Ada cukup banyak penyakit mulut pada kucing yang sering terjadi dan sangat mengganggu. Hewn karnivora satu ini memang cukup rawan terkena sakit terutama ketika perawatan kurang maksimal.
Ini adalah salah satu aspek penting yang perlu kita pelajari apabila ingin menjaga kesehatannya. Jadi sebagai pemilik Anda memang perlu mempelajari beberapa masalah kesehatan paling sering terjadi.
Pada kesempatan ini kami akan membahas masalah mulut kucing sehingga bisa mencegah dan menanganinya. Karena masalah seperti ini memang relatif sepele sehingga banyak orang menganggap sepele.
Padahal apabila kita biarkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan potensi kematian. Sehingga penyakit mulut pada kucing harus segera kita tangani agar kesehatan kucingnya dapat terjaga.
Secara umum ada sekitar delapan gangguan yang perlu kita waspadai ketika memelihara hewan karnivora ini. Sehingga dari segi kesehatan dan estetik tetap bisa terjaga ketika memeliharanya.
8 Penyakit Mulut pada Kucing
Langsung saja kami akan langsung membahas beberapa masalah kesehatan paling sering terjadi. Jadi Anda dapat memastikan bahwa peliharaannya tetap sehat dan bisa diajak bermain setiap hari.
1. Mulut Kental (Berbusa)
Bagi para pemilik awam ini memang masalah yang paling sering dipandang sebelah mata. Padahal ini bisa saja menjadi salah satu ciri masalah pencernaan serius pada peliharaan.
Apabila kucingnya muntah atau berbusa ini memang biasa terutama setelah makan makanan aneh. Namun perkara seperti itu biasanya akan berakhir dalam jangka waktu kurang lebih tiga puluh menit.
Namun jika penyakit mulut pada kucing ini tetap berjalan selama waktu lebih panjang maka harus waspada. Lebih dari tiga puluh menit kucing muntah-muntah atau berbusa kita harus waspada.
Lebih baik Anda membersihkan mulutnya setelah terjadi muntahan agar enzim tidak membahayakan rahang. Karena ketika muntahannya lebih dari tiga puluh menit kepekatan enzim akan tinggi.
2. Virus Calici
Ini adalah sebuah virus yang tidak hanya menyerang bagian mulut namun hampir seluruh saluran pencernaan. Kita harus ketahui dulu seperti apa ciri calici agar dapat melakukan penanganan dini.
Ciri penyakit mulut pada kucing ini adalah berlendir di bagian rongga mulut. Kemudian ada cairan pekat di bagian pangkal gigi meskipun baru saja dibersihkan oleh pemiliknya.
Kemudian dalam jangka panjang hal tersebut akan memicu terjadinya pincang di kaki. Selera makan kucingnya juga menurun bahkan ketika kita berikan makanan kesukaannya.
Jika beberapa tanda tersebut sudah terjadi kita dapat membawanya ke dokter hewan. Treatment dari virus ini akan sedikit lama sehingga perlu perhatian tersendiri agar cepat sembuh.
Sebagai salah satu penyakit yang berbahaya apabila kita biarkan begitu saja bisa memicu kematian. Jadi Anda memang harus waspada apabila ingin menjaga peliharaan tetap terjaga.
3. Kanker Mulut
Ciri dari kanker mulut ini pada awalnya seperti infeksi virus calici biasa yaitu berlendir pekat di bagian bawah gigi. Namun perbedaannya adalah lendir tersebut berwarna lebih gelap dan baunya busuk.
Kemudian sering juga keluar darah pada bagian gusi padahal kucingnya tidak sedang makan apapun. Penyakit mulut pada kucing ini memang sangat berbahaya dan selalu berujung kematian.
Jadi satu-satunya cara untuk menyembuhkannya adalah dengan euthanasia sehingga kucingnya tidak menderita. Ketika sudah parah kerontokan gigi pada hewan akan sering terjadi.
Sehingga ketika Anda memang masih ragu, jika kerontokan gigi sudah terjadi maka harus segera disuntik mati. Daripada membiarkan hewan peliharaan menderita lebih baik mengakhiri usianya.
Pemicu dari kanker mulut kucing ini tidak jelas sehingga sangat acak serangannya. Bahkan bagi hewan yang dipelihara secara optimal masih bisa terkena kanker bagian pencernaan atas.
4. Cidera Mulut
Masalah ini paling sering terjadi apabila kita memberi makan kucing dengan tulang atau duri ikan. Biasanya masalah tersebut dipicu oleh adanya sesuatu yang menancap pada bagian mulutnya.
Jadi penyakit mulut pada kucing ini dapat berakibat fatal seperti infeksi jika dibiarkan. Apabila sudah kita cek bagian mulutnya namun tidak ada duri menancap bisa juga disebabkan oleh air liur terlalu banyak.
Produksi air liur pada kucing yang berlebihan dapat merusak akar giginya jika dibiarkan. Ketika akar gigi mengalami kerusakan maka dapat menimbulkan cidera bagian mulutnya.
Jika sudah keluar nanah atau cairan kental maka segera periksakan ke dokter gigi. Apabila dibiarkan terlalu lama dapat membuat akar giginya patah dan gigi menjadi lepas dari gusi.
5. Scabis
Scabis disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi dalam jangka panjang dalam mulutnya. Penyakit mulut pada kucing ini sangat mudah menjangkit namun tidak mematikan.
Namun masalah tersebut tentu saja dapat membuat stres hewan peliharaan dan mempengaruhi kesehatannya. Ciri dari gangguan ini adalah munculnya kudis pada bagian dalam mulutnya.
Bakteri tersebut sebenarnya berasal dari bagian dalam pencernaan dan masuk bersama makanan. Akumulasi dari dalam tubuh tersebut akhirnya keluar dalam bentuk air liur.
Jika kuantitas air liurnya berlebih maka scabis ini akan sangat mudah menular. Apabila bagian mulutnya berbau tidak sedap ini adalah fase awal yang dapat dijadikan sebagai tanda.
Sebagai langkah mitigasi kucing harus sering diberikan vitamin dan obat untuk menjaga pencernaannya. Sehingga masalah scabies ini tidak bisa sampai naik ke bagian mulutnya.
6. Jamuran
Infeksi jamur atau fungi juga dapat terjadi pada bagian mulutnya kucing. Jika ini terjadi akan berpengaruh cukup signifikan pada kebiasaan makannya sehingga mampu memicu stres.
Penyakit mulut pada kucing ini sebenarnya dapat kita deteksi dini dengan cukup mudah. Kemudian dalam kondisi parah juga tidak bisa mematikannya secara langsung.
Tanda awal dari adanya infeksi jamur ini adalah adanya ruam seperti abu rokok. Jadi cukup mudah dilihat baik itu terjadi pada bagian lidah atau bagian rongga atas mulutnya.
Ketika terjadi pada bagian dalam rongga mulut tentu saja tidak bisa menggunakan salep seperti biasa. Oleh karena itu direkomendasikan menggunakan oral medicine agar lebih mudah memberikannya.
Infeksi ini biasanya disebabkan karena kucingnya jarang dimandikan kemudian akan menyebar pada bagian mulut. Itu bisa terjadi karena kucing memang suka menjilat bagian bulunya.
Sehingga infeksi jamur tersebut akan cukup mudah menyebar tanpa disadari. Oleh karena itu sebagai pemilik kita harus rajin memandikannya agar kondisi kulitnya bersih dan sehat.
7. Nafas Bau
Ada beberapa pemicu penyakit mulut pada kucing mulai dari makanan buruk sampai lingkungan kotor. Kemudian kebiasaan kucingnya menjilat bagian anus juga dapat menjadi pemicunya.
Salah satu cara paling mudah mengatasi masalah bau tersebut adalah menggunakan obat kumur. Ini bisa dicampurkan di air minum sehingga tidak perlu kita berikan sendiri pada kucingnya.
Namun jika nafas bau tersebut disebabkan oleh infeksi sebaiknya langsung bawa ke dokter hewan. Karena treatment akibat infeksi tidak biasa ditangani oleh para pemilik pemula.
8. Muntah Cacing
Muntah cacing jadi salah satu masalah buruk yang perlu segera kita tangani. Karena ketika dibiarkan ini dapat menyebabkan kematian baik karena kelaparan, stress, atau infeksi berkepanjangan.
Pemicu dari penyakit mulut pada kucing ini adalah infeksi dari lingkungan yang kurang bersih. Telur cacing akan mudah berkembang dan tumbuh pada bagian perut binatang peliharaan.
Ketika populasinya dalam tubuh sudah cukup banyak maka akan sering naik ke kerongkongan kemudian dimuntahkan. Gunakan obat cacing untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Apabila sudah mengetahui beberapa informasi tadi tentu sekarang Anda bisa menjadi lebih waspada. Segera obati penyakit mulut pada kucing karena bisa berbahaya apabila kita biarkan begitu saja.
Baca Juga : Penyebab Kucing Muntah Darah dan Cara Mengatasinya