Apa yang di maksud Listofer?
Pengertian listofer awalnya berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ‘lithos’ yang artinya batuan dan ‘sphera’ yang berarti bulatan.

Sehingga pengertian listofer adalah suatu lapisan bebatuan yang bisa membentuk suatu kulit bumi.
Letak posisi listofer berada di atas batuan terapung yang biasanya relatif mudah untuk bergerak antara satu dengan yang lainnya.
Bagian dari listofer tidak hanya terdapat pada bagian elemen batuan keras saja. Akan tetapi, juga terdapat elemen berupa tanah liat, abu dari gunung api, pasir, kerikil serta bebatuan di lapisan listofer.
Sehingga dengan mengenal lebih jauh tentang listofer, beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh pihak manusia serta bagi kehidupan makhluk hidup di bumi yaitu pada bagian lapisan listofer ialah sebagai penghasil sumber energi berupa minyak bumi, uranium dan batu bara.
Kemudian, Sebagai sumber kebutuhan setiap industri, peralatan rumah tangga, bahan bangunan dapat menggunakan bahan besi dan aluminium serta sebagai sumber bahan dalam proses pembuatan perhiasan yang terkandung komposisi mineral intan, berlian, emas dan perak.
Lapisan listofer juga bisa sebagai bahan baku pupuk tanaman yang bisa digunakan oleh petani yaitu nitrogen dan fosfat serta kalim.
Maka listofer bisa memberi dukungan yang baik pada proses kehidupan di bumi baik pada area daratan atau di lautaun bahkan pegunungan sehingga makhluk hidup dapat hidup dengan baik.
Adanya Teori listofer pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan bernama barrel pada tahun 1914 yang telah menjabarkan serangkaian makalah ilmiah sebagai pendukung teori listofer.
Pada ilmiah yang ada barrel menyatakan bahwa teori listofer berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan berada di atas permukaan kerak benua.
Maka bisa memperkirakan keberadaan lapisan kuat disebut sebagai listofer. Kemudian ide dari teori listofer juga dikembangkan oleh ilmuwan lain bernama daly di tahun 1940 sehingga teori ini diterima luas oleh ahli geologi dan geofisika sampai sekarang juga dipelajari diberbagai instansi dunia pendidikan.
Struktur Lapisan Listofer
Karena susunan dari listofer terdiri dari susunan utama berupa oksigen sebanyak 46,6 %, silikon , aluminium, besi, kalsium, natrium, dan magnesium yang disatukan menjadi suatu senyawa yang disebut sebagai batuan.
Maka Terdapat dua bagian yang ada pada bagian struktur Lapisan Listofer yakni lapisan yang disebut sebagai sial (sisilium alumunium) dan juga lapisan sima (silisium magnesium).
Adapun penjelasan dari kedua lapisan listofer tersebut ialah sebagai berikut :
1. Lapisan Sial
Lapisan Sial (silisium aluminium) merupakan lapisan listofer yang didalamnya lapisan terdapat kandungan jenis logam silisium dan juga aluminium sehingga rumus kimia senyawanya yaitu SIO2 dan AI2O3.
Jenis lapisan sial ini juga terdapat beberapa bebatuan sedimen, granit andesit, jenis batuan metamorf, dan batuan jenis lainnya.
Untuk ketebalan yang ada pada lapisan sial berkisar rata-rata 35 km, biasanya disebut juga sebagai istilah kerak bumi.
2. Lapisan Sima
Lapisan Sima (silisium magnesium) berupa lapisan kulit bumi yang mengandung logam silisium dan magnesium dengan rumus kimia senyawa SIO2 dan MgO.
Untuk ketebalan lapisan sima biasanya memiliki ketebalan yang lebih daripada lapisan sial yakni kisaran rata-rata 65 km serta bahannya mempunyai sifat yang lebih elastis.
Begitu sebaliknya dengan ukuran maksimal berat lapisan sima mengandung elemen besi dan magnesium dengan sebutan mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Jenis batuan penyusun Listofer
Pembentukan listofer biasanya berasal dari adanya berbagai jenis batuan.
Akan tetapi, tanah juga bisa dikategorikan sebagai unsur pembentuk listofer karena merupakan partikel mineral yang tersemen atau yang terlepas dari hasil pelapukan atau hancurnya batuan.
Faktor pembentuk tanah meliputi bahan induk, iklim organisme, topografi dan waktu.
Sedangkan Untuk jenis-jenis batuan penyusun listofer bisa dikategorikan menjadi tiga jenis dan setiap jenis batuan listofer ini tentu memiliki ciri-ciri kategori yang berbeda seperti dari sisi materi penyusun dan proses terbentuknya.
Berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis batuan penyusun llistofer tersebut yakni antara lain sebagai berikut :
1. Batuan Beku
Batuan beku yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral ketika pembekuan magma. Kandungan yang ada pada batuan beku berupa mineral kuarsa, feldspar, piroksin, mika, magnetit, dan olivin.
Jika berdasarkan bentuk teksturnya, maka batuan beku ini bisa dibedakan menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik.
Terbentuknya batuan beku plutonik dikarenakan terjadinya pembekuan magma yang proses terjadinya dengan waktu secara lambat atau perlahan sehingga ukuran mineral penyusun relatif lebih besar.
Contoh dari batuan beku plutonik ialah seperti gabro, diorite, dan juga batu granit. Sedangkan pada batuan beku vulkanik, pembentukan pembekuan magma terjadi lebih cenderung ke arah yang cepat sehingga mineralnya lebih kecil.
Contoh dari berbagai batuan beku vulkanik seperti basalt, andesit, dan dacite.
Selain itu, juga terdapat batuan beku korok atau bisa juga disebut sebagai batu gang merupakan batuan beku yang biasanya terbentuk di lorong antara dapur magma dan listofer dan biasanya terbentuk karena adanya pergerakan intrusi dari magma.
Karena magma yang terperangkap di lorong dalam bisa mengalami pembekuan yang lebih cepat yang menghasilkan kristal mineral dengan wujud tidak sama besar.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen biasanya terbentuk dengan adanya proses pembatuan atau disebut litifikasi yang berasal dari proses pelapukan serta erosi sehingga terbawa oleh air atau angin kemudian mengendap.
Pada batuan sedimen terbagi lagi menjadi tiga jenis yakni :
- Batuan sedimen klastik yang berasal dari adanya proses pengendapan berbagai material yang terjadi proses transportasi. Contohnya yaitu seperti batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung.
- Batuan yang bernama batuan sedimen kimia yang terwujud dari proses presipitasi, dehidrasi suatu larutan seperti batu garam.
- Dan Batuan sedimen organik yang disebabkan dari gabungan sisa makhluk hidup yaitu seperti batu gamping terumbu karang.
Sedangkan jika dilihat dari posisi tempat terjadinya pengendapan, maka batuan sedimen ini dapat pula dibedakan lagi menjadi tiga jenis yakni :
- Batuan sedimen kontinental yang terjadi dari pengendapan di laut seperti tanah los dan tanah gurun pasir.
- Batuan sedimen marine yang juga pengendapannya dilaut seperti endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru dan lumpur merah di pantai.
- Dan Batuan sedimen lakustre yang pengendapan terjadi di danau misalkan tuf atau tanah liat danau.
Kemudian berdasarkan perantara atau medium, maka batuan sedimen bisa lagi untuk dibedakan menjadi tiga jenis yakni :
- Batuan sedimen aeris yang mana pengangkutan batuan berasal dari angin seperti pasir di gurun.
- Batuan sedimen glasial yang dilakukan media perantara es dan contohnya seperti moraine.
- dan Batuan sedimen bernama aquatis yang berasal dari batu yang telah direkat seperti sebuah ikatan antara satu dengan lainnya.
Baca Juga : Pengertian Batuan Sedimen
3. Batuan metamorf
Batuan metamorf (malihan) diciptakan akibat adanya proses perubahan temperatur serta tekanan dari batuan yang ada sebelumnya sehingga terjadi perubahan dari tesktur dan struktur.
Misalkan dari adanya batuan yang telah ada dipanaskan lagi sehingga bisa meleleh dan membentuk magma yang baru, apabila telah dingin akan menjadi jenis batuan yang baru.
Sehingga bisa dinyatakan bahwa batuan metamorf adalah batuan yang awalnya berasal dari batuan hasil perubahan batuan beku dan batuan endapan yang disebut sebagai akibat proses metamorphosis.
Beberapa faktor pemicu terjadinya perubahan batuan ialah suhu yang ada di tempat dan tekanan yang cukup tinggi serta adanya penambahan bahan yang lainnya.
Contoh dari batuan jenis metamorf ialah seperti batu sabak atau slate yang berasal dari adanya hasil perubahan batu lempeng, batu kuarsit yang hasil perubahan yang diciptakan dari batu pasir.
Kategori dari jenis batuan metamorf berupa :
- Batuan metamorf kontak yang biasanya terjadi karena mengalami perubahan dari adanya suhu tinggi berasal dari aktivitas magma.
- Batu metamorf dinamo adalah batuan yang juga bisa mengalami perubahan akibat dari adanya suatu tekanan tinggi biasanya berasal dari tenaga eksogen di dalam kategori waktu yang cukup lama.
- dan Batu metamorf kontak pneumato litis yang terjadi karena adanya perubahan dari pengaruh gas yang berada di magma.
Itulah penjelasan mengenai listofer, dari beberapa teori tektonika lempeng juga menyatakan bahwa listofer disusun dari bebatuan cair dan plastis yang berarti bebatuan ini bisa mengalir jika terdapat pengaruh oleh suatu tegangan.
Namun secara empiris, listofer yang bisa mengambang di atas mantel bumi kehidupan. dalam kondisi listofer bahkan bisa terpecah belah menjadi beberapa bentuk bagian lempeng tektonik.
Maka pada bumi tempat kehidupan kita sekarang ini merupakan bagian listofer yang memiliki sebanyak 13 jenis lempeng tektonik baik dalam skala yang besar ataupun kecil.
Adapun bagian lempeng tektonik ini melputi lempeng pasifik, eurasia, lempeng indo- australia, lempeng filipina, lempeng antartika dan sebagainya.
Di muka bumi terdapat tujuh jenis lempeng utama dan banyak juga lempeng yang ukurannya berbentuk lebih kecil.
Lempeng listofer biasanya terletak di atas astenofer dengan perubahan gerakan cukup relatif di batas setiap lempeng yang ada baik secara divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), atau transform (menyamping).
Hubungan atau keterkaitan ilmu listofer dengan bagian bidang ilmu lainnya yakni ialah listofer merupakan salah satu kajian bidang yang paling utama berarti salah satu objek material dalam ilmu geografi dan geologi.
Proses pada bagian lapisan listofer dengan gerakan yang dilakukan oleh tenaga yang berasal dari dalam (endogen) dan dari luar (eksogen).
Itulah sebab dari adanya peristiwa atau gejala alam yang sering terjadi secara alamiah di kehidupan bumi seperti gempa bumi yang berasal dari aktivitas tektonik dan vulkanik, tanah longsor, banjir dan sebagainya berasal dari kedua tenaga listofer tersebut.
Bagian peristiwa yang berasal dari tenaga eksogen bisa berupa pelapukan yakni peristiwa penghancuran massa atau kadar batuan yang mana dari proses pelapukan batuan mengubah menjadi tanah.
Karena posisi listofer cenderung terletak di bagian luar bumi, maka struktur listofer bisa di kategorikan lebih tahan lama atau awet dari masa ke masa berikutnya yang tentunya berbeda dengan lapisan astenofer yang bisa mencair dengan adanya proses geologi.
Bentuk sesungguhnya dari listofer ialah padat dalam kurun waktu geologis yang lama sehingga perubahan menjadi elastis dari redakan di bagiannya yang penyebab dari kegiatan vulkanik seperti erupsi magma.

Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat