Tahukah Anda mengenai Cara Membedakan Ayam Kalkun Jantan dan Betina? Ayam Kalkun adalah unggas berukuran besar yang mempunyai habitat asli dari Benua Amerika.
Hewan ini adalah hewan yang seringkali diternakkan untuk diambil dagingnya. Menurut sejarah, ayam kalkun pertama kali ditemukan sekitar 400 tahun lalu di Meksiko dan beberap daerah di Amerika Utara.
Bernama latin Meleagris, burung kalkun dalam bahasa inggris biasa disebut dengan nama Turkeys.
ini sebenarnya terjadi karena awalnya orang Eropa salah mengklasifikasikan burung ini.
Mereka menganggap ayam kalkun adalah spesies Numida Meleagris atau biasa juga disebut ayam turki. Meski ternyata berbeda, sebutan “Turkeys” ini sudah terlanjur melekat dan dipakai hingga sekarang.
Di Indonesia sendiri perkembangan ayam kalkun bisa dibilang tidak berjalan terlalu pesat. Masih sangat jarang orang Indonesia untuk menternakkan unggas yang satu ini. Padahal kalkun memiliki daging yang sangat lezat.
Selain itu daging kalkun mempunyai keunggulan dalam hal protein yang lebih tinggi dengan lemak dan kolesterol yang lebih rendah.
Beternak ayam kalkun bisa menjadi alternatif di Indonesia. Hal ini karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan konsumsi daging. Dengan protein lebih tinggi dan lemak yang rendah ayam kalkun punya potensi pasar yang tinggi di Indonesia.
Bagi yang ingin beternak ayam kalkun, tentu sebelumnya harus paham betul seputar unggas yang satu ini.
satu yang paling penting adalah cara membedakan jenis kelamin dari ayam kalkun. Bisa dibilang ini adalah ilmu dasar yang harus dimiliki dalam beternak ayam kalkun.
Cara Membedakan Ayam Kalkun Jantan dan Betina
Ada cukup banyak cara dalam mengetahui apakah ayam kalkun berkelamin jantan ataupun betina. Berikut beberapa diantaranya:
1. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh antara kalkun jantan dan betina memiliki perbedaan yang sangat mencolok sehingga bisa dilihat secara kasat mata.
Ayam kalkun jantan dewasa memiliki bobot rata-rata antara 7-11 kilogram, sementara untuk kalkun betina memiliki berat 3,5-4,5 kilogram.
Panjang kaki antara jantan dan betina pun memiliki perbedaan cukup mencolok. Ukuran panjang kaki jantan sekitar 15cm sementara untuk betina rata-rata hanya 4,5cm.
2. Bagian Janggut
Cara kedua ini sangat mudah untuk dilakukan bahkan bagi pemula sekalipun. Pada ayam kalkun jantan, pada bagian janggutnya akan terdapat bulu yang menggantung, sementara untuk betina tidak memilikinya.
Yang perlu diketahui janggut ini berbeda dengan gelambir yang ada pada ayam kalkun. Gelambir adalah daging dan semua ayam kalkun memilikinya, sementara janggut ini adalah bulu.
3. Bulu Diatas Kepala
Pada ayam kalkun betina, ia akan memiliki bulu halus yang ada di bagian atas kepalanya dengan bentuk memanjang.
Sementara untuk ayam kalkun jantan tidak memiliki bulu-bulu halus di bagian atas kepalanya.
4. Warna Bulu
Pada ayam kalkun, pejantan memiliki warna bulu yang relative lebih menarik. Ayam kalkun jantang memiliki bulu yang Nampak cerah dengan perpaduan warna merah, hijau, cokelat, perunggu dan emas.
Warna-warna tersebut terlihat sangat mengkilap dan digunakan kalkun jantan untuk menarik perhatian ayam kalkun betina.
Sementara untuk ayam kalkun betina warna bulunya tidak seterang kalkun jantan. Warna bulu kalkun betina dominan warna abu-abu atau cokelat dan terlihat kurang mencolok.
Menurut penelitian warna bulu yang pucat dan tidak begitu terang ini digunakan ayam kalkun betina untuk menyesuaikan dengan lingkungannya (berkamuflase) dari serangan pemangsa.
5. Kaki Ayam Kalkun
Untuk ayam kalkun jantan pada kakinya terdapat taji yang berbentuk tajam layaknya pada ayam jago.
Taji-taji tersebut digunakan oleh ayam kalkun jantang untuk melindungi diri dari ancaman predator. Sementara bagi si betina taji tersebut tidak ada dan kakinya mulus.
6. Suara Ayam Kalkun
Cara yang berikut ini juga sangat mudah dalam pengamatannya. Pada ayam kalkun hanya si jantan saja yang berkokok, sedangkan untuk sang betina suaranya hanya menyalak kecil yang halus, dan itupun sangat jarang.
Kokok dari kalkun jantan ini digunakan untuk menakuti predator serta menarik perhatian kalkun betina ketika musim kawin.
7. Ekor Ayam Kalkun
Cara ini bisa dilakukan dengan mengamati tingkah ayam kalkun, sebab jika dilihat kasat mata sebenarnya ekor kalkun jantan dan betina hampir sama.
Yang membedakan adalah ayam kalkun jantang seringkali mengangkat ekornya dan membentuk seperti kipas, sedangkan bagi si betina ekor tersebut turun tidak terangkat.
Lagi-lagi ekor yang diangkat tersebut adalah cara ayam kalkun jantan untuk menarik perhatian kalkun betina.
Sehingga untuk ayam kalkun yang bertugas menarik perhatian justru adalah kalkun jantan.
8. Bulu Dada Ayam Kalkun
Untuk cara yang berikut ini hanya bisa dilakukan dalam jarak dekat dan perlu pengamatan yang lebih.
Pada ayam kalkun jantan ujung bulu pada dadanya berwarna hitam, sementara itu untuk betina lebih bervariasi dengan warna cokelat, putih hingga perunggu di ujung bulu dadanya.