Ketika melakukan aktivitas blogging, pasti muncul perasaan jenuh. Karena setiap hari, blogger melihat layar sekaligus mencari ide artikel yang akan diposting. Apalagi, jika viewer mulai lesu.
Untuk mengantisipasi masalah ini, gonta-ganti template adalah solusi. Jalan alternatif ini ampuh untuk meningkatkan semangat blogging tanpa bosan. Karenanya pula, ide kreatif bermunculan.
DAFTAR ISI
Dampak Negatif Sering Mengganti Theme
Ternyata kebiasaan mengganti template blog berakibat buruk pada website. Salah satunya membuat interface kacau.
Untuk lebih jelas, berikut kami rilis 8 Dampak Negatif Sering Mengganti Theme blog, yaitu:
1. Turunnya Traffic Blog
Dampak buruk yang pertama adalah traffic blog menurun drastis. Hal ini disebabkan kurangnya pengunjung yang datang.
Ini akibat perubahan template yang berhasil merusak setting widget. Padahal keteraturan blog dibutuhkan untuk menarik minat pengunjung.
Hal inilah yang membuat pengunjung malas menjelajah blog.
Jika blogger mengakali dengan off sementara, pengunjung semakin kurang. Bahkan, blog bisa hilang dari peredaran.
2. Blog Dianggap Tidak Profesional dan Tidak Berkarakter
Dampak buruk akibat sering gonta-ganti template blog yang kedua adalah blog tidak memiliki jati diri. Blogger juga dianggap tidak profesional dan minim ciri khas.
Blog memiliki kesamaan dengan manusia. Jika insani sering berganti penampilan, orang akan memandangnya tidak memiliki prinsip hidup.
Lebih jauh lagi, orang semacam ini dianggap tidak berkarakter dan lemah secara psikologis.
Blog juga demikian. Jika tampilannya sering berubah, netizen akan memberikan citra buruk pada website. Bahkan pengelolanya dianggap tidak profesional sehingga pengunjung malas untuk berlama-lama di blog itu.
3. Waktu Produktif yang Terbuang Sia-sia
Mengubah template berkaitan dengan waktu. Karena blogger melakukan pengaturan awal website.
Ironinya, setting laman membutuhkan waktu yang lama. Padahal, waktu tersebut bisa diisi hal yang lebih produktif.
Daripada menghabiskan waktu untuk mengubah template, lebih baik gunakan murni untuk pengembangan website.
Seperti menulis artikel berkualitas, memperbaiki kaidah SEO, share artikel di media sosial dan yang selainnya.
4. Merusak Kualitas SEO dan SERP Blog
Kebiasaan buruk mengubah template membuat kaidah Seo porak poranda. SERP blog juga mendapat imbas buruknya.
Pasalnya, sekali blogger mendaftarkan blog, kode HTML lolos rayapan Google.
Jika menampilkan tamplate baru, kode HTML juga berubah bahkan hilang.
Padahal, untuk melakukan perayapan lanjutan, Google membutuhkan waktu satu minggu.
Baru crawl terhadap artikel bisa terjadi. Dalam kondisi selama itu, optimasi Seo tidak akan maksimal. Bahkan kualitasnya menurun drastis.
5. Blog Jadi Berantakan, Kacau dan Sulit Diatur
Blog sering ganti template, membuat tampilannya kacau. Alasannya adalah sebagian besar template membutuhkan pengaturan awal yang rumit.
Apalagi bagi pemula yang awam pasal pengkodean. Akibatnya, setting blog sulit diatur yang efeknya, tampilan blog rancu.
Setting widget akan mendapat masalah yang sama. Tata letak sukar diatur sesuai keinginan.
Atas dasar itulah, jangan sering mengubah template blog, jika tidak ingin blog hancur karena proses setting tidak selesai-selesai.
6. Loading Tetap Lemot
Menggunakan template baru, tidak menjamin speed loading lebih cepat.
Karena blogger masih harus melakukan improve template terutama mengurangi layout yang berat. Tentu, aktivitas ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
7. Aktivitas Indeks Blog Terganggu
Kebiasaan mengganti template blog membuat indeks website terganggu. Karena Google harus melakukan perayapan dari awal untuk mencari data mark-up yang baru.
Untuk menyelesaikan masalah dibutuhkan waktu berbulan-bulan. Baru indeks website bisa kembali asal.
Selain itu, jika schame data dan mark-up berubah dalam waktu singkat, bot perayap akan kebingungan melakukan indeksasi.
Sehingga pemulihannya lebih lama lagi tergantung proses yang berjalan.
8. Visitor Menurun
Dampak keseringan mengganti template yang terakhir adalah visitor menurun.
Visitor merupakan poin penting yang membuat blog menghasilkan uang. Jika pengunjung banyak, peluang mendapat bayaran dari Google adsense juga besar, begitu juga sebaliknya.
Jika terbiasa mengubah template, apalagi template yang tidak disukai pengunjung, visitor akan berkurang.
Karena mereka enggan melihat blog yang tampilannya jelek dan tidak stabil.
Maka dari itu, jika blog sudah mapan di search engine, jangan lagi mengganti template. Lakukan modifikasi saja pada tampilan blog yang sudah ada.
Saran kami, sebelum membuat blog, pastikan template yang dipilih bagus. Supaya blogger tidak perlu melakukan pergantian.
Itulah beberapa akibat sering mengganti template blog. Sekalipun demi alasan menarik, tetapi efeknya blog kehilangan pengunjung, lebih baik gunakan template yang lama.
Ini lebih aman dan menguntungkan. Tentu tidak elok, membuat blog berhari hari, merawatnya bertahun-tahun sampai dikenal Google, akhirnya hancur hanya karena terbiasa mengubah template-nya.
Nah itulah dia 8 Dampak Negatif Sering Mengganti Theme Blog yang harus diwaspadasi. Semoga bermanfaat.