama WHO adalah memajukan kesehatan masyarakat global.

Organisasi ini bekerja untuk memastikan bahwa setiap individu, di setiap negara, memiliki akses yang setara ke perawatan kesehatan yang berkualitas.

Hal ini mencakup upaya untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dasar seperti vaksinasi, perawatan ibu dan anak, serta layanan perawatan kesehatan primer.

2. Memerangi Penyakit Menular

WHO berkomitmen untuk mengendalikan dan memerangi penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria, tuberkulosis, dan penyakit menular lainnya.

Organisasi ini mempromosikan vaksinasi, pengobatan, dan tindakan pencegahan lainnya untuk mengurangi penyebaran penyakit-penyakit ini.

WHO juga memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggotanya dalam mengatasi wabah penyakit menular.

3. Meningkatkan Perawatan Kesehatan Primer

WHO mengadvokasi peningkatan perawatan kesehatan primer di seluruh dunia.

Hal ini mencakup memperkuat sistem perawatan kesehatan dasar, memberikan pelatihan kepada tenaga medis, dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap perawatan yang berkualitas.

Konsep ini sesuai dengan prinsip Universal Health Coverage (UHC), di mana setiap individu memiliki akses yang setara ke perawatan kesehatan yang terjangkau.

4. Menyediakan Bantuan Kesehatan Darurat

WHO memiliki peran penting dalam merespons krisis kesehatan global dan memberikan bantuan kesehatan darurat di berbagai negara.

Organisasi ini membantu dalam pengiriman tenaga medis, peralatan medis, dan koordinasi tanggapan dalam situasi seperti wabah penyakit, bencana alam, dan konflik.

5. Mendorong Penelitian dan Inovasi

WHO mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang kesehatan. Ini mencakup pengembangan obat-obatan baru, vaksin, teknologi medis, dan pendekatan baru dalam penanganan penyakit.

Organisasi ini juga menyediakan pedoman dan dukungan bagi peneliti di seluruh dunia.

Selain lima tujuan utama ini, WHO juga memiliki tujuan-tujuan lain yang mencakup promosi kesehatan, advokasi untuk hak-hak kesehatan, pendekatan holistik terhadap kesehatan.

Serta dukungan terhadap program-program kesehatan masyarakat di negara-negara anggotanya.

Dalam menjalankan tujuannya, WHO bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk negara-negara anggota, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan komunitas ilmiah.

Organisasi ini memainkan peran kunci dalam mempromosikan kesehatan sebagai hak asasi manusia, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan merespons tantangan kesehatan global yang kompleks dan beragam.

WHO terus berkomitmen untuk mencapai “kesehatan bagi semua” di seluruh dunia.

Program-program Kunci WHO

World Health Organization (WHO) menjalankan berbagai program-program kunci yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan utamanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat global.

Program-program ini mencakup berbagai aspek perawatan kesehatan, pencegahan penyakit, penelitian, dan inovasi dalam bidang kesehatan. Berikut adalah program kunci WHO:

1. Program Imunisasi (Immunization Program)

Program Imunisasi WHO bertujuan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh dunia dan mencegah penyebaran penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

WHO bekerja sama dengan negara-negara anggotanya untuk menyediakan vaksin, mendukung kampanye vaksinasi, dan memastikan bahwa vaksin berkualitas tinggi tersedia untuk semua individu.

Program ini telah berperan penting dalam mengendalikan penyakit seperti polio, campak, rubella, dan meningitis.

2. Program Pengendalian HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (HIV/AIDS, Tuberculosis, and Malaria Control Program)

WHO sangat aktif dalam memerangi pandemi HIV/AIDS, tuberkulosis (TB), dan malaria.

Program ini mencakup upaya untuk memperluas akses ke pengobatan antiretroviral (ARV) bagi individu yang hidup dengan HIV/AIDS, mengembangkan strategi pencegahan.

Serta meningkatkan pengendalian TB dan malaria melalui diagnosis dini dan perawatan yang tepat.

3. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease Prevention and Control Program)

Penyakit tidak menular (NCDs) seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan pernapasan kronis menjadi masalah kesehatan global yang semakin mendesak.

WHO berfokus pada pencegahan dan pengendalian NCDs dengan mengembangkan pedoman tentang pola makan sehat, aktivitas fisik, dan mengurangi risiko faktor seperti merokok dan konsumsi alkohol.

4. Program Kesehatan Reproduksi, Ibu, dan Anak (Reproductive, Maternal, Newborn, Child, and Adolescent Health Program)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi, kesehatan ibu, bayi baru lahir, anak, dan remaja.

WHO memberikan dukungan untuk meningkatkan akses ke perawatan maternal dan neonatal yang berkualitas, promosi kesehatan reproduksi, dan pemantauan perkembangan anak-anak.

5. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Communicable Disease Prevention and Control Program)

Selain dari pandemi HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria, WHO juga memerangi penyakit menular lainnya.

Seperti penyakit menular saluran pernapasan, diare, dan penyakit menular lain yang dapat dicegah melalui upaya pencegahan, pengendalian infeksi, dan perawatan yang tepat.

6. Program Makanan dan Nutrisi (Nutrition Program)

Program Makanan dan Nutrisi WHO berfokus pada peningkatan gizi masyarakat global.

Hal ini mencakup upaya untuk mengatasi gizi buruk, promosi pemberian ASI eksklusif, perbaikan kualitas makanan, dan penanganan masalah kegemukan dan obesitas.

7. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis yang Dapat Dicegah (Preventive and Control of Neglected Tropical Diseases Program)

Program ini bertujuan untuk memerangi penyakit tropis yang umumnya terabaikan, seperti filariasis limfatik, onkoserkiasis, schistosomiasis, dan penyakit parasitik lainnya.

WHO bekerja sama dengan negara-negara anggotanya untuk memberikan perawatan dan pengobatan yang diperlukan serta untuk mengendalikan penyebaran penyakit-penyakit ini.

Selain program kunci diatas, WHO juga terlibat dalam inisiatif-inisiatif kesehatan global lainnya, termasuk Gerakan Universal Health Coverage (UHC) yang bertujuan untuk memastikan akses yang setara ke perawatan kesehatan yang terjangkau bagi semua individu di seluruh dunia.

Program-program ini mencerminkan komitmen WHO dalam mempromosikan kesehatan sebagai hak asasi manusia.

Serta mendukung negara-negara anggotanya dalam upaya mencapai kesehatan yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat global secara keseluruhan.

Kontroversi dan Tantangan yang Dihadapi WHO

World Health Organization (WHO) adalah organisasi yang memiliki peran kunci dalam mempromosikan kesehatan masyarakat global dan merespons tantangan kesehatan global.

Namun, dalam menjalankan tugasnya, WHO juga menghadapi berbagai kontroversi dan tantangan. Berikut adalah kontroversi dan tantangan yang dihadapi WHO:

1. Penanganan Pandemi COVID-19

Tantangan terbesar yang dihadapi WHO adalah penanganan pandemi COVID-19. Organisasi ini telah menghadapi kritik karena lambannya merespons awal pandemi dan juga dalam mengkoordinasikan respons global.

Selain itu, ada masalah terkait transparansi informasi dan kebijakan yang berubah-ubah, yang telah memunculkan kontroversi dalam mengatasi krisis ini.

2. Pendanaan dan Ketergantungan pada Negara-negara Donor

WHO bergantung pada negara-negara anggota dan donor untuk pendanaan operasionalnya. Tantangan utama adalah adanya tekanan politik yang bisa mempengaruhi keputusan dan prioritas organisasi.

Selain itu, ketergantungan pada sumber pendanaan tertentu juga dapat membatasi independensi WHO dalam mengambil keputusan.

3. Isu Kepemilikan dan Akses Kepentingan Swasta

Partisipasi perusahaan swasta dalam program-program WHO, terutama yang terkait dengan pengembangan obat dan vaksin, telah memunculkan isu-isu etika, konflik kepentingan, dan transparansi.

Ada kekhawatiran bahwa kepentingan bisnis dapat mengalahkan kesehatan masyarakat.

4. Kepatuhan dan Penerapan Standar Kesehatan Global

Tantangan besar lainnya adalah memastikan bahwa negara-negara anggota mematuhi dan menerapkan standar kesehatan global yang ditetapkan oleh WHO.

Beberapa negara mungkin tidak mematuhi atau melaksanakan pedoman dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh WHO, yang dapat menghambat upaya pengendalian penyakit menular dan pencegahan penyakit tidak menular.

5. Ketidaksetaraan Akses ke Perawatan Kesehatan:

WHO berkomitmen untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC), yaitu akses yang setara ke perawatan kesehatan yang terjangkau bagi semua individu.

Namun, ketidaksetaraan akses masih menjadi masalah besar di berbagai negara, dan upaya untuk mencapai UHC seringkali terhambat oleh masalah.

Seperti infrastruktur perawatan kesehatan yang tidak memadai, ketidaksetaraan ekonomi, dan masalah sosial lainnya.

6. Repatriasi Budaya

WHO sering terlibat dalam perdebatan tentang pemulangan artefak dan sisa-sisa manusia yang bersejarah ke negara asalnya.

Hal ini terkait dengan isu kepemilikan budaya, di mana beberapa negara berusaha memulangkan artefak bersejarah yang dianggap sebagai bagian dari warisan budaya mereka dari koleksi museum dan kolektor swasta di luar negeri.

7. Kontroversi dalam Interpretasi Data dan Informasi Kesehatan

WHO harus mengelola data dan informasi kesehatan yang seringkali kontroversial dan disalahgunakan.

Selain itu, ada tantangan dalam menginterpretasikan data epidemiologi yang sering kali berubah seiring berjalannya waktu, yang bisa mempengaruhi kebijakan dan panduan yang dikeluarkan oleh WHO.

8. Masalah Politisasi Kesehatan

Kesehatan sering kali menjadi subjek politis, dan WHO harus berurusan dengan tekanan politik dari negara-negara anggota dan aktor-aktor politik lainnya.

Hal ini bisa mempengaruhi keputusan dan prioritas organisasi, terutama dalam situasi konflik atau perubahan pemerintahan.

Meskipun WHO menghadapi berbagai tantangan dan kontroversi, organisasi ini tetap menjadi pemain kunci dalam mempromosikan kesehatan global dan merespons berbagai krisis kesehatan dunia.

WHO terus bekerja keras untuk meningkatkan efektivitasnya, memperbaiki respons dalam situasi darurat, dan mengatasi masalah kesehatan global yang semakin kompleks.

Kesimpulan

WHO adalah bahwa organisasi ini berperan penting dalam memerangi penyakit menular, mempromosikan gizi baik, meningkatkan aksesĀ  kesehatan, dan merespons berbagai tantangan kesehatan global, termasuk pandemi.

WHO juga berkomitmen untuk memastikan bahwa kesehatan dianggap sebagai hak asasi manusia yang fundamental dan bahwa setiap individu memiliki akses yang setara ke perawatan kesehatan yang berkualitas.

Meskipun WHO menghadapi berbagai kontroversi dan tantangan, organisasi ini terus bekerja keras untuk mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *