Tahukah Anda tentang Ciri, Taksonomi, Habitat, Manfaat dan Reproduksi Hewan Tokek? Tokek adalah hewan reptil yang sekilas memiliki bentuk yang sama seperti cicak namun berukuran lebih besar.

Bagi sebagian orang khususnya di Indonesia tokek merupakan hewan yang menyeramkan karena dianggap sebagai hewan yang dapat memberi pertanda apabila ada hantu di sekitarnya serta tokek sangat berbahaya karena dapat menggigit dan gigitan akan sulit dilepas.
Sama halnya dengan cicak, tokek memiliki kemampuan memutuskan ekornya apabila dalam keadaan terancam.
Ciri Hewan Tokek
Ada beberapa ciri-ciri tokek yang membedakan tokek dengan cicak atau kadal yakni sebagai berikut:
1. Tubuh Tokek
Bentuk tubuh tokek kurang lebih sama seperti cicak namun ukuran tubuh tokek lebih besar, gemuk, lebar dan berukuran lebih pendek.
Ukuran tubuh tokek biasanya adalah 17 cm hingga 23 cm namun ada juga tokek dengan jenis tertentu yang ukurannya melebihi 23 cm.
Tokek memiliki warna yang bervariasi yaitu cokelat, abu-abu, biru dan biasanya terdapat corak berwarna jingga hingga merah.
Ada juga tokek yang memiliki warna putih, kuning, hitam dan lain sebagainya. Tekstur kulit tubuh tokek bagian punggungnya sedikit kasar dan banyak bintik-bintik berukuran besar yang menjadi ciri khas tokek.
Untuk membedakan antara tokek betina dengan tokek jantan dapat dilakukan dengan cara mengamati ukuran kepala serta ekornya. Tokek jantan memiliki ukuran kepala dan ekor yang lebih besar dibanding tokek betina.
2. Wajah Tokek
Tokek dikenal memiliki ukuran mata yang besar serta indah karena warna matanya biasanya kuning terang.
Iris mata tokek mengarah vertikal namun tidak semua jenis tokek memiliki iris mata vertikal karena ada beberapa jenis tokek memiliki iris mata horizontal.
Sebagai contoh adalah tokek dari famili Gekkonidae yang memiliki iris horizontal serta vertikal.
Fotoreseptor sel mata pada tokek terdiri dari 2 jenis yaitu bentuk batang yang dapat menyesuaikan penglihatan tokek pada malam hari dan bentuk kerucut yang menyesuaikan penglihatan tokek di siang hari.
Pupil tokek memiliki bentuk yang tegak bergerigi pada bagian pinggirnya. Tokek merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari oleh karena itu kemampuan tokek yang menyesuaikan penglihatan pada malam hari sangat diperlukan agar tokek bisa tetap melihat walaupun tidak ada cahaya pada malam hari.
Tojej memiliki mulut yang besar dengan sekumpulan gigi yang tajam. Tak heran jika orang yang digigit tokek akan sulit melepaskan gigitan tersebut.
Tokek memiliki lidah yang panjang yang berguna untuk menangkap mangsanya yaitu lalat, nyamuk dan serangga lainnya serta lidah tokek yang panjang dapat berfungsi untuk membersihkan mata tokek itu sendiri.
3. Kaki dan Ekor Tokek
Tokek memiliki jari kaki dimana jari kaki tokek tersebut berjumlah lima dan ada juga tokek yang memiliki jari kaki sebanyak empat.
Jari kaki tokek yang berjumlah empat ini merupakan kondisi yang abnormal disebabkan oleh gangguan pada lapisan embrional mesoderm akibat infeksi penyakit.
Pada telapak kaki tokek ada lapisan scansor yang fungsinya adalah sebagai perakat agar tokek dapat menempel pada dinding sehingga tokek tidak jatuh.
Apabila tokek terjatuh karena sesuatu hal maka kaki tokek tersebut yang akan membantu tokek agar dapat mendarat sempurna di atas permukaan tanah.
Keseimbang tokek pada saat terjatuh ke atas permukaan tanah juga dibantu oleh ekor tokek dimana saat tokek terjatuh maka bagian perutnya akan berada di bawah.
Taksonomi Tokek
Tokek berasal dari kingdom Animalia dan filum Chordata. Kelas dari tokek adalah Reptilia sedangkan ordonya adalah Squamata. Sub ordo dari tokek adalah Sauria.
Tokek tergolong dalam famili Gekkonidae. Genus dari tokek adalah Gekko sedangkan spesies tokek adalah Gecko Gecko.
Habitat Tokek
Tokek hidup di kawasan Asia hingga Kepulauan Pasifik seperti Thailand, Filipina, Indonesia, Bangladesh, Myanmar dan lainnya dengan variasi jenis yang beragam tergantung pada habitatnya.
Tokek sangat menyukai tempat yang tertutup dan hangat untuk tidur hingga bertelur.
Tidak menutup kemungkinan tokek bersarang di rumah. Biasanya tokek mencari tempat-tempat tersembunyi di rumah misalnya di bawah atap rumah, di belakang lemari, di kamar mandi dan lain sebagainya.
Di alam liar biasanya tokek dapat ditemukan di atas pohon tepatnya di celah-celah pohon.
Tokek mampu bertahan hidup pada kondisi cuaca yang panas walaupun ukuran tubuhnya akan menjadi lebih kecil dibanding tokek yang hidup pada wilayah yang beriklim tropis dan subtropis.
Panjang tubuh tokek yang hidup di lingkungan yang beriklim panas hanya 15 cm. Ada beberapa kriteria lingkungan yang disukai oleh tokek yakni ketinggian 0 hingga 850 meter di atas permukaan laut, kelembaban udara berkisar 25% hingga 35% serta suhu udara kurang lebih 30 derajat celcius.
Manfaat Tokek
Bukan rahasia lagi jika tokek dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Daging tokek dipercaya bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yaitu sebagai berikut:
1. Menyembuhkan AIDS
Mengonsumsi daging bagian lidah tokek dipercaya dapat menyembuhkan penyakit AIDS. Selain itu empedu tokek yang mengalami kristalisasi dipercaya juga dapat menyembuhkan penyakit AIDS.
Namun yang perlu dicatat bahwa untuk menyembuhkan penyakit AIDS maka ukuran tokek setidaknya diatas 3 ons dan masih dalam keadaan hidup.
2. Menyembuhkan Kanker
Hingga saat ini kanker belum ditemukan obatnya. Untuk mengurangi efek dari sakit kanker biasanya pasien kanker akan menjalani kemoterapi, namun kemoterapi memiliki kelemahan yaitu tidak dapat secara selektif menyerang sel kanker dan dapat mempengaruhi zat anti kanker itu sendiri.
Salah satu obat tradisional yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam hal menyembuhkan kanker adalah mengonsumsi daging tokek.
Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti asal Negeri China yang mengkombinasikan kemoterapi dan mengonsumsi daging tokek dapat menyembuhkan penyakit kanker.
3. Menyembuhkan Tumor
Tumor adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya benjolan pada bagian tubuh akibat sel yang memperbanyak diri secara berlebihan atau sel lama seharusnya mati namun terus bertahan hidup sementara pembentukan sel baru terus terjadi.
Tumor ada yang jinak maupun ganas yang bisa terdapat pada tulang rahang, kulit, mulut dan bagian tubuh lainnya.
Selain berobat ke dokter, beberapa masyarakat Indonesia percaya bahwa tokek dapat menyembuhkan tumor yaitu dengan mengonsumsi daging tokek.
Tokek sering digunakan dalam pengobatan tradisional China salah satunya untuk menyembuhkan tumor.
Peneliti asal negara China pernah melakukan uji ilmiah terhadap tokek bahwa di dalam tubuh tokek terdapat kandungan zat yang memiliki efek anti tumor.
Sifat anti tumor tersebut mampu menghambat tumor dengan cara memperkuat energi pada tubuh manusia.
Reproduksi Tokek
Tokek adalah salah satu jenis reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Musim kawin tokek biasanya berlangsung 4 hingga 5 bulan.
Pada periode musim kawin tersebut, tokek jantan terlihat sering memegang tubuh tokek betina yaitu dengan cara menggigit bagian leher tokek betina. Apabila masa kawin tokek sudah selesai, tokek betina akan mencari tempat yang nyaman untuk meletakkan telurnya.
Ada tokek jenis tertentu yang mampu bertelur walaupun tokek betina tersebut tidak kawin dengan tokek jantan.
Biasanya tokek yang terdapat di rumah akan meletakkan telurnya di belakang lemari atau di bawah atap rumah. Telur tokek biasanya menetas sekitar 2 bulan.
Demikianlah pembahasan mengenai Ciri, Taksonomi, Habitat, Manfaat dan Reproduksi Hewan Tokek, Semoga membantu.