Ikan Bandeng : Klasifikasi, Ciri, Jenis, Karakteristik, dan Habitat

Diposting pada

Tahukah Anda mengenai Jenis, Karakteristik, Habitat, dan Klasifikasi Ikan Bandeng? Apa yang terbesit di dalam pikiranmu bila mendengar ikan bandeng?

Ikan Bandeng Klasifikasi, Ciri, Jenis, Karakteristik, dan Habitat
Ikan Bandeng Klasifikasi, Ciri, Jenis, Karakteristik, dan Habitat

Presto. Salah satu proses memasak ikan bandeng ini yang paling mudah hadir di dalam kepala kita saat mendengarnya.

Walau tidak melulu memasak jenis ini dengan menggunakan cara presto, atau memasak dengan panci bertekanan tinggi, tidak sedikit dari kita yang mengonsumsi bandeng dengan cara dibakar, digoreng, dikukus, ataupun dipindang.

Tapi apakah kamu tahu, bahwa ikan bandeng merupakan ikan yang terkenal di Asia tenggara?

Pada umumnya, ikan yang kerap dikenal dengan sapaan ikan bolu dalam bahasa Bugis dan Makassar hidup di perairan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Memiliki perilaku cenderung berkelompok di sekitar pesisir dan pulau-pulau berdampingan dengan terumbu karang.

Walau demikian, jenis ini merupakan spesies satu-satunya yang tersisa dalam sukunya, yaitu Chanidae, di mana saudara-saudaranya sempat hidup di bumi kita namun telah punah terlebih dahulu.

Klasifikasi Ikan Bandeng

Bernama latin Chanos chanos, yang ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada tahun 1775 di perairan Laut Merah dan telah diawetkan serta dapat kamu temukan di Museum Zoologi di Universitas Kopenhagen, Denmark.

Ia beredar luas dan dapat ditemukan di perairan laut seperti Laut Merah, perairan laut bagian timur Afrika, seluruh Samudera Hindia dan Pasifik, serta lautan Meksiko.

Ikan ini merupakan ikan yang sangat terkenal di Asia tenggara.

Makhluk laut yang senang hidup berkelompok ini merupakan hewan herbivor semasa muda, dan menjadi omnivora ketika beranjak dewasa.

Sesaat masih muda (nener) suka memakan plankton atau tumbuhan-tumbuhan laut.

Mencapai umur dewasa, ikan ini senang memakan makhluk tak bertulang belakang seperti cacing, udang, dan ikan-ikan kecil, atau bisa saja bangkai.

Bandeng yang baru menetas biasanya akan tinggal di air laut untuk sementara waktu sekitar paling lama 3 minggu, setelah itu akan berpindah ke rawa-rawa bakau yang berair payau atau bisa saja pergi ke danau yang berair asin.

Setelah dewasa dan matang untuk berkembang biak, bandeng-bandeng ini akan pulang ke tempat asalnya di laut.

Ciri Ikan Bandeng

Ikan bandeng seharusnya dapat tumbuh dengan panjang sebesar 1,8 meter, namun yang paling umum ditemukan tidak lebih dari 1 meter.

Selain itu berat pada habitat aslinya dapat mencapai 14 kilogram.

Bandeng memiliki tubuh yang panjang dan padat, serta lurus simetris dan cenderung ramping dilengkapi dengan sirip pada punggung dan dada yang cenderung melengkung, dan sirip ekor yang bercabang dan berukuran agak besar.

Warna ikan yang selalu ramai saat perayaan Tahun Baru Imlek ini cenderung perak yang bersisik dan bersinar.

Bandeng pada habitat aslinya biasa mengonsumsi alga, rerumputan laut, dan makhluk tak bertulang belakang yang berukuran kecil, seperti cacing.

Hidup berkelompok di sekitar pesisir pantai atau bahkan pulau-pulau yang memiliki terumbu karang. Selain itu semua,biasa dikenal sebagai ikan senang berenang bersama kawanannya.

Jenis, Karakteristik, dan Habitat

Pada umumnya, ikan bandeng merupakan hewan air laut, sesuai dengan habitat aslinya.

Namun, karena permintaan pasar yang baik dan tinggi membuat orang-orang membuka budidaya ikan bandeng dengan berbagai cara.

1. Ikan Bandeng Air Laut

Sesuai dengan namanya, Jenis ini laut hidup di perairan laut dekat pesisir atau pulau-pulau yang memiliki terumbu karang.

Karena hidup liar di habitatnya, ikan bandeng laut biasanya berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan yang hidup di tempat budi daya menggunakan air tawar ataupun air payau.

Ikan bolu ini memiliki nutrisi yang baik, tak heran bila permintaan pasar cukup tinggi sampai sekarang.

Rasa yang gurih dan khas tak ada tandingannya, jika kamu memutuskan untuk memasak ikan bandeng hasil tangkapan dari laut, tidak perlu banyak bumbu karena rasanya sudah gurih.

Walau begitu, jenis ini memiliki bau yang khas, yaitu beraroma amis yang cukup kuat, sehingga bagi kamu yang ingin memasaknya dibutuhkan tenaga lebih untuk mencuci bersih dari aroma amisnya terlebih dahulu.

Selain itu, karena habitat aslinya memiliki arus kuat, maka ikan bandeng laut cenderung memiliki duri yang banyak dan tajam, sehingga kamu perlu hati-hati bila mengonsumsinya.

2. Ikan Bandeng Air Tawar

Jenis ini hidup di air tawar, sesuai dengan namanya. Biasanya dapat kamu temukan di tempat pembudidayaan dengan air tawar atau kolam.

Karena habitatnya berbeda dengan sebagaimana mestinya, pertumbuhan bandeng air tawar membutuhkan waktu cukup lama bila dibandingkan dengan jenis yang berada di air laut agar terawat dengan baik dan menghasilkan  dengan kualitas terbaik.

Biasanya, untuk yang dibudidayakan tidak sebesar dan seberat saudaranya yang berada di laut.

Selain itu, dagingnya lebih lembut dan tidak memiliki duri yang terlalu tajam karena hidup di perairan yang memiliki arus kuat.

Namun demikian, ketika ingin memasaknya harus menggunakan bumbu yang cukup agar rasanya menjadi lebih gurih dan lezat. Bila ikan bandeng laut beraroma amis, berbeda denganyang hidup di air tawar.

Biasanya, cenderung seperti bau tanah atau lumpur, maka ketika hendak memasaknya sebaiknya mencuci terlebih dahulu bisa menggunakan lemon atau bahkan jeruk nipis.

Walau adanya perbedaan dengan yang di laut, ikan bandeng air tawar juga memiliki kandungan protein yang baik bagi kita walaupun tidak sebanyak yang hidup di air laut.

3. Ikan Bandeng Air Payau

Yang ketiga terdapat yakni jenis air payau, yang hidup di tempat budi daya dengan menggunakan air payau seperti tambak.

Sedikit berbeda bila dibandingkan dengan saudaranya yang hidup di air tawar dan air laut, bandeng air payau memiliki tubuh yang sedikit lebih panjang namun lebih ramping, dan pipih.

Namun, ketiganya sama-sama padat. Ikan bandeng air payau biasanya tak memiliki sisik di bagian kepalanya, memiliki mulut yang lebih runcing dan cenderung agak kecil.

Pertumbuhan bandeng air payau tidak selama yang hidup dengan air tawar.

Walau demikian, ikan yang hidup di air payau ini tidak kehilangan kandungan penting di dalam tubuhnya, sama-sama memiliki protein yang baik bagi manusia seperti saudaranya yang hidup di air laut dan air tawar.

Bandeng air payau juga lebih banyak dijual dan dibudidayakan, dan sama seperti saudaranya yang tinggal di air tawar, dijual tidak terlalu besar dan berat agar memudahkan konsumen dalam proses memasaknya dan mendapatkan cita rasa yang pas serta sempurna.

Karena tambak juga memiliki aliran arus tidak setenang di kolam air tawar, ikan bandeng air payau pula memiliki duri tajam dan sedikit lebih banyak.

Maka, disarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsinya.

Di Indonesia sendiri, ikan bandeng biasa dikenal sebagai ikan air payau.

Karena karakteristiknya yang memiliki duri banyak dan tajam, tak heran bila kita sering menjumpainya dengan kemasan bandeng presto, sehingga duri tajam yang ia miliki menjadi lebih lunak dan kita tidak perlu tersiksa menyantapnya.

Bila kamu tertarik untuk mencoba budidaya ikan bandeng, tak ada salahnya untuk mencoba karena permintaan pasar yang tak pernah turun.

Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai Ikan Bandeng : Klasifikasi, Ciri, Jenis, Karakteristik, dan Habitat. Semoga bisa bermanfaat.

Baca Juga : Pakan Ikan Bandeng Agar Cepat Panen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *