Fakta dan opini adalah istilah yang sering dipakai berkenaan dengan kebenaran suatu berita atau informasi. Kedua istilah ini menjadi pembeda akankan sebuah informasi mengandung sesuatu yang faktual atau hanya berdasarkan pendapat dari pihak-pihak tertentu.
Mengetahui mengenai pengertian serta ciri-ciri dari masing-masing istilah ini dinilai penting. Hal ini dikarenakan semakin maraknya informasi yang menyebar di zaman digital yang kebanyakan mengandung hoax.
Oleh karenanya, diperlukan pengetahuan yang cukup untuk membedakan kedua hal tersebut, sehingga informasi yang didapatkan tidak dicerna begitu saja.
Untuk itu, berikut sudah ada penjelasan lengkap yang dapat disimak mulai dari pengertian hingga contoh fakta dan opini. Mari simak selengkapnya.
Pengertian Fakta dan Opini
Hal yang pertama kali harus diketahui untuk lebih memahami mengenai fakta dan opini tidak lain adalah pengertian dari fakta dan opini itu sendiri.
Pengertian dari kedua istilah tersebut telah dirangkum dalam penjelasan berikut.
Pengertian Fakta
Menurut definisinya, fakta dapat diartikan sebagai sesuatu yang terjadi dengan sebenar-benarnya. Dalam kata lain, fakta berisikan pernyataan yang menunjukkan suatu kejadian nyata atau permasalahan yang sebenarnya terjadi.
Untuk mendukung kebenaran yang ada dalam fakta tersebut, biasanya akan dijabarkan pula data-data tertentu yang sudah teruji secara pasti kadar kebenarannya.
Dalam pengertian lain, fakta adalah peristiwa maupun keadaan yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan yang dituangkan dalam suatu pernyataan.
Fakta telah terverifikasi dan terbukti sehingga kebenarannya tak bisa dibantah maupun disanggah.
Contoh sederhananya adalah ikan yang hidup di air burung yang terbang di udara. Kedua fakta seperti itu tentu tak dapat dibantah mengenai benar atau tidaknya, karena memang sudah teruji dan diketahui betul kebenarannya.
Dilihat dari sumbernya, fakta umumnya diambil dari tiga hal, yaitu :
- Fakta diambil dari peristiwa nyata atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
- Fakta yang diambil dari hasil riset dari yang bekerja dalam bidang penelitian atau bidang tertentu.
- dan fakta dapat diambil dari pendapat dari pihak atau ahli yang kredibel dan kompeten yang sudah melakukan penelitian mengenai bidang atau suatu peristiwa.
Kemudian, menurut jenisnya, terdapat dua macam fakta yaitu fakta umum dan fakta khusus. Fakta umum adalah jenis fakta yang kebenarannya telah teruji dan berlaku sepanjang masa.
Contoh dari fakta jenis ini adalah manusia bernapas dengan bantuan paru-paru. Sementara itu, fakta khusus adalah jenis fakta yang sifat kebenarannya hanya sementara atau terbatas dalam kurun waktu tertentu.
Contoh dari fakta khusus adalah Ratna sedang berkuliah di jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia.
Pengertian Opini
Berikutnya, setelah mengetahui sekilas mengenai pengertia fakta dan pembagiannya, maka pengertian opini menjadi hal selanjutnya yang perlu diketahui untuk bisa membedakan keduanya.
Secara pengertian, opini adalah suatu pendapat dan gagasan yang kebenarannya belum terverifikasi atau teruji. Selain pendapat dan gagasan, opini juga bisa berupa sikap, pandangan, maupun solusi dari satu pihak atau satu orang mengenai suatu kejadian atau masalah.
Menurut pendapat lain, opini didefiniasikan sebagai pendapat, sikap, dan pendirian seseorang mengenai suatu permasalahan.
Dikarenakan berasal dari pendapat seseorang atau sekelompok orang, maka opini bersifat subjektif, mengingat pendapat satu orang dengan yang lainnya bisa saja tidak sama.
Dalam pengertian yang lain, disebutkan jika opini adalah sikap dan pendapat dari seseorang tentang peristiwa atau persoalan yang sudah terjadi maupun sedang terjadi.
Setiap opini antar satu orang dengan yang lain bisa saja berbeda, hal ini dikarenakan setiap orang mempunyai latar belakang pengetahuan, pola pikir, dan lingkungan yang berbeda.
Sehingga, faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi bagaimana seseorang merespon suatu keadaan dan permasalahan.
Meskipun beberapa pengertian yang sudah disebutkan kebanyakan mengatakan jika kebenaran opini bersifat subjektif dan belum dapat diakui kebenarannya, namun jika suatu opini pada akhirnya terbukti sebagai sebuah kebenaran, opini tersebut bukan lagi dikatakan opini melainkan sebuah fakta.
Sama dengan fakta, opini juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu opini umum dan opini perorangan. Opini umum dapat dijelaskan sebagai bentuk opini yang gagasannya diusulkan oleh sekelompok orang atau banyak orang.
Berbeda dengan opini umum, opini perorangan adalah jenis opini yang bentuknya disampaikan oleh satu orang.
Perbedaan dan Ciri-Ciri Fakta dan Opini
Apabila diberikan sebuah bacaan atau artikel mengenai suatu permasalahan, terkadang kita cukup sulit untuk membuktikan mana yang opini dan fakta.
Sekalipun pengertian mengenai masing-masing istilah tersebut sudah diketahui, tetap saja perbedaan antara keduanya masih kurang bisa dipahami.
Nah, untuk itu, supaya perbedaan antara keduanya bisa diketahui, berikut ada penjelasan mengenai ciri-ciri dari fakta dan opini.
Ciri-Ciri Fakta
Fakta dalam suatu bacaan atau pernyataan diketahui bisa dikenali lewat 10 ciri-cirinya sebagai berikut.
- Informasi yang disampaikan Dapat dibuktikan Nilai Kebenarannya
Ciri yang pertama dari sebuah fakta adalah nilai kebenaran dari informasi yang disampaikan tersebut dapat diakui atau telah teruji.
Oleh karenanya, ketika sebuah informasi ternyata hanya berupa pendapat dari satu orang atau sekelompok orang saja, maka tidak sah disebut sebagai fakta.
- Didukung dengan Data Kualitatif dan Kuantitatif
Sesuatu dapat dikatakan sebagai fakta jika didukung oleh data yang kuat berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif umumnya berupa pernyataan mengenai suatu hal dari ahli atau pakar, sedangkan data kuantitatif bisa berupa angka statistik yang berhubungan dengan fakta yang disampaikan.
- Didukung dengan Data yang Meliputi Waktu dan Tempat Terjadinya Peristiwa
Selain dukungan berupa data kualitatif dan kuantitatif, sebuah fakta juga bisa didukung dengan penjelasan mengenai keterangan tempat dan waktu terjadinya peristiwa.
Hal tersebut untuk lebih meyakinkan dan membuktikan jika peristiwa yang diinformasikan benar-benar terjadi.
- Bersumber dari Narasumber Tepercaya
Sebuah informasi, pernyataan, maupun berita bisa dikatakan sebagai fakta jika datanya bersumber dari narasumber yang tepercaya.
Suatu pihak bisa dikatakan sebagai narasumber tepercaya ketika apa yang dikatakannya juga didasarkan pada data maupun teori tertentu. Sehingga, informasinya tidak berupa hoax atau berita bohong.
- Bersifat Objektif
Ciri-ciri berikutnya dari sebuah fakta adalah informasi yang disampaikan bersifat objektif, artinya informasi tersebut tidak didasarkan pada pandangan seseorang semata.
- Informasi Mengenai Kejadian yang Sebenarnya
Ketika sebuah informasi menyampaikan hal yang sebenarnya terjadi, maka informasi tersebut termasuk dalam fakta.
Fakta-fakta yang diambil dari ciri ini biasanya berupa berita mengenai peristiwa kecelekaan ataupun bencana alam.
- Dapat Menjawab Pertanyaan 5W + 1H
Suatu fakta juga bisa dikenali ketika informasi yang disampaikan bisa menjawab pertanyaan 5W + 1H atau what, when, where, why, who, dan how. Dalam kata lain yaitu apa, kapan, di mana, mengapa, siapa, dan bagaimana.
- Menyatakan Mengenai Kejadian yang Sedang atau Pernah Terjadi
Kejadian yang sudah atau sedang terjadi juga dapat disebut sebagai fakta. Oleh karenanya, ketika terdapat informasi yang menjelaskan mengenai suatu kejadian yang sedang atau pernah terjadi, maka informasi tersebut otomatis dikatakan sebagai fakta.
- Fakta dijelaskan Secara Deskirptif
Umumnya, penjelasan fakta akan dijelaskan secara deskriptif, sehingga biasanya penjelasan tersebut akan dipaparkan secara runtut, sesuai dengan data yang ada, dan menjawab pertanyaan seperti 5W + 1H.
- Penalaran Fakta Bersifat Induktif
Penalaran induktif maksudnya adalah sebuah bentuk penalaran yang bersifat logis atau didasarkan pada data yang ada.
Dalam hal ini, suatu informasi akan tepat dikatakan sebagai fakta ketika menggunakan penalaran yang bersifat induktif yang melibatkan observasi, melibatkan bukti-bukti, dan berdasarkan pengetahuan.
Ciri-Ciri Opini
Nah, setelah mengetahui rangkaian ciri-ciri dari fakta, maka selanjutnya terdapat beberapa ciri-ciri dari opini yang bisa berguna untuk membedakan antara fakta dan opini. Ciri-ciri opini terdiri dari 10 hal yaitu:
- Kebenaran Opini ditentukan oleh Data Pendukung
Suatu opini belum bisa dikatakan sebagai sebuah kebenaran dan untuk bisa menilai kebenaran dari opini tersebut, dapat dilihat melalui data pendukung yang disampaikan dalam opini tersebut.
- Bersifat Subjektif
Berbeda dengan fakta yang bersifat objektif atau tidak berdasarkan pada pandangan dan pendapat orang semata, opini umumnya bersifat subjektif.
Artinya opini tersebut berasal dari pendapatan , penjelasan, dan saran dari seseorang atau sekelompok orang. Selain itu, opini juga bergantung pada kepentingan tertentu.
- Tidak Bersumber dari Narasumber Tepercaya
Tidak seperti fakta yang didasarkan pada adanya penjelasan dari narasumber tepercaya, opini biasanya tidak membutuhkan hal tersebut. Inilai yang membuat kredibilitas dari opini tidak dapat dipercaya sepenuhnya.
- Berisikan Pendapat Mengenai Peristiwa yang Sedang atau Pernah Terjadi
Ciri ini termasuk dalam ciri yang menonjol dari opini yaitu berisikan mengenai pendapat tentang peristiwa yang sedang atau pernah terjadi. Bukan menjelaskan informasi aktual mengenai kejadian tersebut.
- Menjelaskan Peristiwa yang Belum Tentu Terjadi di Kemudian Hari
Opini juga bisa berupa perkiraan mengenai peristiwa yang belum terjadi, jadi selama pendapat tersebut tidak bisa dibuktikan kebenarannya di masa mendatang, maka pendapat tersebut akan tetap menjadi opini.
- Buah Pikiran Seseorang atau Kelompok Orang
Seperti yang dijelaskan di beberapa poin di atas, opini biasanya berupa pendapat atau gagasan pribadi dan sekelompok orang, sehingga dalam kata lain bisa dikatakan jika opini adalah buah pikiran dari orang atau sekelompok orang.
- Informasi yang disampaikan Belum Bisa Dibuktikan Kebenarannya
Suatu opini mempunyai ciri-ciri yang berisikan informasi yang belum bisa dibuktikan nilai kebenarannya.
- Ditandai dengan Penggunaan Kalimat Tertentu
Ciri selanjutnya dari opini adalah adanya penggunaan kata-kata tertentu seperti mungkin, bisa jadi, seharusnya, sebaiknya, dan sepertinya. Kata-kata tersebut menunjukkan sesuatu yang belum pasti benar.
- Opini dijelaskan secara argumentatif dan persuasif
Jika fakta dijelaskan secara deskriptif, maka opini akan dijelaskan secara argumentatif dan persuasif. Hal ini dikarenakan opini berisikan pendapat dari seseorang.
- Penalaran opini bersifat deduktif
Jika penalaran fakta bersifat induktif, penalaran opini bersifat deduktif atau penalaran yang mencoba menyimpulkan gagasan secara umum.
Contoh Fakta dan Opini
Untuk lebih memperjelas penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, dan perbedaan dari fakta dan opini, berikut akan ada contoh-contoh dari kedua hal tersebut. Simak yuk contohnya.
Contoh Fakta
- Virus Corona atau COVID-19 pertama kali menyerang Wuhan, China dan saat ini telah menyebar di seluruh dunia
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan pada tanggal 29 Desember 2021
- Buah apel mempunyai kandungan vitamin C, kalsium, serat, dan protein
- PPKM diperpanjang oleh pemerintah hingga akhir bulan mengingat kasus positif Corona terus meningkat
- Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia
Contoh Opini
- Kue dan roti adalah makanan favorit anak-anak berusia dibawah 10 tahun
- Perjalanan dari Jakarta ke Bali saat ini bisa ditempuh dengan cepat
- Amir termasuk anak yang mempunyai suara merdu
- Tubuhnya begitu kurus sepertinya dia jarang makan
- Sebaiknya siswa sekolah memperbaiki kualitas tidurnya untuk menghindari rasa kantuk saat jam pelajaran berlangsung
Demikian seluruh penjelasan mengenai fakta dan opini dari mulai pengertian hingga contohnya.
Dari penjelasan di atas, diharapkan kamu bisa lebih memahami perbedaan dari kedua istilah tersebut dan pastinya bisa membedakan mana informasi yang mengandung nilai kebenaran dan hanya bernilai opini.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat