Tanaman hias yang juga terkenal di Indonesia adalah Tanaman Kecombrang. Bahkan sebagian orang menjadikannya sebagai sayur yang katanya enak dimakan.

Salah satu keistimewaan tanaman kecombrang adalah memiliki bunga yang indah. Tidak hanya warna merahnya tetapi juga bentuk bunga ketika sedang mekar. Maka dari itu, banyak masyarakat yang membudidayakannya.
Pada artikel taksonomi berikut akan dijelaskan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman Kecombrang. Diharapkan dengannya Anda lebih mengetahui profil tanaman ini lebih utuh lagi. Ini dia penjelasannya:
Klasifikasi Tanaman Kecombrang
Tanaman kecombrang adalah tanaman jenis rempah yang memiliki banyak nama. Ada yang menyebutnya bunga kantan dan juga ada yang menyebut tanaman bunga honje.
Bunga kecombrang sebagian besar tumbuh di alam yang beriklim tropis. Maka dari itu, selain di Indonesia, tanaman ini juga ditemukan di daratan Asia Tenggara yang lain.
Tanaman kecombrang memiliki nama berbeda di setiap tempat. Di Thailand tanaman ini disebut daalaa. Sedangkan di wilayah Melayu ada yang menyebutnya sebagai Siantan.
Di Indonesia sendiri tanaman bunga kecombrang memiliki banyak nama lokal. Di Bali tanaman ini disebut kecincang. Sedangkan di daerah Banyuwangi disebut lucu. Lain lagi di daerah Medan dan Tapanuli Utara. Karena di daerah ini tanaman kecombrang disebut kincung dan bunga rias.
Untuk klasifikasi ilmiah tanaman kecombrang masih termasuk kingdom plantae atau tumbuhan. Sedangkan sub kingdom-nya adalah tracheobionta. Untuk divisi termasuk pada golongan magnoliopyta dengan sub divisi spermatopyta.
Tanaman kecombrang termasuk spesies etlingera elatior. Yang masih termasuk ke dalam golongan famili zingiberaceae. Untuk genus-nya sudah jelas, kalau tanaman ini termasuk genus etlingera.
Morfologi Tanaman Kecombrang
Setelah mengetahui ciri-ciri umum tanaman kecombrang, berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri khususnya (morfologi). Supaya pemahaman Anda tentang tanaman ini semakin utuh. Ini dia penjelasan lengkapnya:
1. Morfologi Akar
Morfologi tanaman kecombrang yang terakhir adalah morfologi akar tumbuhan. Sebagian besar akar tanaman kecombrang berbentuk akar serabut. Artinya terdapat helaian akar yang menyebar di dalam tanah.
Aka-akar inilah yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur harra tanah untuk dijadikan sebagai bahan makanan. Makanya, jika akar tidak sehat bisa dipastikan tumbuhan tidak akan bertumbuh dengan subur.
Untuk warna akar sendiri agak unik dibandingkan akar tanaman lain. Akar tanaman kecombrang berwarna kuning kotor. Padahal sebagian besar akar tanaman berwarna putih atau cokelat kehitaman.
2. Morfologi Batang
Tanaman kecombrang tidak memiliki batang yang tinggi. Ukurannya tidak sampai 3 meter. Namun ada tanaman yang batangnya mencapai 5 meter tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak.
Sebagian besar batang tanaman kecombrang berbentuk tegak lurus. Tak hanya itu, batang juga memiliki pelepah yang membuatnya terlihat seperti batang pisang. Umumnya batang berbentuk rimpang dan berwarna hijau.
3. Morfologi Daun
Tanaman kecombrang memiliki daun jenis semu sedikit lanset. Sedangkan di ujung dan pangkal, bentuk daun meruncing tetapi tidak tajam. Untuk ukuran daun tidak terlalu besar. Normalnya adalah panjang 30 cm sedangkan lebar daun adalah 15 cm.
Untuk pertulangan daun posturnya menyirip teratur. Bentuknya selalu berhadapan dan berjumlah ganda. Umumnya jumlah daun perbatang semu adalah 15 hingga 20 helai. Semuanya berwarna hijau tua.
4. Morfologi Bunga
Ciri-ciri tanaman kecombrang yang perlu dijelaskan berikutnya adalah tentang morfologi bunganya. Karena unsur inilah yang membuat tanaman ini layak dijadikan tumbuhan hias.
Bunga tanaman kecombrang berjenis majemuk yang unik. Karena bentuknya bergerumbul seperti bonggol. Jika dilihat sekilas terlihat seperti gasing yang menempel pada tangkai.
Yang unik lainnya adalah bunga tanaman ini menempel pada tangkai yang cukup panjang. Ukurannya mencapai 40 sampai 80 cm. Ukuran tangkai yang cukup ideal untuk menopang bunga yang ukurannya juga cukup besar.
Bunga tanaman kecombrang memiliki benang sari. Ukurannya cukup kecil hanya berkisar 7,5 cm saja. Biasanya benang sari berwarna kuning sedangkan warna bunganya adalah merah jambu.
Tanaman kecombrang juga memiliki putik bunga. Ukurannya tidak terlalu besar dan terlihat hanya karena warnanya mencolok yaitu putih bersih.
5. Morfologi Buah
Tanaman kecombrang memiliki buah yang unik. Karena ukurannya kecil tetapi berjenis gerombol atau kelompok. Umumnya buah tumbuh dengan berjejal satu sama lain. Ini yang membuat perpaduan bunga dan buah terlihat menarik.
Buah tanaman kecombrang memiliki dua warna berbeda. Jika masih muda biasanya warnanya hijau. Tetapi jika sudah masak biasanya berwarna merah muda. Untuk rasa buah yang matang adalah masam kental.
6. Morfologi Biji
Tanaman kecombrang memiliki biji dengan bentuk yang unik. Jika tanaman lain berbentuk bulat, ini malah berbentuk kotak. Namun di beberapa spesies juga ada biji yang berbentuk oval atau bulat telur.
Umumnya biji tanaman kecombrang berwarna putih. Namun yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah tanaman kecombrang yang bijinya berwarna merah jambu.
Itulah penjelasan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman kecombrang. Semoga Anda bisa menjadikannya sebagai pembelajaran yang bagus. Terutama yang terkait dengan taksonomi tanaman kecombrang yang saat ini mulai dibudidayakan di Indonesia.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.