Pengertian pelanggan menurut para ahli mencakup berbagai sudut pandang yang merinci hubungan pelanggan dengan bisnis atau penyedia layanan.
Pengertian Pelanggan Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian pelanggan menurut para ahli:
1. Philip Kotler dan Gary Armstrong
Philip Kotler dan Gary Armstrong, dalam buku “Prinsip-Prinsip Pemasaran,” mendefinisikan pelanggan sebagai “orang yang membeli produk atau jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.”
2. Peter Drucker
Peter Drucker, seorang ahli manajemen terkenal, mengatakan, “Satu-satunya tujuan bisnis adalah menciptakan pelanggan.” Dalam pandangan Drucker, pelanggan adalah pusat dari semua aktivitas bisnis.
3. Theodore Levitt
Theodore Levitt, seorang profesor pemasaran terkenal, menggambarkan pelanggan sebagai seseorang yang tidak hanya membeli produk atau jasa, tetapi juga membeli nilai dan solusi untuk masalah mereka.
4. Philip R. Cateora dan John L. Graham
Dalam buku “International Marketing.”
Mereka mendefinisikan pelanggan sebagai “semua orang atau organisasi yang membeli atau menyewa produk atau jasa untuk pemakaian mereka sendiri atau untuk dijual atau disewakan kepada orang lain.”
5. Berry dan Parasuraman
Dalam konteks pelayanan, Leonard L. Berry dan A. Parasuraman menggambarkan pelanggan sebagai “penerima nilai dari berbagai kegiatan pemasaran.”
6. Laurie Young
Laurie Young, seorang ahli dalam pengembangan pelanggan, mengatakan bahwa pelanggan adalah “orang yang membeli sesuatu dengan uang mereka atau dengan sumber daya yang berharga lainnya.”
7. Gronroos
Christian Gronroos, seorang pakar pemasaran layanan.
Ia menggambarkan pelanggan sebagai “seseorang yang telah memutuskan untuk menggunakan layanan atau barang dari penyedia tertentu dan telah membuat komitmen untuk berinteraksi lebih lanjut dengan penyedia tersebut.”
8. Karl Albrecht
Karl Albrecht, seorang penulis dan konsultan manajemen.
Ia mengatakan bahwa pelanggan adalah “seseorang yang mendefinisikan kualitas produk atau layanan Anda dengan cara mereka memandang, merasakan, mendengar, dan merasa terhubung dengan Anda.”
Secara umum, pelanggan adalah individu atau entitas yang membeli produk, layanan, atau nilai dari bisnis atau penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, atau masalah mereka.
Pengertian pelanggan dapat bervariasi tergantung pada konteks, tetapi penting untuk memahami dan melayani pelanggan dengan baik karena mereka merupakan elemen penting dalam kesuksesan bisnis.
Jenis-jenis Pelanggan
Pelanggan dapat dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan berbagai kriteria seperti perilaku, preferensi, atau karakteristik demografis. Berikut adalah beberapa jenis pelanggan yang umum:
1. Pelanggan Setia (Loyal Customers)
Pelanggan setia adalah mereka yang secara konsisten dan berulang kali membeli produk atau menggunakan layanan dari perusahaan tertentu.
Mereka cenderung tetap setia kepada merek atau bisnis tersebut dan mungkin menjadi pendukung aktif.
2. Pelanggan Berpotensi (Prospective Customers)
Pelanggan berpotensi adalah individu atau organisasi yang belum melakukan pembelian tetapi memiliki potensi untuk menjadi pelanggan di masa depan.
Mereka mungkin sedang melakukan penelitian atau mempertimbangkan produk atau layanan Anda.
3. Pelanggan Acak (Occasional Customers)
Pelanggan acak adalah mereka yang hanya sesekali membeli produk atau menggunakan layanan Anda.
Mereka mungkin tidak memiliki keteraturan dalam pembelian mereka dan mungkin terpengaruh oleh faktor-faktor musiman atau acak.
4. Pelanggan Bergerombol (Cluster Customers)
Pelanggan bergerombol adalah kelompok pelanggan dengan karakteristik yang mirip. Mereka mungkin memiliki preferensi, kebutuhan, atau perilaku yang serupa dan dapat menjadi sasaran strategi pemasaran yang disesuaikan.
5. Pelanggan Kehilangan Minat (Churned Customers)
Pelanggan ini awalnya adalah pelanggan tetap, tetapi kemudian kehilangan minat dan menghentikan pembelian atau penggunaan produk atau layanan.
Mereka perlu dianalisis untuk mengidentifikasi alasan mereka meninggalkan bisnis.
6. Pelanggan Pembanding (Comparison Shoppers)
Pelanggan pembanding adalah mereka yang cenderung melakukan perbandingan produk atau harga sebelum membuat keputusan pembelian. Mereka mungkin mencari penawaran terbaik sebelum memutuskan.
7. Pelanggan Harga-Tertarik (Price-Sensitive Customers)
Pelanggan ini sangat peka terhadap harga. Mereka cenderung memilih produk atau layanan yang memiliki harga lebih rendah atau sedang diskon.
8. Pelanggan Pengunjung Sekali (One-Time Shoppers)
Pelanggan ini hanya melakukan satu pembelian saja dan mungkin tidak memiliki niat untuk kembali. Mereka mungkin hanya membeli sesuatu yang mereka butuhkan pada saat itu.
9. Pelanggan Pemimpin Opini (Influencer Customers)
Pelanggan ini memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian orang lain. Mereka sering memberikan rekomendasi atau ulasan yang memengaruhi pilihan pembelian pelanggan lainnya.
10. Pelanggan B2B (Business-to-Business Customers)
Pelanggan B2B adalah perusahaan atau organisasi yang membeli produk atau layanan dari perusahaan lain untuk kebutuhan operasional mereka.
Mereka mungkin memiliki kebutuhan yang lebih kompleks dan memerlukan layanan khusus.
11. Pelanggan Demografis (Demographic Customers)
Pelanggan dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis. Jenis ini membantu dalam penargetan pemasaran yang lebih efektif.
12. Pelanggan Berdasarkan Siklus Hidup (Lifecycle Customers)
Pelanggan bisa dikelompokkan berdasarkan tahap siklus hidup mereka dalam penggunaan produk atau layanan Anda, seperti pelanggan baru, pelanggan berulang, atau pelanggan yang sedang berhenti.
13. Pelanggan Berdasarkan Kanal (Channel Customers)
Pelanggan dapat dikelompokkan berdasarkan saluran atau platform yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan bisnis Anda, seperti pelanggan e-commerce, pelanggan toko fisik, atau pelanggan melalui media sosial.
Penting untuk memahami berbagai jenis pelanggan ini karena dapat membantu perusahaan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif,
menyediakan pengalaman yang lebih baik, dan memenuhi kebutuhan serta preferensi pelanggan secara lebih baik.
Tipe Tipe Pelanggan
Tipe-tipe pelanggan dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria seperti perilaku, preferensi, atau karakteristik demografis. Berikut adalah beberapa tipe pelanggan yang umum ditemui:
1. Pelanggan Setia (Loyal Customers)
Pelanggan setia adalah mereka yang secara konsisten dan berulang kali membeli produk atau menggunakan layanan dari perusahaan tertentu.
Mereka cenderung tetap setia kepada merek atau bisnis tersebut dan mungkin menjadi pendukung aktif.
2. Pelanggan Berpotensi (Prospective Customers)
Pelanggan berpotensi adalah individu atau organisasi yang belum melakukan pembelian tetapi memiliki potensi untuk menjadi pelanggan di masa depan.
Mereka mungkin sedang melakukan penelitian atau mempertimbangkan produk atau layanan Anda.
3. Pelanggan Acak (Occasional Customers)
Pelanggan acak adalah mereka yang hanya sesekali membeli produk atau menggunakan layanan Anda.
Mereka mungkin tidak memiliki keteraturan dalam pembelian mereka dan mungkin terpengaruh oleh faktor-faktor musiman atau acak.
4. Pelanggan Bergerombol (Cluster Customers)
Pelanggan bergerombol adalah kelompok pelanggan dengan karakteristik yang mirip. Mereka mungkin memiliki preferensi, kebutuhan, atau perilaku yang serupa dan dapat menjadi sasaran strategi pemasaran yang disesuaikan.
5. Pelanggan Kehilangan Minat (Churned Customers)
Pelanggan ini awalnya adalah pelanggan tetap, tetapi kemudian kehilangan minat dan menghentikan pembelian atau penggunaan produk atau layanan.
Mereka perlu dianalisis untuk mengidentifikasi alasan mereka meninggalkan bisnis.
6. Pelanggan Pembanding (Comparison Shoppers)
Pelanggan pembanding adalah mereka yang cenderung melakukan perbandingan produk atau harga sebelum membuat keputusan pembelian. Mereka mungkin mencari penawaran terbaik sebelum memutuskan.
7. Pelanggan Harga-Tertarik (Price-Sensitive Customers)
Pelanggan ini sangat peka terhadap harga. Mereka cenderung memilih produk atau layanan yang memiliki harga lebih rendah atau sedang diskon.
8. Pelanggan Pengunjung Sekali (One-Time Shoppers)
Pelanggan ini hanya melakukan satu pembelian saja dan mungkin tidak memiliki niat untuk kembali. Mereka mungkin hanya membeli sesuatu yang mereka butuhkan pada saat itu.
9. Pelanggan Pemimpin Opini (Influencer Customers)
Pelanggan ini memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian orang lain. Mereka sering memberikan rekomendasi atau ulasan yang memengaruhi pilihan pembelian pelanggan lainnya.
10. Pelanggan B2B (Business-to-Business Customers)
Pelanggan B2B adalah perusahaan atau organisasi yang membeli produk atau layanan dari perusahaan lain untuk kebutuhan operasional mereka.
Mereka mungkin memiliki kebutuhan yang lebih kompleks dan memerlukan layanan khusus.
11. Pelanggan Demografis (Demographic Customers)
Pelanggan dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis. Jenis ini membantu dalam penargetan pemasaran yang lebih efektif.
12. Pelanggan Berdasarkan Siklus Hidup (Lifecycle Customers)
Pelanggan bisa dikelompokkan berdasarkan tahap siklus hidup mereka dalam penggunaan produk atau layanan Anda, seperti pelanggan baru, pelanggan berulang, atau pelanggan yang sedang berhenti.
13. Pelanggan Berdasarkan Kanal (Channel Customers)
Pelanggan dapat dikelompokkan berdasarkan saluran atau platform yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan bisnis Anda, seperti pelanggan e-commerce, pelanggan toko fisik, atau pelanggan melalui media sosial.
14. Pelanggan Aktif (Active Customers)
Pelanggan aktif adalah mereka yang terlibat dalam interaksi aktif dengan bisnis Anda, seperti pembelian berulang, berpartisipasi dalam program loyalitas, atau memberikan umpan balik secara teratur.
Penting untuk memahami berbagai tipe pelanggan ini karena dapat membantu perusahaan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif,
menyediakan pengalaman yang lebih baik, dan memenuhi kebutuhan serta preferensi pelanggan dengan lebih baik.
Segmentasi Pelanggan
Segmentasi pelanggan adalah proses membagi pangsa pasar atau basis pelanggan Anda menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik, preferensi, atau perilaku yang mirip.
Tujuan utama dari segmentasi pelanggan adalah untuk memahami lebih baik siapa pelanggan Anda, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana Anda dapat lebih baik memenuhi kebutuhan mereka.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam melakukan segmentasi pelanggan:
1. Kumpulkan Data Pelanggan
Mulailah dengan mengumpulkan data pelanggan yang relevan seperti demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan),
geografi (lokasi), perilaku pembelian (frekuensi, jumlah pembelian), preferensi produk, dan interaksi sebelumnya dengan bisnis Anda.
2. Analisis Data
Setelah Anda memiliki data pelanggan, lakukan analisis data untuk mengidentifikasi pola, tren, atau kesamaan dalam perilaku dan karakteristik pelanggan. Jenis ini akan membantu Anda mengenali segmen potensial.
3. Identifikasi Kriteria Segmentasi
Tentukan kriteria segmentasi yang akan Anda gunakan. Kriteria ini bisa mencakup demografi, perilaku, preferensi, dan lainnya.
Misalnya, Anda dapat memilih untuk membagi pelanggan berdasarkan usia atau jenis produk yang mereka beli.
4. Buat Segmen Pelanggan
Berdasarkan kriteria segmentasi yang Anda tentukan, bagi pelanggan Anda menjadi segmen-segmen yang berbeda. Setiap segmen harus memiliki karakteristik yang serupa dan dapat diidentifikasi dengan jelas.
5. Profil Segmen
Buat profil detail untuk setiap segmen, termasuk gambaran umum tentang karakteristik mereka, apa yang mereka butuhkan, preferensi mereka, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan bisnis Anda.
6. Penentuan Strategi
Setelah Anda memiliki segmen pelanggan yang jelas, tentukan strategi yang sesuai untuk melayani setiap segmen.
Jenis ini mungkin termasuk penyesuaian produk atau layanan, strategi pemasaran yang berbeda, dan komunikasi yang disesuaikan.
7. Implementasi Strategi
Terapkan strategi segmentasi dalam operasi bisnis Anda. Pastikan bahwa setiap segmen mendapatkan perhatian dan layanan yang sesuai dengan karakteristik mereka.
8. Pengukuran dan Evaluasi
Selalu monitor dan ukur hasil dari strategi segmentasi Anda. Evaluasi apakah strategi ini berhasil dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kinerja bisnis Anda.
9. Penyesuaian Terus Menerus
Segmentasi pelanggan bukanlah proses yang statis. Kebutuhan pelanggan dapat berubah seiring waktu, jadi penting untuk terus memperbarui dan menyesuaikan strategi segmentasi Anda.
Contoh segmentasi pelanggan dapat mencakup segmen berdasarkan usia (misalnya, pelanggan muda vs. pelanggan dewasa),
preferensi produk (pelanggan yang lebih suka produk A daripada produk B), atau frekuensi pembelian (pelanggan yang sering membeli vs. pelanggan yang jarang membeli).
Segmentasi pelanggan membantu bisnis untuk lebih fokus dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, meningkatkan retensi pelanggan, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Analisis Data Pelanggan
Analisis data pelanggan adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data yang berkaitan dengan perilaku,
preferensi, dan karakteristik pelanggan untuk mendapatkan wawasan yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam melakukan analisis data pelanggan:
1. Kumpulkan Data Pelanggan
Mulailah dengan mengumpulkan data pelanggan yang relevan. Data ini dapat mencakup informasi demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan),
geografi (lokasi), perilaku pembelian (frekuensi, jumlah pembelian), preferensi produk, riwayat transaksi, dan data lain yang dapat membantu Anda memahami pelanggan Anda.
2. Pembersihan Data
Periksa data Anda untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah seperti data yang hilang, duplikasi, atau ketidakakuratan. Data yang bersih dan akurat adalah kunci untuk analisis yang valid.
3. Pengorganisasian Data
Organisasikan data Anda ke dalam format yang mudah dimengerti dan dapat diakses. Analisis ini mungkin melibatkan pembuatan basis data atau penggunaan perangkat lunak analisis data.
4. Segmentasi Pelanggan
Jika Anda belum melakukannya, pertimbangkan untuk melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan karakteristik atau perilaku yang mirip. Analisis ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara segmen pelanggan Anda.
5. Visualisasi Data
Gunakan grafik dan visualisasi data untuk memvisualisasikan tren dan pola dalam data pelanggan.
Grafik seperti diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis dapat membantu Anda dengan cepat mengidentifikasi wawasan.
6. Analisis Deskriptif
Lakukan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi statistik dasar seperti rata-rata, median, modus, dan deviasi standar. Analisis ini memberikan gambaran umum tentang perilaku pelanggan Anda.
7. Analisis Segmentasi
Jika Anda telah melakukan segmentasi, lakukan analisis lebih mendalam untuk setiap segmen pelanggan. Identifikasi karakteristik kunci, preferensi produk, dan perilaku pembelian yang mungkin berbeda antar segmen.
8. Analisis Keseluruhan
Lakukan analisis keseluruhan untuk mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin muncul di seluruh basis pelanggan Anda. Analisis ni dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang atau masalah besar.
9. Pemodelan Prediktif (Jika Diperlukan)
Jika Anda memiliki data yang cukup, pertimbangkan untuk menggunakan pemodelan prediktif untuk meramalkan perilaku pelanggan di masa depan.
Analisis ini dapat membantu Anda merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
10. Membuat Laporan dan Wawasan
Buat laporan yang merangkum hasil analisis data pelanggan Anda. Sertakan wawasan dan rekomendasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
11. Pengambilan Keputusan dan Tindakan
Gunakan wawasan dari analisis data pelanggan untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Analisis ini mungkin melibatkan penyesuaian strategi pemasaran, pengembangan produk baru, atau perbaikan layanan pelanggan.
12. Evaluasi dan Perbaikan Terus Menerus
Lakukan evaluasi berkala terhadap hasil strategi yang telah Anda terapkan berdasarkan analisis data pelanggan. Teruslah memperbarui dan meningkatkan pendekatan Anda sesuai dengan perubahan yang mungkin terjadi.
Analisis data pelanggan adalah alat penting dalam memahami dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, meningkatkan retensi pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan data yang valid dan analisis yang cermat, Anda dapat mendapatkan wawasan yang berharga untuk mengembangkan bisnis Anda.
Evaluasi Kinerja Pelanggan
Evaluasi kinerja pelanggan adalah proses mengukur sejauh mana pelanggan memberikan nilai bagi bisnis Anda dan seberapa baik bisnis Anda memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
Proses ini adalah langkah penting untuk memahami hubungan antara bisnis dan pelanggan Anda, serta untuk mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan evaluasi kinerja pelanggan:
1. Tentukan Metrik Kinerja
Identifikasi metrik atau indikator kinerja yang relevan untuk bisnis Anda dan yang dapat memberikan gambaran tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Metrik ini dapat mencakup retensi pelanggan, NPS (Net Promoter Score), CSAT (Customer Satisfaction Score), dan sebagainya.
2. Kumpulkan Data
Kumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur metrik kinerja yang telah Anda tentukan. Data ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk survei pelanggan, analisis transaksi, umpan balik pelanggan, dan sebagainya.
3. Analisis Data
Analisis data pelanggan Anda untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku, preferensi, dan tingkat kepuasan mereka. Identifikasi tren dan pola yang mungkin muncul dalam data.
4. Survei Pelanggan
Lakukan survei pelanggan secara teratur untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pelanggan.
Survei ini dapat mencakup pertanyaan tentang pengalaman pelanggan, kepuasan, dan seberapa mungkin mereka akan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain.
5. Hitung Metrik Kinerja
Hitung metrik kinerja yang telah Anda tentukan, seperti tingkat retensi pelanggan, NPS, atau CSAT. Perbarui metrik ini secara berkala untuk melacak perubahan dari waktu ke waktu.
6. Analisis Perbandingan
Bandingkan metrik kinerja pelanggan Anda dengan target atau benchmark yang telah Anda tetapkan atau dengan hasil sebelumnya.
Analisis ini akan membantu Anda menilai apakah bisnis Anda sedang berkembang atau menurun dalam hal kinerja pelanggan.
7. Identifikasi Masalah atau Tren Negatif
Identifikasi masalah atau tren negatif yang mungkin muncul dalam data kinerja pelanggan Anda. Proses evaluasiĀ ini bisa mencakup penurunan retensi pelanggan atau penurunan dalam skor kepuasan pelanggan.
8. Rencanakan Tindakan Perbaikan
Setelah Anda mengidentifikasi masalah atau tren negatif, buat rencana tindakan perbaikan. Evaluasi ini bisa mencakup perbaikan produk atau layanan, pelatihan karyawan, atau perubahan dalam strategi pemasaran.
9. Implementasi Tindakan
Terapkan tindakan perbaikan yang telah Anda rencanakan. Pastikan semua bagian dari organisasi Anda terlibat dalam pelaksanaan tindakan ini.
10. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil dari tindakan perbaikan yang telah Anda terapkan. Bandingkan metrik kinerja pelanggan setelah perubahan dengan hasil sebelumnya. Apakah ada peningkatan yang signifikan?
11. Berinteraksi dengan Pelanggan
Jalin komunikasi terbuka dengan pelanggan Anda. Dengarkan umpan balik mereka dan tanggapi masalah atau kekhawatiran mereka dengan cepat.
Evaluasi ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
12. Perbaikan Terus Menerus
Evaluasi kinerja pelanggan secara berkala dan terus perbaiki strategi Anda. Bisnis yang sukses adalah yang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan beradaptasi dengan perubahan dalam pasar.
Evaluasi kinerja pelanggan adalah bagian integral dari manajemen pelanggan yang efektif.
Proses ini membantu Anda memahami sejauh mana pelanggan merasa puas dengan pengalaman mereka dan membantu Anda menjaga dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan Anda.
Kesimpulan
Pelanggan adalah individu atau entitas yang membeli produk, layanan, atau nilai dari bisnis atau penyedia layanan dengan tujuan memenuhi kebutuhan, keinginan, atau masalah mereka.
Pengertian pelanggan dapat bervariasi tergantung pada konteks, tetapi penting untuk menganggap pelanggan sebagai pusat dari aktivitas bisnis dan berusaha untuk memahami, melayani, dan memuaskan mereka dengan baik.
Kesuksesan bisnis seringkali tergantung pada bagaimana perusahaan memandang dan berinteraksi dengan pelanggan mereka,
sehingga penting untuk menciptakan hubungan yang positif dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
Perkenalkan nama saya Rita Elfianis, Seorang tenaga pengajar di Universitas Islam Negeri Suska RIAU. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat